Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apakah Hari Raya Nyepi Juga Diadakan Di India?

apakah india merayakan nyepi

Duniahobiku.com - Apakah India juga merayakan hari raya Nyepi? Nepal dan India merupakan negara dengan penduduk beragama Hindu terbesar di dunia, namun uniknya perayaan Nyepi yang biasanya diadakan di Bali tidak dikenal di negara India atau Nepal. Hari raya Nyepi hanya berlangsung di pulau Bali. Pada saat perayaan Nyepi di Bali kota sangat tampak berbeda dari sehari-hari dan nampak seperti kota tak berpenghuni. Hanya Pecalang (polisi tradisional Bali) yang terlihat satu dua orang untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama Hari raya Nyepi berlangsung di Pulau Bali.

Nyepi adalah hari pertama bulan kesepuluh kalender Saka (Penanggal Ping Pisan Sasih Kedasa). Nyepi berasal dari kata ‘sepi’ yang berarti sunyi, senyap. Oleh karena itu, masyarakat Hindu melakukan catur brata penyepian pada hari itu.

Catur Brata Penyepian terdiri dari empat hal, yaitu Amati Gni, Amati Karya, Amati Lelungan, dan Amati Lelanguan. Amati Gni berarti tidak menyalakan api, Amati Karya berarti tidak bekerja atau beraktivitas, Amati Lelungan berarti tidak bepergian, dan Amati Lelanguan berarti tidak bersenang-senang. Pelaksanaan Catur Brata ini dimaksudkan untuk menciptakan Tri Hita Karana (Tiga Penyebab Kebahagiaan), yaitu hubungan dengan sesama manusia, hubungan dengan alam, dan hubungan dengan Tuhan Semesta. Oleh karena itu, Catur Brata Penyepian digunakan untuk mewujudkan suatu kehidupan yang selaras, serasi dan seimbang antara jiwa dan raga, individu dan masyarakat, manusia dengan Tuhan dan alam.

Pada hari raya Nyepi, semua aktivitas di Bali ditiadakan. Seluruh umat Hindu di Bali melakukan perenungan diri untuk menjadi manusia yang kembali bersih. Mereka akan berdiam diri di rumah, bersemedi, sembahyang, ataupun meditasi. Tidak ada seorang pun yang menyalakan lampu/listrik. Tidak ada seorang pun yang bekerja di hari itu. Tidak ada yang bersenang-senang. Tidak ada TV, internet, radio, dan bahkan bandar udara pun ditutup pada hari itu. Pelaksanaan Nyepi ini dimulai pada pukul 00.00 malam pergantian tahun hingga pukul 00.00 hari pertama tahun baru Saka. Lalu, bagaimanakah pemaknaan Nyepi di negara lain?

sepinya kota saat Hari raya nyepi
sepinya kota saat Hari raya nyepi

Nyepi Dan India

Salah satu negara penganut Hindu terbesar di dunia adalah India. Bahkan dari negara inilah agama Hindu lahir. Tahun baru Saka di India bermula dari keberhasilan raja Kaniskha I dalam menyatukan bangsanya yang tadinya bertikai dengan paham keagamaan yang saling berbeda, karena pada hari itu semua suku menghentikan pertikaian. Semua aspek kehidupan beragama dan bermasyarakat di India ditata ulang supaya tidak ada lagi konflik antar kepercayaan dan keyakinan. Sejak itulah perhitungan tahun Saka dimulai.

Tahun baru Saka di India jatuh pada tanggal 1 Waisakha (sasih Kedasa). Sementara tradisi Nyepi di Bali juga jatuh pada sasih Kedasa. Sekilas keduanya sama karena jatuh tanggalnya sama. Namun pada dasarnya tahun baru Saka dengan tradisi Nyepi tidaklah sama. Tahun baru Saka lahir dari India, sedangkan tradisi Nyepi lahir di Bali. Umat Hindu di India tidak merayakan Tahun Baru Saka secara keagamaan. Tidak ada hari Raya Nyepi di India. Pada hari pertama sasih Kedasa, dimana semua masyarakat Hindu di Bali menghentikan segala bentuk aktivitasnya, di India semua kegiatan masyarakat tetap berlangsung. Namun, India memiliki tradisi yang pelaksanaannya serupa dengan tradisi Nyepi di Bali. Hanya saja waktunya yang berbeda. Bukan di tanggal 1 sasih Kedasa-nya.

Tradisi tersebut bernama Kumbha Mela. Rangkaian perayaannya sangat mirip antara rakaian Nyepi di Bali. Nyepi diawali dengan Melasti Nyejer dan Tawur Kasanga pada hari Tilem Kasanga. Besoknya pada tanggal apisan Sasih Kadasa dilakukanlah Brata Penyepian. Sementara hari raya Kumbha Mela di India lamanya satu bulan dalam satu tempat, yaitu di daerah Sanggam, sebelah timur kota Prayaga.

Pada hari kedua puluh sembilan diadakan upacara mengelilingi kota Prayaga sampai Sanggam. Upacara berkeliling ini disebut Nagasankirtan. Upacara Nagasankirtan inilah yang makna filosofinya sama dengan upacara Melasti di Bali. Melasti adalah upacara pengarakan sarana persembahyangan yang ada di Pura untuk disucikan di danau, laut, atau sumber perairan terdekat. Keesokan harinya barulah dilakukan Brata Penyepian.

Berbeda dengan Catur Brata Penyepian di Bali, Nyepi di India diwarnai dengan berkumandangnya mantram-mantram Weda dan kidung-kidung suci dengan pengeras suara yang lembut. Sedangkan umat yang mengikuti benar-benar diam menyepikan diri, tidak boleh bersuara, hanya memusatkan segala perhatiannya pada suara mantram-mantram Weda itu.

Meski waktu pelaksanaannya berbeda, namun hakikat ‘Nyepi’ di Bali, India, maupun di berbagai belahan dunia lainnya adalah sama. Yaitu menguatkan Citta Budhi atau alam kesadaran. Manusia diajarkan untuk mawas diri, merenung sejenak dengan apa yang telah kita perbuat.