Daftar Ikan-ikan Yang Dilindungi Versi IUCN
Indonesia merupakan suatu negara yang
memiliki ribuan pulau dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi,
termasuk didalamnya berbagai jenis ikan air tawar dan biota laut. Negara
Indonesia cuma kalah dari Brazil dengan sungai Amazonnya yang menduduki
peringkat tertinggi dalam keanekaragaman jenis ikan air tawar. Beberapa jenis
ikan telah masuk dalam kategori hampir punah dan beberapa diantaranya telah
sulit ditemui didalam liar. Daftar merah yang dikeluarkan lembaga IUCN telah
dikeluarkan agar spesies ikan tersebut tidak menjadi punah. Apa saja kategori
ikan yang terancam punah menurut IUCN? Baca terus artikel ini untuk mendapatkan
jawabannya.
Sebagai
pemancing terkadang kita mendapatkan ikan-ikan yang menurut kita tidak populer
dan berpenampilan kurang menarik untuk dikomsumsi, kita lantas membuangnya.
Mungkin hal itu terjadi karena kurangnya pengetahuan dan sosialisasi jenis ikan
apa saja yang mulai langka dan dilindungi undang-undang sehingga hal itu bisa
terjadi. Perlunya pengetahuan dan kesadaran buat para penghobi olahraga mancing,
nelayan, dan pedagang ikan hias agar jika suatu hari mendapatkan ikan yang
termasuk dilindungi agar melepaskannya kembali ke alam agar dapat berkembang
biak dan tidak menjadi punah.
Data
terakhir mengenai spesies aquatic yang teancam punah meliputi 2265 jenis,
didalamnya termasuk spsesies ikan air tawar sebanyak 627 spesies dan ikan laut
yang mencapai 163 spesies (IUCN 2004). Jenis ikan air tawar di Indonesia yang
terancam punah ada 29 jenis menurut data Red List of Threatened Species (IUCN
1990). Ada beberapa kategori ikan yang terancam punah menurut IUCN ( International
Union for the Conservation of Natural Resources ) antara lain :
1. Extinct
Punah. Kategori ini
dikeluarkan jika setelah melakukan survey dan pendataan yang akurat dan
menyeluruh ditemukan bahwa tidak ada lagi individu/spesies yang tersisa.
Terkadang data bisa berubah sesuai keadaan contohnya ikan Coelacanth (Latimeria
Columnae) yang dinyatakan punah setelah tidak pernah lagi ditemukan selama
ratusan tahun dan tiba-tiba ditemukan di Manado, tepatnya diperairan Pulau
Manado Tua, Sulawesi Utara. Ikan purba ini bahkan hidup di zaman Cretaceous
(sekitar 65 juta tahun silam). Masyarakat Sulawesi menyebutnya dengan sebutan
“ikan raja laut”. Ikan raja laut termasuk ikan yang sangat dilindungi dan
termuat dalam PP No.7 Tahun 1999, Appendiks I (CITES) dan IUCN dan masuk dalam
kategori Extinct.
2. Extinct in the Wild
Punah dialam tetapi
masih dapat ditemukan di tempat penangkaran atau lingkungan budidaya yang
dibuat oleh manusia agar tidak terjadi kepunahan terhadap spesies tersebut. Contoh
spesies hewan yang punah dialam liar yaitu Seychelles Giant Tortoise, Barbary
lion (punah dialam liar sejak tahun 1922), Hawaian Crow (punah dialam liar
sejak tahun 2002), Alagoas Currassow (punah dialam liar sejak tahun 1987), Guam
Rail (punah dialam liar sejak tahun 1980).
3. Critically endangered
Terancam kritis, dimana
setelah dilakukan pengumpulan data secara menyeluruh tentang suatu spesies
terindikasi memiliki resiko yang tinggi secara ekstrim menuju kepunahan di
alam, salah satu yang jenis ikan yang masuk kedalam kategori ini adalah
Chilatherina Sentaniensis (ikan rainbow papua).
4.
Endangered
Terancam,
setelah diadakan survey secara menyeluruh tentang suatu spesies terindikasi sangat
berisiko tinggi menuju kepunahan dialam. Salah satu contoh yang masuk dalam kategori
endangered adalah ikan cucut gergaji Irian (Pristis pristis) yang merupakan
salah satu jenis ikan cucut air tawar.
5.
Vulnerable
Setelah
proses survey dilakukan secara menyeluruh tentang suatu suatu spesies secara
menyeluruh terindikasi berisiko tinggi menuju kepunahan di alam. Jenis-jenis
ikan yang termasuk dalam kategori vulnerable adalah ikan-ikan endemis Sulawesi
: Glosolepis incicus, Oryzias celebensis,
Telmatherina ladigesi, Telmatherina celebensis, Glosogobius flavipinnis, Glosogobius
matanensisi, Mugilogobius latifrons. Nomorhampusd towoeti, Oryzias marmoratus,
Paratherina cyaneae, Paratherina labiosa, Paratherina labiosa, Paratherina
striata, Varia jamoerensis.
6.
Near
Threatened
Kriteria ini tidak termasuk kategori seperti diatas tetapi secara kualifikasi termasuk kategori yang terancam punah dimasa depan jika tidak dilakukan suatu tindakan/rambu-rambu sebelum kategori ini naik menjadi vurnerable atau endangered. Salah satu yang termasuk dalam kategori ini adalah ikan Demogyenys megarhamphus.
7.
Least
Concern
Kategori
ini tidak termasuk dalam penjelasan diatas sebab yang termasuk dalam kategori least
concern ini adalah ikan dengan penyebaran yang luas dan kepadatan yang tinggi. Dengan
kata lain spesies ikan ini masih mudah ditemukan dan jumlahnya masih banyak
dialam liar ataupun ditempat budidaya ikan. Contohnya ikan nila, Ikan bandeng,
ikan mujahir dan berbagai jenis ikan lain yang masih sering didapati oleh para
pemancing.
8.
Data
Deficent
Spesies
ikan ini tidak memiliki informasi yang kuat dan valid untuk membuat kriteria
dan status populasi. Menurut penelitian Kotellat (1993) ikan-ikan yang terancam
punah di Indonesia termasuk dalam kategori ini namun memiliki informasi yang
sangat minim dan kurang akurat. Banyak jenis ikan yang sebenarnya sulit
ditemukan dialam tetapi belum pernah dilakukan penelitian. Beberapa jenis ikan
yang termasuk dalam kategori ini diantaranya jenis ikan dari marga Tor, seperti
Tor tambra, Tor tambraides, Tor soro dan
Tor dounensis.
Menurut
undang-undang yang ada di Indonesia, ada beberapa jenis ikan yang dilindungi
dan tidak boleh diperdagangkan dan apabila terpancing sebaiknya dilepaskan
untuk menghindari sanksi. Jenis-jenis ikan yang dilindungi antara lain : ikan napoleon,
penyu, hiu martil, hiu koboi, pari manta, hiu paus, kuda laut, ikan kima, dan
ikan duyung. Berdasarkan UU No.31/2004, UU N0 45/2009 (pasal 100, 100 B)
pelanggaran terhadap pemanfaatan jenis ikan yang dilindungi oleh negara dapat
dipidana paling lama 1 tahun dan denda paling banyak 250 juta.
Perlunya pengetahuan
tentang jenis ikan yang dilindungi dan kesadaran tentang perlunya melepas
kembali ikan yang dilindungi kembali kealam liar akan membuat generasi kita
selanjutnya masih dapat menemukan spesies ikan tersebut dialam aslinya dan
bukan hanya sekedar melihatnya dari buku-buku atau dokumentasi.