Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Keunikan Desa Penglipuran Bali Yang Memikat Para Wisatawan

 keunikan desa penglipuran bali

Duniahobiku.com - Kita dapat dengan mudah menemukan artikel tentang desa Penglipuran di media elektronik maupun media cetak yang membuatnya semakin terkenal. Keunikan desa Penglipuran Bali membuat banyak wisatawan yang penasaran ingin berkunjung kedesa ini dan menyaksikan secara langsung desa yang masuk dalam kategori desa terbersih didunia selain desa Giethoorn di Belanda dan desa Mawlynnong di India. Bukan cuma soal kebersihan saja, desa ini juga masih memegang erat adat budaya yang masih sangat kental ditengah derasnya arus modernisasi yang mengikis banyak budaya lokal. Untuk mengetahui apa saja keunikan desa penglipuran di Bali silahkan simak artikel berikut.

Pariwisata Bali nyaris tak pernah sepi akan pengunjung dan pesona Bali tak pernah pudar dimakan waktu. Akan tetapi mungkin diantara anda sudah sering bolak balik liburan ke Bali, tentunya sudah cukup akrab dan bahkan bosan dengan deretan beberapa nama pantai indah dan wisata kuta dibali? Tetapi wisata Bali bukan hanya menawarkan wisata pantai atau jalur pendakian Gunung Agung. Jika anda yang ingin merasakan suasana baru yang tenang dan jauh dari hiruk pikuk maka tidak ada salahnya anda mengunjungi salah satu destinasi wisata yang tak kalah menarik yaitu Desa Penglipuran.

Wisata Desa Penglipuran Bali merupakan Desa Wisata Kebudayaan Bali yang terkenal masih menjalankan dan melestarikan budaya tradisonal Bali dalam kehidupan mereka sehari-hari dan membuatnya menjadi komoditas pariwisata yang memikat banyak wisatwan untuk berkunjung ke tempat ini.

Liburan ke Desa Wisata Penglipuran Bali dapat menjadi agenda wisata alternatif, pasalnya banyak penuturan dari wisatawan yang telah sering wisata ke Bali baik wisatawan domestik atau mancanegara yang telah cukup merasa jengah dengan suasana kehidupan modern yang ada pada daerah wisata umumnya seperti di Denpasar, Seminyak dan lain-lainnya. Dimana banyak warga yang lebih bersifat heterogen sehingga kebudayaan Bali yang asli kurang begitu kental. Sebagai tambahan informasi, Desa Penglipuran merupakan salah satu desa tertua yang ada di Pulau Bali yang biasa disebut dengan Bali Aga atau Bali Mula.

Suasana Bar Di Pantai Seminyak, Bali

Suasana Bar Di Pantai Seminyak, Bali

Sejarah Desa Penglipuran

Sebenarnya di Pulau Bali masih banyak terdapat desa atau perkampungan yang masih berpegang teguh terhadap ajaran Bali asli, Namun dikarenakan Desa Penglipuran Bali telah ditetapkan sebagai desa wisata oleh Pemkab Bangli sejak tahun 1995 maka secara otomatis desa ini lebih dikenal oleh khalayak umum. Prestasi sebagai desa terbersih didunia dan maraknya foto-foto cantik yang diambil dari desa ini kian mendongkrak popularitasnya.

Terdapat dua versi dari mana asal muasal nama desa penglipuran. Menurut penuturan warga sekitar, nama desa ini berasal dari kata "Pengeling Pura" dimana pengeling bermakna ingat dan pura sebagai tempat leluhur, jadi bisa diartikan pangeling pura adalah tempat suci untuk mengenang para leluhur. Versi kedua menyebutkan bahwa penglipuran berasal dari kata pelipur yang berarti hibur, versi kedua ini erat kaitannya dengan Raja Bangli terdahulu yang kerap mengunjungi desa ini untuk bersantai maupun bermeditasi.

Para penduduk desa Penglipuran juga percaya bahwa mereka masih satu rumpun dengan desa Bayung Gede dimana kita dapat menemukan banyak kesamaan adat dan struktur bangunan antara desa penglipuran dan desa Bayung Gede.

Oleh sebab itulah, di Desa Penglipuran para warga Penglipuran begitu menjunjung tinggi ajaran dari para leluhur. Ajaran ini bisa kita lihat dari kehidupan warga yang bisa hidup rukun satu dengan yang lain. Hal ini sudah cukup langka ditemui pada masyarakat urban di kota-kota besar.

Letak desa Penglipuran Bali

Desa penglipuran Bali terletak di Kecamatan Bangli, Bali. Desa Penglipuran memiliki cuaca yang sejuk dikarenakan terletak pada ketinggian 500-600 mdpl dengan luas keseluruhan area Desa Penglipuran mencapai 112 hektare yang terbagi menjadi 37 hektare hutan bambu, ladang seluas 49 hektare dan area permukiman warga seluas 12 hektare. Wilayah Desa Penglipuran memiliki batas area yang langsung berhubungan dengan Desa Kayang disisi utara, Desa Gunaksa disisi Selatan, Desa Kubu disisi timur dan Desa Tukad disisi barat. Lokasi Desa Penglipuran terletak di Kelurahan Kubu, Bangli atau tepatnya berada pada jalur wisata Kintamani dengan jarak sekitar 4.9 km dari pusat kota Bangli atau sekitar 43.5 km dari pusat kota Denpasar. Sedangkan jika anda sedang berada disekitar Ubud maka jarak dari Ubud kedesa Penglipuran sekitar 25 km dan dapat ditempuh selama kurang lebih 1 jam.

Peta Menuju desa Penglipuran

Peta Menuju desa Penglipuran

Jika anda ingin berkunjung ke desa penglipuran, anda dapat menggunakan jalan dengan rute sebagai berikut,

*Dari Denpasar menuju Desa Penglipuran

Arahkan kendaraan anda menuju Jl. By Pass Ngurah Rai lalu arahkan ke Jl. Prof. Dr. Ida Bagus Mantra atau ikuti marka petunjuk jalan menuju Gianyar/Klungkung hingga nantinya akan melewati arah Pasar Sukawati dan Bali Safari & Marine Park.

Ikuti jalan tersebut hingga masuk ke arah Banjar Siyut, lalu ke Jl. Taman Bali/Jl. Raya Kembengan lalu menuju Jl. Merdeka.

Kemudian masuk ke arah kota Bangli lalu menuju Jl. Penglipuran kemudian Desa Penglipura terletak disisi kiri jalan.

Setibanya di area Desa Penglipuran, anda dapat memarkirkan kendaraan diarea parkir yang telah disediakan, untuk biaya parkir anda hanya dikenakan seikhlasnya saja. Bagi para wisatawan yang berkunjung, kendaraan tidak diijinkan masuk ke area desa sehingga mau tidak mau anda dapat menikmati suasana desa dengan berjalan kaki sambil berinteraksi dengan para warga sekitar yang terkenal ramah. Setelah itu anda dapat berjalan menuju gapura pintu masuk yang nantinya anda akan dikenakan biaya tiket masuk Desa Penglipuran sekitar Rp. 10.000-15.000/orang (wisatawan domestik) dan Rp. 25.000-30.000/orang (wisatawan mancanegara). Pada kawasan gapura masuk desa terdapat area yang dinamakan dengan catus pata yang terdiri dari Balai Wantilan, Bali Banjar adat dan area taman terbuka.

Pada saat berkunjung ketempat ini kita akan menemukan beberapa keunikan desa penglipuran yang tidak dimiliki oleh daerah lain antara lain :

1.      Keunikan Arsitektur Rumah Adat Desa penglipuran

Keunikan yang menjadi ciri khas bangunan pemukiman warga adalah bentuk arsitektur rumah tradisonal yang sama antara satu dengan yang lain. Mengapa begitu? Kita mesti menelusuri kearifan lokal desa penglipuran kembali, dimana dalam ajaran leluhur mengajarkan kerukunan antar warga, dengan memiliki bentuk rumah yang sama maka tak akan ada kecemburuan sosial diantara mereka. Mulai dari bentuk rumah adat Bali, ukuran luas bangunan, serta tata letak pada semua area permukiman telah diatur sedemikian rupa. Umumnya penataan fisik bangunan ini terdiri dari pintu masuk gerbang rumah (Angkul-Angkul) dengan ukuran yang hanya cukup dilalui oleh satu orang, kemudian diberikan pintu dan pada bagian atasnya diberikan atap yang terbuat dari bambu. Pintu masuk ini saling berhadapan satu sama lain yang langsung dibatasi oleh jalan utama Desa Penglipuran yang ditanami rerumputan serta pepohonan agar terlihat lebih indah. Ditambah lagi masing-masing rumah warga pasti ditemui berbagai pohon dan bunga yang kian mempercantik perkarangan rumah para warga Desa Penglipuran Bali.

Arsitektur rumah di desa penglipuran

Arsitektur rumah di desa penglipuran

Selepas area permukiman warga, terdapat sebuah pura yang sering dijadikan sebagai lokasi berfoto terfavorit bagi para wisatawan yang datang berkunjung. Anda pun dapat menyewa baju adat Bali dengan biaya sekitar Rp. 20.000 agar menciptakan karya foto yang lebih natural. Setelah puas berfoto ria di depan pura.

2.      Hutan Bambu Sebagai pelindung desa

Anda tidak usah jauh-jauh ke Jepang untuk merasakan hutan bambu Sagano yang berada di bagian barat Kyoto. Di desa penglipuran juga terdapat hutan bambu yang tidak kalah menarik. Anda dapat berkeliling menuju Hutan Bambu yang biasa digunakan oleh para warga sekitar untuk membuat berbagai karya seni yang kemudian diperjualbelikan sebagai oleh-oleh. Rimbun pohon bambu terlihat begitu apik kala bergoyang tertiup angin kian menambah kesan misterius.

Hutan Bambu desa penglipuran
Hutan Bambu desa penglipuran

3.      Minuman khas Desa Penglipuran

Selain dapat menikmati suasana wisata Desa Penglipuran, anda pun dapat mencoba minuman khas tradisional Bali. khusus di Desa Penglipuran terdapat minuman khas bernama "Loloh CemCem" yaitu sebuah minuman kesehatan yang berasal dari daun kedondong hutan yang berada disekitar desa dan diolah menjadi sejenis jamu. Loloh cemcem memiliki rasa yang unik dan bisa menjadi pelepas dahaga di siang hari setelah kehausan berkeliling Desa Penglipuran. Harga minuman Loloh CemCem sekitar Rp. 5000/botol, selain memiliki rasa lezat, minuman ini pun berkhasiat yang baik untuk pencernaan dan menurunkan tekanan darah.

minuman khas penglipuran loloh cemcem
minuman khas penglipuran loloh cemcem

4.      Menganut Asas Monogami

Bagi para penganut poligami (beristri lebih dari 1) sepertinya sulit untuk mendaftar menjadi warga desa Penglipuran sebab desa ini menganut paham monogami. Jika melanggar aturan adat dan beristri lebih dari 1 maka harus siap menanggung sanksi berupa pengucilan oleh warga, bahkan jika nekat melakukannya maka MEREKA (suami dan istri-isterinya) harus pindah ketempat yang telah ditentukan (Karang Memadu) dan yang lebih parahnya hak dan kewajiban mereka akan dicabut, mereka bahkan tidak boleh melewati jalanan umum yang biasa dipergunakan oleh warga serta dilarang mengikuti kegiatan adat. Masih berminat poligami di desa penglipuran?

5.      Hukuman Unik Bagi Pencuri

Salah satu hukuman unik yang diberikan para pemuka adat bagi warga yang ketahuan mencuri adalah pemberian sesajen di 4 pura lelehur mereka. Para pencuri ini harus menyediakan 5 ekor ayam yang memiliki warna bulu yang berbeda sebagai syarat. Sanksi ini bertujuan untuk memberikan efek jera bagi para warga dan membuat malu para pelakunya.

Tips Berkunjung ke desa penglipuran

Waktu berkunjung ke Desa Penglipuran paling baik adalah pada saat menyambut Hari Raya Galungan dimana upacara ini dilakukan setiap 6 bulan sekali (210 hari), untuk memperingatinya para warga akan menghiasi pintu gerbang masuk rumah dengan Penjor (berupa batang bambu yang dihiasi). Suasana Desa Penglipuran akan lebih indah dengan hiasan bambu tersebut yang kian menambah kesakralan dan menicptakan suasana adat Bali yang begitu kental. Ditambah dengan para gadis Bali yang keluar rumah untuk bersembayang dengan mengenakan baju adat Bali membuatnya begitu terlihat cantik dan eksotik. 

Gunakan aplikasi maps pada smartphone untuk mempermudah menuju Desa Penglipuran Bali.

Kenakan pakaian yang sopan, walaupun di Bali sudah memiliki citra bebas dalam berpakaian namun ingat ini adalah sebuah desa atau perkampungan yang memegang teguh adat sehingga kita pun harus menghormatinya.

Jangan membuang sampah sembarangan disekitar desa.

Sebaiknya anda menggunakan jasa rental mobil jika tidak memiliki kendaraan pribadi mengingat tidak adanya sarana transportasi umum menuju desa ini. Jasa rental mobil biasanya juga menyediakan paket wisata desa Penglipuran Bali dengan harga bervariasi sesuai keinginan pelanggan.

Berlibur mengunjungi Desa Penglipuran Bangli Bali bisa menjadi inspirasi yang dapat merubah sudut pandang tentang indahnya hidup rukun dan harmonis antar sesama. Bersihnya desa ini ternyata tidak kalah dengan negara-negara tetangga yang terkenal sangat bersih seperti Singapore dan Jepang.

5 Keunikan Desa Penglipuran Bali tentunya akan membuat kita semakin  belajar tentang pentingnya kearifan lokal dilestarikan seperti yang sering didengungkan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai dan melestarikan budayanya sendiri dan bukan hanya slogan semata.