Ayam hias Pheasant Si cantik dari Tibet
Anda
akan terpesona dengan kecantikan ayam yang satu ini. “Cinta pada pandangan
pertama’ itu kata yang tepat saat melihat ayam hias pheasant yang memiliki bulu
sangat cantik. Para penggemar hewan bahkan sangat tertarik pertama kali melihat
foto atau gambar ayam ini dan bermaksud untuk mengoleksi bahkan
membudidayakannya di Indonesia. Ingin tahu berapa banyak jenis ayam hias
pheasant? simak artikel tentang “ Ayam
Hias Pheasant Si Cantik dari Tibet”
dan anda akan terpesona dengan keindahan bulunya
Ayam
hias pheasant memiliki nama latin Chrysolophus
pictus. Indonesia lebih mengenal ayam ini sebagai ayam pegar. Ayam ini
tersebar diberbagai negara di Asia seperti China, Taiwan,dan Indonesia. Ayam
ini memiliki tampilan mirip dengan ayam pada umumnya namun sering pula dikira
sebagai burung. Satu hal yang menjadi ciri khas dari ayam pheasant adalah warna
bulunya yang sangat cantik dan indah dipandang mata.
Ayam
pheasant masih kurang familiar dikalangan penghobi karena jumlahnya memang
masih sangat terbatas dibandingkan jenis ayam hias lainnya. Selain agak sulit
dibudidayakan, ayam ini memiliki harga yang cukup fantastis. Angkanya bahkan
bisa tembus hingga mencapai puluhan juta rupiah perpasang. Prospek ini
ditangkap oleh sebagian penghobi mengingat prospeknya cukup menjanjikan
meskipun menghadapi beberapa tantangan. Ayam hias pheasant memiliki berbagai
jenis warna bulu dan bentuk, berikut beberapa jenis ayam hias pheasant yang
telah penulis rangkum :
Jenis-jenis
Ayam Pheasant :
1.
Golden
Pheasant (Ayam Pegar Emas )
Jenis Golden Pheasant merupakan
salah satu jenis pheasant yang paling populer di antara ayam pheasant lainnya.
Ayam ini bahkan dapat kita saksikan pada drama korea populer : “Jewel in the
palace” sebagai bahan obat bagi sang raja. Kilauan emas dikepala yang berpadu
corak merah, biru, cokelat, dan hitam terlihat sangat cantik dan anggun. Goden
pheasant memiliki panjang tubuh sekitar 70 cm. Harga ayam pheasant lumayan tinggi.
Harga sepasang golden pheasant dewasa dapat mencapai 5-10 juta rupiah / pasang.
2.
Lady
Amherst Pheasant ( Ayam Pegar Lady )
Lady Amnherst Pheasant memiliki
nama latin (Chrysolophus amherstiae). Ayam ini berasal dari barat
daya Tiongkok dan diujung utara Myanmar. Spesies ini juga dapat kita temukan di
Inggris tepatnya di Bedfordshire barat. Namun sejak akhir 2015 spesies ini
sudah tidak terlihat lagi di Inggris dan diperkirakan telah punah.
Lady Amherst memiliki panjang ekor
sekitar 70-80 cm dengan bentuk yang unik. Bulu putih bercampur hitam dan jingga
membalut sekujur tubuh Lady Amherst. Ekornya berlurik cokelat muda hingga tua
dan selalu bergoyang seirama dengan langkah kakinya yang langsing bak seorang
peragawati. Kemolekan tubuhnya membuat seorang peneliti bernama Lady Amherst
memboyongnya ke Inggris Pada tahun 1828 dan menamainya sesuai namanya versi
lainnya mengatakan nama Amherstiae berasal dari nama istri William Pit Amhers
(Gubernur Jenderal Benggala), Sarah Amherst. Harga sepasang ayam Lady Amherst
diatas 10 juta rupiah bahkan ada yang menapai 14 juta rupiah / pasang.
3.
Ringneck
Pheasant (Ayam Pegar Kalung )
Seperti namanya ayam ini dapat dikenali dari bulu berwarna
putih yang melingkar dileher mirip dengan kalung. Ayam jenis Ringneck berasal
dari Cina bahkan bisa berbahasa mandarin versi ayam (jangan ditiru..hehehe).
Selain itu ayam ini memiliki warna kebiruan pada bagian leher dengan jengger
berwarna merah terang. Seperti ciri khas pheasant pada umumnya ayam ini juga
memiliki ekor yang panjang.
Ada yang unik dari ayam ini, konon
ayam ini bisa mendeteksi gempa bumi sebelum gempa bumi datang. Ringneck
pheasant akan terus bersuara sesaat sebelum gempa datang dan baru berhenti
setelah gempa usai. Benar atau tidak, belum ada penelitian lebih lanjut
mengenai kelebihan ayam Ringneck pheasant. Harga ayam Ringneck pheasant sedikit
lebih murah dibandingkan goden pheasant atau Lady Amherst. Sepasang ayam Ringneck
dewasa dijual pada kisaran 1,5-3 juta / pasang.
4.
Yellow
Pheasant (Ayam Pegar Kuning )
Menurut beberapa literatur, Chinese
Yellow Pheasant berasal dari Cina dan
merupakan mutasi dari golden pheasant yang dikembangkan di Italia pada
pertengahan 1950 oleh pria bernama Alesanndro Ghigi. Bentuk fisik mirip dengan
golden pheasant namun yang membedakannya adalah warna bulu yang dominan kuning.
Persilangan terus dilakukan hingga menghasilkan
gen yellow pheasant yang stabil seperti yang kita temui sekarang. Salah satu
yang membuatnya berharga mahal karena ayam pegar kuning hanya beretelur sekali
dalam setahun dengan jumlah telur sekitar 8-20 butir dan masa inkubasi sekitar
22-23 hari. Harga sepasang Yellow Pheasant dewasa sekitar 8-10 juta rupiah /
pasang.
5.
Silver
Pheasant ( Ayam Pegar Perak )
Silver pheasant memiliki postur
tubuh yang lebih besar dibandingkan golden dan yellow pheasant. Panjang
tubuhnya dapat mencapai sekitar 125 cm dengan panjang ekor 70 cm. Ayam ini
berasal dari Asia Tenggara dan Bagian Selatan Cina.
Ayam ini memiliki ciri khas dimana
pada bagian punggung terdapat warna putih keperakan hingga ujung ekor serta
warna hitam pada bagian dada. Muka berwarna merah membuatnya tampil makin unik.
Harga ayam Silver Pheasant sekitar 8-10 juta rupiah / pasang.
6.
Reeves
Pheasant
Reeves pheasant memiliki nama latin
(Syrmaticus reevesii). Nama ayam ini
berasal dari seorang naturalis bernama John Reeves seorang warga Inggris. John
Reeves merupakan orang yang mempopulerkan jenis pheasant ini pada tahun 1831 di
Eropa, sehingga namanya disematkan pada ayam ini menjadi Reeves Pheasant.
Salah satu keunggulan Reeves
pheasant dibandingkan pheasant lainnya adalah ekornya yang panjang. Ekor ini
bahkan dapat tumbuh hingga mencapai 2,4 m. Ekor panjang pada Reeves pheasant
bahkan sempat masuk dalam Guinness World Records pada tahun 2008. Kombinasi
hitam putih pada kepala dengan bulu seperti batik pada tubuh ditambah dengan ekor yang panjang membuatnya tampil
semakin memukau. Harganya pun memukau, sepasang Reeves pheasant dewasa
dibanderol dengan harga 10-15 juta / pasang.
7.
Swinhoe
Pheasant (Lophura swinhoii)
Nama burung ini berasal dari nama naturalis Inggris, Robert Swinhoe yang pertama kali memperkenalkan spesies ini pada tahun 1862. Ayam ini juga dikenal sebagai ayam hutan biru Taiwan dan dapat ditemukan di pegunungan Taiwan pada ketinggian 2300 meter. Swinhoe pheasant dapat tumbuh hingga 79 cm dimana bentuk fisik jantan muda berwarna biru tua dengan dihiasi pola coklat pada sayapnya.
Saat ini diperkirakan hanya ada
lebih dari 10.000 Swinhoe di dunia. Ayam ini mudah dijinakkan sehingga
memudahkannya dalam penangkaran yang dapat membuat populasinya menjadi
meningkat. Harga ayam Swinhoe pheasant dewasa cukup fantastis, menurut data
dijual dikisaran 20-35 juta rupiah / pasang. Berminat ?
8.
Khalij
Pheasant (Lophura leucomelanos )
Khalij Pheasant dapat ditemukan
dikaki gunung Himalaya, Pakistan hingga bagian barat Thailand. Hanya pheasant
jantan yang memiliki bulu yang menarik, betina khalij pheasant berwarna coklat dengan jambul pada kepala
begitupun pada jantan memiliki jambul berwarna putih. Panjang jantan sekitar
63-74 cm sedangkan betina memiliki postur lebih kecil sekitar 50-60 cm. Harga sepasang ayam khalij pheasant berkisar
15 juta / sepasang.
9.
Siamese
Fireback Pheasant
Burung nasional Thailand ini tersebar dibeberapa negara di Asia
seperti Laos, Kamboja, Vietnam dan Asia
Tenggara. Penampilannya sekilas mirip dengan silver pheasant dengan panjang
sekitar 80 cm. Layaknya petarung Muaythai jambul hitam menghiasi kepala Siamese
fireback pheasant. Ciri khas lainnya adalah muka dan tungkai kaki berwarna
merah. Betina Siamese pheasant dapat bertelur sekitar 4-8 butir per periode.
Harga sepasang Siamese fireback pheasant sekitar 10 juta / pasang.
10. Grey-Peacock Pheasant (Polyplectron bicalcaratum)
Grey peacock pheasant memiliki
tampilan mirip dengan merak namun bentuknya lebih kecil. Ukuran jantan sekitar
76 cm dan betina tampil lebih kecil daripada jantan. Grey peacock pheasant
merupakan burung nasional Myanmar. Grey peacock memiliki penyebaran dinegara-negara
Asia Tenggara seperti Myanmar. Thailand, Laos , dan China.
Seperti layaknya merak grey peacock
pheasant juga akan memamerkan keindahan bulunya pada betina untuk memikat
betina.warna bulu abu-abu dengan spot hijau akan tampil sangat indah jika
dikembangkan oleh grey peacock pheasant. Harga sepasang Grey peacock dewasa
sekitar 20-35 juta rupiah / pasang.
11. Elliot Pheasant (Syrmaticus ellioti)
Nama pheasant yang satu ini berasal dari nama Daniel Giraud Elliot dan untuk memperingati ornitolog tersebut namanya disematkan pada salah satu spesies pheasant. Ayam ini mulai diperkenalkan pada tahun 1872 oleh Robert swinhoe.
Elliot pheasant atau pegar Elliot
tersebar di daerah Tiongkok Seperti : Provinsi Guangxi, Hunan, Guangdong,
Fujian, Jiangxi dan Guizhou. Ayam ini didominasi warna coklat dan putih
disekujur tubuhnya. Makanan utamanya berupa biji-bijian, daun dan buah-buahan
terutama buah beri. Harga sepasang Elliot pheasant dewasa sekitar Rp.13.500.000
/pasang.
12. Palawan Peacock Pheasant (Polyplectron napoleonis)
Palawan
peacock pheasant merupakan pheasant yang berukuran sedang, panjangnya hanya
sekitar 50 cm. Tetapi walaupun bentuknya tidak terlalu besar dibanding pheasant
lainnya penampilannya tidak kalah cantiknya. Bahkan pheasant yang satu ini
memiliki warna antik yaitu biru metalik yang berwarna sangat cerah. Kontras
dengan lingkungan sekitar habitatnya. Sayang hewan yang cantik ini telah masuk
dalam daftar Appendix I Cites versi IUCN. Berminat untuk ternak ayam Pheasant?
Semoga
artikel tentang “Ayam hias Pheasant Si cantik
dari Tibet” dapat memberikan anda pencerahan apa saja jenis pheasant dan
harganya. Menikmati keindahan Pencipta lewat hewan yang satu ini sungguh
membuat decak kagum bagi orang yang pernah melihatnya.
Catatan kecil dari penulis :
pertanyaan ini kerap dilontarkan menyangkut apakah pheasant jenis burung atau
ayam? Menurut literature Pheasant masuk dalam keluarga burung (Aves) namun
karena waktunya lebih banyak didarat dan jarang sekali terlihat terbang diudara
maka pheasant lebih dikenal sebagai ayam. Semoaga catatan kecil ini bisa
membantu anda mendeskripsikan pheasant lebih jelas.