Keindahan Danau Kelimutu Yang Menyimpan Misteri
Duniahobiku.com
- Danau Kelimutu menjadi salah satu
objek wisata unik yang jarang anda
temukan ditempat lain. Ditempat ini Anda akan menemukan 3 danau kawah terpisah
pada puncak gunung Kelimutu dan uniknya
warna danau ini bisa berubah-berubah tergantung pada kondisi alam sekitar
seperti suhu, gas dan mikroba yang terdapat di dalam danau. Bagi generasi tahun
90’an tentunya tidak asing dengan danau Kelimutu yang digunakan sebagai gambar
pada mata uang rupiah pecahan 5.000 pada edisi 1992. Ada banyak misteri yang
menyelimuti Danau Kelimutu dan agar tidak semakin penasaran simak terus artikel
dibawah ini.
Kawasan
Gunung Kelimutu termasuk Kawasan Konservasi Alam Taman Nasional yang ditetapkan
oleh pemerintah pada 26 Februari 1992 bahkan untuk memperkenalkan danau Kelimutu
kepada rakyat Indonesia maka gambar danau Kelimutu tertera pada pecahan mata
uang 5000. Pecahan uang 5000 ini
sekarang banyak dicari oleh para kolektor uang kuno. Gunung Kelimutu merupakan
sebuah gunung berapi yang masih aktif hingga saat ini. Danau Kelimutu termasuk
danau vulkanik.
pecahan mata uang 5000
Danau
Kelimutu menjadi salah satu andalan wisata provinsi NTT untuk dapat menarik
minta wisatawan. Hal ini terbukti dengan tetap ramainya kawasan Kelimutu di
kunjungi wisatawan baik asal domestik hingga mancanegara. Tercatat ada sekitar
hampir 15 ribu orang berkunjung kedanau Kelimutu pada tahun 2022 untuk
menikmati keindahan danau ini.
wisatawan di danau kelimutu
Namun,
bagi anda yang ingin berkunjung ke danau Kelimutu ada baiknya anda menyimak
artikel ini untuk mendapatkan sejumlah informasi menarik tentang wisata danau Kelimutu.
Nama Danau Tiga Warna Di Flores
Danau
cantik ini dikenal pula dengan nama "Danau Tiga Warna Kelimutu". Nama
ini diperoleh karena air yang berada pada danau memiliki tiga warna yaitu
merah, biru dan putih dan bisa berubah-ubah warna, Terkadang danau ini juga
berwarna coklat dan merah. Warna serupa
yang hampir mirip dengan danau Kelimutu juga dapat kita jumpai di danau 3 warna
Dieng yang berada di Wonosobo. Telaga ini juga memiliki 3 warna yang tidak
kalah menarik.
Kawasan
Taman Nasional Kelimutu ini terbagi dalam 3 kawah danau yang letaknya
bersebelahan dan hanya dipisahkan dengan sebuah daratan berupa layaknya sebuah
jurang yang tak terlalu besar. Dimana ketiga danau tersebut memiliki nama
masing-masing yakni :
I.
Tiwu Nuwa Muri Koo Fai (Danau Pemuda Dan
Gadis)
Merupakan
sebuah danau yang memiliki warna biru/kehijauan dan dipercaya sebagai tempat
bersemayamnya para arwah dari pemuda serta gadis yang telah meninggal. Tiwu
Nuwa Muri Koo Fai berada dibagian tengah yang menjadi danau paling dalam. Kedalaman
danau Kelimutu ini mencapai 127 meter dengan luas danau sekitar 5.5 hektare.
gambar Danau
II.
Tiwu Ata Polo (Danau Orang Jahat)
Danau
yang berada di sebelah tenggara dari lokasi Tiwu Nuwa Muri Koo Fai, disebut
Tiwu Ata Polo. Danau ini memiliki warna coklat/kemerahan dan dipercaya sebagai
tempat bersemayamnya para arwah yang semasa hidupnya sering berbuat jahat.
Danau ini memiliki kedalaman sekitar 64 meter dan luas sekitar 4 hektare, danau
ini berfungsi sebagai sumber air dari Sungai Ria Mbuli.
gambar Danau Tiwu Ata Polo
III.
Tiwu Ata Mbupu (Danau Orang Tua)
Danau
yang satu ini berada terpisah agak jauh
yakni sekitar 500 meter dari puncak Kelimutu dan sering memiliki warna putih,
dimana untuk danau ini dipercya sebagai bersemayamnya arwah para orang tua atau
orang yang sudah tua. Dengan kedalaman sekitar 67 meter dengan luas sekitar 4.5
hektare.
gambar Danau Tiwu Ata Mbupu
Uniknya
meskipun ketiga danau tersebut berdekatan, mereka selalu memiliki warna yang
berbeda dan bahkan untuk setiap berapa kali jumlah perubahan warna dari
ketiganya pun jumlahnya tak sama. Perubahan warna ini menimbulkan mitos yang
dipercaya oleh masyarakat setempat sebagai tanda-tanda alam/bencana/peristiwa
penting yang akan terjadi.
Mengacu
pada data Balai Taman Nasional Kelimutu yang dicatat sekitar tahun 2011, dimana
sejak 1915-2011 untuk Tiwu Nuwa Muri Koo Fai telah mengalami perubahan warna
sebanyak 25 kali, Tiwu Ata Polo memiliki perubahan warna sebanyak 44 kali,
kemudian untuk Tiwu Ata Mbupu memiliki perubahan sekitar 16 kali. Untuk setiap
perubahan warna yang terjadi pada ketiga danau ini tak memiliki siklus atau
jadwal dan pola perubahan warna yang pasti. Namun itulah yang membuat sejarah
Danau Kelimutu menjadi begitu menarik dan membuat banyak turis penasaran ingin melihat
secara langsung perubahan diketiga danau tersebut.
Asal Usul Danau Kelimutu
Kelimutu
dapat diartikan sebagai gunging yang mnendidih. Kata ini diambil dari kata
“keli’ yang bermakna gunung dan “mutu” yang berarti mendidih. Masyarakat
setempat menyebut danau tiga warna dengan sebutan Tiwu Kelimutu. Konon menurut
catatan sejarah tempat ini ditemukan oleh seorang warga negara Belanda bernama
Van Such Telen pada tahun1915 namun popularitasnya meningkat setelah seorang
penulis bernama Y. Bouman memperlihatkan keindahan Danau Kelimutu yang unik
dengan warnanya yang berbeda. Sejak itulah para wisatawan dan peneliti
berdatangan untuk melihat fenomena alam langka secara langsung.
Letak Danau Kelimutu
Danau
Kelimutu terletak di Pulau Flores dan masuk dalam wilayah Provinsi Nusa
Tenggara Timur tepatnya di Desa Pemo kabupaten Ende.
secara
admistratif danau Kelimutu terletak di 3 kecamatan yakni kecamatan Detusoko, kecamatan
Wolowaru dan kecamatan Ndona. semua kabupaten di Flores secara umum sudah
memiliki bandara dan terhubung dengan baik oleh jalur darat Trans Flores. Bagi anda
yang ingin berkunjung, dari kota domisili anda saat ini dapat mengikuti rute
sebagai berikut ini,
Dari Jakarta
Anda
dapat langsung terbang dari Jakarta menuju Bandara Internasional El Tari,
Kupang. Kemudian melanjutkan penerbangan menggunakan pesawat perintis
"Wings" menuju Bandara H. Hasan Aroeboesman, Ende, Flores.
Dari Bali
Anda
dapat langsung terbang dari Bali menuju Bandara Komodo, Labuan Bajo atau bisa
juga ke Bandara El Tari, Kupang. Kemudian melanjutkan kembali penerbangan
menuju Kota Ende, Flores.
Setibanya
anda di Kota Ende, anda dapat melanjutkan perjalanan dengan jalur darat sekitar
64.4 km dengan melewati Desa Kaonara, kecamatan Detusoko menggunakan angkutan
umum berupa mini bus. Desa Kaonara merupakan satu-satunya akses yang sering
digunakan bilamana ingin mendaki Gunung Kelimutu untuk menuju letak Danau Kelimutu.
Selain menjadi tempat singgah, ternyata desa wisata ini pun memiliki potensi
wisata yang wajib dikunjungi seperti Situs Rumah Adat Moni Kaonara, Pemandian
air panas, air terjun, penginapan hingga restoran. Dari desa ini menuju lokasi
danau kita perlu berolahraga alam, dengan berjalan kaki dan menapaki anak
tangga sepanjang 2.5 km yang terbuat dari semen hingga puncak Kelimutu yang
memiliki ketinggian 1.640 mdpl.
Tangga
di jalur pendakian Gunung Kelimutu petunjuk arah puncak Kelimutu dengan view Tiwu Nuwa Muri Koo Fai
Biaya
tiket masuk Danau Kelimutu terbaru sebagai berikut
Wisatawan
Lokal/Domestik
Weekdays Rp.15.000/orang
Weekend Rp20.000/orang
Wisatawan
Asing/Mancanegara
Weekdays Rp. 150.000/orang
Weekend Rp. 225.000/orang
Kemudian
demi memberikan kenyamanan lebih bagi setiap pengunjung, pihak pengelola telah
memberlakukan sistem pembayaran melalui bank terhitung pada 2 Maret 2017.
Dimana pengelola telah menyiapkan alat Electronic
Data Capture (EDC) dari Bank BRI yang dapat memudahkan setiap transaksi non
tunai tersebut. Tanggapan dan respon positif diberikan oleh banyak wisatawan
asing dengan pemberlakukan sistem pembayaran non tunai ini, dimana mereka
merasa lebih dimudahkan dengan sistem ini.
Danau
Kelimutu memiliki pemandangan sunrise
terbaik di Flores, maka tak heran jika banyak para wisatawan yang sengaja
mendaki ke Gunung Kelimutu pada saat
dini hari menjelang fajar. Namun ada hal yang perlu anda garis bawahi. Anda dilarang untuk berada disekitar dinding
batu yang memisahkan antara Tiwu Nuwa Muri Koo Fai dan Tiwu Ata Polo, pasalnya
dinding ini merupakan daratan yang paling labil dengan sudut kemiringan sekitar
70 derajat dan tinggi sekitar 50-150 meter yang dikhawatirkan dapat longsor
bila sewaktu-waktu terjadi gempa mengingat Gunung Kelimutu masih berstatus
aktif hingga saat ini. Selama menempuh
perjalanan menuju puncak gunung anda bisa saja menjumpai satwa liar seperti
monyet yang bermain di sekitar tebing gunung Kelimutu.
gambar sunrise di gunung kelimutu
Jika
anda lelah mendaki puncak gunung Kelimutu anda tidak perlu khawatir kehausan. Para
warga sekitar memanfaatkan peluang tersebut dengan berjualan makanan ringan dan
minuman yang bisa menjadi penawar dahaga. Ada sekitar 30 penjual yang berada
disekitar kawasan danau. Selain itu, masih terdapat beberapa fasilitas
pendukung lainnya seperti Pondok Jaga, Shelter untuk berteduh serta Toilet.
Waktu
berkunjung untuk mengunjungi danau Kelimutu adalah setiap tanggal 14 Agustus
disetiap tahunnya. pada tanggal tersebut, akan diadakan ritual rutin untuk
"Memberi Makan pada Roh di Danau Kelimutu" yang dikenal dengan
upacara "Pati Ka Du'a Bapu Ata Mata". Dimana nantinya akan ada sesaji
berupa daun sirih, pinang, rokok, nasi serta daging, kemudian arak/tuak. Selain
itu, sebagai penutup acara akan dihidangkan aneka kuliner khas yang akan
dibagikan dalam acara makan bersama semua orang sambil menikmati pertunjukan
tarian adat "Tari Gawi".
Festival
Pati Ka Du'a Bapu Ata Mata
Tips selama berada di Danau
kelimutu
Gunakan
alat penerangan yang baik jika ingin melalukan pendakian di malam hari.
Walaupun
ada beberapa penjual makanan/minuman, namun sebaiknya anda pun mempersiapkan
bahan logistik tersebut sendiri dengan baik sebelum melakukan pendakian.
Sampah,
merupakan permasalahan klasik yang selalu terjadi dibanyak objek wisata. Buanglah
sampah pada tempatnya agar tidak membuat kawasan sekitar danau Kelimutu terkesan jorok.
Semoga
artikel tentang danau Kelimutu dapat bermanfaat dan membuat kita semakin sadar
tentang keindahan alam Indonesia yang memukau mata wisatawan lokal dan
mancanegara dengan keunikannya.