Lawar Makanan Khas Bali Yang Unik
Duniahobiku.com
- Apa itu lawar? Bagi anda yang sering
bolak Balik ke Bali pasti tidak asing dengan lawar. Lawar merupakan makanan
khas dari daerah Bali. Masyarakat Bali
sering membuatnya sebagai lauk saat upacara keagaamaan, namun kita pun dapat
menikmatinya di rumah-rumah makan yang ada di Bali. Lawar khusus berbahan
daging sapi atau ayam dikhususkan untuk
yang beragama Muslim. Untuk lebih jelasnya silahkan simak pada artikel
selengkapnya.
Ada
banyak makanan khas Bali yang bisa kita cicipi saat berkunjung ke pulau dewata.
Kita dapat mencicipi hidangan lezat seperti sate lilit, ayam betutu, rujak
buleleng dan lawar. Lawar sering dicari para pencinta kuliner karena rasanya
yang khas dan unik. Lawar terbuat dari
daging cincang yang diberi sayur, bumbu dan rempah untuk memperkaya rasanya.
Namun terkadang pada beberapa jenis lawar ditambahkan darah dari daging hewan
yang digunakan. Darah tersebut konon membuat rasanya menjadi khas dan unik.
Sebelum digunakan darah tersebut dicampur dengan bumbu-bumbu untuk membuat
rasanya semakin lezat. Sayangnya lawar yang dibuat kurang mampu bertahan lama.
Lawar hanya mampu bertahan selama setengah hari di udara terbuka.
Jenis-jenis Lawar
Ada
berbagai macam lawar berdasarkan bahan pembuatan masakannya. lawar merah, lawar
putih yang sebagian besar terbuat dari daging kelapa, dan lainnya adalah sayur
dan daging. Sayur-sayuran yang bisa dimasak menjadi lawar biasanya adalah buah
buncis dan nangka. Lawar babi terbuat dari daging babi sedangkan lawar nangka
terbuat dari nangka. Ada juga lawar padamare yang terbuat dari berbagai macam lawar.
Lawar biasanya disajikan dengan nasi dan lauk lainnya. Lawar masakan paling
favorit saat upacara keagamaan, ritual keluarga atau acara keluarga lainnya.
Makna Lawar Bali
Pada
hari keagamaan seperti galungan, masyarakat akan bangun pagi-pagi sekali untuk
menyiapkan makanan. Laki-laki akan mengurus sate dan lawar, sedangkan perempuan
bekerja menyiapkan sesaji. Laki-laki akan duduk melingkar, memotong, mengobrol
dan menumbuk, umumnya bersosialisasi. Tidak ada yang terburu-buru dalam
menyiapkan upacara. Para pria menikmati
mengobrol, menyeruput kopi dari beberapa arak, sambil membuat makanan.
Kacang
hijau, kelapa parut, dan nangka muda rebus adalah bahan utama lawar. Semua
dicincang dan dicampur dengan bumbu tradisional Bali seperti kunyit, terasi,
garam dan merica, lengkuas dan akar lainnya. Daging di dalamnya membedakan
jenis lawar ayam, bebek, sapi, babi atau bahkan kura-kura. Meski dianggap
sebagai kelezatan pada saat upacara, untungnya lawar penyu semakin jarang
ditemukan. Kebanyakan lawar memiliki darah mentah yang dicampur dengan bahan
lain. Tetapi tidak semua orang Bali menyukai campuran darah dan banyak yang
lebih memilih lawar vegetarian. Campuran berbagai bahan saat pembuatan lawar
melambangkan simbol tertentu dan memiliki makna. Lawar mengajarkan masyarakat Bali
tentang pentingnya keharmonisan dan keseimbangan. Filosofi ini perlu dijaga dan
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga
artikel tentang lawar makanan khas Bali dapat bermanfaat. Lawar hanya salah
satu dari sekian banyak budaya Bali yang memikat mata dunia. Semoga makanan
khas Bali ini masih dapat bertahan ditengah gempuran makanan luar yang beragam.