7 Jenis Gudeg Yang Menjadi Incaran Para Wisatawan Saat Ke Yogyakarta
Duniahobiku.com
- Pernah mengunjungi Yogyakarta? Yogyakarta terkenal dengan sebutan kota
pelajar dan kota budaya. Sebutan kota pelajar diperoleh karena banyaknya pusat
pendidikan dikota ini. Saat mengunjungi kota ini jangan lupa mencicipi makanan
khas yogyakarta bernama gudeg. Ada beberapa jenis gudeg yang bisa anda coba
selama berkunjung ke kota ini. Gudeg kering dan basah hanya sebagian dari
varian baru gudeg. Makanan dengan khas warna coklat dan berasa manis ini sangat
digemari oleh berbagai kalangan, karena rasanya yg lezat. Kota Yogyakarta
bahkan mendapat julukan sebagai kota gudeg.
Cara Pembuatan Gudeg
Gudeg
terbuat dari buah nangka muda atau orang Jawa menyebutnya Gori. Cara memasaknya
dengan menggunakan santan dan dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk memasak gudeg
yang lezat. Bahkan orang Jogja percaya bahwa gudeg yang dimasak berjam-jam
justru bisa menambah kelezatan gudeg tersebut.
Warna coklat Gudeg asli biasanya dihasilkan dari daun jati yang dimasak
bersamaan dengan bahan bahan lain namun ada sebuah mitos yang mengisukan warna
coklat pada gudeg dihasilkan oleh darah ayam yang ditambahkan saat
memasak, tapi anda jangan risau karena
mitos ini tidak benar dan hanya isapan jempol belaka. Biasanya gudeg dimakan dengan nasi serta
ditambah dengan areh (kuah kental khas gudeg), ayam kampung suwir (daging ayam
dirobek/ dikoyak menggunakan tangan), telur, tahu, dan ayam goreng serta sambal goreng krecek rambak (rebusan
yang dibuat dari kulit sapi renyah).
Jenis Jenis Gudeg
Awalnya
masyarakat Yogyakarta hanya mengenal satu jenis gudeg saja, yaitu gudeg basah.
Namun, sekitar 57 tahun yang lalu, gudeg kering mulai dikenal. Setelah adanya
variasi jenis gudeg kering ini gudeg mulai populer sebagai oleh oleh karena
mudah dibawa dengan menggunakan besek atau box serta lebih awet dan tidak mudah
basi. Sebenarnya selain gudeg gori ada juga gudeg manggar (berbahan baku bunga
pohon kelapa) dan gudeg rebung (bambu muda) tapi tidak sepopuler gudeg gori.
Gudeg
adalah salah satu makanan khas dari daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Gudeg
sangat populer sehingga kita dengan mudah menemukannya diberbagai sudut kota
Yogyakarta. Bahkan dijalan Wijilan yang terletak disekitar keraton Yogyakarta
kita dapat menemukan para penjual gudeg baik dalam bentuk rumah makan, restoran,
pedagang kaki lima bahkan menggunakan mobil khusus menjual gudeg. Konon kata gudeg berasal dari bahasa jawa hangudek yang berarti mengaduk. Saat ini
terdapat beberapa varian gudeg yang bisa kita temukan. Berikut beberapa jenis
gudeg yang ada di pulau Jawa
1.
Gudeg
Kering
Gudeg
kering, yaitu gudeg yang disajikan dengan areh kental dengan sedikit
santan. gudeg ini biasanya paling banyak
digemari dan biasanya dibawa sebagai oleh oleh karena lebih tahan lama dan bisa
bertahan selama 34 jam meskipun tanpa dimaksukkan kedalam kulkas. Cara
pengolahannya membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan pembuatan gudeg basah.
2.
Gudeg
Basah
Gudeg basah memiliki kuah santan yang lebih banyak
sehingga kurang tahan lama. Gudeg ini mudah ditemukan dikota Yogyakarta dan
menjadi incaran para wisatawan. Gudeg basah bisa disantap bersama dengan bubur
dan rasanya makin nikmat.
3.
Gudeg Solo
Gudeg
Solo, areh gudeg solo berwarna putih. Gudeg yang berasal dari Solo memiliki
lebih banyak kuah dan berair. Gudeg asal Solo sering juga disebut gudeg putih
dan rasanya lebih pedas dibandingkan gudeg asal Yogyakarta yang kuahnya
cenderung lebih manis.
4.
Gudeg
Manggar
Salah satu gudeg andalan kota Bantul
ini terbuat dari manggar. Manggar
adalah tangkai atau bunga pohon kelapa yang masih muda yang diolah bersama
dengan bahan-bahan lain. Gudeg manggar sering menjadi sajian adat saat
berlangsungnya sebuah festival di Yogyakarta.
5.
Gudeg Ceker
Gudeg ceker umumnya disajikan
bersama dengan telur pindang, tempe bacem dan opor ayam. Salah satu ciri
khasnya yaitu adanya tambahan ceker yang empuk dan gurih. Bagi anda yang
menyukai ceker maka gudeg ini bisa menjadi puilhan terbaik. Rasanya pun tidak
terlalu manis seperti gudeg basah.
6.
Gudeg
Kaleng
Gudeg ini menjadi solusi buat anda
yang ingin menjadikannya oleh oleh. Gudeg ini dikemas dalam kaleng sehingga
memiliki daya tahan yang cukup lama. Bahkan beberapa sumber menyebutkan gudeg
ini bisa bertahaan selama 1 tahun selama ditempatkan dalam kulkas. Cara
penyajiannya tidak jauh berbeda dengan ikan kaleng, anda cukup memanaskannya
selama 5-10 menit sebelum siap disajikan.
7.
Gudeg
Mercon
Gudeg
ini bukan terbuat dari mercon atau petasan. Gudeg ini diberi nama gudeg mercon
karena rasanya yang sangat pedas. Umumnya gudeg yang dibuat memiliki rasa yang
manis tetapi gudeg mercon berbanding terbalik dengan gudeg standar. Tampilannya mirip dengan gudeg biasa yang
membedakan adalah rasa pedas dari cabai rawit yang diberi dalam porsi yang
melimpah sehingga terasa seperti meledak-ledak didalam mulut. Bagi anda yang
menyukai rasa pedas tentunya gudeg ini bisa menjadi tantangan tersendiri. Siap
mencobanya?
gambar gudeg mercon
Semoga
artikel tentang 7 jenis gudeg yang ada di Yogyakarta dapat bermanfaat. Gudeg
adalah salah satu warisan kuliner yang mesti dipertahankan dari gempuran
makanan modern yang kian marak di Indonesia. Rasanya yang unik hanya bisa kita
temukan dalam kuliner khas Indonesia.