10 Jenis Jenis Kodok Dan Katak Unik Di Dunia
Duniahobiku.com
- Ada banyak jenis-jenis kodok dan katak diseluruh dunia dan beberapa
diantaranya adalah jenis katak beracun tetapi ada juga beberapa jenis kodok
yang bisa dimakan manusia. Diperkirakan ada sekitar 4.800 spesies katak dan lebih dari 5.000
spesies kodok di muka bumi ini. Hewan yang dulunya hanya dikenal berbunyi
disawah ataupun genangan air ini kini banyak dipelihara oleh para penggemar
hewan eksotik karena keunikan karakter dan warnanya yang menggoda. Simak terus
artikel dibawah untuk menemukan beberapa jenis kodok dan katak yang populer
dikalangan para penghobi amphibi.
Jenis-jenis kodok di dunia
Kodok
dan katak sering disebut sebagai hewan yang identik padahal sejatinya kedua
hewan ini memiliki perbedaan. Katak umumnya berkulit halus, lembap, dengan kaki
belakang (tungkai belakang) yang panjang berguna untuk melompat dan memiliki
selaput pada kakinya Sebaliknya kodok umumnya berkulit kasar/berbintil-bintil
seperti bisul, biasanya kulitnya kering, dan kaki belakangnya biasanya pendek
meskipun beberapa jenis memiliki kaki yang panjang, sehingga kebanyakan kurang mampu
melompat jauh. Untuk mengenal lebih jauh hewan amphibi ini, berikut 10 jenis kodok dan katak unik yang
ada di dunia:
1.
Kodok Suriname
Kodok
suriname merupakan binatang amfibi yang banyak ditemukan di kawasan hutan
tropis Amazon. Kodok dengan nama lokal “pipa-pipa” ini memiliki ukuran besar,
tubuhnya mampu tumbuh hingga 20 cm. Kodok Amazon bermata kecil dengan tubuhnya
yang pipih, memiliki tubuh pipih berwarna coklat. Berbeda dengan kodok Amazon
lainnya, “Pipa-pipa” tidak memiliki lidah dan gigi taring. Uniknya lagi jika
kodok jantan yang lain merayu calon betinanya dengan suaranya, jantan pipa-pipa menggunakan dua
tulang ditenggorokan untuk menghasilkan suara yang khas. Dua tulang tersebut
beradu hingga menghasilkan suara dengan nada tinggi.
Cara
bereproduksinya pun unik, kodok jantan akan menempel di atas punggung kodok
betina yang berada di dalam air. Kedua pasangan tersebut akan melompat beberapa
kali di atas air, dan setiap lompatan si betina akan melepaskan telur. Dan
setiap telur yang terlepas akan menempel ditubuh mereka, telur tersebut
kemudian bergerak dan memasuki bagian tubuh yang menyerupai kantung. Dan
nantinya anak-anak kodok akan menetas dan keluar dari kantung induk mereka.
2.
Glass Frog (Kodok Kaca)
Katak
dengan penampilan fisik yang unik ini dikenal dengan sebutan katak kaca atau
katak transparan (centrolinadae),
mereka mendiami kawasan basin di hutan tropis Amazon. Sebenarnya katak kaca ini
berwarna hijau, namun karena kulitnya tipis dan transparan maka organ dalam
tubuhnya dapat terlihat dari luar.
Dengan
kulitnya yang transparan maka katak kaca ini mudah melakukan kamuflase,
sehingga mereka dapat terhindar dari pemangsa. Sinar matahari akan menembus
bagian kulit mereka, sehingga tubuh mereka akan selaras dengan tempat yang mereka
tempati.
3. Turtle Frog (Kodok Kura-Kura)
Katak
unik yang satu ini dikenal dengan Myobatrachus
gouldii, mereka ditemukan di kawasan kering Australia Barat. Katak yang
satu memiliki bentuk seperti kura-kura tanpa tempurung, tubuhnya berwarna pink
kecokelatan, kepala kecil dan tubuhnya yang gemuk. Kodok kura-kura memiliki
kaki dan tangan yang kuat, sehingga mereka dapat menggali dan membuat sebuah
lubang di atas pasir. Selain untuk berlindung di dalam lubang, kemampuan mereka
menggali juga untuk mencari dan menangkap rayap.
Uniknya
fase kodok kura-kura tidak mengalami masa berudu, tubuhnya langsung tumbuh
sebagai kodok yang sempurna. Karena tidak mengalami fase berudu, telur kodok
kura-kura lebih besar dari telur kodok yang mengalami metamorfosis.
4. Vietnamese Mossy Frog (Kodok Lumut Vietnam)
Kodok
yang satu ini terdapat di kawasan Asia Tenggara, tepatnya di kawasan hutan
tropis dan wilayah rawa di sebelah utara Vietnam. Kodok dengan nama latin Theloderma corticale, memiliki panggilan
“kodok lumut” karena pandai berkamuflase dengan menggunakan lumut-lumutan dan
tumbuhan kecil lainya. Kodok lumut ini memiliki telapak kaki yang lebar
sehingga mereka dapat menempel baik dan kuat di permukaan batang pohon dan
daun-daunan. Kodok lumut Vietnam menempelkan telurnya di bebatuan ataupun
tembok goa yang di bawahnya terdapat air, sehingga ketika telur menetas
anak-anaknya akan berjatuhan ke dalam air.
5. Morogoro Tree Toad (Katak Pohon Morogoro)
Katak
pohon yang satu ini mendiami kawasan hutan tropis dan padang rumput di
Tanzania. Katak Pohon Morogoro yang memiliki nama latin Nectophrynoides viviparus memiliki kelenjar besar di bagian dekat
mata dan keempat kakinya. Uniknya kelenjar yang dimiliki katak pohon yang satu
ini dapat berubah warna dari oranye, abu-abu, hijau, merah, hingga putih.
Sementara
telur-telur mereka menetas di dalam mulut si betina, seperti kodok kura-kura
mereka tidak mengalami fase berudu.
6. Goliath Frog (Kodok Goliath)
Kodok
goliath (Conraua goliath) merupakan
kodok terbesar di muka bumi. Tubuhnya mampu tumbuh hingga 33 cm dengan berat
tubuh lebih dari 3 kg, bahkan Bullfrog
asal Afrika saja hanya setengah dari ukuran mereka.
Kodok
goliath merupakan amfibi asli yang mendiami kawasan Afrika bagian barat. Makanan
mereka pun luar biasa, kepiting, ular kecil bahkan kodok yang lebih kecil.
Namun kodok goliath tidak memiliki kantung suara, sehingga mereka tidak dapat
berkomunikasi dengan suara. Kodok unik ini memiliki kaki-kaki yang kuat
sehingga mampu melompat hingga 3 meter jauhnya. Namun seperti nasib hewan-hewan
lain di Afrika, kodok goliath pun tidak luput dari perburuan yang dilakukan
oleh manusia, penebangan hutan dan perdagangan hewan, sehingga jumlah mereka
semakin menyusut hingga ke level binatang yang langka dan dilindungi.
7. Harlequin Toad (Katak Harlequin)
Katak
asal Kosta Rika ini memiliki nama latin Atelopus
varius, namun lebih popular dengan katak Harlequien. Namun diakibatkan
perubahan iklim dan penyebaran fungus (jamur, cendawan), keberadaan mereka
semakin menyusut dan terisolasi. Saat ini katak Harlequin termasuk kategori
diujung kepunahan.
Katak
Harlequin memiliki beragam warna ada yang hijau, ungu, hitam ataupun kuning,
setiap warna merupakan sebuah pesan bagi pemangsa yang mencoba mengganggunya.
Katak Harlequin dikenal sebagai katak yang berbahaya karena memiliki racun yang
sangat kuat, bahkan 100 kali lebih kuat dari potasium sianida. Uniknya musuh
yang mereka takuti bukanlah manusia ataupun hewan yang lebih besar melainkan
lalat parasit, serangga bersayap itu sangat gemar menempelkan telur mereka di
bagian kaki katak. Sehingga setelah menetas, larvanya akan masuk ke dalam tubuh
dan memakan organ dalam katak Harlequin.
8. Helen’s Flying Frog (Kodok Terbang Helen)
Kodok
ini merupakan spesies baru yang ditemukan pada Januari 2013 lalu, sehingga
karakter dan pola hidupnya masih dalam penelitian. Meski demikian kita dapat
mengenalnya sebagai kodok yang memiliki kaki selaput untuk membantunya melayang
dan terbang. Kodok terbang ini terdapat di kawasan kanopi hutan di Vietnam
Selatan, mereka melakukan penerbangan dan hinggap dari satu pohon ke pohon
tiada lain untuk menghindar dari para pemangsa.
Bahkan
kodok betinanya memiliki bagian yang dapat digunakan sebagai sayap di tangan
mereka, sehingga membantu mereka melayang cukup lama dan jauh. Kodok terbang Helen
memiliki telapak kaki yang lebar, karena itu yang mereka perlukan untuk dapat
melekat erat di atas pohon. Kodok dengan nama latin Rhacophorus helenae memiliki ukuran tubuh yang besar, bahkan
panjangnnya mampu mencapai 10 cm. Nama
Helen diambil dari nama ibu dari ilmuwan asal Australia yang menemukan kodok
terbang ini.
9. Brazilian Horned Frog (Kodok Bertanduk Brasil)
Kodok
yang memiliki penampilan luar biasa ini ditemukan di kawasan hutan hujan Amazon
di Amerika Selatan. Katak Bertanduk Brasil atau Ceratophrys aurita memiliki beberapa perbedaan dengan amfibi
lainnya, salah satunya memiliki tanduk di bagian kepala. Menurut para peneliti
tanduk tersebut merupakan akibat evolusi yang dialami oleh kodok Brasil, mereka
pun pandai berkamuflase dan bersembunyi di antara dedaunan dan pepohonan.
Kodok
bertanduk yang satu ini memiliki ukuran tubuh yang besar, panjangnya hampir 20
cm. mereka sukar ditemukan karena menyembunyikan tubuh mereka di balik dedaunan
dan hanya menyisakan bagian kepalanya saja. Hal itu dilakukan untuk bersembunyi
dari mangsa dan pemangsanya. Kodok bertanduk ini memiliki sifat yang agresif,
bahkan masyarakat lokal harus menggunakan sepatu boot agar terhindar dari gigitan mereka. Namun ada pula masyarakat
yang memelihara kodok bertanduk ini sebagai hewan peliharaan.
10. Venezuela Pebble Toad (Katak Batu Venezuela)
Katak
yang satu ini ditemukan di kawasan pegunungan pasir berbatu di Venezuela,
dikenal dengan nama latin Oreophrynella
nigra memiliki alat pertahanan yang unik. Seperti ketika berhadapan dengan
tarantula ia akan membenamkan kepala dan keempat kakinya ke dalam tubuh, dan
tubuhnya akan membesar seperti balon. Setelah tubuhnya membesar dan membulat,
ia akan bergelinding dan melompat-lompat menghindari pemangsanya.
Semoga
artikel tentang 10 Jenis Jenis Kodok Dan katak Unik Di Dunia, bisa bermanfaat menambah
wawasan anda tentang hewan amphibi yang ada didunia.