Gunung Api Purba Wisata Alam Jogja Di Desa Embung Nglanggeran
Duniahobiku.com
- Gunung Api Purba Jogja dikenal pula dengan nama "Gunung Api Purba Nglanggeran"
merupakan salah satu objek wisata alam Jogja yang belakangan ini sering
diperbincangkan oleh banyak penggemar travelling nusantara. Gunung purba Jogja
ini terletak di kawasan Desa Wisata Nglanggeran yang kini menjadi tujuan para
wisatawan yang datang untuk mengabadikan spot-spot menarik dan unik di gunung
api purba, alhasil dalam waktu singkat desa wisata ini naik daun menjadi
primadona baru di Jogja.
Jogja
memang di berikan anugerah oleh Sang Pencipta berupa bentang alam yang begitu
kaya, beberapa kekayaan tersebut berperan sangat penting demi kelangsungan
kehidupan para warga Jogja. Berbagai sektor perekonomian warga secara umum
ditopang dengan berbagai jenis profesi, namun sebagian besar para masyarakat
Jogja mendapatkan penghasilan yang bersumber dari pertanian, perikanan,
perdagangan hingga pariwisata. Kota jogja memang menjadi salah satu destinasi
wisata dan ini terbukti dari kunjungan wisata lokal dan asing yang mengunjungi
kota budaya dan pelajar, banyaknya jumlah wisatawan yang datang berkunjung
tentu akan berdampak positif bagi perekonomian. Oleh karena itulah maka pihak
Pemprov melalui Dinas Pariwisata DIY secara serius mengelola dan merawat
berbagai objek wisata yang ada. Berbagai usaha telah dilakukan mulai dari
melakukan perawatan, pembangunan infrastuktur, penambahan sarana fasilitas,
melakukan promosi hingga terus berinovasi membuka wisata baru di Jogja. Semua
usaha tersebut bertujuan tak lain agar tetap menjaga eksistensian provinsi
Jogja sebagai salah satu tujuan wisata andalan di Indonesia selain Bali.
Wisata
Gunung Api Purba sebenarnya bukan sesuatu yang baru, namun karena
popularitasnya semakin menanjak sehingga banyak khalayak umum yang
menganggapnya sebagai wisata alam Jogja terbaru. Tempat ini menawarkan bentang
alam yang unik berupa perpaduan pegunungan berbatu dan juga hutan sekitar yang
membuat takjub mata yang memandang.
Selamat datang di Desa Wisata
Embung Nglanggeran
Sebagai
Daerah Istimewa Yogyakarta ternyata bukan hanya memiliki pantai-pantai indah ataupun
kota untuk menuntut ilmu semata. Bentang alam yang cantik menjadi daya tarik wisata
yang sayang bila anda lewatkan terlebih jikalau anda sedang berlibur di kota
Gudek ini. Salah satu destinasi wisata tersebut adalah Gunung Api Purba terutama
bagi anda yang gemar berpetualang di alam terbuka dan kegiatan outdoor.
Sejarah Gunung Api Purba Nglanggeran
Sebetulnya
apa sih gunung api purba itu? Dan mengapa dinamakan purba? Mungkin banyak dari anda
yang mempunyai pertanyaan tersebut. Gunung api purba berada pada ketinggian 700
mdpl, gunung ini dikatakan gunung purba karena telah ada sejak 60-70 juta tahun
yang lalu, namun pada saat ini gunung api tersebut sudah tak aktif lagi. Bentuk
fisik dari gunung secara umum ini berupa bongkahan batu beku andesit besar
berdiameter luas sekitar 800 meter dan tinggi menjulang sekitar 300 meter.
gambar gunung purba jogja
Banyak
tempat di tanah Jawa yang kerap dihubungkan dengan mitos dengan kisah
pewayangan, tak terkecuali dengan Gunung Api Purba. Gunung purba ini pun memiliki
nama lain yaitu Gunung Wayang nama ini disematkan bukan tanpa alasan, pasalnya
bentuk fisik dan nama gunung ini diambil dari nama-nama alat pewayangan seperti
Blencong, Kelir, Buchu dan lain-lainnya. Sejarah Gunung Api Purba konon berawal
dari sebuah lokasi yang dijadikan sebagai tempat hukuman bagi warga desa yang
merusak wayang. Oleh karena itulah tempat ini dinamakan Nglanggeran yang
berasal dari kata Pelanggaran. Terdapat juga sebuah legenda yang menceritakan
awal mula tentang Gunung Nglanggeran. Konon suatu malam Raden Hanoman yang
memiliki wujud seekor kera putih sedang bermain dan ingin mengambil bintang di
langit. Kemudian ia menggunakan Gunung Merapi sebagai penopang pijakan kakinya,
akan tetapi karena tak sampai juga maka ia pun kesal dan menendang ujung gunung
tersebut hingga terpental jauh. Bongkahan batu yang terpental tersebut
ditangkap oleh Punokawan (Semar, Gareng, Petruk dan Bagong). Dalam upaya
menangkap bongkahan batu tersebut, dikarenakan berat maka tumpuan kakinya pun
menekan tanah hingga mengeluarkan air sehingga menjadi sebuah mata air sebesar
dandang (alat untuk memasak nasi). Puncak gunung tersebut berniat dibawa menuju
daerah selatan dengan dipanggul menggunakan kayu jarak, akan tetapi ditengah
jalan kayu tersebut patah dan puncak tersebut pun jatuh di daerah Nglanggeran
dan menjadi Gunung Nglanggeran.
Fenomena Gunung Api Purba
Beberapa
waktu yang lalu terjadi sebuah fenomena alam disekitar kawasan Gunung Api Purba
Nglanggeran, tepat pada 16 Februari 2017 lalu telah terjadi fenomena keluarnya
uap panas pada salah satu rumah seorang warga. Pihak Pemprov segera melakukan penyelidikan
melalui Balai Pengembangan dan Penelitian Teknologi Kebencanaan Geologi
(BPPTKG). Hasilnya fenomena ini bukanlah berasal dari aktivitas vulkanik,
pasalnya Gunung Api Purba telah lama tak aktif lagi. Mengacu pada diameter
lubang tempat keluar uap asap yang hanya memiliki ukuran sebesar 15 cm. Menurut
penuturan para peneliti yang berpendapat uap panas tersebut berasal dari pelapukan
bebatuan dan gas metan pada kawasan area tersebut. Namun mengingat kejadian
seperti bukanlah pertama kali terjadi, sehingga perlu adanya kajian dan
penelitian lebih lanjut.
Alamat Gunung Api Purba Nglanggeran
Lokasi
Gunung Api Purba terletak di Desa Nglanggeran, Pathuk, Gunungkidul atau
tepatnya hanya sekitar 25 Km dari Jogja dan sekitar 20 Km bila dari arah
Wonosari. Tempat ini cukup mudah untuk ditemukan karena lokasinya terletak tak jauh dari Bukit Bintang Jogja yang berada di
jalur utama dari Jogja menuju kawasan wisata Gunungkidul atau pun sebaliknya.
Berikut uraian petunjuk rute jalan menuju Gunung Api Purba,
Peta Lokasi Gunung Api Purba
Dari
arah Jogja anda dapat mengikuti rute Ring
Road Timur - Perempatan Jalan Wonosari - Jalan Wonosari - Bukit Bintang -
Radio GCD FM. Dari titik ini akan ada sebuah perempatan dan arahkan kendaraan anda
belok kiri ke arah Stasiun Relay Indosiar. Kemudian lanjut menuju Desa
Ngoro-Ngoro - Puskesmas Pathuk II dan belok kanan menuju Desa Nglanggeran.
Dari
arah Wonosari anda dapat mengikuti rute Bunderan Sambi Pitu dan belok kanan menuju
arah Desa Bobung (Desa Pengerajin Topeng). Setibanya di desa tersebut anda
hanya cukup ikuti jalannya menuju Desa Nglanggeran. Anda tak perlu khawatir
sebab gunung api purba bisa diakses oleh berbagai jenis kendaraan termasuk bus
wisata yang berukuran besar.
lokasi parkir gunung api purba
Setelah tiba di tujuan sudah nampak pemandangan alam yang luar biasa perpaduan antara susunan material vulkanik purba dengan hijaunya hutan. Anda dapat memarkirkan kendaraan anda pada lokasi yang telah disediakan, untuk biaya parkir kendaraan sekitar Rp. 2000/motor dan Rp. 5000/mobil. Kemudian anda datang ke pos registrasi untuk membayar tiket masuk Gunung Api Purba, uniknya ditempat ini biaya tiket yang berbeda tergantung waktu kedatangan anda. Bila anda datang pada siang hari maka anda akan dikenakan biaya sekitar Rp. 15.000/orang dan bila malam hari sekitar Rp. 20.000/orang. Kemudian perbedaan lainnya ialah jika dulu di 2016 ke bawah biaya tiket masuk sudah termasuk dengan Desa Wisata Embung Nglanggeran, maka saat ini dipisahkan. Sehingga anda akan dikenakan kembali biaya tiket masuk di Danau Embung Nglanggeran sebesar Rp. 10.000/orang untuk siang dan Rp. 15.000/orang untuk malam hari. Kemudian jikalau anda pun ingin berkunjung ke Kampung Pitu sebesar Rp. 15.000/orang dan Air Terjun Kedung Kandang sebesar Rp. 7000/orang. Pasti diantara anda ada yang berpendapat banyaknya biaya yang dikeluarkan bukan? Cukup komersial memang, akan tetapi semuanya terbayar dengan semua keindahannya. Tempat wisata api purba memang telah merubah biaya tiket masuk, pihak pengelola tentunya mempunyai alasan sendiri yaitu semakin ramainya pihak wisatawan yang datang maka secara otomatis akan berdampak negatif pada ekosistem dari gunung ini, sehingga dituntut biaya lebih untuk tetap menjaga kelestarian alamnya.
Pada
bagian depan tempat wisata ini terdapat sebuah bangunan yang diberi nama oleh
masyarakat sekitar "Pendopo Joglo Kalisong", bangunan ini dapat anda
fungsikan sebagai tempat istirahat melepas lelah setelah perjalanan menuju
lokasi ini. Sebenarnya kawasan ini memiliki dua buah punca utama yang sering
dikunjungi oleh para wisatawan, dimana yang pertama puncak timur yaitu Gunung
Tlogo Mardidho yang dihuni oleh sebuah perkampungan unik dan Puncak Gunung
Gedhe yang notabene merupakan puncak tertinggi dari kawasan ini. Agar kunjungan
anda lebih efisien saya sarankan untuk anda kunjungi terlebih dahulu puncak
yang pertama, dimana bila anda merasa lelah anda dapat menggunakan jasa dari
para warga sekitar yang dapat mengantarkan anda menggunakan sepeda motor untuk
menuju Kampung Pitu. Selesai puas berada di kawasan perkampungan tersebut,
barulah anda dapat mendaki menuju puncak ke dua.
Jika
dirasakan persiapan fisik dan metal telah siap, maka anda pun dapat memulai
proses pendakian. Pendakian Gunung Api Purba memberikan pengalaman berbeda,
pasalnya jalur pendakian yang dilewati kerap kali membawa anda melintasi lorong
kecil yang diapit oleh batu-batu besar tinggi menjulang. Tak perlu khawatir,
guna memudahkan para wisatawan yang mendaki pihak pengelola telah melengkapi
jalur dengan beberapa tangga-tangga terbuat dari kayu, sehingga anda pun tak
akan mengalami kesulitan berarti dalam proses pendakian gunung ini. Pada
beberapa titik jalur terdapat pula tulisan-tulisan himbauan kepada para pendaki
agar selalu menjaga segala ekosistem yang ada serta tak membuang sampah
sepanjang trek pendakian. Bagi anda yang baru kali pertama berkunjung tak perlu
risau, dimana sepanjang jalur pun telah disediakan pula banyak papan petunjuk
arah agar anda tak sesat. Jika ragu anda pun dapat ditemani seorang pemandu/guide yang dapat menemani anda hingga
puncak.
Salah satu trek di Gunung Api Purba
Jogja
Perjalanan
menyusuri jalan setapak kian begitu menantang sekaligus seru, dimana anda akan
dibawa layaknya sedang berada di dimensi lain. Menikmati suasana alam sekitar
terasa begitu menyejukkan mata, dimana sudah disediakan pula 3 buah pos pandang
yang dapat digunakan untuk menikmati panorama alam sekitar. Tak kurang selama
45-60 menit mendaki, maka anda akan tiba di puncak Gunung Gedhe, rasa lelah
akan berubah takjub terkesima oleh landscape
alam yang begitu indah. Nampak pula dari kejauhan daerah Gunungkidul serta
pegunungan sekitar seperti Gunung Merapi dan Gunung Merbabu yang berdiri gagah
dibalik samar-samar awan putih yang berjalan perlahan. Sungguh cantik dan indah
bukan? Selain itu masih terdapat pula keunikan lain yakni terdapatnya sebuah
"Warung Kejujuran", mengapa dinamakan demikian? Pasalnya di warung
ini tak terdapat orang yang menjaganya, dimana anda bebas mengambil
makanan/minuman yang anda suka dan anda hanya cukup meletakkan uang ditempat
yang telah disediakan. Cukup simple
memang, namun saya rasa itu cukup untuk melatih kita untuk berperilaku jujur.
Warung
kejujuran gunung api purba
Puncak Gunung Api Purba Jogja
Warung Kejujuran pemandangan Embung Nglanggeran dari atas puncak
Seperti
dalam penjelasan sebelumnya yang menyatakan bahwa tempat ini sangat cocok bagi anda
yang gemar akan kegiatan outdoor.
Bukan hanya sekedar berfoto ria saja, digunung purba ini anda dapat berpetualang
dengan mendaki gunung berbatu hingga panjat tebing (bagi para pro). Bagi anda
yang ingin bermalam cobalah untuk berkemah/camping
di Gunung Api Purba. Namun dikarenakan puncaknya yang tak terlalu luas, maka anda
pun harus rela turun satu tingkat bilamana suasana puncak telah dipenuhi
wisatawan lainnya. Suasana malam begitu terasa indah tatkala dapat memandangi
langit Jogja dari tempat ini, akan tetapi sedapat mungkin jangan membuat api
unggun ditempat ini. Mengingat pasti akan ada bekas api yang dapat membuat
kotor atau merusak permukaan dataran berbatu ini. Sebenarnya terdapat opsi lain
bagi anda yang ingin bermalam, dimana anda dapat menggunakan jasa homestay yang terletak di kaki gunung
milik warga sekitar. Kemudian jika anda ingin menggunakan jasa paket wisata
Gunung Api Purba murah anda dapat tanyakan langsung pada pemilik homestay. Perihal biaya itu semua tergantung
dengan fasilitas dan kelengkapan paket liburan tersebut.,
pemandangan gunung api purba
Anda
dapat menikmati dan mengikuti beberapa aktivitas selama berada di gunung api
purba Nglanggeran dengan mengunjungi atau bermain di beberapa wahana wisata
yang telah disediakan, berikut uraiannya
1.
Gunung Kelir
Merupakan
sebuah gunung yang memiliki bentuk layaknya seperti kelir yaitu sebuah layar
berwarna putih yang digunakan dalam pergelaran seni wayang. Kemudian di gunung
ini dipercaya sebagai tempat tinggal dari Raden Ongko Wijoyo (tokoh dalam
pewayangan) dan Punokawa (Semar, Gareng, Petruk dan Bagong).
2.
Sumber Air Comberan
Sebuah
mata air yang terdapat tak jauh dari puncak Gunung Api Purba dan diyakini
berkhasiat membuat awet muda bila mencuci muka ditempat ini. Mengapa dinamakan
Comberan? Terdapat sebuah kisah yang menceritakan asal usul sejarahnya yaitu
sebuah mata air (tuk) yang dikenal dengan "Tlogo Wungu", dimana
telaga ini tak kasat mata hanya orang tertentu saja yang dipercaya dapat
melihatnya. Bagi orang biasa yang terlihat ditempat ini hanyalah mata air
bagian bawahnya saja atau yang dikenal dengan Sendang (limbah), oleh sebab
itulah dinamakan Comberan. Konon dipercaya pula tempat ini sering digunakan
oleh para bidadari untuk mandi dengan menggunakan sebuah gayung emas (canting
kencono), tempat ini juga memiliki kolam yang terbuat pula dari emas (bokor
kencono) dan jalan berundak-undak yang juga terbuat dari emas.
3.
Tlogo Pengguyangan
Merupakan
sebuah tempat yang digunakan oleh "Jaran Sembrani" (seekor kuda putih
memiliki sayap yang digunakan oleh bidadari tersebut). Cerita ini diyakini oleh
masyarakat sekitar dengan adanya bekas tapak kaki kuda pada sebuah batu di
dekat Tlogo Wungu.
4.
Tlogo Mardhino
Sebuah
telaga lainnya yang berada di puncak yang sering digunakan oleh masyarakat
untuk mengairi sawah.
5.
Gunung Blencong
Sebuah
gunung yang di ibaratkan sebagai alat penerangan pada pertunjukan wayang yang
sering digunakan pada jaman dahulu kala.
6. Gunung Bongos
Sebuah
tempat yang digunakan untuk meletakkan sebuah alat penerangan pada pertunjukan
wayang (Blencong) dan secara sepintas bila diperhatikan secara seksama warna
gunung ini berwarna hitam layaknya sebuah arang.
7.
Gunung Buchu
Memiliki
bentuk yang runcing pada ujungnya, sehingga gunung ini kerap dijadikan sebagai
area untuk panjat tebing. Namun bukan perkara yang mudah untuk menaklukkannya,
dimana hingga saat ini terhitung baru sekitar 3 tim pemanjat yang berhasil
menancapkan bendera di atas puncak Gunung Buchu.
8.
Arena outbond
Dimana
terdapat sekitar 2 arena yang dapat anda gunakan untuk menguji nyali juga
ketangkasan dalam melewati beberapa rintangan yang telah dibuat. Umumnya
kegiatan bermain di arena outbound
sering dimasukkan sebagai salah satu list
fasilitas bilamana anda menggunakan jasa paket wisata Gunung Api Purba dari
para warga.
arena outbound gunung api purba
9.
Gunung Tlogo Mardidho
Merupakan
satu-satunya gunung di kawasan ini yang terdapat sebuah perkampungan
dipuncaknya, menarik sekaligus unik dimana perkampungan ini hanya khusus dihuni
oleh 7 kepala keluarga dengan 7 rumah saja sehingga dinamakan Kampung Pitu.
Menurut penuturan salah satu warga, bila ketentuan tentang jumlah tersebut
dilanggar maka mereka percaya akan adanya sebuah musibah yang datang pada
mereka. Alhasil bilamana anak-anak dari kampung tersebut nantinya telah
menikah dan membentuk keluarga baru,
maka secara otomatis mereka harus pergi meninggalkan Kampung Pitu.
10.
Embung Nglanggeran
Merupakan
sebuah danau atau waduk (embung) yang dibuat secara khusus guna memenuhi kebutuhan
air para warga sekitar dan juga sebagai tambahan wahana wisata Kebun Buah Nglanggeran.
Secara sepintas danau ini memiliki warna air hijau tosca yang begitu cantik,
bentang alam sekitar pun tak kalah indah dimana dari titik ini anda dapat
melihat Gunung Api Purba secara keseluruhan tanpa terhalang apapun.
suasana embung Nglanggeran kala malam
Sebagai
tempat wisata Yogyakarta kehadirannya pun telah dilengkapi oleh beberapa sarana
fasilitas pendukung kegiatan pariwisata. Demi memberikan kenyamanan pada setiap
pengunjung, maka pihak pengelola memberikan fasilitas sebagai berikut,
Posko
Kesehatan
Pusat
Informasi
Pusat
Kuliner
Homestay
Toilet
Balai
Pertemuan
Musholah
Jalur
Pendakian
Area
Camping Ground
Selain
terkenal dengan keindahan alamnya, ternyata Gunung Api Purba Nglanggeran juga
terkenal sebagai salah satu lokasi terbaik untuk menikmati momen sunrise dan sunset dalam satu lokasi. Cukup unik bukan? Bagi anda yang tak
ingin melewatkan momen tersebut, saya sarankan untuk anda datang menjelang sore
hari agar dapat tiba di puncak tepat pada saat senja. Kemudian anda dapat
bermalam dengan cara berkemah hingga nanti saat sang fajar menampakkan diri di
ufuk timur. Mengingat begitu besarnya potensi yang dimilikinya, maka sangat
sayang bila dilewatkan terlebih bagi anda yang sedang liburan di kota Jogja.
*Tips
Bila
anda dari arah Jogja, gunung ini sudah terlihat dari Stasiun Relay Indosiar.
Bila
anda dari arah Wonosari hati-hati pada tanjakan yang cukup terjal.
Kemudian
jika anda bingung atau tersesat cari lah lokasi Gunung Api Purba sebagai
acuannya.
Hati-hati
dalam melakukan pendakian pasalnya dibeberapa titik jalur yang licin.
Nglanggeran desa Wisata terbaik
Desa Wisata Nglanggeran bahkan
menjadi salah satu desa terbaik versi badan parawisata dunia UNWTO (UN World Tourism Organization) yang berdiri sejak tahun 1925.
Sebanyak 42 desa dari 32 negara masuk dalam kategori desa terbaik yang
di umumkan pada 2 Desember 2021. Nama gunung Ngalanneran bahkan disebut pada
lirik lagu “Banyu Langit’ yang dibawakan
oleh maestro Didi Kempot lewat syairnya yang berbunyi "...adheme gunung Merapi purba, sing neng Nglanggeran, Wonosari,
Yogyakarta.
desa wisata terbaik Ngalanggeran
Semoga
artikel tentang Gunung Api Purba Wisata Alam Jogja di Desa Embung Nglanggeran
dapat bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang berbagai tempat wisata
menarik yang ada di Indonesia