Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

14 Jenis Pamor Keris dan Manfaatnya Dalam Kehidupan Spiritual

jenis pamor keris dan manfaatnya

Duniahobiku.com – Pamor adalah guratan yang yang terdapat pada senjata yang terbuat dari logam. Guratan ini diperoleh dari pencampuran satu atau dua material logam yang berbeda.  Pamor memiliki dua pengertian. Yang pertama menunjuk gambaran tertentu berupa garis, lengkungan, lingkaran, noda, titik, atau motif belang-belang yang tampak pada permukaan bilah keris, tombak, dan tosan aji lainnya. Yang kedua dimaksudkan sebagai bahan pembuat pamor itu.  Artikel ini akan mengajak anda mengenal jenis pamor keris dan manfaatnya dalam kehidupan spiritual pemiliknya.

Pamor Keris Dan Artinya

Pamor berasal dari kata amor atau awor, yang berarti berpadu atau paduan. Dalam seni budaya tosan aji, pamor menempati fungsi fisik sebagai tulang dari tosan aji, sementara baja merupakan penajam bilah. Selain sebagai tulang dari tosan aji, pamor juga merupakan hiasan dan fungsi simbol metafisis. Pada jaman dahulu, pamor juga bisa dijadikan simbol kedudukan atau prestasi tertentu. Contohnya, pada zaman kerajaan Mataram yang dipimpin oleh Kanjeng Sultan Agung Anyakrakusuma, para lurah prajurit atau prajurit biasa yang berprestasi, mendapatkan hadiah berupa keris atau tombak yang dihias serasah emas dengan pamor Sada Sakler, atau motif trisula dan Sapit Landak. Sedangkan untuk para prajurit perwira diberi hadiah berupa tosan aji berserasah emas, dengan motif kepala singa dan gajah (motif gajah-singa). Untuk para wedana, berupa serasah lung-lungan dan untuk para putra dan kerabat keraton atau patih dalem, berupa serasah emas dengan motif bunga anggrek.

Motif atau pola gambaran pamor terbentuk pada permukaan bilah keris karena adanya perbedaan warna dan perbedaan nuansa dari bahan-bahan logam yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan keris, tombak, dan lain-lain. Dengan teknik tempa tertentu, logam bahan baku keris akan menyatu dalam bentuk lapisan-lapisan tipis, tetapi bukan bersenyawa atau lebur satu dengan yang lainnya. Karena adanya penyayatan pada permukaan bilah keris itu, gambaran pamor pun akan terbentuk.

Gambaran pamor ini diperjelas dan diperindah dengan cara mewarangi keris, tombak atau tosan aji itu. Setelah terkena larutan warangan, bagian keris yang terbuat dari baja akan menampilkan warna hitam keabu-abuan, yang dari besi menjadi berwarna hitam legam, sedangkan yang dari bahan pamor akan menampilkan warna putih atau abu-abu keperakan.

Ditinjau dari teknik pembuatannya, dikenal adanya dua macam pamor, yaitu pamor  mlumah dan pamor miring. Dibandingkan dengan pamor miring, pamor mlumah relatif lebih mudah pembuatannya, dan resiko gagalnya lebih kecil. Itulah sebabnya rata-rata nilai mas kawin (harga) keris berpamor mlumah lebih rendah dibandingkan keris yang berpamor miring.

Macam Pamor Keris Dan Tuahnya

Ditinjau dari cara terjadinya pamor itu, macam-macam motif pamor dibagi dalam dua golongan besar, yaitu pamor tiban atau pamor jwalana, dan pamor rekan atau pamor anukarta. Yang digolongkan pamor tiban adalah jenis motif atau pola gambaran pamor yang bentuk gambarannya tidak direncanakan terlebih dahulu oleh si Empu. Gambaran pola pamor golongan ini diantaranya adalah Wos Wutah, Ngulit Semangka, Sumsum Buron, Mrutu Sewu dan Tunggak Semi.Sedangkan yang digolongkan pamor rekan adalah pamor yang pola gambarannya dirancang atau direkayasa terlebih dahulu oleh si Empu. Termasuk jenis ini diantaranya adalah : pamor Adeg, Lar Gangsir, Ron Genduru, Tambal, Blarak Ngirid, Ri Wader dan Naga Rangsang.

Banyak penggemar keris yang mengaitkan nama dan motif pamor dengan tuah keris atau tombaknya. Itulah sebabnya, mengapa di kalangan penggemar keris timbul istilah 'membaca pamor' Mereka menganggap tuah keris dapat dibaca dari pamornya. Anggapan ini tidak bisa disalahkan, karena seandainya pamor itu termasuk jenis pamor tiban, gambaran yang muncul dianggap sebagai pertanda dari Tuhan mengenai isi dan tuah keris itu. Jadi, motif atau pola yang tergambar pada pamor itu dianggap sebagai petunjuk untuk memperkirakan baik buruknya keris itu, sekaligus juga memperkirakan tuah apa yang terkandung di dalamnya.

Bentuk gambaran garis yang menyudut, segi, patahan, seperti segi tiga, segi empat, dan yang serupa dengan itu, dianggap sebagai lambang harapan akan ketahanan atau daya tangkal terhadap godaan, gangguan, serangan, baik secara fisik maupun non-fisik. Jika gambaran itu diwujudkan dalam bentuk pamor, itu melambangkan harapan akan kesaktian dan kadigdayaan.

Bentuk garis lurus yang membujur atau melintang, atau diagonal, dipercaya sebagai lambang harapan akan kemampuan untuk mengatasi atau menangkal segala sesuatu yang tidak diharapkan. Pamor serupa itu dianggap dapat digunakan untuk menolak bala, menangkal guna-guna, dan gangguan makhluk halus, menghindarkan bahaya angin ribut dan badai, terhindar dari gangguan binatang buas dan binatang berbisa. Misalnya pamor Adeg.

Macam  Macam Pamor Keris

Dalam buku-buku lama mengenai keris, sering dijumpai berbagai istilah untuk menggambarkan keadaan dan penampilan pamor. Bahasa Jawa nya ; Wujud Semuning Pamor. Istilah-istilah itu pada umumnya kurang begitu dikenal orang yang hidup pada masa kini, di antaranya adalah :

1.      Pamor mrambut

 yakni pamor yang jika diraba dengan ujung jari rasanya seperti meraba rambut. Munculnya pamor semacam itu pada permukaan bilah keris, bagaikan susunan helaian rambut, atau seperti serat-serat yang halus dan lembut.

2.      Pamor ngawat

 juga berkaitan dengan kesan rabaan seperti di atas, tetapi rasa rabaan nya tidak sehalus pamor yang mrambut, melainkan seolah-olah seperti meraba jajaran kawat yang lembut.

3.      Pamor nggajih

yakni pamor yang tampak seperti lemak beku yang menempel pada permukaan bilah keris. Keris atau tosan aji yang pamornya nggajih biasanya adalah keris yang bermutu rendah atau yang sering disebut keris rucahan. Keris semacam itu jika dijentik (dithinthing), biasanya tidak berdenting.

4.      Pamor mbugisan

adalah istilah penilaian pamor melalui kesan penglihatan dan rabaan. Permukaan bilah keris yang pamornya tergolong mbugisan rabaan nya halus, sedangkan gradasi perbedaan warna antara besinya yang hitam dan pamornya yang putih keperakan tidak nyata terlihat, tidak kontras.

5.      Pamor nyanak

istilah untuk pamor Sanak atau pamor peson, merupakan istilah penilaian menurut kesan penglihatan dan rabaan. Alur-alur pola gambaran pamor ini tidak jelas, tidak kontras, tetapi rabaan nya sangat terasa, agak kasar. Keris berpamor sanak biasanya dibuat dari bahan pamor yang berupa mineral besi yang didapat dari daerah lain. Jika dijentik, keris dengan pamor sanak tidak berdenting nyaring.

6.      Pamor kelem

 yang penampilannya cukup jelas, cukup kontras, tetapi seolah-olah yang terlihat ini hanya sebagian kecil dari keseluruhan pamor. Seolah sebagian besar dari pamor ini 'tenggelam' di dalam badan bilah. Pamor yang kelem itu jika diraba akan terasa lumer atau halus dan lembut,

7.      Pamor kemambang

adalah kebalikan dari pamor kelem. Pamor ini memberi kesan seolah bagian pamor yang tertanam di badan bilah hanya sedikit saja. Jika diraba, pamor kemambang juga memberikan kesan lumer dan halus.

8.      Pamor ngintip

adalah istilah penamaan pamor yang sangat kasar jika diraba. Malahan di beberapa bagian terasa tajam. Pamor yang ngintip ini bisa terjadi karena dua sebab. Pertama, si Empu boros atau dermawan terhadap bahan pamor yang digunakannya, sehingga jumlah bahan pamor yang digunakan berlebihan. Bisa juga terjadi karena ketidaksengajaan, yakni untuk memberikan kesan wingit pada keris itu. Sebab yang kedua adalah si Empu menggunakan pamor bermutu tinggi, tapi besi yang digunakan mutunya kurang baik, sehingga besi itu cepat aus. Sewaktu besinya sudah aus, sedangkan pamor tidak, maka pamor itu akan 'muncul' di permukaan bilah secara berlebihan.

9.      Pamor mubyar

yakni pamor yang tampak cerah, cemerlang, dan kontras dengan warna besinya. Walaupun warnanya kontras, namun jika diraba akan terasa lumer/halus.

10.      Pamor titipan

adalah pamor yang dibuat secara sengaja, dipasang atau disusulkan setelah keris selesai dibuat oleh si Empu. Dimaksudkan untuk menambah tuah atau kekuataran gaibnya. Biasanya dikerjakan oleh si Empu atas permintaan pemesannya. Misalnya, sebilah keris berpamor wos wutah, dalam kondisi 90% jadi, kemudian oleh si Empu disisipi atau ditambah dengan pamor kul buntet, maka pamor kul buntet itulah yang disebut pamor titipan.

11.      Pamor akhodiyat

adalah pamor yang memiliki kecemerlangan lebih gemerlap dari bagian pamor di sekitarnya. Sepintas lalu mirip dengan lelehan logam keperak-perakan yang putih mengkilat. Pamor ini termasuk pamor tiban karena suhu dan tekanan yang pas serta bagus. Di daerah Jawa Timur dan Madura, pamor seperti ini disebut pamor deling.

12.      Pamor Brondol

adalah pamor yang pengetrapannya  terkadang melebihi ujung dan badan keris dan cenderung menjorok keluar dari bilah keris.

13.      Pamor Munggul

bisa dikategorikan sebagai pamor tiban yaitu pamor yang berbentuk gundukan kecil seperti bisul pada permukaan bilah tosan aji, dan tidak bisa dihilangkan dengan kikir biasa karena kekerasan logam titaniumnya. Diyakini bahwa tosan aji yang mempunyai pamor munggul adalah tosan aji istimewa dengan kandungan meteorit dan banyak diburu para pecinta keris untuk dikoleksi.

14.      Pamor Keleng (tanpa pamor)

Ada jenis tosan aji tertentu yang tidak menggunakan pamor, contohnya sebuah keris yang disebut keris keleng atau kelengan. Keris ini mengutamakan kualitas dari besi dan baja yang istimewa. Keris keleng termasuk dalam jajaran tosan aji langka yang diburu banyak kolektor. Mereka berpendapat bahwa keris jenis ini mempunyai banyak keunggulan pada bahan dasarnya dibandingkan keris biasa.

Nama-nama pamor tosan aji di antaranya adalah : wos wutah, ngulit semangka, pedaringan kebak, batu lapak, bendo segodo, blarak ngirid/blarak sineret , bonang sarenteng, dadung muntir, ilining warih/banyu mili, kenanga ginubah, melati sinebar, melati rinonce, udan mas, lintang kemukus, toya/banyu mambeg, lawe setukel, jung isi dunya, wiji timun, ron genduru, segara wedi, sekar kopi, tambal, teja kinurung, tunggak semi, uler lulut, untu walang, dan masih banyak lagi.

Semoga artikel tentang jenis pamor keris dan manfaatnya bisa menambah wawasan kita tentang budaya keris di Indonesia. Mengenali pamor keris membuat kita mengetahui cara memilih keris terbaik yang sesuai dengan kepribadian kita.