Melacak Asal Usul Batu Bacan Dan Keberadaannya Di Dunia Internasional
Duniahobiku.com
- Sebagai penggemar batu akik dan batu mulia, Anda dan termasuk saya tentu
bertanya tanya apakah batu Bacan yang fenomenal itu hanya dihasilkan di kepulauan
Maluku Indonesia? Darimanakah sebenarnya asal usul batu Bacan dan bagaimana
keberadaannya di kancah Internasional. Iseng iseng saya bertanya dengan
penguasa dunia maya yaitu Mbah Google, dan beliau pun menuntun saya tentang
jejak jejak Sang Bacan di blantika dunia Internasional.
Asal Usul Batu Bacan
Batu
Bacan adalah jenis batu yang sangat populer dikalangan pecinta batu di
Indonesia. Batu dengan ciri khas berwarna hijau ini banyak dicari para
kolektor. Batu ini berasal dari
kepulauan Maluku tepatnya di daerah pulau Kasiruta, kabupaten Halmahera Selatan,
Provinsi Maluku Utara. Wilayah dibagian barat pulau ini yang paling banyak
menghasilkan batu mulia adalah desa Palamea, desa Doko, desa Bisori, dan desa
Imbuimbu. Itulah sebabnya kita mengenal jenis batu ini dengan nama batu Bacan Doko
dan Bacan Palamea yang diambil dari nama tempatnya berasal.
Batu
Bacan Sudah dikenal sejak pemerintahan kesultanan Ternate, Tidore, Bacan, dan
Jailolo dan sering dipakai sebagai perhiasan. Dulunya batu Bacan tidak bernilai
seperti sekarang. Sebelum terkenal seperti sekarang warga bahkan hanya
menukarnya dengan sembako jika menemukan batu Bacan di sungai. Harganya mulai
naik setelah batu tersebut dicari oleh warga Singapura dan Tionghoa untuk
dijadikan batu permata. Puncaknya setelah Indonesia dilanda “demam batu akik” pada tahun 2012-2013, banyak
warga yang menambang untuk mencari batu Bacan untuk dijual dengan harga tinggi
meskipun bertaruh dengan nyawa. Harga batu Bacan memang cukup menggiurkan,
harganya di marketplace dimulai dari
ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah.
Nama Ilmiah Batu Bacan
Batu
Bacan adalah termasuk jenis keluarga dari CHRYSOCOLLA yaitu dari Bahasa Yunani
dari kata “Chrys” yang artinya Emas
dan “Kolla” yang artinya Lem. Batu ini ditemukan pertama kali oleh orang Yunani
Kuno bernama Theopharastus pada Tahun 315 SM. Batu ini ternyata pada zaman
dahulu digunakan untuk menyolder emas, itulah mengapa namanya CHRYSOCOLLA.
Di
mancanegara CHRYSSOCOLA ditemukan di Israel, Peru, dan Amerika Serikat. Batu
CHRYSOCOLLA memiliki kekerasan pada skala 2-5 Moh’s. Orang Turki banyak
menjadikan batu ini menjadi perhiasan karena warnanya yang indah yaitu umumnya
Biru-Kehijauan (Bluish Green) dan juga banyak varian lainnya seperti biru
terang, hijau. Batu ini lebih indah jika dibentuk bulat (Carbochon) karena
dapat menimbulkan kilau seperti bulan sabit atau seperti kilau pada air.
Batu
CHRYSSOCOLA adalah batu yang dapat mengalami proses metamorfosa yaitu berubah
warna dan juga serat batunya. Apabila anda membeli dari bahan (Rough) dengan
harga murah, anda akan banyak mendapati bahan yang berwarna padat dan belum
tembus. Untuk bahan yang sudah tembus akan memiliki harga yang sangat tinggi
karena pemiliknya hanya tinggal membentuk dan merawatnya hingga proses
kristalisasi.
Khasiat Batu Bacan
Para
penggemar batu permata dan akik percaya bahawa setiap batu memiliki khasiat
bagi pemakainya, tidak terkecuali dengan batu Bacan. Batu ini dipercaya dapat
memberikan efek penyembuhan, ketenangan, kesabaran dan kenyamanan bagi
pemakainya.
Batu Bacan Di Kancah Internasional
Memang
di dunia Internasional tidak ada batu dengan nama resmi “Bacan” seperti yang
kita kenal di Indonesia, tetapi sebenarnya Bacan memiliki nama lain yang dengan persamaan ciri, warna, dan
kekerasan batunya. Jika Anda pernah cek Batu Bacan Anda di Gemstone Lab yang ternama seperti BIG dan GRI, Anda tentu
mendapatkan hasil yang tertera di memo ataupun sertifikatnya tidak tertera nama
“Bacan”. Nama resmi /nama ilmiah dari batu
Bacan adalah Chrysocolla/ Chrysocolla in Chalcedony.
Nama Bacan hanya tertera pada sisi keterangan/comments.
Dalam
pencarian saya bersama Mbah Google, akhirnya saya dipertemukan pada sebuah
situs website ternama di dunia
Internasional yaitu AJS Gems. Sejenak saya melihat lihat koleksi dan range harga yang ditawarkan oleh situs
yang mengaku telah 30 tahun lebih menjual beraneka ragam batu mulia dari
seluruh penjuru dunia.
Hati
kecil saya penasaran, masa iya batu Bacan tidak ada disini?, kedua mata saya
pun mencari cari jejak sang Bacan di antara jenis jenis batu mulia yang telah
tersusun rapi berdasarkan varian keluarga dan kategorinya. Penamaan mungkin
berbeda pada setiap daerah di negara penghasil batu mulia, seperti halnya di
Indonesia yang memberi nama Kalimaya untuk jenis Opal, Kecubung untuk jenis
Amethys, Anggur untuk jenis Chalcedony,
dan masih banyak lagi yang lainnya.
Gem
Silica Chrysocolla
Berdasarkan
nama ilmiah Chrysocolla in Chalcedony,
logika saya berpikir keluarga terdekat dari batu Bacan adalah batu Anggur / Chalcedony yang termasuk keluarga Quartz / Kuarsa. Namun disana saya tidak
menemukan satu batu pun yang memiliki ciri, warna dan kekerasan yang sama. Saya
pun mencoba mencari nama Chrysocolla yaitu
nama depan dari sang Bacan, dan ternyata disanalah bersembunyi batu Fenomenal
yang kita miliki dengan nama resminya yaitu Gem
Silica Chrysocolla.
Menurut
AJS Gems, memang batu tersebut termasuk batu yang paling langka dan paling
mahal diantara Chalcedony yaitu
keluarga Quartz / Kuarsa. Mereka hanya menyebutkan negara penghasilnya yaitu
Amerika, Taiwan, dan Peru. Untunglah mereka tidak mengetahui kalau sebenarnya
Indonesia juga memilikinya, Saya baca deskripsi dan artikel mengenai Gem Silica dan memang batu tersebut
memiliki ciri ciri yang sama persis dengan batu Bacan yang dimiliki oleh
Indonesia. Jadi jika para pencinta batu Bacan ingin melacak dan mengetahui
jenis batu Bacan di dunia Internasional gunakan kata kunci Gem silica chrysocolla.
Semoga
artikel tentang Asal Usul Batu Bacan dapat bermanfaat. Meskipun penggemar batu Bacan
tidak seheboh saat demam batu akik
namun batu ini tetap dicari para kolektor karena memiliki pesona tersendiri.