Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penyebaran Budaya Keris Pada Zaman Dahulu

Duniahobiku.com - Keris merupakan salah satu senjata khas yang memiliki nilai historis tinggi. Kita dapat menemukan jenis keris diberbagai wilayah di Indonesia. Penyebaran budaya keris dari Pulau Jawa diperkirakan terjadi karena perluasan kekuasaan dan adanya hubungan dagang. Diperkirakan penyebaran keris secara besar-besaran ke luar Pulau Jawa, khususnya ke Sumatra, pertama kali terjadi ketika kerajaan Singasari mengadakan ekspedisi Pamalayu pada tahun 1275.

Menurut kitab Negarakertagama, pada masa itu bala tentara Singasari menyerbu berbagai daerah di Sumatra, antara lain Jambi, dan secara tidak langsung, mereka sekaligus menyebarkan budaya keris di daerah itu. Setelah itu, karena keindahan bentuk dan tingginya mutu, budaya keris yang di Sumatra menyebar dengan sendirinya ke Riau Kepulauan, ke Bangkinang, dan pada akhir abad ke-18 sampai ke Pagaruyung di Sumatera Barat. Dari Riau Kepulauan budaya keris menyebar ke daerah Semenanjung Malaya dan Kalimantan Barat. Dari Malaya, budaya keris menyebar sampai ke Surathani dan Pathani, yakni dua buah kerajaan kecil yang kini termasuk daerah Thailand Selatan.

perang zaman dahulu
perang zaman dahulu

Penyebaran melalui jalur kekuasaan ini diteruskan sampai zaman Majapahit, bahkan Demak. Ekspansi wilayah yang dilakukan Mahapatih Gajah Mada ke seluruh nusantara pada zaman Majapahit, secara langsung atau tidak, turut berperan dalam penyebaran budaya keris. Begitu juga ketika Adipati Unus dari Demak menyerbu Singapura, dua setengah abad kemudian.

Hubungan dagang yang terjadi secara langsung, berkelanjutan dan secara tetap dari tahun ke tahun, dari masa ke masa, yang dilakukan oleh para pelaut Bugis, juga telah banyak membantu penyebaran budaya keris. Mereka juga membawa logam seperti pamor Luwu ke berbagai daerah, terutama ke Pulau Jawa. Sekembalinya mereka dari Pulau Jawa,  salah satu komoditas yang mereka bawa adalah keris. Orang Bugis yang sering datang ke pelabuhan-pelabuhan penting di Pulau Jawa tidak hanya membawa budaya keris itu ke daerahnya, tetapi juga ke wilayah lain di Indonesia, sampai ke Nusa Tenggara Barat, Filipina Selatan, Sabah, Serawak, dan Brunei Darussalam.

hubungan dagang
hubungan dagang

Budaya keris yang ditemui di Kamboja diduga sampai ke negeri itu karena adanya hubungan kekerabatan antara Kamboja (Champa), dengan beberapa kerajaan di Indonesia. Daerah Champa meliputi area pegunungan di sebelah barat daerah pantai Indochina, yang dari waktu ke waktu meluas meliputi wilayah Laos sekarang. Champa memiliki hubungan perdagangan dan budaya yang erat dengan kerajaan maritim Sriwijaya, kemudian dengan Majapahit di kepulauan Melayu. Dalam babad tanah Jawa dikatakan bahwa Prabu Brawijaya V, yang dianggap sebagai raja terakhir dalam pemerintahan kerajaan Majapahit, memiliki permaisuri bernama Dwarawati, seorang wanita muslim dari Champa.  Dalam hubungan perkawinan, persaudaraan dan persahabatan dengan negara lain, umumnya keris menjadi cenderamata dan lambang ikatan dari raja raja Jawa. Sebagai penukarnya, penguasa mancanegara memberikan benda keramik, perunggu, permata, kain tradisional, dan lain-lain. Kekerabatan yang serupa juga terjadi antara bangsawan-bangsawan Majapahit dan kerajaan-kerajaan lain di pulau Jawa, dengan daerah Riau, Banjar, Kalimantan Selatan, dan Brunei Darussalam.  Penyerangan benteng milik kongsi dagang Belanda, Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC), di Betawi oleh tentara Sultan Agung dari Mataram pada tahun 1628-1629, juga menjadi salah satu penyebab tersebarnya keris di daerah sekitar Betawi. Senjata para prajurit itu tertinggal, tercecer, atau diambil oleh pasukan Belanda. Melalui berbagai cara itulah, akhirnya keris menyebar ke seluruh Jawa bahkan ke luar Jawa serta merambah hampir ke seluruh wilayah Asia Tenggara.

Keris sebagai budaya bangsa Indonesia bahkan telah diakui oleh Dunia lewat penetapan keris sebagai warisan budaya oleh UNESCO pada tanggal 25 November 2005 makin memperkuat eksistensi keris sebagai bagian dari kebudayaan suku-suku yang ada di Indonesia, budaya keris sebagai pusaka bangsa sering mendapat tantangan karena negara tetangga yang ingin mengklaim keris sebagai bagian dari budaya mereka.

Semoga artikel tentang penyebaran budaya keris dapat bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang salah satu senjata khas milik bangsa Indonesia yang sarat dengan kearifan lokal.