7 Kekurangan Kolam Terpal Untuk Budidaya Ikan
Duniahobiku.com
- Saat ini banyak orang yang menggunakan media terpal sebagai kolam instan
untuk budidaya ikan, terutama jenis ikan komsumsi. Beberapa jenis ikan yang
dibudidayakan dengan kolam terpal biasanya ikan lele, ikan gurame, ikan nila,
dll. Selain lebih mudah, pemasangannya pun tidak terlalu rumit. Kita hanya
perlu menyiapkan rangka dan penopang terpal agar kokoh saat diisi dengan air.
Sebelum anda memutuskan menggunakan kolam terpal sebagai media beternak ikan,
ada baiknya jika anda mengetahui beberapa kekurangan dari kolam terpal.
Kolam
terpal adalah kolam yang memiliki bentuk mirip dengan kolam beton pada umumnya
namun bahannya terbuat dari plastik tebal (terpal), Terpal yang digunakan
memiliki kemiripan dengan yang digunakan warung-warung makan dipinggir jalan
sebagai atap penahan hujan. Proses pembuatan kolam terpal yang tergolong cepat
dan lebih murah membuatnya banyak dilirik para peternak ikan komsumsi sebagai
media budidaya. Kolam terpal juga dapat meminimalisir hama dan penyakit yang
menyerang ikan budidaya. Namun dibalik itu semua ternyata kolam terpal pun
memiliki beberapa kekurangan. Berikut ini adalah beberapa kekurangan dalam
penggunaan media terpal untuk budidaya ikan :
1.
Mudah
Bocor / lubang
Media
terpal menggunakan bahan yang anti air, sehingga permukaannya memungkinkan
untuk menampung air yang banyak. Tetap kadang bahan terpal ini mudah tersayat
atau bolong ketika tertusuk suatu benda. Sobekan dan bolong tadi biasanya
menyebabkan air kolam menjadi bocor. Ada beberapa cara untuk mengatasi hal
tersebut salah satunya dengan menambal dengan potongan terpal yang sudah diberi
lem.
gambar kolam terpal berlubang
2.
Air
Mudah Terkontaminasi
Bahan
terpal merupakan bahan yang dibuat oleh pabrik dengan komposisi buatan. Karena
menggunakan bahan yang tidak alami, maka akan sulit bakteri pengurai untuk
hidup. Sehingga air yang berada dalam kolam terpal tersebut akan mudah untuk
terkontaminasi dan berbau.
gambar air kolam berbau
3.
Kurang
Awet
Media
terpal sesungguhnya bukan media yang dibuat khusus untuk pembuatan kolam. Namun
karena bahannya yang anti air, banyak masyarakat yang memanfaatkannya untuk
menampung air dan dijadikan kolam. Penggunaannya pun tidak permanen, jadi masa
pemakaiannya akan bergantung pada kualitas terpal tersebut. Umumnya bahan kolam
terpal bisa digunakan selama kurang lebih 2 tahun. Untuk menyiasatinya gunakan
bahan terpal yang memiliki kualitas terbaik, bahan terpal ini bisa digunakan
selama 3-7 tahun tergantung cara pemakaian.
gambar warna kolam terpal
4.
Suhu
kolam kurang Stabil
Mengingat bahan kolam terpal ini
adalah plastik maka suhu dalam kolam bisa berfluktuasi (berubah-ubah) secara drastis
tergantung cuaca dan teknik pembuatan
kolam terpal, sehingga jika cara pemeliharaan kurang baik maka ikan mudah
stress dan ini tentu saja akan mengakibatkan ikan yang dibudidayakan mudah
terserang penyakit dan memiliki pertumbuhan yang lambat.
gambar suhu kolam terpal
5.
Mudah
lapuk karena cuaca
Salah satu kelemahan bahan plastik adalah
mudah lapuk terlebih lagi jika kolam dibiarkan kosong dalam waktu cukup lama.
Paparan sinar matahari terik dan curah hujan bisa mengakibatkan plastik mudah
rusak dan lapuk. Upayakan agar kolam terpal selalu dalam keadaan terisi air
agar proses pelapukan bisa diminimalisir.
gambar kolam terpal rusak
6.
Perlu
konstruksi kolam yang kuat
Kolam terpal dibuat dengan cara
mengikat kolam dengan kerangka yang digunakan. Kerangka kolam bisa terbuat dari
bambu, kayu, maupun kerangka besi, pipa ledeng, alumunium, dll. Setiap bahan
konstruksi kolam memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Namun semua
bahan kerangka tersebut memiliki kesamaan yaitu harus dipasang dengan
sebaik-baiknya agar kokoh dan tidak mudah terlepas.
gambar konstruksi kolam terpal
7.
Miskin
Ion dan Zat Pengurai
Kolam tanah mengandung ion dan
bakteri pengurai dan bisa menyuplai ketika air kekurangan ion dan hal ini tidak
dimiliki oleh kolam terpal. Suplai ion yang cukup akan membuat ikan lebih sehat
dan memiliki nafsu makan yang baik sehingga pertumbuhannya bisa lebih pesat.
Untuk mengantisipasinya terkadang peternak menambahkan oksigen dan starter bakteri untuk mengurai kotoran
ikan agar tidak membahayakan kesehatan ikan.
gambar kolam tanah
Semoga
artikel tentang 7 Kekurangan Kolam
Terpal Untuk Budidaya Ikan dapat bermanfaat dan membuat kita bisa
menentukan pilihan dengan tepat dan bijak.