Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ternyata Bukan Hanya Terjadi Pada Manusia Saja, Temukan 8 Hewan Yang Juga Bisa Mengalami Haid

hewan yang bisa haid 

Duniahobiku.com - Apa hewan juga bisa haid ? pertanyaan ini kerap diajukan oleh para penghobi pada berbagai forum sosial setelah kaget menemukan bercak darah pada hewan peliharaannya. Jangan kaget, takut atau cemas karena ini merupakan bagian dari siklus alami hewan. Menstruasi pada hewan umumnya terjadi pada beberapa jenis primata namun ada juga hewan lain yang mengalami haid. Agar tidak penasaran simak dan cari tahu hewan apa saja yang bisa mengalami haid pada artikel selengkapnya dibawah ini.

Hewan Yang Bisa Haid

"Haid" adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan menstruasi pada wanita dewasa. Menstruasi adalah proses alami dalam siklus reproduksi wanita akibat perubahan hormon . Proses ini biasanya terjadi sekitar satu kali sebulan dan biasanya berlangsung selama beberapa hari, meskipun durasi dan frekuensi mungkin berbeda untuk setiap individu. Namun ternyata haid ini juga dialami oleh beberapa hewan yang mungkin tidak anda duga selain karena jumlah cairan yang  sedikit dan frekuensinya yang singkat. Agar tidak berlama-lama berikut beberapa hewan yang bisa haid menurut yang telah dirangkum duniahobiku.com :

1. Anjing

Anjing tidak mengalami siklus haid seperti manusia. Anjing memiliki siklus menstruasi yang berbeda. Anjing betina memiliki siklus estrus (atau dikenal sebagai siklus perkawinan) di mana mereka menjadi subur dan siap untuk berkembang biak. Umumnya ini terjadi pada anjing yang telah berusia dewasa dan berumur minimal 6 bulan atau lebih.  Siklus estrus pada anjing biasanya terjadi setiap 6-12 bulan dan biasanya berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu.

Siklus estrus pada anjing dapat dibagi menjadi tiga tahap utama: proestro, estrus, dan diestro. Proestro adalah tahap pertama siklus estrus di mana uterus mempersiapkan diri untuk menerima embrio. Pada tahap ini, anjing betina akan mulai memperlihatkan tanda-tanda kesiapan untuk berkembang biak seperti menjadi lebih sensitif dan mudah tersentuh. 

Estrus adalah tahap kedua di mana anjing betina siap untuk dipersilahkan untuk berkembang biak. Pada tahap ini, anjing betina akan mulai mengeluarkan lendir yang memudahkan perkawinan.

Diestro adalah tahap terakhir siklus estrus di mana anjing betina tidak lagi subur dan tidak dapat berkembang biak. Pada tahap ini, lendir yang diproduksi selama estrus akan berkurang dan uterus akan kembali ke ukurannya semula.

Siklus estrus pada anjing dapat dipengaruhi oleh faktor seperti usia, kondisi kesehatan, dan lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk memantau siklus estrus pada anjing betina dan memperoleh nasihat dari dokter hewan jika ada masalah.

2. Kucing

Kucing betina memiliki siklus estrus (atau dikenal sebagai siklus perkawinan) yang berulang setiap beberapa minggu. Siklus estrus pada kucing biasanya mulai pada usia 6-9 bulan dan akan terus berlangsung hingga kucing betina mencapai usia senior atau steril.  

Siklus estrus pada kucing dapat dibagi menjadi tiga tahap utama: proestro, estrus, dan diestro. Proestro adalah tahap pertama siklus estrus di mana kucing betina akan mulai memperlihatkan tanda-tanda siap untuk berkembang biak dengan perubahan perilaku seperti mengeluarkan suara meow berulang-ulang, mndar-mandir, bergulinhg-guling, memperlihatkan bagian bawahnya, dan mencari perhatian dari kucing jantan.

Estrus adalah tahap kedua di mana kucing betina siap untuk berkembang biak. Pada tahap ini, kucing betina akan mulai mengeluarkan lendir dan mencari perhatian dari kucing jantan.

Diestro adalah tahap terakhir siklus estrus di mana kucing betina tidak lagi subur dan tidak dapat berkembang biak. Pada tahap ini, tanda-tanda seperti meow berulang-ulang dan pencarian perhatian akan berakhir dan kucing betina akan kembali ke tingkah laku normalnya.

Siklus estrus pada kucing dapat dipengaruhi oleh faktor seperti usia, kondisi kesehatan, dan lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk memantau siklus estrus pada kucing betina dan memperoleh nasihat dari dokter hewan jika ada masalah. Kucing betina yang tidak ingin di kembangbiakkan atau memiliki masalah dengan siklus estrus mereka dapat di-spay (sterilisasi) untuk mengendalikan siklus estrus dan mencegah kehamilan tidak diinginkan.

3. Gorilla

Gorilla adalah primata yang memiliki siklus haid yang berbeda dari manusia dan beberapa hewan lain. Pada gorila betina, siklus haid biasanya mulai pada usia sekitar 8 tahun dan akan berlangsung sepanjang masa subur mereka.

Siklus haid pada gorila betina dapat dibagi menjadi dua tahap utama: fase luteal dan fase follikuler. Fase luteal adalah tahap di mana hormon progesteron meningkat dan menyebabkan peningkatan suhu tubuh dan perubahan tingkah laku seperti peningkatan nafsu makan dan mengurangi aktivitas.

Fase follikuler adalah tahap di mana hormon estrogen meningkat dan menyebabkan ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium). Pada tahap ini, gorila betina akan menjadi subur dan siap untuk dipersilahkan untuk berkembang biak.

Siklus haid pada gorila betina juga dapat dipengaruhi oleh faktor seperti stres, kondisi kesehatan, dan lingkungan. Studi tentang siklus haid pada gorila masih terbatas, dan lebih banyak penelitian diperlukan untuk memahami lebih lanjut tentang siklus haid pada gorila dan bagaimana hal ini mempengaruhi kesehatan dan perilaku mereka.

4. Orangutan

Orangutan memiliki siklus haid yang berbeda dari manusia. Siklus haid rata-rata mereka adalah antara 28-32 hari, dan mereka biasanya memiliki masa subur selama 3-4 hari setiap  bulannya. Selama masa subur, orangutan betina lebih produktif, berinteraksi dengan jantan lebih banyak, dan mencari makanan lebih banyak.

5. Simpanse

Siklus menstruasi adalah siklus hormon yang berlangsung sekitar 28-36  hari pada betina  Namun, simpanse, seperti kebanyakan primata lain, tidak mengalami siklus menstruasi yang sama seperti yang dialami oleh manusia. 

Pada simpanse betina, siklus haid biasanya mulai pada usia sekitar 8 tahun dan akan berlangsung sepanjang masa subur mereka. Siklus haid pada simpanse dapat dibagi menjadi dua tahap utama: fase luteal dan fase follikuler. Fase luteal adalah tahap di mana hormon progesteron meningkat dan menyebabkan peningkatan suhu tubuh dan perubahan tingkah laku seperti peningkatan nafsu makan dan mengurangi aktivitas.

Fase follikuler adalah tahap di mana hormon estrogen meningkat dan menyebabkan ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium). Pada tahap ini, simpanse betina akan menjadi subur dan siap untuk berkembang biak.

6. Babi

Babi memiliki siklus haid yang berbeda dari manusia dan beberapa hewan lain. Siklus haid pada babi memiliki beberapa tahap, termasuk ovulasi, fase luteal, dan menstruasi.

Tahap ovulasi adalah tahap di mana sel telur dipersiapkan untuk  fertilisasi oleh sperma. Fase luteal adalah tahap di mana hormon progesteron meningkat dan mempersiapkan rahim untuk mempertahankan embrio jika terjadi pembuahan. 

Menstruasi adalah tahap di mana endometrium (lapisan dalam dinding rahim) dikeluarkan dari rahim jika tidak terjadi pembuahan. Pada babi, siklus haid biasanya berlangsung sekitar 21-28  hari dan terjadi sekitar 3-4 kali per tahun.

Faktor seperti kondisi kesehatan, nutrisi, dan lingkungan dapat mempengaruhi siklus haid pada babi dan membuatnya berbeda-beda dari satu individu ke individu lain.

7. Gajah

Gajah memiliki siklus haid yang sangat berbeda dibandingkan dengan babi. Pada gajah, siklus haid biasanya berkisar antara 6-14 minggu dan sangat bervariasi tergantung pada usia dan kondisi kesehatan spesies tertentu. . Durasi fase ovulasi biasanya berlangsung beberapa hari, dan setelah itu gajah akan memasuki fase menstruasi, di mana endometrium akan dikeluarkan jika telur tidak difertilisasi. 

Perlu diingat bahwa informasi ini berlaku untuk spesies gajah Afrika dan gajah Asia, dan siklus haid pada spesies lain mungkin berbeda.

8. Kelelewar buah ekor pendek (Carollia perspicillata)

Kelelawar Buah Ekor Pendek (Carollia perspicillata) adalah spesies kelelawar yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Kelelawar ini memiliki ukuran tubuh yang kecil, biasanya hanya sekitar 6-8 cm panjang, dan memiliki ekor yang pendek. Kelelawar Buah Ekor Pendek sering ditemukan di hutan tropis dan subtropis dan memakan buah dan nectar sebagai sumber utama makanannya. Kelelawar ini mengalami siklus haid sekitar 21 hingga 27 hari dan melahirkan satu anak setelah kehamilan yan berjalan sekitar 3-4 bulan.

Kelelawar Buah Ekor Pendek menjadi penting karena perannya dalam ekosistem sebagai pemburu serangga dan penyebar biji tumbuhan. Kelelawar juga merupakan indikator kualitas lingkungan dan sering digunakan untuk memantau perubahan ekosistem dan kualitas habitat. 

Senoga artikel tentang hewan yang bisa haid diatas dapat bermanfaat. Harus diingat bahwa hanya beberapa spesies primata dan beberapa spesies hewan domestik yang mengalami haid, sedangkan kebanyakan spesies hewan tidak mengalaminya.