Cara Membuat Pupuk Dari Batang Pohon Pisang Dengan Mudah
Duniahobiku.com
- Batang pisang yang sudah berbuah sering dibiarkan atau ditebang karena tidak
bisa menghasilkan buah lagi, padahal kita bisa memanfaatkannya. Kita cuma perlu
belajar cara membuat pupuk dari batang pohon pisang, apalagi cara pembuatannya
tergolong mudah. Pupuk organik cair dari batang pisang memiliki kandungan
nitrogen yang cukup tinggi sehingga bisa menyuburkan tanah yang menjadi sumber
makanan tanaman di sekitarnya.
Kandungan Kimiawi Batang Pisang
Pohon
pisang merupakan salah satu jenis tanaman buah yang bisa dengan mudah kita
temukan diberbagai pasar modern maupun tradisional, harganya pun terbilang
lebih murah dibandingkan buah-buahan impor. Hampir semua bagian pohon pisang
bisa dimanfaatkan bukan hanya buahnya dan daunnya tetapi batang pisang pun bisa
diolah kembali menjadi pupuk. Berdasarkan beberapa hasil riset tentang gedebog
(batang pisang) menunjukkan bahwa pupuk yang terbuat dari batang pisang (gedebog
pisang) mempunyai beberapa kandungan kimiawi seperti Tannin , Saponin, flavonoid, Ca (kalsium), P
(phospat), K (kalium) dan sejumlah unsur hara mikro yang bisa menyuburkan
tanah.
Pemanfaatan Gedebog Pisang Sebagai
Pengganti Urea
Pemanfaatan
gedebog pisang biasanya dicampur dengan tumbuhan lain sebagai alternatif
pengganti pupuk urea, tanaman yang sering jadikan campuran pembuatan pupuk
adalah rebung bambu. Berdasarkan penelitian dan uji coba pembuatan MOL
(mikroorganisme lokal) telah di ketahui REBUNG mempunyai kandungan zat
pertumbuhan yang bagus. Rebung bambu memiliki kecepatan pertumbuhan 30 cm
hingga 120 cm dalam 24 jam.
Bahan-Bahan Pembuatan Pupuk Cair
Organik Batang Pisang
1. 1 kg btg pisang, pilih yang bagian dalamnya berwarna putih, dan sudah tidak ada lapisan pelepahnya lagi.
2.
200 gr gula pasir, (bisa diganti dengan gula aren)
3.
3 liter air tanah
4.
Tong atau ember yang mempunyai tutup
5.
Karung bekas
Cara Membuat Pupuk Organik Batang
Pisang
1.
Cacah
batang pisang lebih kecil
Cincang/cacah bagian dalam batang
pisang menjadi potongan kecil-kecil-kecil. Masukkan dalam wadah karung bekas.
Semakin kecil hasil cincangan maka semakin baik hasil pupuk organik yang bisa diperoleh.
2.
Campur
air gula dan hasil cincangan batang pisang
Campur air dengan gula dalam ember
atau tong hingga larut sempurna. Masukkan karung berisi cacahan batang pisang
ke dalamnya, sampai karung tenggelam, Jika mengambang anda bisa memberikan batu
atau benda berat lainnya untuk menindis karung tersebut. Tutup rapat tong/ember
tersebut. Letakkan di tempat yang tidak terkena matahari langsung.
3.
Endapkan
pupuk selama beberapa hari
Biarkan pupuk sekitar 7-10 hari.
Jangan lupa untuk membuka tongnya sekali sehari untuk mengeluarkan gas yang
terbentuk dari campuran bahan-bahan pupuk tersebut, dengan cara mengaduknya.
Setelah itu tutup kembali dengan rapat.
4.
Pupuk siap digunakan
Dalam
waktu 7-10 hari, pupuk cair sudah akan siap digunakan. Tanda-tanda pupuk cair
organik berhasil adalah adanya bau seperti aroma tape. Bila bau busuk yang
tercium (seperti bau got), berarti proses pembuatan pupuk cair organik gagal,
dan cairan tersebut harus dibuang.
5.
Pemisahan cairan dan kompos
Angkat
karung yang berisi cacahan batang pisang. Bekas cacahan batang pisang bisa
digunakan sebagai kompos. Sedangkan air yang dalam ember/tong itulah yang
menjadi pupuk organik cair organik.
»
Pemakaian larutan pupuk cair organik batang pisang ini adalah dengan
mencampurnya dengan air tanah/sumur. Perbandingannya 1:15, artinya satu bagian
pupuk cair organik dilarutkan dengan 15 bagian air tanah.
»
Gunakan pupuk cair organik batang pisang ini dua kali dalam seminggu. Siramkan
di tanah sekitar tanaman.
Catatan:
Untuk
menghemat waktu, gunakan takaran gula sebanyak 1 kg, sehingga komponen bahan
lainnya pun dikalikan 5, yakni, 5 kg batang pisang dan 15 liter air tanah.
Semoga
artikel tentang Cara Membuat Pupuk Dari Batang Pohon Pisang dapat bermanfaat.
Memanfaatkan limbah disekitar kebun untuk dijadikan pupuk baik cair maupun
kompos bisa menjadikan tanah menjadi lebih subur secara alami dan menumbuhkan
mikroorganisme seperti cacing dan kawan-kawannya sebagai pengurai tanah.