Cara Menanam Murbei Bagi Peternak Ulat Sutera
Duniahobiku.com
- Tanaman murbei merupakan pakan utama yang paling banyak diberikan oleh
peternak ulat sutera. Pakan yang baik akan menghasil kokon berkualiatas. Kokon
inilah yang menentukan mutu dari benang sutera. Penyediaan pakan secara berkelanjutan
adalah salah satu kunci sukses dalam budidaya hewan ternak termasuk ulat
sutera. Bagi para peternak ulat sutera sangat penting untuk mengetahui cara
menanam murbei yang baik dan benar.
Budidaya Tanaman murbei
Tanaman
murbei adalah tanaman yang berasal dari daerah Cina bagian utara, diperkirakan
ada lebih dari 100 spesies tanaman murbei. Meskipun begitu tidak semua spesies
cocok ditanam sebagai tanaman budidaya. Tanaman murbei menyukai cuaca yang
dingin. Itulah salah satu sebab mengapa tanaman murbei lebih banyak ditemukan
didaerah pegunungan. Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan saat akan
menanam tanaman murbei, berikut penjelasannya:
1.
Pembibitan
Tanaman Murbei
Pada
dasarnya bibit untuk keperluan budidaya murbei bisa dibedakan menjadi dua,
yaitu bibit generatif yang berasal dari biji dan bibit vegetatif yang berasal
dari bagian tanaman. Bibit generatif diperoleh dengan cara menyemai benih
(biji). Bibit vegetatif diperoleh dengan cara membiakan bagian tanaman selain
benih misalnya stek. Kita boleh memilih salah satu dari dua cara tersebut, akan
tetapi cara yang banyak dipilih adalah cara stek. Cara ini banyak dipilih
karena mempunyai banyak kelebihan, antara lain :
Bahan
stek mudah dicari
Lebih
cepat dapat dipanen
Sifatnya
akan sama dengan induknya
Bibit
generatif boleh digunakan asal bibit tersebut dari benih yang unggul.
1. Cara Menanam Murbei dari Biji
Untuk
penyemaian benih perlu disediakan tempat yang khusus. Lahan untuk pembibitan
sebaiknya dipilih dengan pertimbangan dekat dengan lahan penanaman, ada sumber
air untuk penyiraman, dan tanahnya subur.
Pelaksanaan
penyemaian benih dapat dilakukan sebagai berikut :
Pertama-tama
tanahnya dicangkul sedalam 30 cm, kemudian digemburkan.
Setelah
tanah gembur buat bedengan yang berukuran lebar 120 cm dan panjang maksimal 10
m. Untuk menghindari percikan hujan yang terlalu keras dan sinar matahari yang
terik maka bedengan diberi naungan
Taburkan
benih murbei secara merata di atas bedengan tersebut.
Pelihara
pesemaian dengan menyiram, menyiang dan mengendalikan hama penyakit.
Bibit
murbei siap dipindah ke lapangan setelah 3-4 bulan.
2. Cara
menanam murbei dari stek
Tahap
awal membuat bibit vegetatif adalah persiapan bedengan. Bedengan untuk pembibitan harus benar-benar
gembur dan halus, untuk itu maka dilakukan penggemburan sambil mencampur pupuk
kandang. Banyaknya pupuk kandang yang
diberikan adalah 1 kg pupuk kandang per meter lahan. Bedengan dibuat mengarah
ke utara-selatan dengan lebar 1,2 m dan tinggi bedengan 20 cm serta jarak
antara bedengan 30 cm.
Tahap
selanjutnya adalah pemotongan stek. Batang untuk stek minimal berumur 4 bulan
dan diambil dari pohon induk yang telah berumur 12 bulan atau lebih. Batang
stek diambil dari hasil pangkasan ke dua dengan diameter minimal 1 cm. Bagian batang
yang diambil adalah ¾ bagian batang yang tumbuh atau bagian batang yang sudah
berwarna coklat. Pemotongan stek dilakukan dengan golok yang tajam untuk
menghindari rusaknya batang stek. Batang dipotong sepanjang 20-25 cm atau
sekurang-kurangnya mempunyai 4 mata tunas. Pemotongan dilakukan miring yaitu
dari atas tunas ke belakang tunas dengan kemiringan potongan 450. Stek harus segera disemai setelah dipotong. Kalau terpaksa harus disimpan maka
penyimpanan tidak boleh lebih dari 3 hari. Penyimpanan dilakukan di tempat
lembab dan ditutup dedaunan.
Gambar
Pemotongan Stek Tanaman Murbei
Setelah
stek selesai dipotong-potong harus segera disemai dengan jarak 20 x 25 cm. Cara
penyemaian adalah tegak lurus dengan kedalaman ⅔ bagian stek berada di bawah permukaan
tanah. Dua minggu setelah penyemaian biasanya stek sudah tumbuh tunas. Bibit
dari stek sudah bisa dipindahkan ke lapangan setelah berumur 3 bulan.
Gambar
Penanaman Stek Murbei di Lahan
Persemaian
stek ini juga dapat dilakukan di kantong plastik. Ukuran kantong plastik,
tinggi 25 cm dan lebar 15 cm. Bagian sudut kiri bawah dan kanan bawah kantong
plastik digunting, serta di bagian tengahnya diberi beberapa lubang. Kemudian
diisi media campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1. Kantong
plastik ditempatkan secara teratur pada bedengan berukuran 1 x 5 m. Selanjutnya
stek ditanam dengan terlebih dahulu disiram.
Gambar.
Bibit murbei dalam kantong plastik
2.
Pengolahan
Tanah
Tanaman
murbei yang baru saja ditanam tidak akan tahan terhadap kekeringan. Untuk
mrngatasi hal tersebut, penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan. Dengan
demikian pada musim kemarau tahun berikutnya tanaman murbei sudah cukup kuat
menahan kekeringan karena perakarannya sudah dalam. Akan tetapi kalau mendesak
untuk ditanam pada musim kemarau bisa saja asalkan dilakukan penyiraman yang
mencukupi. Dengan demikian tenaga dan biaya yang dikeluarkan akan lebih besar.
Tanaman
murbei dapat ditanam di lahan bukaan baru, lahan bekas tanaman budidaya atau
lahan bekas tanaman murbei yang sudah tidak produktif. Bila lahan yang
dipersiapkan untuk tanaman murbei merupakan lahan bukaan baru, maka pepohonan
dan semak-semak harus ditebang dulu dan perakarannya dibongkar untuk
menghindari gangguan rayap dan untuk memudahkan pekerjaan selanjutnya. Pengolahan
tanah harus dilakukan secara hati-hati agar lapisan humus tidak hilang atau
rusak. Apabila lahan yang akan digunakan lahan miring, maka harus dibuat teras
untuk menghindari erosi. Tidak lupa juga harus dibuat saluran drainase dan
jalan kebun apabila lahan yang diolah luas. Setelah lahan bersih, kemudian
lahan dicangkul atau ditraktor supaya tanah menjadi gembur.
3.
Penanaman
Tanaman Murbei
Tahap
awal dari penanaman adalah pengaturan jarak tanam. Jarak antara baris dan
antara tanaman akan berbeda-beda, tergantung dari jenis murbei yang akan
ditanam, dan kondisi tanah. Jarak tanam dibuat lebih kecil untuk murbei yang
sedikit percabangannya dan semakin lebar untuk murbei yang memiliki percabangan
banyak. Begitu pula jarak tanam lebih kecil untuk tanaman murbei yang dipangkas
rendah dan lebih lebar untuk tanaman murbei yang dipangkas medium atau
tinggi. Bila penanaman murbei dilakukan
di tanah yang subur maka jarak tanam dibuat lebih rapat dibanding dengan di
tanah yang kurang subur. Jarak tanam yang dapat digunakan adalah 100 cm x 50 cm
untuk penanaman monokultur, 1,5 m x 0,5 m untuk kebun murbei yang dikelola
secara tumpang sari dan 2 m x 0,5 m untuk kebun murbei yang dikelola secara
mekanis. Arah barisan tanaman tidak ditentukan harus ke sebelah barat – timur,
akan tetapi apabila lahan yang akan ditanami adalah lahan miring maka barisan
harus memotong lereng. Dengan maksud untuk menghindari erosi dimusim hujan.
Bibit
sebelum ditanam dilakukan pemangkasan terlebih dahulu, tinggi pangkasan adalah
1 meter. Maksud pemangkasan ini adalah untuk memudahkan pembongkaran bagi bibit
yang di semai di bedengan dan untuk mengurangi penguapan. Pembongkaran bibit
dilakukan dengan menggunakan garpu untuk tidak merusak perakaran. Setelah pembongkaran
selesai maka dilakukan seleksi, bibit yang dipilih adalah bibit yang mempunyai
diameter tunas minimal 1 cm, tumbuh lurus, tidak terkena hama dan penyakit.
Sebelum
bibit ditanam, dibuat terlebih dahulu lubang tanam atau rorak yang dalamnya
kurang lebih 40 cm. Ke dalam lubang tersebut dimasukkan pupuk dasar berupa
kompos atau pupuk kandang dan dapat pula ditambahkan pupuk anorganik berupa
Urea, KCl dan SP-36. Adapun dosis yang
dapat digunakan adalah untuk pupuk organik 15 ton/hektar sedangkan untuk pupuk
anorganik adalah sebagai berikut, Urea 350 kg/ha, KCl 150 kg/ha dan SP-36
sebanyak 150 kg/ha. Apabila segalanya sudah siap maka tanamlah bibit sesuai
dengan jarak tanam yang telah ditentukan. Dalamnya penanaman adalah sebatas
pangkal batang tunas. Tanah disekitar bibit dipadatkan dengan tangan atau
diinjak dengan kaki. Kurang lebih umur 2 minggu setelah tanam batang dipangkas
10 cm dari permukaan tanah.
4.
Penyiangan
Dan Pendangiran
Penyiangan
bertujuan untuk membuang semua jenis tumbuhan pengganggu yang hidup di sekitar
tanaman murbei. Gulma tidak saja menurunkan kesuburan tanah dengan mengisap
hara, akan tetapi dapat juga sebagai sumber bersarangnya hama dan penyakit. Tindakan
pemeliharaan yang satu ini paling sering dilakukan sebagai kegiatan
pemeliharaan rutin. Penyiangan dapat dilakukan dengan efektif bila dilaksanakan
sedini mungkin pada waktu gulma mulai tumbuh.
Rumput-rumput yang tumbuh disiang dengan menggunakan alat sabit atau
cungkir, kemudian hasil siangan dikubur.
Pendangiran
adalah kegiatan penggemburan tanah. Dengan tujuan supaya membuat tanah menjadi
lunak dan memperbaiki aerasi tanah. Dengan
demikian kehidupan mikroorganisme dapat dirangsang dan mempercepat pelapukan
bahan organik di dalam tanah.
5.
Pemupukan
Tujuan
pemupukan pada tanaman adalah untuk :
Mencukupi
kebutuhan unsur hara
Memperbaiki
kondisi tanah sehingga akar tanaman dapat mudah menyerap unsur hara pada jumlah
yang cukup.
Unsur
hara merupakan unsur yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan dan fungsinya
tidak dapat digantikan unsur lain. Jika jumlahnya kurang mencukupi, terlalu
lambat tersedia akan menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu dengan ditandai
gejala seperti tanaman kurus, daun menguning, dan tidak mau berbuah. Oleh sebab
itu kita harus menambahkan unsur hara ke dalam tanah, agar tanaman tidak
kekurangan.
Pemupukan
dilakukan 2 kali setahun yaitu setelah tanaman murbei dipangkas. Saat yang
tepat adalah 2 minggu setelah pemangkasan. Jenis pupuk yang sering diberikan
pada tanaman murbei adalah Urea, KCl dan SP-36 serta pupuk organik seperti
kompos dan pupuk kandang. Adapun
banyaknya pupuk yang dierikan adalah Urea 350 kg/ha, KCl 150 kg/ha dan SP-36
sebanyak 50 kg/ha. Sedangkan pupuk
organik berupa pupuk kandang diberikan sebanyak 15 ton/ha.
Ada
dua cara pemberian pupuk pada tanaman murbei yaitu pupuk ditabur diantara baris
tanaman kemudian ditimbun dengan tanah, atau dengan cara ditugal pada jarak 30
cm dari tanaman. Perlu diperhatikan bahwa pemupukan, terutama pupuk buatan
harus dilakukan 3 bulan sebelum pemanenan daun, hal ini untuk menghindari
terjadinya keracunan pada ulat sutera.
6.
Penyiraman
Penyiraman
merupakan faktor penting dalam pertumbuhan tanaman murbei. Salah satu tujuan
penyiraman adalah menjaga tingkat kelembaban di dalam tanah. Bila kelembaban
tanah kurang, maka pertumbuhan murbei akan terhambat bahkan kalau sudah parah
pertumbuhan akan terhenti. Sebaliknya kalau terlalu banyak air terutama dimusim
hujan, permukaan air tanah naik dan lahan tergenang air, sehingga kegiatan akar
berkurang, pertumbuhan terganggu dan akhirnya perakaran akan mati.
Cara
yang paling efektif untuk menjaga kelembaban tanah adalah dengan irigasi. Irigasi
dapat dilakukan dengan cara percikan atau melalui permukaan tanah. Cara
percikan dilakukan dengan menggunakan sprinkler
atau alat semprot air lainnya. Sedangkan cara irigasi permukaan tanah yaitu
mengalirkan air melalui parit-parit antara barisan tanaman murbei. Cara ini
tidak memerlukan peralatan khusus akan tetapi irigasi parit cenderung
memboroskan air.
7.
Pemangkasan
1.
Bentuk pangkasan
Tanaman
murbei jika dibiarkan akan tumbuh tinggi dengan percabangan yang tidak
teratur. Akibatnya tanaman tidak banyak
menghasilkan daun, dan sulit untuk dipanen. Saat itulah kita tidak boleh lalai
memperhatikan kondisi tanamannya. Pertumbuhannyanya harus dijaga jangan sampai
terlalu tinggi. Untuk menjaga agar jangan sampai terlalu tinggi sebaiknya
tanaman segera dibentuk dengan dilakukan pemangkasan. Hasilnya akan tumbuh tunas-tunas baru
sehingga produksi daun perpohon akan lebih banyak. Selain itu pemangkasan juga
memungkinkan persediaan daun untuk ulat sutera selalu terjaga.
Berdasarkan
tinggi pangkasan, bentuk pangkasan dapat dibedakan sebagai berikut :
1).
Pangkasan rendah
Pada
metode ini tanaman murbei dipangkas 10-30 cm di atas permukaan tanah. Kebaikannya
adalah pertumbuhan cabang dan produksi daun lebih banyak, mudah melakukan pemungutan
daun, serta mudah melakukan pemangkasan selanjutnya.
2).
Pangkasan sedang
Cara
ini tanaman murbei dipangkas setinggi 50-100 cm di atas permukaan tanah. Dengan pangkasan sedang merangsang
pertumbuhan perakan yang dalam, sehingga tanaman akan lebih tahan terserang
penyakit kerdil.
3).
Pangkasan tinggi
Pada
pangkasan tinggi, tanaman murbei dipangkas setinggi 100 cm atau lebih dari
permukaan tanah. Dengan pangkasan ini produksi daun kurang banyak dan
pemungutan daun lebih sulit dilakukan.
1. Pangkasan tahun pertama
Pangkasan
pertama bertujuan untuk pembentukan kerangka pohon sehingga tanaman tidak
terlalu tinggi, menghasilkan cabang yang kuat, letaknya teratur, arahnya
menyebar dan produktif. Untuk menghasilkan tanaman murbei sesuai dengan tujuan
tersebut, maka pangkasan jangan dilakukan terlalu cepat. Tanaman murbei
idealnya dipangkas pertama kali setelah tanam adalah umur 9-12 bulan dan
dipangkas pada ketinggian ±50 cm dan hanya mempertahankan 2-3 cabang
pokok. Gunakan alat pangkas yang cocok
yaitu gunting stek atau gergaji untuk memangkas cabang yang besar. Jangan
gunakan alat yang dapat merusak atau pecahnya cabang/batang murbei. Arah
memangkas dilakukan dari bawah ke atas dengan kemiringan 450.
Pemangkasan
berikutnya dilakukan 3 bulan setelah pangkasan pertama. Pangkasan dilakkan pada ketinggian 60 cm atau
10 cm di atas pangkasan pertama. Pada pangkasan
kedua dipelihara 3-4 cabang pokok.
8. Penyediaan
Daun Untuk Pemeliharaan Ulat
Untuk
mendapatkan ulat sutera yang sehat, maka harus diberi pakan yang
berkualitas, baik ulat sutera kecil
maupun pada ulat sutera besar. Dalam
rangka penyediaan pakan yang berkualitas harus kita perhatikan teknik pembuatan
kebun. Daun yang diberikan pada ulat sutera tentu berbeda antara untuk ulat
sutera kecil dan ulat sutera besar. Ulat sutera kecil memerlukan daun yang
lunak yang tumbuh di ujung cabang. Sedangkan
untuk ulat sutera besar semua daun dapat diberikan asalkan masih segar. Untuk
mencukupi kebutuhan tersebut, baik kualitas maupun kuantitasnya, maka perlu
dilakukan pengaturan pemangkasan.
Persiapan
daun untuk ulat sutera kecil, yaitu tanaman murbei dipangkas 30 hari sebelum
pemeliharaan ulat. Sedangkan untuk ulat sutera besar tanaman murbei dipangkas
2-3 bulan sebelum pemeliharaan ulat.
Semoga
artikel tentang cara menanam murbei dapat bermanfaat bagi para pemula yang
ingin mencoba peluang budidaya ulat sutera. Budidaya ulat sutera membutuhkan
ketekunan dan kerja keras tapi hasilnya cukup menggiurkan. Pangsa pasarnya pun
masih terbuka lebar.