Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10 Spesies Nephenthes Unik

 

Nephentes !!! Mungkin beberapa orang belum pernah mendengar nama tanaman yang satu ini. Tanaman yang mulanya hidup didaerah hutan ini kini mulai memiliki penggemar dan komunitas tersendiri. Tanaman yang dikenal sebagai tanaman pemakan serangga ini disukai karena memiliki keunikan dimana untuk mendukung pertumbuhannya tanaman ini menjerat serangga dan hewan kecil sebagai sumber nutrisi. Bentuk tanaman ini berbeda dengan tanaman pada umumnya karena bentuk kantungnya yang seperti periuk. Di Riau tanaman ini disebut periuk monyet (monkey cup plant). Untuk lebih jelasnya mari kita simak beberapa jenis Nephentes yang dapat anda koleksi dirumah.

Nephentes atau yang dikenal dengan nama Kantong Semar merupakan salah satu tanaman pemakan serangga (Trophical pitcher plant) yang terdiri atas 130 spesies yang akan terus bertambah disebabkan terjadinya perkawinan silang secara alami maupun buatan yang dilakukan para peneliti dan penghobi. Tanaman ini pertama kali ditemukan di Indonesia pada tahun 1689 oleh J.P Breyne.

 Genus tanaman Nephentes dapat kita temukan di beberapa belahan dunia seperti Cina bagian selatan, Malaysia, Filipina, India, Srilangka dan Australia. Habitat dengan spesies terbanyak (64 jenis Nephentes) dapat kita temukan di dua pulau di Indonesia yaitu Kalimantan dan Sumatera. Pulao Borneo (Kalimantan) bahkan disebut sebagai kerajaan Tanaman Nephentes/kantong semar. Meskipun Pulau Kalimantan dan Sumatera merupakan Kerajaan Nephenthes namun literature yang membahas tanaman ini secara lengkap masih sangat minim.

Di Pulau Kalimantan tepatnya didaerah Kasongan yang mayoritas warganya dari Suku Dayak Katingan membuat semacam ketupat yang dibungkus dengan kantong semar, warga asli disana menyebutnya ketupat napu. Napu berarti rawa dan ketupat (nasi yang biasanya dibungkus daun pandan lalu dimasak) sedangkan di Sumatera Barat ada sejenis kuliner khas bernama kue godah yang terbuat dari nasi ketan yang dikukus dalam kantong semar (Nephenthes ampullaria) sehingga membuat rasa dan aromanya sangat khas.

Tanaman Nephentes pada umumnya tumbuh ditempat dengan kelembapan tinggi dan umumnya tanah tempat tumbuh Nephentes miskin dengan unsur hara dan asam (seperti tanah gambut, kerangas, tanah kapur, dan rawa), beberapa spesies bahkan tumbuh ditempat yang memiliki kandungan yang sangat beracun bagi tanaman lain contohnya Nephentes rajah yang dapat tumbuh pada tanah dengan kandungan logam berat. Nephentes memiliki penyebaran yang sangat luas dari pinggir pantai sampai dataran tinggi. Spesies Nephentes yang tercatat tumbuh di ketinggian paling tinggi adalah Nephentes lamii yang tumbuh pada ketinggian 3520 meter dari permukaan laut.

Nephentes dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 15-20 meter dengan cara memanjat tanaman lainnya. Meskipun beberapa tanaman ini ada yang tidak memanjat. Pada ujung daun terdapat sulur yang dapat termodifikasi membentuk kantong, yaitu alat perangkap yang digunakan untuk memakan mangsanya (seperti serangga, pacet, anak kodok) bahkan jenis tertentu seperti Nephentes rajah yang memiliki kantong berukuran besar dapat memangsa hewan seperti tikus. Kantong ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang tidak tersedia pada habitat tumbuhnya. Cairan khusus yang bernama chitinase pada Nephenthes memiliki kemampuan mencerna kerangka keras dan daging serangga dan hewan lainnya dan mengubahnya menjadi nutrisi bagi pertumbuhan Nephentes.

Secara Umum Nephentes memiliki tiga macam bentuk kantong, yaitu :

1.           Kantong atas

Kantong atas merupakan kantong tanaman dewasa pada umumnya berbentuk corong maupun silinder, tidak memiliki sayap, tidak memiliki warna yang menarik, bagian sulur menghadap kebelakang dan dapat melilit ranting tanaman lain. Kantong atas lebih sering menangkap hewan yang terbang seperti nyamuk atau lalat, kantong jenis ini jarang ditemui pada beberapa spesies, contohnya Nepehentes ampullaria.

2.           Kantong bawah

Kantong bawah merupakan kantong yang dihasilkan pada tanaman muda yang biasanya tergeletak di atas tanah, memiliki dua sayap yang berfungsi sebagai alat bantu bagi serangga tanah seperti semut untuk memanjat mulut kantong dan akhirnya tercebur dalam cairan berenzim didalamnya.

3.           Kantong roset

Kantong roset memiliki bentuk yang sama seperti kantong bawah namun kantong roset tumbuh pada bagian daun berbentuk roset, contoh spesies yang memiliki jenis kantong ini adalah Nephenthes ampullaria dan Nephenthes gracillis. Beberapa tanaman terkadang mengeluarkan kantong tengah yang berbentuk seperti campuran kantong bawah dan kantong atas. 

Tanaman yang unik ini tergolong lambat pertumbuhannya, Nephentes memiliki bentuk yang indah dan mampu memikat serangga ini terdiri atas berbagai jenis antara lain :

1.           Nephentes hirsuta

Nephentes hirsuta merupakan spesies endemik pulau Kalimantan, spesies ini dapat ditemukan dibagian barat dan utara Kalimantan tetapi tidak ditemukan dibagian selatan pulau. Habitat tanaman dapat kita temukan pada pinggiran sungai, pinggir hutan, daerah semak, padang rumput dan lahan basah dan hidup pada ketinggian 100-1500 meter dari permukaan laut.

Image Nephenthes hirsuta sumber : www.Google.com

Daun Nephentes hirsuta memiliki bentuk lonjong atau bulat. Trikoma (bulu pada kulit tumbuhan) pada daun jenis Nephentes ini terdapat pada permukaan bawah dan atasnya. Nephentes hirsuta memiliki bagian tubuh yang berwarna coklat pada hampir seluruh bagian tubuhnya. Kantong bawahnya berbentuk oval berwarna putih atau putih dengan lurik merah. Tepi daunnya yang rata juga dilapisi bulu. Batang dan daun dilapisi oleh bulu-bulu coklat yang halus dengan panjang 1-2 mm.

2.           Nephentes rafllesiana

Nephentes raflessiana merupakan spesies dataran rendah yang penyebarannya cukup luas. Nephentes jenis ini banyak ditemukan di Pulau Kalimantan dan sebagian di Kepulauan Riau. Walaupun jenis tanaman ini dapat kita temukan di semenanjung Malaysia dan Singapura tetapi jumlah terbanyak hanya dapat kita temukan dinegara bagian Johor, Malaysia.

Nephentes raflessiana umumnya tumbuh di tempat terbuka, berpasir dan area yang lembap. Dapat juga ditemukan di hutan kerangas, hutan tropis, hutan sekunder, pinggiran hutan rawa gambut,  hutan tropis dan tebing pantai. Tanaman ini dapat tumbuh mulai dari ketinggian 0-1500 meter dari permukaan laut.

Image Nephenthes rafflesiana sumber : www.Google.com

Nephentes raflessiana dapat tumbuh dan memanjat hingga ketinggian 15 meter dan memiliki ukuran cukup besar. Nephentes rafflesian memiliki dua bentuk kantong dalam satu individu. Kantong bawah berbentuk seperti tempayan bersayap lebar dengan penutup cukup lebar. Warnanya coklat muda kemerah-merahan dengan spot-spot kuning.  Ukurannya cukup besar tinggi dapat mencapai 20 cm dan lebar 10 cm, ukuran sebesar itu mampu menampung air sebanyak 1 liter, Ukuran kantong bawah Nephentes termasuk kedua terbesar setelah Nephentes rajah dari Malaysia yang dapat menampung air sebanyak 2 liter.

3.           Nephentes ampullaria

Nephentes ampullaria merupakan tanaman kantong semar yang memilki bentuk termos (ampulla dalam bahasa Yunani berarti “termos”). Spesies khas ini dapat kiat temukan di Pulau Kalimantan, Sumatera, Thailand, Semenanjung Malaysia, Kepulauan Maluku, dan Papua Nugini. Tanaman ini dapat tumbuh pada ketinggian 0-1100 meter dari permukaan laut.

Image Nephenthes ampullaria sumber : www.Google.com

Keunikan dari Nephentes ampullaria adalah kemampuannya menghasilkan sekelompok kantong yang bergerombol tanpa daun yang tumbuh pada batang atau diatas tanah sehingga menyerupai karpet tebal dilantai hutan atau rawa-rawa. Pada saat musim kemarau para monyet menggunakan kantong tersebut untuk minum sebagai pelepas dahaga sehingga tanaman tersebut disebut juga periuk monyet atau monkey cup plant.

Nephentes ampullaria juga dikenal sebagai satu-satunya spesies “vegetarian”,  hal ini disebabkan pada tanaman ini tidak memiliki kelenjar nektar pada bibir kantong sehingga jarang ada serangga yang terjebak dalam kantong. Tanaman ini mendapatkan nutrisi dari dedaunan, kotoran hewan, ranting-ranting kecil dan air hujan yang terurai dalam kantong Nephentes ampullaria.

4.           Nephentes gracilis

Nephentes gracilis merupakan salah satu jenis Nephentes yang memiliki ukuran lebih kecil baik diameter batang, panjang batang, lebar daun dan ukuran kantongnya. Tanaman ini dapat tumbuh pada ketinggian 0-1200 meter dari permukaan laut seperti di puncak bukit atau tebing daratan serta tumbuh pada daerah hutan di pedalamann yang memiliki lahan basah, semak belukar dan rawa-rawa.

Image Nephenthes gracilis sumber : www.Google.com

Nephenthes jenis ini memiliki adaptasi yang tinggi terhadap kondisi lingkungan dan jenis tanah. Penyebaran Nephentes gracilis sangat luas mulai dari Thailand, Semenanjung Malaysia, Brunei Darussalam, Pulau Sumatera, Kalimantan hingga Sulawesi.

Nephentes gracilis memiliki pertumbuhan lebih cepat daripada jenis lainnya. Panjang batang bisa mencapai 5 meter dengan diameter batang kurang dari 3 mm. Bentuk kantong silinder, berukuran kurang dari 12 cm, berwarna hijau atau cokelat. Dapat tumbuh didaerah terbuka maupun terlindung. Nephentes gracilis bisa tumbuh didaerah berpasir, tanah kapur, tanah gambut maupun tanah alluvial. Tanah alluvial adalah tanah yang berasal dari endapan lumpur dan pasir halus yang mengalami erosi.

Baca Juga 17 Tanaman hias populer paling banyak ditanam dirumah

5.           Nephentes reinwardtiana

Nephentes reinwardtiana ditemukan dan diberi nama oleh seorang botanis Belanda bernaman Friedrich Anton Wilhelm Miquel, Nama ini diberikan berdasarkan bentuk kantong yang seperti pinggang yang seksi dan langsing. Tanaman ini mempunyai dua buah kantong, kantong atas berfungsi untuk menangkap serangga yang terbang sedangkan kantong bagian bawah berfungsi menangkap semut dan serangga yang berkeliaran dipermukaan tanah.

Image Nephenthes reinwardtiana sumber : www.Google.com

Nephentes jenis pada umumnya memiliki dua spot mata dibawah mulut kantongnya. Panjang kantong atas bisa mencapai 20 cm, berwarna merah atau hijau. Jenis Nephentes ini pada umumnya ditemukan didataran rendah pada tempat terbuka. Namun tanaman ini juga ditemukan hidup pada datarn tinggi hingga 2100 meter dari permukaan laut. Selain Pulau Kalimantan tanaman yang memiliki kerabat dekat dengan Nephentes gracilis ini juga ditemukan di Pulau Sumatera.

Baca Juga 20 Jenis Tanaman Bonsai Terbaik

6.           Nephentes stenophylla

Nephentes stenophylla merupakan tanaman kantong semar endemik Pulau Kalimantan. Tanaman yang memiliki daun sempit ini menghasilkan pitcer berbentuk corong yang menarik hingga setinggi 25 cm. Tanaman Ini masuk dalam tanaman yang dilindungi dan terdaftar sebagai Least Concern pada daftar Merah IUCN.

Image Nephenthes stenophylla sumber : www.Google.com

Kantong atas Nephentes ini berbentuk terompet, ada pula gabungan dari bentuk silinder dan terompet. Berwarna cokelat dengan corak hijau kekuningan. Panjangnya bisa mencapai 25 cm dimana hamper seluruh bagian tanaman ditutupi bulu-bulu kasar berwarna cokelat.

Seorang pakar Nephentes bernama Charles Clarke melaporkan bahwa jenis ini hanya menyebar di dataran tinggi sebelah barat laut Kalimantan pada ketinggian 900-2600 meter dari permukaan laut. Namun akhir-akhir ditemukan di hulu Sungai Barito pada ketinggian 400 mdpl pada habitat hutan kerangas.

7.           Nephentes truncata

Nephentes truncata berasal dari bahasa latin truncatus yang berarti “berhenti tiba-tiba”. Tanaman ini merupakan tanaman khas endemik Filipina tepatnya di Pulau Dinagat, Leyte. Dan Mindanao. Nephentes truncate memiliki ciri khas yaitu daunnya berbentuk hati (terpotong) dan kantong yang sangat besar dan dapat mencapai ukuran 40 cm. Spesies ini tumbuh pada ketinggian 0-1500 meter diatas permukaan laut. Tanaman ini dapat menjerat seeekor tikus dengan kantongnya yang besar.

Image Nephenthes truncata sumber : www.Google.com

8.           Nephenthes maxima

Nephenthes maxima merupakan salah satu jenis kantong semar yang memiliki ukuran besar. Tanaman ini tersebar di Pulau Sulawesi, Maluku, dan Pulau Papua. Tanaman ini dapat tumbuh pada ketinggian 0-2000 meter dari permukaan laut. Nephenthes ini merupakan salah satu pemegang rekor kantong semar terbesar di Indonesia yang ukurannya menyamai botol air mineral kemasan 1,5 liter.

Image Nephenthes maxima sumber : www.Google.com

Menurut beberapa penggemar tanaman Nephenthes, Sulawesi merupakan gudang Nephenthes maxima dan merupakan Nephenthes maxima terbaik. Warna dan bentuknya yang indah berbeda dibandingkan maxima daerah lainnya.

Baca Juga 10 jenis jeruk Untuk Tabulampot

9.           Nephentes rajah

Tanaman ini pertama kali ditemukan oleh Hugh Low pada tahun 1858 di Gunung Kinibalu namun penjelasan secara jelas dilakukan oleh Joseph Dalton Hooker pada tahun 1859. Pemberian nama Nephenthes rajah diambil dari nama Raja Putih Sarawak yang berkuasa pada waktu itu.

Nephenthes rajah merupakan jenis kantong semar yang terbesar dan merupakan tanaman karnivora terbesar di dunia. Tanaman ini merupakan tanaman endemik didaerah Gunung Kinibalu, Malaysia. Kantong pada Nephenthes rajah mempunyai kapasitas 3,5 liter air dan juga 2,5 liter cairan pencerna. Jenis tanaman ini mengeluarkan nectar yang berbau manis untuk menjerat mangsanya.

Image Nephenthes rajah sumber : www.Google.com

Nephenthes rajah tumbuh pada ketinggian sekitar 1500-2650 meter diatas permukaan laut dan tumbuh ditanah yang kaya akan magnesium dan asbestos. Tanaman ini dapat tumbuh setinggi 41 cm dengan lebar 20 cm. Ukuran kantong yang besar membuat Nephenthes jenis ini dapat menjerat tikus dan mamalia lainnya.

10.      Nephenthes villosa

Nephenthes jenis ini hidup pada ketinggian sekitar 2200-3200 meter. Nephenthes jenis banyak ditemukan di daerah Gunung Kinibalu, Malaysia dan Gunung Tambuyukon, Kalimantan. Rata-rata populasi jenis Nephenthes ini berada dalam kawasan hutan lindung.

Image Nephenthes villosa sumber : www.Google.com

Nephenthes villosa memiliki ciri dimana kantong yang kokoh dan dapat tumbuh hingga mencapai 25 cm, peristome yang kasar dan melebar, gradasi warna antata hijau limau hingga merah perunggu dan seluruh permukaannya diselimuti bulu coklat kecuali peristome.

Tanaman pemakan serangga ini memang sangat unik dibanding tanaman hias pada umumnya, Indonesia sebagai negara yang memiliki plasma nutfah berlimpah akan tanaman Nephenhes perlu menjaga kelestariannya sehingga tidak punah. Para penghobi sebaiknya memelihara jenis Nephenthes yang telah dibudidayakan atau yang tidak termasuk ketegori langka. Seperti kata pujangga dalam berbagai syair “bahwa terkadang cinta tak harus memiliki” berlaku untuk tanaman Nephenthes  yang sudah masuk dalam kategori langka.