Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

jenis ikan air tawar incaran para pemancing

Jenis – jenis ikan air tawar

 Incaran Para Mancing Mania

Para pemancing di sungai, danau, rawa, empang ataupun daerah genangan air lainnya tentunya mengharapkan mendapatkan spot mancing yang oke. Ada berbagai macam jenis ikan yang dapat kita incar apabila kita ingin memancing di air tawar. Kita juga dapat memperoleh ikan-ikan berukuran besar apabila memancing di air tawar meskipun tidak sebesar mancing di laut lepas, hasil yang diperoleh tergantung dari keberuntungan sang pemancing . Apa saja jenis ikan air tawar yang menjadi incaran para pemancing, mari kita simak bersama :

1.           Ikan Nila ( Oreochromis nilticus )

Ikan nila merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sangat mudah berkembang biak. Sekali memijah ikan nila betina dapat mengeluarkan telur sebanyak 300 – 1500 butir. Perkembangbiakan yang sangat mudah dan cepat membuat ikan ini banyak diternakkan hampir diseluruh dunia. Saat ini kita dapat menjumpai ikan nila dihampir seluruh air tawar, baik itu diempang, sungai, waduk ataupun rawa. Disamping dijual dalam keadaan segar, daging ikan nila sering dijadikan fillet. Ikan nila merupakan jenis ikan omnivora artinya memakan segala jenis baik berupa tumbuhan ( lumut, kiambang, kangkung ,dll) maupun hewan-hewan yang lebih kecil. Umpan ikan nila dapat berupa cacing, pellet, lumut maupun udang.

Ikan Nila

Sumber : www.gambarikan.com

2.           Ikan Patin ( Pangasius Sp )

Ikan patin termasuk sekelompok ikan berkumis yang tersebar di Jawa, Sumatera, Kalimantan. Berat maksimal dapat mencapai 295 kg. Ikan patin merupakan ikan jenis omnivora ( pemakan segala). Umpan yang digunakan untuk memancing ikan patin antara lain pisang, buah sawit, usus ayam, ikan kecil,udang, pellet, atau cacing. Teknik mancing dapat menerapkan mancing dasar.

Ikan Patin Raksasa Mekong

Sumber : www.pulsk.com

3.           Ikan Baung ( Mystus nemurus )

Baung merupakan jenis ikan air tawar yang dapat kita temukan di sungai, rawa, situ , danau, dan waduk. Baung bertubuh mirip dengan lele, Ikan Baung memiliki kepala yang berbentuk pipih agak mendatar, bertubuh licin tanpa sisik, memiliki tiga duri yang berbisa (patil) yakni pada sepasang sirip dadanya dan sebuah lagi berada disirip punggungnya. Jenis Baung dari Indocina adalah baung terbesar yang dapat mencapai bobot tubuh 80 kg. Ikan jenis ini masuk kelompok ikan dasar, lebih baik memancing ikan jenis ini di malam hari. Umpan untuk mancing Baung antara lain usus ayam, ikan kecil, udang, pellet, dan cacing. Teknik mancing adalah mancing dasar.

Ikan Baung

Sumber : www. gambarikan.com

4.           Ikan Betutu ( Oxyeleotris marmorata )

Ikan yang mempunyai banyak nama, ada yang menyebutnya ikan malas, ikan bodoh, ikan hantu, bakut, dll. Dalam bahasa Inggris disebut marble goby atau marble sleeper, yang merujuk pada pola-pola warna di tubuhnya yang serupa batu pualam kemerahan. Ikan Betutu termasuk digemari pemancing karena tarikannya yang kuat dan tiba-tiba. Daging ikan betutu enak dan lembut. Berat maksimal ikan betutu dapat mencapai 5 kg. Umpan yang dapat digunakan  yaitu cacing, cere, jangkrik, pellet, udang, dan ikan-ikan kecil. Bila menelan umpan biasanya sampai perut bagian dalam sehingga mata kail agak sulit diambil. Teknik mancing yang digunakan adalah mancing dasar, pelampung, dan tegek.

Ikan Betutu

Sumber : www.infoikan.com

5.           Ikan Lele Dumbo ( Clarias gariepinus )

Ikan Lele dumbo adalah sejenis ikan Lele yang ukurannya lebih besar dari lele lokal dan mempunyai patil tidak tajam sehingga lebih disukai konsumen. Berat ikan maksimal mencapai 60 kg. Teknik mancing yang tepat adalah mancing dasar, pelampung dan tegek. Umpan dapat berupa udang, ikan kecil, usus ayam.

Ikan Lele Raksasa

Sumber : www.gambarikan.com 

6.           Ikan Mujair ( Oreoochromis mossambicus )

Ikan Mujair pertama kali di temukan Pak Mujair di muara sungai Serang, pantai selatan Blitar, Jawa Timur pada tahun 1939. Untuk mengenang jasa penemu maka ikan tersebut dinamakan mujair sampai sekarang. Ikan mujair mempunyai toleransi tinggi terhadap berbagai kondisi air. Berat maksimal dapat mencapai 4,5 kg. Umpan cacing, pellet, lumut. Teknik mancing yang dapat digunakan adalah mancing dasar, pelampung, tegek dan casting.

Ikan Mujair

Sumber : www.pinterest.com

7.           Ikan Gurami ( Osphronemous gourami )

Ikan Gurami merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang disukai sebagai ikan komsumsi, tekstur daging ikan Gurami sangat lembut. Ikan gurami terkadang juga dipelihara dalam aquarium. Di alam, gurami hidup di sungai, rawa, kolam dangkal yang banyak ditumbuhi tanaman air, sesekali ikan ini muncul kepermukaan untuk bernapas langsung dari udara. Ikan Gurami dapat tumbuh hingga 12 kg. Umpan untuk memancing ikan gurami yaitu pisang biji, buah sawit, usus ayam, udang, pellet, dan cacing. Teknik mancing yang digunakan tegek, casting, dan mancing memakai pelampung.

Ikan Gurami

Sumber : www.farmbos.com

8.           Ikan Bawal ( Collosoma macropomum )

Ikan Bawal merupakan ikan yang hidup berkoloni / kelompok dan termasuk jenis ikan predator. Ikan Bawal banyak ditemukan dalam menu-menu rumah makan ataupun restoran. Selain rasanya yang nikmat, ikan ini memiliki banyak nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh. Ikan Bawal mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Ikan ini dapat mencapai panjang 1 meter dan berat 30 kg. Umpan yang digunakan yaitu usus ayam, ikan kecil, udang, pellet, cacing, serta umpan tiruan. Teknik mancing yang digunakan adalah mancing dasar, mancing berpelampung, dan casting.

Ikan Bawal

Sumber : www.umpanpancingku.blogspot.com

9.           Ikan Belida ( Chitala  )

Ikan Belida / Ikan Lopis merupakan jenis ikan sungai yang tergolong dalam suku Notopteridae (ikan berpunggung pisau). Nama Belida diambil dari salah satu nama sungai di Sumatera  Selatan yang menjadi habitat alami ikan Belida. Ikan ini juga merupakan salah satu bahan baku kerupuk khas Palembang yang dikenal dengan nama Kemplang. Tampilannya yang unik juga membuatnya sering dipelihara dalam aquarium sebagai ikan hias. Ikan Belida lebih aktif pada malam hari dan menyukai bagian gelap dari sungai atau hidup di bawah pepohonan yang rindang. Ikan ini dapat mencapai berat 5 – 20 kg tergantung jenisnya. Ikan ini lebih sering didapat jika mancing malam hari atau musim hujan. Umpan yang digunakan adalah usus ayam, ikan kecil, udang, dan cacing. Populasi ikan ini dialam semakin menyusut jadi sebaiknya kita memancing dengan cara tangkap – lepas agar ikan ini dapat berkembang biak.

Ikan Belida

Sumber : www.gambarikan.com

10.      Ikan Toman ( Channa micropeltes )

Ikan Toman memiliki bentuk tubuh mirip dengan ikan Gabus. Toman dapat tumbuh besar dan mencapai panjang lebih dari satu meter dan menjadi spesies terbesar dalam sukunya. Berat maksimal dapat mencapai 30 kg. Ikan Toman dalam bahasa Inggris disebut Red snakehead / Redline snakehead merujuk pada warna tubuhnya dan bentuk kepalanya yang menyerupai kepala ular. Toman tergolong ikan buas yang memangsa hewan-hewan yang berada di sekitarnya seperti serangga, kodok, dll. Ikan ini dapat dipancing siang ataupun malam, umpan yang digunakan berupa ikan kecil, udang, cacing, katak, dan umpan tiruan. Teknik mancing dapat menggunakan casting, trolling, atau mancing berpelampung.

Ikan Toman

Sumber : www.boombastis.com

11.      Ikan Gabus ( Channa striata )

Ikan Gabus merupakan saudara dekat dengan Ikan Toman. Berat maksimal dapat mencapai 4 kg. Menurut penelitian ikan ini sangat kaya akan Albumin. Albumin merupakan salah satu jenis protein yang sangat diperlukan dalam mempercepat proses penyembuhan luka. Pemberian daging ikan gabus atau ekstrak proteinnya dapat menyembuhkan berbagai penyakit, terutama pasien yang telah melakukan operasi. Ikan gabus merupakan ikan pemakan segala dan ikan ini dapat dipancing siang ataupun malam. Umpan yang dapat digunakan yaitu flie, minnow, cacing, katak, jangkrik, atau ikan-ikan kecil. Teknik mancing yang digunakan adalah mancing berpelampung, tegek, dan casting.

Ikan Gabus

Sumber : www.gambarikan.com

12.      Ikan Mas ( Cyprinus carpio )

Ikan mas atau karper merupakan ikan omnivora yaitu ikan yang memangsa berbagai jenis makanan baik yang berasal dari tumbuhan maupun binatang renik. Ikan mas menyukai habitat di perairan yang airnya tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras, seperti pinggiran sungai atau danau. Umpan yang digunakan yaitu pellet dan cacing. Teknik mancing yang digunakan adalah mancing dasar dan menggunakan pelampung. Ikan mas yang dipancing di Thailand berbobot 45 kg.

Ikan Mas

Sumber : www.duniatempo.com

13.      Ikan Tawes ( Barbodes gonionotus )

Ikan Tawes merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang digemari sebagai ikan komsumsi. Di Thailand tawes dipakai dalam campuran Tom Yam. Dalam bahasa inggris ikan ini dinamai Java Barb, Silver Barb. Ikan yang terpancing biasanya berukuran telapak tangan orang dewasa walaupun sebenarnya ikan ini dapat mencapai berat 5 kg. Ikan tawes ada yang mempunyai sirip ekor kemerahan dan ada yang putih. Cacing merupakan umpan yang sangat disukai ikan ini. Teknik mancing yang digunakan berupa tegek dan menggunakan pelampung.

Ikan Tawes

Sumber : www.faunadanflora.com

14.      Ikan Palung ( Hampala macrolepidota )

Hampala, adungan, kebarau adalah sejenis ikan air tawar kerabat ikan mas. Ikan ini menyukai sungai-sungai yang berair jernih dan memiliki aliran air yang cukup deras dengan dasar berpasir atau berlumpur. Ikan yang terpancing biasanya berukuran 20 – 30 cm, berat maksimal dapat mencapai 8 kg dengan panjang 75 cm. Umpan dapat berupa udang , ikan-ikan kecil. Teknik mancing yang digunakan mancing menggunakan pelampung.

Ikan Hampala

Sumber : www.gambarikan.com

15.      Ikan Nilem ( Osteochillus haseelti )

Nilem, nilem mangut atau malem merupakan jenis ikan air tawar yang termasuk ikan herbivora atau pemakan tumbuhan. Ikan ini menyebar di Asia Tenggara, Kalimantan, Sumatera, dan Jawa. Kini, Nilem juga di introduksi ke beberapa Danau di Sulawesi. Habitat ikan Nilem di sungai, danau, atau rawa yang ditumbuhi banyak lumut dan tanaman air. Panjang maksimal 30 cm. Ciri khas ikan ini adalah sungut pendek di mulutnya. Umpan yang digunakan yaitu lumut, cacing, dan pellet. Teknik mancing yang digunakan adalah mancing dasar dan menggunakan pelampung.

Ikan Nilem

Sumber : www.id.wikipedia. 

16.      Ikan Jelawat ( Leptobarbus hoovenii )

Jelawat merupakan ikan yang berasal dari Semenanjung Malaya dan Pulau Kalimantan. Ukurannya cukup besar dan dapat mencapai 60 cm. Ikan ini termasuk jenis ikan omnivora dan hidup berkelompok. Konon mengkomsumsi jelawat secara berlebihan dapat menyebabkan pusing. Ikan jelawat dapat mencapai panjang lebih dari 60 cm dengan berat sekitar 8 kg. Teknik mancing yang digunakan mancing menggunakan pelampung dengan memakai umpan cacing atau pellet.

Ikan Jelawat

Sumber : www.id.pinterest.com

17.      Ikan seren ( Anematichthys apogon )

Seren atau Keperes menyebar luas di Asia Tenggara dan Indonesia bagian barat. Ikan ini biasanya terdapat di sungai, kanal, parit, waduk, atau Danau yang mempunyai perairan tenang dan mempunyai aliran air yang lambat. Ikan ini biasanya berenang dekat permukaan diantara tumbuhan, cabang atau perakaran pohon yang terendam air untuk berburu plankton dan hewan-hewan kecil. Ikan ini dapat mencapai panjang 70 cm. Umpan yang digunakan adalah cacing dan pellet dengan menggunakan teknik mancing dasar atau menggunakan pelampung.

Ikan seren

Sumber : www.id.wikipedia.org

18.      Ikan Betok ( Anabas testudineus )

Ikan ini mempunyai daya tahan hidup yang baik, disamping memiliki organ labirin (mampu mengambil oksigen langsung dari udara ) ikan betok mampu berjalan didaratan untuk berpindah dari tempat kering menuju kedaerah berair. Orang Banjar menyebutnya pepuyu, di Makassar disebut balang-balang sedangkan dalam bahasa Inggris disebut climbing gouramy atau climbing perch merujuk kemampuannya memanjat kedaratan. Umpan pancing ini dapat berupa cacing, jangkrik, cilung (ulat bamboo). Di Kalimantan tengah dan Banjarmasin penduduk mencampur telur semut (kroto) dengan getah karet lalu di kukus sebagai umpan. Teknik mancing yang digunakan adalah tegek dan menggunakan pelampung.

Ikan Betok

Sumber : www.pertanianku.com

19.      Ikan Tilan ( Mastacembelus Argus )

Ikan tilan banyak ditemukan di daerah Sumatera, Kalimantan dan beberapa daerah di pulau Jawa. Di pulau jawa ikan ini dikenal dengan nama ikan sili. Penampilan ikan Tilan / sili cukup menyeramkan, bentuk tubuhnya yang besar sebesar betis dan corak dikulitnya mirip ular piton. Panjang maksimal ikan tilan antara 40 – 50 cm. Teknik mancing yang digunakan adalah mancing dasar dengan umpan cacing, ikan kecil, atau udang.

Ikan Tilan / Sili

Sumber : www.youtube.com

20.      Ikan Tapah ( Wallago sp )

Ikan Tapah atau Wallago merupakan ikan berkumis pemakan daging (carnivora) berukuran besar dari Asia. Nama Tapah diambil dari nama kota di negeri Perak, Malaysia yang merupakan salah satu habitat alami ikan Tapah. Di sungai-sungai Kalimantan hidup Tapah Wallago leeri yang berwarna hitam. Ikan ini dapat mencapai panjang tubuh 229 cm dan berat lebih dari 80 kg. Umpan yang di gunakan adalah ikan hidup dan umpan tiruan. Teknik mancing yang digunakan adalah mancing dasar, berpelampung, dan casting.

Ikan Tapah

Sumber : www.dictio.id

21.      Ikan Lais Tembiring ( Belodonichthys dinema )

Ikan mirip ikan tapah tetapi ukurannya lebih kecil sekitar 50 – 75 cm. Hidup di sungai Kalimantan dan Sumatera, Ikan ini hidup ditengah massa air dan permukaan sehingga dapat dipancing menggunakan teknik casting dengan umpan tiruan atau menggunakan pelampung. Umpan dapat berupa ikan-ikan kecil atau udang.

Ikan Lais Tembiring

Sumber : www.Youtube.com

22.      Ikan Sidat ( Anguila sp )

Ikan Sidat merupakan termasuk ikan yang memiliki tubuh ramping dan memanjang. Ada yang bentuk kepalanya berbentuk segitiga yang biasa disebut Be Julit (Bali), ada yang bentuk kepalanya agak menyerupai kepala belut yang lumrah disebut “kulen” (Bali). Sidat menyukai umpan udang dan kepiting. Sidat dapat tumbuh hingga 2 meter. Teknik mancing yang digunakan adalah mancing dasar.

Ikan Sidat

Sumber : www.bibitikan.net

23.      Ikan Keting ( Mystus sp )

Ikan ini tersebar dari Sumatera, Jawa, Kalimantan , Sulawesi hingga Papua. Hidup didasar air dan termasuk ikan omnivora. Banyak terdapat di sungai dan muara sungai saat musim penghujan. Teknik mancing yang digunakan adalah mancing dasar, berpelampung atau tegek dengan umpan cacing, ikan kecil. 

Ikan Keting

Sumber : www.infoikan.com 

24.      Udang Galah ( Macrobranchium sp )

Udang galah memiliki ciri khas yaitu memiliki kepala yang berbentuk kerucut , restrum melebar pada bagian ujungnya, bentuk udang galah memanjang dan melengkung ke atas. Udang galah jantan biasanya memiliki tubuh yang lebih besar serta capit yang besar dan panjang dibandingkan udang galah betina. Panjang capit udang galah bisa mencapai 3 kali panjang tubuhnya. Teknik yang digunakan adalah pancing glosor dengan timah berada diatas pancing sehingga umpan berada didasar sungai.

Udang Galah

Sumber : www.bahasikan.com