Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Legenda Keris Nogo Sosro Pusaka Para Pemimpin

legenda keris nogo sosro

Duniahobiku.com - Bagi masyarakat Jawa, khususnya mereka yang lekat dengan dunia spiritual. Mengenal pusaka Keris Nogososro sebagai pusakanya penguasa. Keris ini dianggap keris paling sakti dan sering dibandingkan dengan keris sabuk inten dan keris sengkelat yang tidak kalah hebat. Menurut legenda keris ini terbuat dari seekor naga sehingga disebut keris nogo sosro. Tak jauh beda dengan filosofi naga di Cina, naga di Jawa merupakan bagian dari filosofi kebijaksanaan dan kekuasaan tertinggi. Menurut versi sejarah Jawa, keris ini dibuat oleh Mpu Supo Mandrangi atas perintah Prabu Brawijaya.

Legenda Keris Nogo Sosro

Legenda Jawa, mengungkapkan Pusaka Keris Nogososro tak lepas dari kisah Mangir. Sosok laki-laki sakti mandraguna. Berikut Kisahnya:

Zaman dahulu ada seseorang lelaki sakti bernama Mangir yang lahir di Baghdad. Mangir meninggalkan tanah kelahirannya untuk menuju sebuah pulau. Pulau ini berbentuk seperti naga, atau lebih tepatnya pulau tersebut adalah pulau Jawa. Kedatangan Mangir ke pulau Jawa ini bersamaan dengan terjadinya gerhana matahari total.

Sebelum kepergiannya, Mangir berpesan kepada istrinya yaitu Ratu Pengangin angin bahwasannya Mangir akan pergi ke salah satu gunung berapi yang ada di pulau Jawa untuk melakukan tapa brata. Mangir juga berpesan, jika ada dari keturunannya yang ingin betemu, disuruhlah mencari ke tempat gunung berapi tersebut. Mangir melakukan pertapaan sampai ratusan tahun, namun ditengah pertapaannya tersebut, Mangir masih sempat mengirimkan rohnya untuk menggauli istrinya yang ada dirumah. Sampai Ratu Perangin angin mengandung.

Hingga akhirnya, lahirlah si jabang bayi dari Ratu Perangin angin. Namun anehnya, anak yang baru lahir tersebut mempunyai bentuk fisik yang tak lazim layaknya manusia. Tubuhnya bak ular naga, dan perkembangan jabang bayi ini juga sangat pesat sehingga menjadi seekor naga besar. Untuk itulah si jabang bayi ini diberikan nama “Nogososro”.

Perjalanan Nogososro Mencari Jati Diri

Suatu ketika Nogososro bertanya kepada ibunya perihal keberadaan ayahnya. Dan sang ibu hanya mengatakan keberadaan ayahandanya di gunung berapi pulau Jawa. Akhirnya apa yang dicari dari Nogososro telah bertemu. Namun tercengang setelah mendengar apa yang dikatakan dari ayahnya. Bahwa Mangir tidak mengakui sosok ular naga besar tersebut sebagai anaknya. Untuk membuktikan bahwa ular naga tersebut adalah anaknya, maka Mangir memberikan tantangan kepada Nogososro. Disuruhlah Nogososro tersebut melilitkan tubuhnya ke gunung yang digunakan untuk bertapa. Jika kepalanya bisa menyatu dengan ekornya, maka Mangir mau mengakui ular naga raksasa tersebut adalah anaknya. Namun kenyataanya, kepala dan ekornya tidak bisa saling menyentuh meskipun saking kuatnya ular naga tersebut melilit gunung.

Sambil menitikkan air mata, Nogososro menjulurkan lidahnya supaya bisa mencapai ekor. Usaha ini berhasil, namun Mangir tidak menerima kenyataan tersebut dan menganggap Nogososro berbuat curang. Melihat hal tersebut, akhirnya Mangir mencabut kerisnya dan membabat lidah anaknya.

Lidah Nogososro yang terputus mengeluarkan api seperti petir yang mengguncangkan seluruh pulau Jawa. Bahkan memutuskan pulau Jawa, yang dulunya berbentuk seperti naga, namun sekarang berubah menjadi pecahan pulau kecil yang membentuk seperti macan. Akibat perbuatan yang dilakukan Mangir inilah, lidah anaknya berubah menjadi keris yang berbentuk Naga yang tersebar diseluruh pulau Jawa.

Menurut seorang ahli supranatural, bila suatu saat kita melakukan rekreasi ke Pelabuhan Ratu, jangan lupa memandang ke puncak gunung Jayanti. Katanya, itu sebenarnya adalah kepala Nogososro.

Bila ingin melihat tangan kanan sang naga, bisa datang ke Goa Gedong Manik Taman Srimegan dari Patugurun. Adapun tempat putusnya lidah Nogososro, tepat di Sungai Cimandiri sekarang, di suatu tempat yang disebut Bagbagan.

Keris Nogososro, piandel yang diburu para pejabat

Karena memiliki nilai isoteris yang sangat tinggi, Keris Nogososro sampai saat ini banyak diburu oleh kalangan pejabat tinggi negara sebagai ageman kewibawaan, jabatan, pesona diri, kharismatik, melancarkan segala urusan, keselamatan, dan pagar ghaib. Nilai mistik yang kental, dan nilai seni yang tinggi, membuat Keris Nogososro menjadi sorotan mereka yang membutuhkan sarana kesuksesan jabatan.

Bahkan para petinggi negara seperti bapak proklamator kita yakni Soekarno dan bapak pembangunan nasional yakni Soeharto pun menjadikan Keris Nogososro ini sebagai piandel pribadinya. Konon keduanya melakukan ritual khusus untuk memperoleh pusaka ini. Tak diragukan lagi para pemimpin bangsa Indonesia yang terdahulu mempunyai kharisma yang khas dalam mengendalikan masyarakat, kekuatan yang pilih tanding dan sangat dihormati oleh rakyatnya.

Bahkan salah satu pakar mistik Jawa mengiyakan nilai spiritual Keris Nogososro yang begitu tinggi. Popularitas dan nilai isoteri Keris Nogososro di era seperti sekarang ini menjadi sangat sakral dan banyak diburu kalangan elit terutama para pejabat.

Apalagi dibarengi dengan adanya pemilihan para calon legislatif yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat ini. Keris Nogososro banyak dicari untuk bisa meningkatkan pamor seseorang ketika Pemilu menjelang.  Bahkan ada yang sengaja memesan untuk diritualkan secara khusus supaya energinya lebih kuat dalam menarik simpatik masyarakat. Seperti pengakuan seorang ahli spiritual yang kebanjiran pesanan meritualkan Keris Nogososro untuk piandel para petinggi.

Legenda keris Nogo Sosro adalah cerita rakyat yang diwariskan secara turun temurun namun kebenarannya masih dipertanyakan. Meskipun memiliki versi yang berbeda namun dimata para kolektor dan pemimpin, keris ini dianggap memiliki tuah yang sakti.