Apakah Tanaman Transgenik Termasuk Bioteknologi? Temukan Ciri dan Contoh Tanaman Transgenik
Duniahobiku.com
- Perkembangan populasi penduduk dunia yang sudah mencapai angka sekitar 8
milliar dan perubahan iklim yang terus terjadi mendorong para ilmuwan untuk
mencari solusi pangan, salah satunya adalah menciptakan tanaman transgenik. Apakah
tanaman transgenik sama dengan teknik tanaman lainnya seperti cangkok, okulasi,
dll? Atau merupakan bioteknologi dengan sistem yang lebih rumit? Untuk lebih
jelasnya apakah tanaman transgenik termasuk bioteknologi simak ulasan
lengkapnya pada artikel dibawah ini.
Apa itu tanaman transgenik?
Tanaman
transgenik adalah tanaman yang genetiknya telah dimodifikasi melalui teknologi
genetika. Gen yang dimodifikasi dapat berasal dari organisme yang sejenis atau
bahkan dari organisme yang berbeda. Gen yang diinginkan bahkan dapat diperoleh
dari tanaman lain, hewan, cendawan, atau bakteri. Tujuan dari pembuatan tanaman
transgenik ini bervariasi, misalnya untuk meningkatkan resistensi terhadap hama
atau penyakit, meningkatkan hasil panen, atau meningkatkan kandungan nutrisi
dari tanaman tersebut.
Mengapa tanaman transgenik
dikategorikan bioteknologi?
Tanaman
transgenik dikategorikan sebagai bioteknologi karena teknologi yang digunakan
untuk membuatnya melibatkan manipulasi genetik dengan teknologi tinggi.
Bioteknologi adalah ilmu yang menggunakan organisme atau bagian dari organisme
untuk membuat produk yang berguna bagi manusia. Dalam hal ini, gen yang
dimodifikasi dari tanaman transgenik digunakan untuk meningkatkan sifat-sifat
yang diinginkan dari tanaman tersebut. Teknologi genetika digunakan untuk
memasukkan, menghapus, atau mengubah gen dari satu organisme ke organisme lain,
yang merupakan proses kunci dalam pembuatan tanaman transgenik.
Ciri ciri tanaman transgenik
Secara
visual beberapa tanaman transgenik memiliki ukuran yang jauh lebih baik dan
fisik yang lebih prima namun terkadang sulit membedakan mana tanaman transgenik
dan tanaman nontransgenik, salah satu cara paling akurat dengan melakukan uji
coba laboratorium atau menggunakan alat bantu seperti strip aliran-lateral
(semacam tongkat ukur). Namun secara umum berikut beberapa ciri yang digunakan
untuk membedakan tanaman transgenik dengan tanaman pada umumnya :
Gen
yang dimodifikasi: Tanaman transgenik memiliki gen yang dimodifikasi dengan
cara yang berbeda dari tanaman alami. Gen yang dimodifikasi dapat berasal dari
organisme yang berbeda jenis atau bahkan dari organisme yang berbeda kingdom
seperti bakteri.
Sifat
yang diinginkan: Tanaman transgenik diubah genetiknya untuk meningkatkan
sifat-sifat yang diinginkan seperti resistensi terhadap hama atau penyakit,
meningkatkan hasil panen, atau meningkatkan kandungan nutrisi dari tanaman
tersebut.
Identifikasi
gen yang dimodifikasi : Tanaman transgenik dapat diidentifikasi melalui
analisis DNA yang dapat menunjukkan gen yang dimodifikasi pada tanaman tersebut
Pembuatan
dengan teknologi genetika: Tanaman transgenik dibuat dengan menggunakan
teknologi genetika yang memungkinkan untuk memasukkan, menghapus, atau mengubah
gen dari satu organisme ke organisme lain
Keamanan
dan kontroversi: Tanaman transgenik seringkali dianggap kontroversial karena
adanya kekhawatiran tentang potensi efek negatifnya pada kesehatan manusia dan
lingkungan, sehingga perlu riset dan pengawasan yang cukup untuk memastikan
bahwa tanaman transgenik aman bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Mengapa kita perlu tanaman transgenik?
Tanaman
transgenik diharapkan dapat memberikan solusi untuk masalah-masalah yang
dihadapi dalam produksi pertanian. Beberapa alasan mengapa tanaman transgenik
diperlukan antara lain:
Peningkatan
hasil panen: Tanaman transgenik dapat dikembangkan untuk meningkatkan hasil
panen melalui resistensi terhadap hama atau penyakit, meningkatkan tingkat
produktivitas, atau meningkatkan kandungan nutrisi.
Peningkatan
efisiensi produksi: Tanaman transgenik dapat dikembangkan untuk menjadi tahan
terhadap herbisida seperti Roundup, yang dapat meningkatkan efisiensi
pengelolaan tanaman dan mengurangi konsumsi pestisida.
Penanggulangan
masalah gizi: Tanaman transgenik seperti Golden
Rice yang diubah genetiknya untuk meningkatkan kandungan provitamin A telah
menjadi solusi potensial untuk mengatasi masalah gizi di negara-negara
berkembang.
Penanggulangan
masalah iklim: Tanaman transgenik yang dikembangkan untuk meningkatkan tahan
terhadap perubahan iklim seperti kekeringan atau perubahan suhu diharapkan
dapat meningkatkan produktivitas tanaman di daerah-daerah yang rentan terhadap
perubahan iklim.
Peningkatan
daya saing: Tanaman transgenik dapat meningkatkan daya saing dalam produksi
pertanian dengan meningkatkan hasil panen, efisiensi produksi, dan kualitas
produk.
5 Contoh Tanaman transgenik di Indonesia
Beberapa
contoh tanaman transgenik yang sudah dikembangkan dan digunakan di dunia
adalah:
1. Kapas-Bt
Kapas Bt transgenik adalah jenis
tanaman kapas yang diubah genetiknya dengan menambahkan gen dari bakteri Bacillus thuringiensis (Bt) untuk
menghasilkan protein Bt. Protein Bt ini membunuh hama kapas seperti uret-uret
dan meningkatkan hasil panen. Kapas Bt transgenik diharapkan dapat mengurangi
jumlah pestisida yang digunakan dalam produksi kapas dan meningkatkan efisiensi
produksi. Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa tanaman kapas Bt
transgenik dapat menurunkan jumlah hama sebesar 80-90% dan meningkatkan hasil
panen sebesar 10-20%. Di Indonesia sendiri khususnya daerah Takalar hingga
Bulukumba penanaman kapas trasngenik pernah diuji coba namun kurang berhasil.
2. Roundup
Ready Soybeans
Roundup
Ready soybeans adalah jenis tanaman kedelai yang diubah genetiknya untuk
menjadi resisten terhadap herbisida Roundup.
Roundup adalah herbisida yang
digunakan secara luas dalam produksi pertanian, namun tanaman alami tidak dapat
tumbuh dengan baik di area yang diolah dengan herbisida ini. Oleh karena itu,
tanaman kedelai Roundup Ready
transgenik dapat tumbuh dengan baik di area yang diolah dengan herbisida ini
Tanaman transgrenik ini merupakan produksi perusahaan Monsanto yang berasal
dari Amerika.
3. Cabai-Bt
Cabai Bt transgenik adalah jenis tanaman cabai
yang diubah genetiknya dengan menambahkan gen dari bakteri Bacillus thuringiensis (Bt) untuk menghasilkan protein Bt. Protein
Bt ini membunuh hama cabai dan meningkatkan hasil panen. Tanaman cabai Bt
transgenik diharapkan dapat mengurangi jumlah pestisida yang digunakan dalam
produksi cabai dan meningkatkan efisiensi produksi.
4. Golden
Rice
Golden Rice
adalah jenis tanaman padi yang diubah genetiknya untuk meningkatkan kandungan
provitamin A. Provitamin A adalah zat yang dapat diolah oleh tubuh menjadi vitamin
A, yang dibutuhkan untuk kesehatan mata dan daya tahan tubuh. Golden Rice diharapkan dapat menjadi
solusi potensial untuk mengatasi masalah gizi di negara-negara berkembang, di
mana masalah gizi kurang vitamin A merupakan masalah yang signifikan. Penelitian
yang dilakukan menunjukkan bahwa Golden
Rice dapat meningkatkan kandungan provitamin A dalam padi hingga 20 kali
lipat dibandingkan dengan padi alami. Bentuk warna kulitnya yang keemasan
membuatnya dinamakan golden rice
(beras emas).
5. Tomat
Transgenik
Tomat
transgenik adalah jenis tanaman tomat yang diubah genetiknya untuk meningkatkan
sifat sifat yang diinginkan seperti resistensi terhadap hama atau penyakit,
meningkatkan hasil panen, atau meningkatkan kandungan nutrisi dari tanaman
tersebut. Salah gen yang dimasukkan dalam tomat transgenik adalah antisenescens
yang bisa menghambat enzim poligalakturonase
(enzim yang mempercepat kerusakan dinding sel tomat) sehingga tomat memiliki
daya simpan yang lebih baik dan tidak mudah busuk.
Ini
hanyalah beberapa contoh dari banyak tanaman transgenik yang telah dikembangkan
dan digunakan di dunia. Beberapa tanaman transgenik lain yang dikembangkan anatara
lain tomat, padi, kanola, pepaya, melon, ubi jalar dan gandum. Umumnya tanaman
yang digunakan adalah tanaman pangan yang memiliki nilai ekonomi.
Semoga
artikel tentang Apakah Tanaman Transgenik Termasuk Bioteknologi dapat
bermanfaat. Perkembangan tanaman transgenik masih terus berlanjut hingga saat
ini dan diharapkan akan terus memberikan solusi untuk masalah-masalah yang
dihadapi dalam produksi pertanian. Namun juga harus diingat bahwa perkembangan
ini harus diimbangi dengan riset dan pengawasan yang cukup untuk memastikan
bahwa tanaman transgenik aman bagi kesehatan manusia dan lingkungan.