Candi Borobudur Candi Buddha Terbesar Di Dunia dan Sejarahnya
Kita sebagai bangsa Indonesia tentunya
sangat bangga karena memiliki salah satu warisan dunia yang sangat terkenal dan
bisa kita lihat hingga kini. Candi Borobudur bahkan masuk dalam Guinness World
Record di London, Inggris sebagai situs arkeologis candi Budhha terbesar di
dunia. Setiap tahunnya ribuan umat Buddha dari seluruh Indonesia dan
mancanegara berkumpul untuk merayakan hari raya Trisuci Waisak di candi
Borobudur. Apa saja kelebihan dan keunikan dari candi Borobudur dibandingkan
candi-candi lainnya? Temukan jawabannya dalam artikel ini.
Setiap tahunnya candi Borobudur
dikunjungi jutaaan wisatawan dan 80% diantaranya berasal dari wisatawan
domestik. Meskipun terkena dampak bencana alam seperti gempa bumi dan letusan
abu vulkanik dari gunung merapi candi Borobudur tetap berdiri kokoh hingga kini
seolah candi ini terhujam kedalam bumi tidak tergoyahkan. Mari kita mengenal
candi kebanggan kita ini lebih jauh, seperti kata peribahasa “tak kenal maka
tak sayang”.
1.
Sejarah
Candi Borobudur
Candi Borobudur
merupakan peninggalan dinasti atau wangsa syailendra dan diperkirakan dibangun
sekitar tahun 750-850 masehi oleh raja Mataram bernama Samaratungga. Candi ini
dibangun dalam jangka waktu yang sangat lama sekitar 100 tahun. Candi Borobudur
terletak di Borobudur, Magelang, Jawa-Tengah, Indonesia. Dari arah Semarang candi
Borobudur berjarak sekitar 100 km disebelah barat daya kota Semarang, sedangkan
jika kita menempuh dari arah Surakarta sekitar 86 km disebelah barat, dan dari
sebelah barat laut kota Yogyakarta candi bersejarah ini dapat kita temukan
dengan menempuh jarak sekitar 40 km.
Awalnya
Borobudur tersembunyi selama berabad-abad dibawah tanah lapisan abu vulkanik
dan kemudian ditumbuhi pohon dan semak belukar.Menurut para peneliti letusan
gunung merapi pada zaman lalu menjadi penyebab candi kuno ini ditelantarkan
selama beberapa dekade hingga akhirnya ditemukan.
Penemu candi
Borobudur adalah Sir Thomas Stamford Rafless yang saat itu menjabat sebagai Gubernur
Jenderal Inggris di Pulau Jawa. Belum ada data pasti mengenai asal mula nama
Borobudur menurut kitab Negarakretagama karya Mpu Prapanca pada tahun 1365
menyebut suatu bangunan suci Buddha yang merujuk kepada Candi Borobudur tetapi
sumber lain menyebutkan nama Borobudur berasal dari nama desa terdekat candi
tersebut yaitu Bore (Boro) sedangkan
istilah “budur” dalam bahasa
Jawa berkaitan dengan istilah Buda yang artinya purba jadi Borobudur
berarti “Boro Purba” tetapi menurut
para arkeolog nama budur berasal dari
istilah bhudhara yang berarti gunung.
Versi lain
menyebutkan Borobudur berasal dari bahasa sansekerta dari kata “bara” dan “beduhur” . Bara berarti
biara/vihara dan beduhur artinya
tinggi/diatas jadi maksudnya adalah sebuah biara/vihara yang terletak diatas
gunung atau tanah yang tinggi. Menurut para peneliti Borobudur dulunya memang
dibangun diatas bukit dengan ketinggian 265 m dpl diatas danau purba yang telah
mengering.
2.
Arsitek
Candi Borobudur
Keindahan candi
Borobudur terletak pada desain bangunan
dengan tingkat kesulitan yang sangat tinggi dan detail yang sangat rumit hingga
dibutuhkan 100 tahun untuk menyelesaikannya. Namun hingga kini belum ada data
tertulis siapa yang membangun candi Borobudur. Menurut legenda setempat arsitek
perancang Borobudur bernama Gunadharma, namun tidak ada bukti yang menunjukkan
Gunadharma sebagai arsiteknya. Kisah candi Borobudur ini lebih berdasarkan
dongeng dan legenda Jawa dan bukan berdasarkan prasasti sejarah.
Jika dilihat
dari atas bentuk Borobudur membentuk pola mandala besar dan bentuknya
menyerupai piramida berundak. Mandala sendiri merupakan suatu pola yang
berbentuk rumit yang tersusun atas bentuk bujursangkar dan lingkaran konsentris
yang melambangkan alam semesata seperti yang ditemukan dalam ajaran Buddha
aliran Wajrayana-Mahayana. Luas candi Borobudur adalah 15.129 m2 (123m
x 123m) dan memiliki stupa sebanyak 72 dengan 1 stupa induk (utama).
3.
Ziarah
Candi Borobudur
Candi Borobudur
bukan hanya dibangun sebagai tempat suci umat Buddha tetapi juga sebagai ziarah
yang mengajarkan tiga tingkatan spiritual dalam ajaran agama Buddha. Para
peziarah masuk melalui sisi timur dan memulai ritual di dasar candi dengan
berjalan melingkari bangunan suci searah jarum jam, sambil terus naik ke
undakan berikutnya melalui tiga tingkatan spiritual yaitu :
·
Kamadhatu
(ranah
hawa nafsu)
Bagian kaki Borobudur
melambangkan kamadhatu yaitu dunia
yang dikuasai oleh kama atau nafsu
rendah. Pada bagian kaki asli yang
tertutup struktur tambahan terdapat 160 panel cerita karmawibhangga yang kini
tersembunyi. Panel ini menggambarkan sifat dan nafsu manusia yang jahat seperti
merampok, membunuh, menyiksa dan sifat jahat lainnya.
·
Rupadhatu
(ranah
berwujud)
Rupadhatu merupakan empat
undakan yang bentuknya persegi dan terdiri atas 4 lorong dengan 1300 gambar
relief. Bayangkan panjang relief tersebut dapat mencapai 2,5 km dengan 1.212
panel yang memiliki ukiran dekoratif yang sangat artistik berupa Gandhawyuha, Jataka,
Awadana, dan Lalitawistara. Aslinya terdapat 432 arca Buddha pada ceruk atau
relung dinding pada selasar.
·
Aruphadatu
(ranah tak berwujud)
Lantai lima hingga
lantai 7 dindingnya tidak meiliki relief layaknya pada Rupadhatu. Lantainya pun
berbentuk lingkaranyang melambangkan manusia telah bebas dari ikatan dunia
namun belum dapat mencapai nirwana. Pada lantai Aruphadatu kita akan menemui
berbagai stupa dalam berbagai ukuran. Total stupa yang ada pada Aruphadatu
adalah 72 buah.
Selama
perjalanan melakukan ziarah kita akan menyaksikan berbagai relief candi
Borobudur dan legenda candi Borobudur yang
tertata secara apik di dinding candi. Relief-relief ini dibaca searah jarum jam
yang dikenal sebagai mapradaksina (bahasa
Jawa kuno) yang berarti timur.
4. Fakta
Menarik Tentang Candi Borobudur
- UNESCO menetapkan candi Borobudur sebagai Warisan Dunia pada tahun 1991
- Tanggal 21 Januari 1985 sembilan stupa rusak parah akibat Bom yang dilakukan oleh Husein Ali Al Habsyie dan Husein dihukum selama 20 tahun penjara.
- Komplek candi Borobudur selama beberapa waktu ditutup akibat letusan gunung Merapi pada Bulan November 2010. Abu vulkanik menutupi kompleks candi dan mematikan tanaman budidaya disekitar gunung Merapi.
- Beberapa artefak seperti arca singa dan dwarapala dapat kita saksikan di Museum Nasional Bangkok, artefak tersebut merupakan bagian dari candi Borobudur yang diberikan pemerintah kolonial pada Raja Thailand, Chulalongkorn pada tahun 1896
- Rencana pembangunan kompleks Mal berlantai tiga bernama “Java World” di sekitar areal Borobudur namun masih menimbulkan pro dan kontra.
- Richard Gere salah satu artis pemeran utama film pretty woman pada saat berkunjung ke candi Borobudur ikut menanam satu pohon kantil sebagai salah satu wujud kepedulian lingkungan dan pohon kantil tersebut dapat kita temukan di arah barat laut candi. Ngomong-ngomong beliau juga salah satu penganut agama Buddha.
- Candi Borobudur dibangun tidak menggunakan semen sedikitpun tetapi menggunakan batu dengan sistem interlock (saling kunci) seperti permainan Lego yang dapat menyatu tanpa menggunakan perekat.
Tiket
masuk untuk menikmati kemegahan candi Borobudur Rp.40.000/domestik dan
Rp.125.000/mancanegara. Kemegahan candi Borobudur sebagai candi Buddha terbesar
didunia jangan sampai terlewatkan dalam agenda liburan anda, patuhi peraturan
selama diarea candi Borobudur dan jangan melakukan vandalisme yang dapat merusak situs yang telah berusia ribuan tahun
tersebut. Jangan lupa juga mengunjungi candi Mendut dan candi Pawon yang masih
berada dalam kawasan Borobudur.