Pamor Keris Junjung Drajat, Tuahnya Diburu Pencari Kekuasaan
Duniahobiku.com -
Pamor keris Junjung Drajat banyak dicari oleh pencari kekuasaan karena dianggap
memiliki tuah untuk mengangkat derajat seseorang. Meskipun tidak mudah
memperoleh keris Junjung Drajat asli namun keris ini tetap banyak diburu oleh
para kolektor dan orang-orang yang ingin memperoleh jabatan atau kekuasaaan.
Keris
sendiri dapat kita artikan sebagai senjata tikam, sekaligus karya seni yang
mempunyai nilai artistik sangat tinggi. Ini ditunjukkan dengan keindahan bentuk
dan bahan khusus serta proses pembuatan yang memakan waktu cukup lama, penuh
ketekunan, ketelitian, keterampilan, dan skill
yang tinggi. Istilah “keris“ sendiri sudah tercantum pada prasasti abad ke-9
Masehi. Kajian ilmiah ini dibuktikan dengan adanya prasasti yang banyak
dijumpai pada figur relief candi dan patung pada masa Kerajaan Majapahit.
Sampai
pada abad ke-15 Masehi, keris menjadi “sipat kandel“ atau sesuatu yang
diandalkan untuk mempertebal kerpercayaan diri. Ini terbukti pada masyarakat
Kerajaan Majapahit pada masa itu, khususnya kaum pria dimana ketika bepergian
pastilah terselip sebilah keris disabuknya. Orang memercayai bahwasanya keris
mempunyai kekuatan ghaib yang tersandang didalamnya. Inilah yang menyebabkan
hingga sekarang, keris sebagai benda pusaka yang sering diperlakukan sama
seperti manusia.
Orang
yang membuat keris dinamakan “empu“. Adalah seorang yang mempunyai kemampuan
spiritual dan ilmu kebathinan tingkat tinggi. Bisa disimpulkan, bahwa para empu
adalah pakar ahli bathin, sehingga mampu untuk menciptakan sebilah keris dengan
memasukkan aji atau ilmu bathin pada tiap tempaannya. Ini yang menjadikan serat
keris itu mempunyai daya magic yang
sangat besar pengaruhnya bagi pemakai keris.
Sampai sekarang, keris menjadi piandel bagi orang-orang tertentu yang
ingin memanfaatkan tuah untuk mencapai hajat yang dimiliknya. Misalnya untuk
kewibawaan, jabatan, rejeki, pengasihan, pagar ghaib, dan masih banyak yang
lain. Dan keris ini bisa dimiliki oleh siapa saja, dari kalangan rendah, sampai
kalangan elit. Dari anak muda sampai orang tua bisa memakai keris sebagai
piandel yang dapat diandalkan.
Kegunaan Keris Junjung Drajat
Tak
dapat dipungkiri, orang-orang besar di
negeri kita Indonesia pun mempunyai ageman berupa keris. Umumnya, keris yang
dimiliki para petinggi negara adalah keris dengan pamor Junjung Drajat. Tak
terkecuali pak Soeharto, yang juga memiliki sejumlah keris dengan pamor Junjung
Drajat dirumahnya. Itulah kenapa, pak Soeharto bisa mempunyai kekuatan dalam
memimpin negara Indonesia sampai puluhan tahun lamanya. Keris Junjung Drajat
umumnya memancarkan tuah kewibawaan, kharisma, jabatan, pengasihan, dan
kebanyakan pemilik dari keris dengan Pamor Junjung Drajat mempunyai ciri khas
dalam memimpin. Lebih bijaksana, lebih tenang, teguh pada pendirian, lebih
mementingkan orang banyak, dan mempunyai rencana yang besar untuk
mensejahterakan khalayak.
Ditelik
dari filosofi ilmu kejawen mengenai pamor yang digandeng dari sebilah keris,
Jujung Drajat mempunyai dua kata yang disatukan, yaitu Junjung dan Drajat. Junjung
artinya “mengangkat”, dan Drajat artinya “derajat”. Jadi Keris Junjung Drajat
bisa diartikan Keris yang memiliki tuah untuk mengangkat derajat pemiliknya
menjadi lebih tinggi dibanding sebelumnya.
Keris Pamor Junjung Drajat Diburu
Para Calon Legislatif
Ini
dibenarkan oleh salah seorang praktisi metafisika selaku pakar mistik
nusantara. Menurut beliau, pemilik keris dengan pamor Junjung Drajat umumnya
memiliki aura cerah yang dipancarkan dari dalam diri. Sehingga orang tersebut
menjadi lebih bijaksana, lebih terlihat berwibawa, lebih tenang dalam sikap,
dan lebih tegas dalam mengambil keputusan. Pemilik keris dengan pamor Junjung Drajat
akan lebih suka memaksimalkan waktunya untuk mengerjakan sesuatu yang
bermanfaat ketimbang menghabiskan waktunya untuk bermalas-malasan.
Tidak
terelakkan bahwasannya Keris Junjung Drajat ini sangat diburu oleh kalangan
petinggi yang ingin memanfaatkan tuahnya untuk mengangkat jabatan sesuai yang
di inginkan. Apalagi dalam era sekarang yang hendak mendekati pemilihan calon
legislatif. Para calon pun banyak yang memburu keris ini untuk dijadikan
sebagai pendamping kebathinan dalam memenangkan dan mendapatkan aspirasi
masyarakat. Maka tak heran Keris Junjung Drajat masih diburu sampai sekarang,
baik dari kalangan menengah sampai kalangan atas. Terlebih lagi ketika
menjelang pemilihan umum seperti sekarang ini. banyak para pejabat sengaja
memesan dan meminta untuk diritualkan guna meningkatkan kewibawaan dan jabatan.