Pemanfaatan Tanaman Sebagai Obat Herbal Alternatif Murah Dan Berkhasiat
Duniahobiku.com
- Masyarakat Indonesia telah lama mengenal
berbagai jenis tanaman sebagai obat tradisional, pengetahuan ini diwariskan turun temurun dari nenek moyang. Penggunaan
tanaman sebagai obat herbal alternatif
murah dan berkhasiat merupakan salah satu upaya ditengah makin mahalnya
pengobatan modern. Disekeliling kita banyak tanaman yang dianggap sebagai hama
atau gulma tapi ternyata memiliki manfaat yang sangat besar untuk menjaga
kesehatan tubuh. Mengapa kita tidak memanfaatkannya? Apalagi sebagian dari
tanaman obat (TOGA) itu bisa didapat secara gratis.
Apa yang dimaksud tanaman obat?
Pengertian
dari tanaman obat adalah tanaman yang memiliki khasiat obat yang berasal dari daun, batang, umbi,
buah bahkan akar. Senyawa kimia yang terkandung didalam tanaman memiliki
berbagai manfaat untuk tubuh. Manfaat tersebut antara lain dapat menghilangkan
rasa sakit, meningkatkan daya tahan tubuh, membunuh bibit penyakit, memperbaiki
organ tubuh yang rusak serta menghambat pertumbuhan sel yang tidak normal seperti tumor dan
kanker. Tanaman obat berkhasiat bisa
berupa tumbuhan liar seperti gulma, semak, tumbuhan hutan atau bisa juga tanaman hias, tanaman pangan,
tanaman holtikultura dan tanaman perkebunan.
Sejarah Tanaman Obat Di Indonesia
Penggunaan tanaman
obat sebagai obat
ini telah dilakukan
selama bertahun tahun dari generasi ke generasi sehingga dikenal sebagai bagian
dari tradisi dan disebut sebagai obat tradisional. Sejak jaman kerajaan kerajaan yang pernah ada di
Nusantara seperti Sriwijaya, Majapahit
dan Mataram, masyarakat telah menggunakan tanaman obat untuk pemeliharaan kesehatan dan penyembuhan
penyakit.
Pengetahuan
mengenai tanaman obat berkhasiat di wilayah nusantara diperoleh secara turun
temurun dari generasi ke generasi dan diperkaya dengan pengetahuan dari luar nusantara
seperti China dan India. Tanaman obat
pada mulanya merupakan tumbuhan liar di hutan yang kemudian ditanam oleh nenek
moyang menjadi tanaman di kebun atau
pekarangan dan kemudian diwariskan secara turun temurun penggunaannya sebagai tanaman obat. Bahkan
menurut WHO sekitar 80% bangsa Asia dan Afrika memanfaatkan berbagai jenis
tanaman untuk menjaga kesehatan tubuh.
Sejak
masuknya pengobatan modern di Indonesia yang ditandai dengan didirikannya Sekolah Dokter Jawa atau
dikenal sebagai Stovia di Jakarta pada
tahun 1904, mengakibatkan penggunaan tanaman obat sebagai pengobatan herbal
sedikit mulai di tinggalkan. Masyarakat yang semula menggunakan tanaman obat
berkhasiat, beralih menjadi pengguna
obat kimia. Penggunaan obat kimia dianggap modern sedangkan
penggunaan tanaman obat
sebagai obat dianggap sebagai hal yang bodoh, kuno,
terbelakang atau berbahaya. Tanaman obat yang
pernah dipelihara di kebun atau pekarangan mulai ditinggalkan penggunaannya
sebagai obat. Orang beranggapan bahwa obat
adalah bahan kimia yang dijual di apotek atau toko obat.
Pada
kenyataannya tidak semua orang meninggalkan penggunaan tanaman obat sebagai obat. Ada beberapa
orang yang berusaha melestarikan dan
terus menjaga agar warisan budaya ini tidak hilang ditelan zaman. Upaya
pelestarian tanaman obat berkhasiat dilakukan dengan berbagai cara, seperti dengan
mendokumentasikannya dalam bentuk buku seperti:
1.
K.Heyne menulis buku: “Tanaman Berguna Indonesia”
2.
Ny. Kloppenberg Versteegh, telah mengumpulkan data 877 tanaman obat dan 1.467 resep pengobatan.
3.
Dr. Seno Sastroamidjojo, menulis buku : “Obat Asli Indobesia” telah melakukan
pendataan tanaman obat asli Indonesia sebagai bagian konsep Indonesia berdikari dalam bidang
tanaman obat.
4.
Sudarman Mardisiwojo dan Harsono Radjakmangunsudarso, menulis buku: ”Cabe Puyang Warisan Nenek Moyang“
yang telah mengumpulkan pengetahuan
tentang cara penggunaan tanaman obat di Indonesia.
Beberapa
orang maupun lembaga telah berusaha untuk
mengembangkan penggunaan tanaman obat pada proses pengobatan seperti Prof. Hembing Wijayakusuma, Balitro
Bogor dan BPTO Tawangmangu dll.
Saat
ini obat herbal sudah mulai banyak digunakan di Indonesia. Upaya pelestarian
dan pemanfaatan tanaman obat terus berkembang tetapi masih sangat terbatas dan belum sepenuhnya
dirasakan oleh masyarakat. Masyarakat
masih lebih mempercaya obat obat kimia yang dipandang modern sehingga penggunaan tanaman obat berkhasiat
tidak menarik dan masih dianggap kuno.
Pada
akhir abad ke 20 di seluruh dunia terdapat kecenderungan untuk kembali ke alam. Slogan “back to nature” bergema kuat di negara
negara maju dan berpengaruh besar ke negara negara berkembang seperti Indonesia. Di bidang pengobatan
terdapat kecenderungan untuk kembali menggunakan
tanaman obat sebagai upaya penyembuhan dan pemeliharaan kesehatan.
Kekurangan Dan Efek Samping Obat Kimia
Kecenderungan
untuk kembali ke tanaman obat berkhasiat disebabkan oleh beberapa kelemahan obat kimia antara
lain:
1. Memiliki efek samping baik langsung maupun terakumulasi
Efek
samping langsung maupun terakumulasi ini terjadi karena obat kimia baik tunggal
ataupun campuran bersifat tidak organis dan murni sehingga bisa menimbulkan masalah di kemudian
hari. Penumpukan bahan kimia yang berasal dari obat yang dikomsumsi dalam
jangka waktu panjang bisa berefek pada kesehatan ginjal dan hati. Efek samping
yang bisa dirasakan langsung oleh penggunaan obat kimia antara lain : mual, pusing,
sakit kepala, nyeri otot, dll. Sebaiknya periksakan diri ke dokter agar
memperoleh obat yang sesuai dengan jenis penyakit yang anda alami.
2. Sering kurang efektif untuk penyakit tertentu
Banyak
penyakit belum ditemukan obatnya sehingga obat yang digunakan lebih banyak
bersifat simptomatis dan digunakan
terus menerus sesuai gejala. Beberapa
penyakit bahkan belum diketahui penyebabnya. Pasien sering berulang ulang ke
kinik dan tidak mengalami kesembuhan
bahkan malah memburuk kondisinya.
3. Harga bahan obat kimia mahal karena faktor impor
Hampir
seluruh bahan baku obat kimia merupakan barang impor sehingga berakibat mahalnya
harga obat di Indonesia, menurut penelitian hampir 90% bahan baku obat masih
mengandalkan impor dari negara lain. Di Indonesia sendiri industri pengolahan
bahan baku obat-obatan kimia masih sangat terbatas.
Penggunaan Tanaman Obat tradisional
Tanaman
berkhasiat obat mulai dilirik kembali oleh berbagai negara di abad modern ini. Penggunaan tanaman obat tradisional dipandang
memiliki beberapa kelebihan,antara lain
:
1. Efek samping tidak ada asalkan digunakan
secara benar.
Tanaman
obat bersifat organis dan kompleks sehingga cocok dengan tubuh yang bersifat organis dan kompleks.
Tanaman obat dapat disetarakan dengan
makanan, yang dikonsumsi dengan tujuan memperbaiki organ atau sistem tubuh yang
rusak. Meskipun efeknya tidak secepat obat kimia namun obat herbal jauh aman
selama dikomsumsi dengan takaran yang tepat.
2. Efektif untuk penyembuhan penyakit yang sulit disembuhkan menggunakan obat kimia
Penyembuhan
penyakit tertentu seringkali sulit dilakukan menggunakan obat obat kimia seperti
darah tinggi, darah rendah, diabetes, hepatitis, kanker, tumor, stroke, herpes,
sinusitis, bau badan dan lain lain. Tanaman obat digunakan dalam fungsi farmakologis.
Pengobatan secara holistik akan menyehatkan tubuh dalam jangka waktu panjang.
3. Harganya murah
Tanaman
obat berkhasiat harganya murah karena dapat ditanam sendiri dan banyak terdapat
di Indonesia. Harga menjadi mahal jika sudah
diperoleh dalam bentuk olahan sebagai simplisia, serbuk atau ekstrak
berupa sediaan kapsul, tablet maupun sirup.
4. Dapat dilakukan pengobatan mandiri
Sepanjang
sudah diketahui dengan pasti hasil diagnosa suatu penyakit maka pengobatan
dilakukan secara mandiri oleh pasien dibantu anggota keluarga.
Tanaman Obat Berkhasiat Sebagai Pengobatan Alternatif
Pada
saat ini tanaman obat sudah diterima sebagai obat alternatif dan bahkan sudah digunakan
di sarana kesehatan seperti rumah sakit. Bahkan pada bulan Juli tahun 2000
Menteri Kesehatan telah mengeluarkan himbauan agar dokter menggunakan obat asli
Indonesia yang berasal dari tanaman obat berkhasiat.
Beberapa
perusahaan farmasi nasional telah memproduksi obat yang berasal dari tanaman
obat. Penggunaan tanaman obat mulai dapat diterima oleh masyarakat sebagai
pengobatan alternative dalam penyembuhan dan pemeliharaan kesehatan.
Tahapan pengobatan alternatif
sebagai berikut:
1.
Pasien yang menderita penyakit pada stadium awal dapat memilih untuk menggunakan tanaman obat berkhasiat
agar dapat mencegah berkembangnya penyakit dan menghilangkan gejala yang yang
ada.
2.
Pasien yang menderita penyakit serius dapat memilih pengobatan menggunakan
tanaman obat berkhasiat untuk menghindari efek
samping obat kimia dan dengan harga lebih murah.
3.
Pasien yang menderita penyakit yang sudah parah dan harus menghadapi tindakan medis seperti penyinaran,
pembedahan, amputasi dapat memilih penyembuhan dengan tanaman obat berkhasiat agar terhindar dari tindakan medis yang drastis.
4.
Pasien yang menderita penyakit yang menurut pendapat dokter sudah tidak dapat ditolong lagi masih bisa berusaha
menyembuhkan diri sendiri dengan menggunakan tanaman obat herbal.
Semoga
artikel tentang Pemanfaatan Tanaman Sebagai Obat Herbal Alternatif Murah dan
Berkhasiat dapat bermanfaat. Ada ribuan jenis tanaman obat dan manfaatnya tinggal
kita memilih mana yang terbaik untuk menjaga kesehatan anda dan keluarga.