Kucing Zaman Mesir Kuno Pantang Diperjualbelikan Dan Dibunuh
Duniahobiku.com
- Kucing zaman Mesir Kuno adalah hewan yang sangat diagungkan dan sakral.
Hanya orang orang dari kalangan raja dan bangsawan yang bisa memelihara hewan. Rakyat
jelata tidak diperkenankan memelihara hewan yang dianggap putri dari Ra, Dewa
Matahari. Apalagi jika kedapatan memperdagangkan dan membunuh hewan sakral ini
hukumannya bisa fatal, HUKUMAN MATI
!!!
Di
zaman Mesir Kuno banyak hewan yang disakralkan dan bukan hanya kucing. Jika
kita perhatikan patung Sphinx yang sangat terkenal merupakan perwujudan dari
singa berkepala manusia. Burung elang dan sapi juga termasuk hewan yang
diagungkan zaman itu. Menurut penelitian kucing telah menjadi bagian keagaamaan
dan ritual selama 3000 tahun di Mesir. Beberapa dewi seperti Bastet, Mafdet dan
Sekhmet digambarkan memiliki badan manusia namun berkepala kucing. Kucing di zaman
Mesir Kuno dianggap sebagai simbol keadilan, kekuasaan dan kesuburan.
Mumi Kucing Mesir Kuno
Salah
satu tradisi yang paling terkenal dari Mesir selain Piramida adalah Mumi.
Begitu banyak film Hollywood yang bercerita tentang keberadaan mumi sehingga
kita makin familiar dengan ritual
kematian ala Mesir Kuno. Namun bukan cuma manusia saja yang dijadikan mumi pada
masa itu. Kucing yang dianggap sebagai perwujudan dewa/dewi juga dimumikan saat
mengalami kematian. Jika tuannya mengalami kematian maka ”mumi kucing”
diletakkan disamping makam tuannya. Tujuannya sebagai penuntun jalan menuju
Akhirat. Berbeda dengan proses mumi pada manusia yang cenderung tergolong sadis
dimana bagian organ dalam dikeluarkan
lalu diberi garam khusus lalu dibalsem dengan aneka rempah. Setelah semua
proses pengeringan dan pembalseman selanjutnya mayat dibungkus dengan kain
linen. Pada kucing tidak demikian, proses mumi pada kucing dilakukan secara
utuh tanpa harus mengeluarkan isi organ dalam.
Penemuan
makam kucing di situs arkeologi Speos Artemidos, Bubastis dan Saqqara memperlihatkan
bagaimana pada masa itu terjadi mumifikasi kucing. Mumi dan patung kucing hasil
penggalian bisa di lihat di museum yang terdapat di Mesir dan Malaysia. Jenis
mumi kucing yang paling banyak ditemukan berasal dari jenis kucing liar Afrika
yang memiliki nama latin Felis lybica
dan kemudian diikuti kucing hutan (Felis
chaus).
Penemuan
mumi kucing berusia 4000 tahun di Mesir
Pemberian Nama Kucing Zaman Mesir Kuno
Kucing
merupakan salah satu hewan yang paling dekat dengan manusia sejak ribuan tahun
yang lalu. Menurut penelitian kucing telah akrab dengan manusia sejak 5000
tahun SM. Hal ini masih berlanjut hingga sekarang. Dimata para pencinta kucing
hewan ini sudah dianggap sebagai bagian dari keluarga dan bukan hanya hewan
peliharaan semata. Begitu pula yang terjadi zaman Mesir Kuno. Kucing sudah
dianggap seperti anak sendiri. Bahkan untuk memberikan nama tidak boleh
sembarangan. Apapun jenis kucing yang dipelihara mereka harus memberi nama
layaknya seperti anak mereka sendiri, maka tidak heran jika pada zaman Mesir Kuno
nama kucing bahkan lebih cantik dibanding nama pemiliknya. Bahkan tidak jarang
pemilik memberikan emas sebagai perhiasan kepada kucing peliharaannya.
Perdagangan Kucing Dilarang
Pada
zaman Mesir Kuno menjual kucing kepada seseorang atau bangsa lain adalah
kesalahan yang sangat fatal, di mana jika ketahuan menjual kucing keluar daerah
Mesir maka orang tersebut akan dihukum mati oleh raja Mesir. Mereka dianggap
telah melecehkan dewa, karena kucing adalah hewan yang sangat sakral dan juga
dipercaya jelmaan dari dewi Bast. Tidak hanya menjual kucing, membunuh dan
menyiksa kucing sangat dilarang pada zaman Mesir Kuno dan jika ketahuan akan
dikucilkan oleh keluarganya.
Pada
zaman Mesir Kuno jika terdapat seekor kucing mati maka pemilik kucing akan rela
mengeluarkan uang yang sangat banyak untuk proses mumifikasi kucing, mereka
percaya bahwa jika kita memberikan segalanya dan rela berkorban demi kucing
maka hal tersebut dapat membantu pemiliknya dalam proses menuju alam kematian
suatu saat nanti.
Kucing Jelmaan Dewi Mesir
Masyarakat
Mesir Kuno percaya bahwa kucing adalah jelmaan dewi, mereka sangat percaya
bahwa dewa dan dewi hidup diantara mereka dengan menjelma menjadi hewan seperti
kucing dan hewan lainnya maka dari itu mereka akan bersifat baik dan ramah
terhadap hewan tersebut termasuk kucing, tidak hanya itu mereka juga percaya
bahwa kucing dapat menuntun mereka nantinya di alam kematian dan sebagai
tebusan kepada dewa dikarenakan mereka percaya jika seseorang telah mati maka
harus memberikan persembahan kepada dewa jika persembahan mereka sedikit maka
mereka akan lenyap dan jika persembahan mereka banyak maka mereka dapat menuju
alam kematian dengan tenang, persembahan dapat berupa emas, makanan dan benda
berharga lainnya sehingga mereka percaya dengan memelihara dan mengawetkan
kucing dengan proses mumifikasi dapat menuntun mereka serta penawar bagi dewa
untuk masuk ke alam surga dengan tenang tanpa ada hambatan.
Dewa
Mesir Kuno sering kali dipuja dan dibuat patungnya mengunakan batu yang sangat
besar dan patung Mesir Kuno yang paling terkenal dengan wajah kucingnya adalah Sekhmet atau dewi perang namun memiliki
wajah seperti singa betina, masyarakat Mesir percaya bahwa dewa ini selalu
membantu pada saat perang dan jiwa mereka akan diterima di alam kematian jika
mereka mati diakibatkan oleh perang.
Paranormal
percaya bahwa kucing Kuno Mesir adalah perwujudan dari roh mereka pada saat
mereka mati dan kucing Mesir Kuno tidak dapat mengeluarkan suara layaknya
kucing normal alias bisu dan ras kucing asli Mesir dipercaya masih ada hingga
sekarang di Kenya.
Pada
masa sekarang di Mesir kucing tidak terlalu lagi dianggap sebagai hewan atau
binatang yang sakral dan sudah dapat dipelehara oleh siapa saja dan jika kucing
meninggal tidak perlu lagi menggunakan proses mumifikasi pada kucing cukup
dikuburkan dengan layak oleh pemiliknya, dan pada saat ini kita sudah dapat menjual
kucing keluar dari Mesir tanpa ada undang undang yang melarangnya asalkan sesuai
dengan prosedur yang berlaku di negara tersebut.
Semoga
artikel tentang kucing zaman Mesir Kuno dapat menambah wawasan kita tentang
dunia kucing pada masa lampau. Zaman sudah berganti tapi keberadaan kucing
tetap eksis hingga kini dan peminatnya pun makin bertambah.