Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Bercocok Tanam Bawang Merah Yang Benar Untuk Pemula

cara bercocok tanama bawang merah

Duniahobiku.com - Bawang merah termasuk komoditas penting dalam perdagangan sayur dan rempah. Bawang merah banyak digunakan sebagai bumbu dapur dan diolah menjadi bawang goreng. Prospek budidaya bawang merah sangat menarik. Meskipun memiliki banyak rintangan namun banyak pemula yang mencoba peruntungan di bisnis bawang merah. Artikel kali ini akan membantu anda mengenal cara bercocok tanam bawang merah terutama bagi pemula.

Cara Bercocok Tanam Bawang Merah

Kebutuhan bawang merah cukup besar. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) terjadi peningkatan kebutuhan nasional dari 1.82 juta ton pada tahun 2020 menjadi 2 juta ton pada tahun 2021. Jawa Tengah menjadi salah satu sentra bawang merah dengan hasil panen mencapai 564 ribu ton atau sekitar 28% dari total panen nasional dan diikuti provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan hasil panen sekitar 222 ribu ton. Untuk memenuhi permintaan pasar tentunya tidak semudah membalikkan telapak tangan kita mesti mengetahui seluk beluk tentang bawang merah termasuk cara menanam bawang merah. Agar lebih jelas berikut cara bercocok tanam bawang merah :

Tanaman Bawang Merah

Bawang merah (Allium cepa L.) merupakan tanaman semusim yang masih famili Amaryllidaceae. Tanaman ini memiliki bunga majemuk dimana daunnya mirip dengan bawang daun/kucai. Umbinya merupakan umbi semu/lapis yang terbentuk dari lapisan-lapisan pangkal daun yang membesar. Tanaman ini konon berasal dari negara Iran dan Pakistan. Didaerah Jawa, bawang merah juga dikenal dengan sebutan brambang. Bawang merah mengandung hormon yang berfungsi saat melakukan pembibitan tanaman secara vegetatif seperti kultur jaringan. Hormon ini bisa mempercepat pertumbuhan bibit. Hormon tersebut adalah Auksin dan Giberelin yang memiliki sifat sebagai ZPT (zat pengatur tumbuh).

bawang merah
gambar bawang merah

Bibit Bawang Merah

Menanam bawang merah bisa dilakukan dengan benih/biji atau umbinya. Benih umbi merupakan benih berkualitas bagus karena biasanya varietasnya sudah teruji. Permasalahan yang terjadi di Brebes, benih umbi ini harganya kadang tidak masuk akal dan terasa memberatkan petani pada awal penanaman. Solusinya, dipakai benih/biji atau yang biasa disebut true shallot seed (TSS). Dengan biji ini, bawang yang dihasilkan adalah umbi tunggal. Untuk itu jarak tanamnya harus agak rapat.

Sayang sekali bahwa teknologi untuk menghasilkan benih yang baik masih sulit dilakukan oleh petani. Perlu koordinasi yang baik antara pemerintah, petani dan perusahaan agar mencari titik temu harga yang sesuai agar nantinya bawang merah Indonesia bisa bersaing di pasar internasional.

bibit bawang merah
gambar bibit bawang merah

Penanaman Bawang Merah Di Dataran Rendah

Bawang merah bisa diusahakan di dataran rendah maupun tinggi. Namun tanaman ini lebih menyukai dataran rendah saat musim kemarau karena sifatnya yang tidak tahan hujan. Di dataran rendah umur panen bawang merah juga lebih singkat. Tanaman bumbu ini menyukai hidup di lahan tanpa naungan dengan paparan sinar matahari sebesar 70%. Beberapa daerah pesisir utara Jawa merupakan sentra penanaman bawang merah . Walaupun dikenal sebagai sentra bawang merah, bukan berarti di daerah pesisir tidak ada kendala. Bawang merah membutuhkan air yang cukup. Sementara di daerah pesisir saat kemarau selalu kekurangan air. Untuk mulai menanam, petani harus menunggu waktu yang tepat dimana air sudah bisa diperoleh dengan mudah. Jika ingin mengusahakan bawang merah di lahan luas, sumur pantek/bor merupakan persyaratan wajib. Petani bawang merah di lahan sempit biasa mengairi sawahnya dengan air irigasi menggunakan pompa air.

Jika dilihat dari lokasi tanamnya, ternyata menanam bawang merah di dataran rendah lebih untung. Selain panenannya lebih banyak, umur panennya juga singkat. Panenan bawang di dataran tinggi lebih sedikit karena jarak tanamnya sendiri juga harus renggang. Jika dibuat rapat, kelembaban akan semakin tinggi dan bisa memicu penyakit ganas.

Salah satu hal yang juga berpengaruh terhadap keuntungan adalah pemakaian bibit. Antara bibit biji dan bibit umbi mempunyai karakter sendiri-sendiri. 

penanaman bawang merah di dataran rendah
penanaman bawang merah di dataran rendah

Penanaman Bawang Merah Di Dataran Tinggi

Di dataran tinggi, bawang merah juga bisa dibudidayakan namun memiliki beberapa kelemahan yaitu masa panen lebih lama, umbi lebih kecil dan mudah terkena penyakit seperti jamur karena tingginya kelembapan. Namun demikian, beberapa daerah dataran tinggi seperti Sumatera dan Bandung termasuk sentra bawang merah. Pengembangan varietas unggul juga turut membantu mendongkrak kualitas bibit bawang merah agar tahan penyakit. Untuk pengembangan di dataran tinggi sebaiknya dilakukan dengan memilih varietas yang tepat.

Secara umum, budidaya bawang merah di dataran rendah dan tinggi sama-sama mempunyai prospek yang menjanjikan. Budidaya bawang merah di dataran rendah berpotensi mendapat keuntungan antara Rp 50-70 juta rupiah. Keuntungan ini dengan asumsi bahwa harga bawang merah stabil dan sedang tidak digempur dengan bawang merah impor yang bisa merusak harga. Musim tanam saat penghujan ini, banyak petani Brebes yang memperluas lahan penanaman bawang merah sampai ke Kendal Jawa Tengah. Ini menunjukkan bahwa prospek bawang merah sungguh luar biasa.

Teknik  Bercocok Tanam Bawang Merah             

Di dataran rendah, petani mulai menanam bawang merah menjelang musim penghujan. Tujuannya agar tanaman mendapatkan air saat tumbuh nanti. Jika ditanam di musim kemarau maka hasilnya kurang maksimal. Kendala pertama, air belum tentu tersedia. Kedua saat tanaman besar dan memasuki musim penghujan, serangan jamur akan menyerang sehingga bisa dikhawatirkan gagal panen. Di dataran tinggi bawang merah boleh diusahakan kapan saja, namun dengan mempertimbangkan pasokan air yang tersedia dan jenis bawang merah yang ditanam.

Bawang merah tumbuh di ketinggian 0-1000 MDPL. Suhu udara yang sesuai adalah 25-320C dan membutuhkan sinar matahari 70%.  Pekerjaan pertama dalam budidaya bawang merah adalah mengolah tanah hingga gembur kemudian mencampurnya dengan pupuk kandang. Pupuk yang diperlukan sebanyak 1,5 ton/hektar. Setelah tanah tercampur rata dengan pupuk kandang, dibuat bedengan dengan ukuran lebar 120-150 cm, dengan panjang menyesuaikan. Ke dalam bedengan ini dicampurkan pupuk kimia berupa NPK, dengan dosis 20 kg/1000 meter persegi.

Setelah melakukan pengolahan tanah, bibit bawang merah bisa segera kita siapkan. Bibit umbi terlebih dahulu direndam dalam ZPT (zat perangsang tumbuh), lalu kita tiriskan. Setelah itu rendam lagi dalam larutan fungisida untuk mencegah penyakit yang mungkin bercokol pada umbi. Setelah umbi ditiriskan selama dua hari selanjutnya bibit siap untuk ditanam. Umbi berkualitas baik ditanam satu persatu ke dalam lubang dengan jarak tanam 15×15 cm saat kemarau, dan 20×15 saat musim hujan.

pemupukan tanaman bawang merah
gambar pemupukan tanaman bawang merah

Pemupukan Susulan

Bibit yang sudah ditanam harus terus-menerus diamati agar jangan sampai terserang penyakit dan kekeringan. Penyiraman wajib dilakukan setiap hari pagi dan sore. Jika penanaman dilakukan saat musim penghujan maka drainase wajib diperhatikan. Bibit muda yang terendam air akan segera busuk dan itu berarti kerugian. Pada umur 10-15 hari, pupuk susulan yang diberikan adalah Urea dan KCl sebanyak masing-masing 150 kg/hektar, dan Za sebanyak 300 kg/hektar. Pemupukan susulan kedua dilakukan pada umur 1 bulan dengan dosis setengah dari dosis saat pemupukan susulan pertama. Setelah tanaman dipupuk kimia, beberapa macam gulma pasti akan tumbuh subur. Tibalah saatnya bagi kita untuk melakukan penyiangan. Gulma dicabut sampai ke akarnya kemudian dikumpulkan untuk dimusnahkan. Penyiangan ini dilakukan dua kali selama satu musim tanam. Sebagai tambahan nutrisi, tanaman bisa diberi pupuk organik cair atau pupuk daun sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Akan lebih baik jika mempergunakan pupuk organik yang bisa membantu memperbaiki struktur tanah. Dalam budidaya tanaman, sudah bukan rahasia jika produksi hasil tiap tahunnya selalu menurun. Hal ini disebabkan tanah yang makin lama makin rusak. Solusi terbaik mengembalikan kesuburan tanah adalah dengan menggunakan pupuk kompos dan pupuk kandang.

pemupukan susulan bawang merah
pemupukan susulan bawang merah

Hama Penyakit  Bawang Merah Dan Penanganannya

Setelah melakukan penanaman bibit dan pemupukan maka hal lain yang mesti dilakukan adalah mengantisipasi serangan hama dan penyakit. Secara umum ada beberapa hama dan penyakit serius yang menyerang bawang merah. Hama berupa ulat, belalang dan kutu selalu mengintai. Begitupula dengan bakteri yang menyerang saat suhu tinggi dan tanaman dalam kondisi kering. Saat suhu rendah dan kondisi lembab, tanaman akan terserang berbagai macam jamur. Kunci penanganannya adalah pada pemberian pestisida yang tepat sasaran dan sesuai dosis. Penyemprotan pada musim hujan harus menggunakan zat perata agar tidak gampang tercuci oleh air hujan. Untuk penyemprotan insektisida guna menumpas hama, bisa juga menggunakan zat perekat agar lebih efektif.

Salah satu cara untuk menekan biaya produksi adalah dengan menggunakan pestisida organik. Pestisida ini diperoleh dengan cara mencampur bahan-bahan yang mudah didapat di sekitar kita. Sebagai contoh, untuk memberantas beberapa jenis ulat dan kutu bisa dipakai larutan biji sirsak atau ekstrak tembakau dan gadung. Bahan-bahan tersebut mudah didapat dan diaplikasikan serta ramah lingkungan. Penggunaan pestisida pabrikan akan memberi efek sama seperti pada penggunaan pupuk kimia. Tanah menjadi rusak dan kinerjanya kurang optimal. Yang dimaksud kinerja tanah adalah kemampuan menguraikan pupuk, kemampuan meneruskan air dan daya tahannya mempertahankan tekstur dan struktur.

hama tanaman bawang merah
 gambar hama tanaman bawang merah

Panen Dan Pasca Panen Bawang Merah

Bawang merah dipanen pada usia sekitar 60 sampai 70 hari. Untuk dataran tinggi mungkin umurnya bisa lebih lama. Saat akan memanen, perhatikan beberapa tanda yang muncul yaitu tanaman sudah mengering atau menguning, leher batang sudah empuk dan biasanya batang mulai rebah. Umbi tanaman diambil bersama daunnya mempergunakan cangkul, sabit atau alat lain. Dalam keadaan utuh bersama daunnya, umbi bawang kemudian diikat jadi satu kemudian diangkut untuk dijemur atau disimpan. Ruangan yang baik untuk menyimpan bawang merah mempunyai suhu 25 sampai 300C dengan kelembaban 60-80%. Sebelum disimpan, bawang merah juga bisa disortir sesuai dengan ukurannya. Penyortiran ini berguna untuk lebih meningkatkan keuntungan. Jika tidak disortir, hasil panen akan dibeli dengan sistem pukul rata. Jika ini terjadi, petani akan sangat dirugikan. Lebih baik membayar tenaga untuk melakukan sortasi karena hitung-hitungannya masih lebih ekonomis.

Jika cuaca memungkinkan, umbi dijemur sampai kering dan kemudian langsung dijual atau disimpan. Jika cuaca tidak bersahabat bawang merah bisa disimpan dahulu. Ruangan penyimpanan biasanya berupa para-para yang terletak di bawah atap rumah. Di situ bawang merah ditata rapat dan rapi dalam keadaan tergantung. Bawang merah yang kurang kering akan busuk saat disimpan. Untuk itu pastikan bahwa bawang merah yang disimpan sudah benar-benar kering. Penjemuran yang bagus adalah 1-2 minggu. Jika bawang dikeringkan dengan oven khusus, maka kadar air yang disyaratkan adalah 80%.

hasil panen bawang merah
gambar hasil panen bawang merah

Semoga artikel tentang Cara Bercocok Tanam Bawang Merah Yang Benar Untuk Pemula dapat bermanfaat. Mencari tahu sebanyak mungkin tentang budidaya bawang merah akan memperkecil resiko kerugian dan meningkatkan hasil tanam.