Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pentingnya Mengetahui Asal Usul Keris Agar Tidak Diklaim Negara Lain

 asal usul keris

Duniahobiku.com - Beberapa waktu yang lalu kita mendengar negara tetangga asal upin dan ipin mengklaim beberapa kebudayaan milik Indonesia seperti Reog Ponorogo, Batik, wayang kulit, Songket, keris dan bahkan lagu rasa sayange yang jelas-jelas berbahasa Maluku juga ikut diklaim. Apakah mereka begitu minim kebudayaan sendiri sehingga mau mengakui kebudayaan negara lain yang bukan milik leluhurnya? Sebagai bangsa dan warga negara yang baik kita perlu menjaganya.  Itulah pentingnya kita mengetahui asal usul keris agar tidak diklaim dengan mudah oleh negara lain.

Keris adalah budaya asli Indonesia. Walaupun pada abad ke-14, nenek moyang bangsa Indonesia pada umumnya beragama Hindu dan Budha, tidak pernah ditemukan bukti bahwa budaya keris berasal dari India atau negara lain. Tidak pula ditemukan bukti adanya kaitan langsung antara senjata tradisional itu dengan kedua agama itu. Bahkan UNESCO sebagai badan International tentang kebudayaan mengakui bahwa keris merupakan kebudayaan asli milik bangsa Indonesia dan ini ditetapkan pada tanggal 25 November 2005, hal ini mendorong beberapa budayawan dan paguyuban pencinta keris mengusulkan kepada pihak Pemerintah untuk menetapkan tanggal 25 November sebagai hari Keris Nasional.

Keris bahkan sudah menjadi bagian dari beberapa kebudayaan Indonesia yang bisa kita lihat hingga sekarang. Coba perhatikan bagaimana pada perayaan adat atau pernikahan, kita bisa menemukan keris terselip dipinggang mereka, baik itu kebudayaan dari Jawa, Bali, Bugis, Toraja, Kalimantan, Lombok, Sumbawa dan beberapa daerah lainnya yang ada di Indonesia. Falsafah keris Jawa bahkan melekat erat dalam budaya Jawa kuno yang masih diterapkan hingga sekarang. Apa itu masih kurang membuktikan keris sebagai bagian dari budaya Indonesia?

Untuk mengetahui tentang asal usul keris lebih akurat kita perlu mundur  ke beberapa abad sebelumnya dan mencari bukti-bukti yang mendukung  bahwa keris Indonesia memang menjadi pusaka milik bangsa ini sehingga negara lain tidak asal cuap-cuap mengakui sesuatu yang bukan kepunyaaannya. Berikut beberapa bukti pendukung tentang asal usul keris yang ada di Indonesia :

Pada beberapa candi di Pulau Jawa ditemukan adanya gambar timbul (relief) yang menggambarkan adanya senjata yang berbentuk keris, tetapi pada candi yang ada di India atau negara lain, bentuk senjata semacam ini tidak pernah ada.

relief keris
relief keris

Bahkan senjata yang berpamor tidak pernah ada dalam sejarah India. Bentuk senjata yang menyerupai keris pun tidak pernah dijumpai di negeri ini. Dalam kitab Mahabarata dan Ramayana yang ditulis oleh pujangga India, tidak ditemukan satu pun senjata yang bernama keris. Jenis senjata yang ada dalam buku epos agama Hindu itu adalah gendewa dan panahnya, gada, pedang dan cakra, dan bukan keris! Keris baru dijumpai setelah kedua cerita itu diadaptasi oleh orang Jawa dan menjadi cerita wayang!    

Pada tahun 1842, di stupa induk Borobudur pernah ditemukan sebilah keris Majapahit, pada waktu diadakan penggalian tanah di bawah stupa induk oleh Residen Kedu saat itu, Hartman. Tapi banyak yang menyangsikan hal itu, bahkan Prof. A.J. Bernet Kempers, seorang professor sejarah budaya dan arkeologi, juga menduga bahwa keris itu diletakkan oleh seseorang pada masa selanjutnya, bukan pada saat candi di bangun.

Relief keris pada candi Borobudur

Relief keris pada candi Borobudur

Pada lukisan relief candi Borobudur, di sudut bawah bagian tenggara, tergambar beberapa orang prajurit yang membawa senjata tajam serupa dengan keris yang kita kenal sekarang.

Relief prajurit pada candi borobudur

Relief prajurit pada candi borobudur

Di candi Sewu, dekat candi Prambanan, terdapat sebuat patung Dwarapala yang mengenakan senjata tikam pendek, serupa dengan keris buda.    

Patung Dwarapala Candi Sewu

Patung Dwarapala Candi Sewu

Di candi Sukuh yang terletak di kaki gunung Lawu, Jawa Tengah, terdapat relief dua tokoh pandai besi yang sedang bekerja dengah hasil-hasil karyanya yang dipajang di atas tempat semacam meja. Meskipun cara penggambaran pada relief-relief candi Sukuh ini tidak selengkap dan sejelas hasil kesusasteraan, akan tetapi dapat memberikan sedikit gambaran mengenai cara kerja pandai besi pada waktu itu, alat-alat perlengkapan pandai besi, dan hasil karya yang dikerjakan. Pada candra sengkala memet di candi Sukuh terbaca angka tahun 1316 Saka atau 1439 Masehi. 

Relief pandai besi di candi sukuh

Relief pandai besi di candi sukuh

Sementara itu istilah 'keris' sudah dijumpai pada beberapa prasasti kuno. Lempengan perunggu bertulis yang ditemukan di Karangtengah, berangka tahun 748 Saka atau 842 Masehi, menyebutkan bahwa beberapa jenis sesaji antara lain berupa kres, wangkiul, tewek punukan dan wesi penghatap. Kres yang dimaksudkan pada kedua prasasti itu adalah keris. Sedangkan wangkiul adalah sejenis tombak. Tewek punukan adalah senjata bermata dua, semacam dwisula.

Dengan demikian, dapat diperkirakan bahwa keris sudah mulai dibuat di Indonesia, di pulau Jawa, sejak abad ke-5 atau ke-6. Tentu saja dalam bentuk yang masih sangat sederhana yang dikenal dengan nama kadga yang diduga merapukan cikal bakal keris seperti yang ada sekarang.

Gambar kadga

Gambar kadga

Di Desa Aeng Tong-tong, Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep, Madura bahkan dijuluki sebagai kota keris mengingat banyaknya empu yang membuat keris di desa ini, diperkirakan ada sekitar 478 orang yang berprofesi sebagai pembuat keris dan jumlah empu merupakan yang terbesar di Asia Tenggara.

Semoga artikel tentang asal usul keris dapat bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang salah satu aset budaya bangsa Indonesia yang perlu dijaga dan dilestarikan. Kalau masih tidak percaya tanyakan saja sama Mbah Google dan Wikipedia apa benar keris dari Indonesia?