7 Cara Mengatasi Hama Dan Penyakit Ikan Patin Yang Suka Menyerang
Duniahobiku.com
- Hama dan penyakit ikan patin sering kali menjadi faktor penyebab kurangnya
jumlah tangkapan pada masa panen dalam berternak ikan patin, hal ini tentu saja
akan merugikan apalagi jika modal yang sudah diinvestasikan untuk mendukung
budidaya ikan tersebut memakai dana yang lumayan besar. Mengetahui cara
mengatasi hama dan penyakit ikan patin sangat diperlukan para peternak ikan untuk
menghindari kerugian yang lebih besar.
Hama dan Penyakit Ikan Patin
Budidaya
perikanan apapun jenis ikannya selalu ada tantangan yang menunggu. Salah satu
yang sering mengganggu didalam budidaya ikan patin adalah hama dan penyakit.
Keterlambatan dalam penanganan hama dan penyakit bisa berakibat fatal, kerugian
dan kebangkrutan bisa menunggu di depan mata. Agar hal tersebut tidak terjadi
kita bisa mengantisipasinya dengan mempelajari dan mengenal penyebab hama dan
penyakit serta penanganannya. Berikut langkah-langkah dalam mengatasi hama dan
penyakit ikan patin :
1. Mengenali
Jenis Jenis Hama Yang Menyerang Ikan Patin
Hama
ikan patin yang biasa mengganggu pada saat pembesaran ikan jika menggunakan
media kolam dalam jaring terapung, hampang dan keramba bisanya kebanyakan
terdiri dari hewan hewan yang biasa hidup di air juga seperti : ikan buntal (Tetraodon sp.), udang, seluang (Rasbora). Adapun hewan lain yang bisa
menjadi hama antara lain: ular air, kura-kura, biawak dan lingsang. Selain itu
juga burung bisa menjadi hama pada waktu pembesaran ikan.
Jika
menggunakan teknik pembesaran dengan sistem jala terapung sebaiknya memilih
lokasi untuk membesarkan ikan yang letaknya jauh dari pantai, hal ini bertujuan
untuk mengindari serangan dari hama penggangu. Pada umumnya kawasan di
pinggiran waduk dan danau adalah lokasi yang disukai hama untuk bersarang.
Bersihkan secara teratur semak belukar yang tumbuh disekitar lokasi
kolam/tambak ikan.
Hama
ikan patin berupa burung yang biasa mengganggu antara lain :
Burung
bangau (Lepto-tilus javanicus)
Burung
pecuk (Phalacrocorax carbo sinensis)
Burung
blekok (Ramphalcyon capensis capensis)
Adapun
cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan dari burung-burung tersebut
adalah dengan memberikan tutup pelindung bagian atas pada wadah atau media
tempat budidaya dengan mengunakan lembaran lembaran jaring. Metode seperti ini
memberikan 2 keuntungan yaitu selain mencegah burung pengganggu masuk, juga
bisa mencegah ikan patin yang sedang dibudidayakan rame-rame lompat keluar.
Cara ini cocok diterapkan pada luas kolam/tambak yang tidak terlalu besar.
2. Merawat
Ikan Yang Sakit Akibat Penyakit Ikan Patin
Penyakit ikan patin secara umum dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu penyakit yang diakibatkan adanya faktor infeksi dan penyakit yang diakibatkan oleh faktor non-infeksi. Penyakit yang bersifat infeksi biasanya diakibatkan oleh adanya gangguan organism pathogen.
3. Penyakit
ikan patin akibat infeksi
Bakteri,
virus dan jamur merupakan organisme
pathogen di dalam air yang biasanya menimbulkan infeksi penyakit pada ikan
patin. Parasit Ichthyoptirus multifilis
(white spot) adalah salah satu
organisme pathogen yang biasa
menyerang pada waktu pembenihan ikan patin sehingga mengurangi produksi benih
karena benih banyak yang mati.
4. Penyakit
ikan patin akibat parasit
Protozoa
dari jenis Ichthyoptirus multifilis foquet
adalah salah satu jenis parasit yang biasanya menimbulkan penyakit white spot (bintik-bintik putih).
Penyakit jenis ini suka mengakibatkan banyaknya benih ikan yang mati, terutama
benih ikan yang baru mempunyai usia 1 sampai dengan 2 bulan. Sifat dari
penyakit ini adalah secara bergerombol dengan jumlah ratusan menempel pada
badan ikan dan sanggup membunuh ikan dalam waktu yang relatif singkat. Kesukaan
parasit ini adalah dengan menempel di bawah selaput lendir ikan sekaligus
merusak selaput lendir ikan tsb.
Penyakit
akibat bintik putih dapat dikendalikan dengan menggunakan metal biru (blue methilene) dengan konsentrasi
sebesar 1%, untuk 100 cc air dimasukan 1 gram metil biru. Masukan ikan ikan
patin yang terserang penyakit ke dalam larutan metal biru yang sudah dibuat
tadi dan biarkan selama 24 jam. Lakukanlah pengobatan ikan sakit secara berulang-ulang
(3 kali) dalam selang waku satu hari.
5. Penyakit
ikan Patin akibat jamur
Penyakit
ikan patin yang disebabkan jamur biasanya karena timbulnya luka pada badan
ikan, Saprolegnia sp. dan Achlya sp adalah jenis jamur yang
biasanya menjadi penyebab ikan patin sakit. Cegahlah jamur dengan cara menjaga
kondisi air agar selalu bersih dan mendapatkan penggantian air dengan teratur.
6. Penyakit
ikan patin akibat bakteri
Selain
parasit dan jamur, ikan patin juga rentan terhadap serangan penyakit yang diakibatkan
oleh bakteri. Aeromonas sp. dan Pseudo-monas sp. adalah 2 jenis bakteri
yang suka mengancam kesehatan ikan patin. Bakteri jenis ini juga biasanya
menyerang dan menyebabkan sakit pada ikan ikan tawar jenis yang lain. Ikan yang
sakit akibat bakteri jenis ini secara visual akan nampak pendarahan pada bagian
badannya terutama di daerah dada, di daerah perut, dan di bagian siripnya
Penyakit
yang diakibatkan bakteri ini sifatnya gampang menular, oleh sebab itu ikan yang
terlanjur terjangkiti bakteri ini dan menderita parah haruslah cepat cepat
dimusnahkan untuk mencegah terjadinya penularan kepada ikan ikan yang sehat.
Namun untuk ikan ikan yang terinfeksi tapi kondisinya belum begitu parah dapat
diobati dengan cara
Cara
1, Masukan dan rendamlah ikan selama 30 sampai dengan 60 menit di dalam air
yang mengandung larutan kalium
permanganat (PK) 10-20 ppm.
Cara
2, Masukan dan rendamlah ikan selama 12 sampai dengan 24 jam di dalam larutan nitrofuran 5-10 ppm.
Cara
3, Masukan dan rendamlah ikan selama 24 jam di dalam larutan oksitetrasiklin 5 ppm.
7. Penyakit
ikan patin akibat non-infeksi
Penyakit
ikan yang diakibatkan oleh faktor non-infeksi biasanya terjadi karena keracunan
dan kurangnya asupan gizi pada ikan. Faktor lingkungan air (kolam) yang tidak
bersih atau tercemari adalah salah satu faktor penyebab ikan mengalami
keracunan.
Tanda
tanda ikan yang keracunan dapat dikenali dengan cara mengamati tingkah laku
ikan yaitu ikan akan terlihat lemah, berenang ke atas permukaan air dengan
mulut mengap mengap. Ikan yang kekurangan oksigen juga menunjukkan gejala yang sama dan jika tidak segera diatasi maka dapat menyebabkan kematian massal ikan.
Tanda
tanda ikan kurang gizi dapat dikenali dari banyaknya ikan yang kurus, kepala
ikan tampak lebih besar sehingga tidak seimbang dengan ukuran badannya ikan.
Dengan
mengetahui cara mengatasi hama dan penyakit yang biasanya menyerang ikan patin
diharapkan kerugian dalam kegiatan usaha budidaya ikan patin bisa
diminimalisir, dan hasil panen pun menjadi melimpah. Banyaknya permintaan pasar
yang ditandai dengan besarnya kebutuhan masyarakat akan nilai nilai gizi pun
diharapkan bisa penuhi karena ikan patin adalah termasuk jenis ikan yang
memiliki banyak kandungan gizi dan manfaat kesehatan bagi siapa saja yang
mengkonsumsinya.