Mengenal 8 Jenis Pemanis Buatan Pada Makanan Dan Minuman Yang Beredar Di Pasaran
Duniahobiku.com
- Apa saja jenis pemanis buatan pada makanan dan minuman yang ada saat ini? Saat
ini semakin banyak kita temukan produk yang ditawarkan oleh produsen ke konsumen
dengan kadar gula tinggi. Tak hanya makanan, minuman botol dalam kemasan dengan
rasa manis pun juga semakin menjamur. Tapi tahukah anda bahwa dalam berbagai
makanan dan minuman tersebut ada bahaya yang mengintai mengingat banyak
ditambahkan pemanis buatan yang seringkali jumlahnya berlebihan melebihi yang
dianjurkan dan tentu saja hal tersebut berpotensi membahayakan kesehatan tubuh.
Awalnya,
pemanis buatan sengaja dibuat untuk membantu penderita penyakit diabetes
mellitus atau juga yang dikenal dengan penyakit kencing manis. Penderita
kencing manis ini harus bisa mengontrol kalori yang masuk ke dalam tubuhnya.
Salah satu kalori itu adalah gula. Jadi untuk itu, dikembangakan pemanis buatan.
Namun seiring perkembangan waktu, banyak produsen makanan dan minuman
menggunakan pemanis buatan yang dibuat dengan bahan kimia untuk produk makanan
dan minuman yang dipasarkan dengan tujuan menekan biaya produksi.
Meningkatnya
jumlah penyakit yang disebabkan penyakit degenaratif seperti diabetes dan
stroke membuat kita harus semakin waspada dan mengontrol makanan dan minuman
yang kita komsumsi untuk menghindari resiko yang ditimbulkan akibat komsumsi
gula secara berlebihan.
Pada
saat mengkomsumsi suatu produk kita terkadang sulit membedakan antara pemanis
alami dan buatan. Untuk lebih mengenalinya biasanya ada beberapa ciri makanan
dan minuman yang mengandung pemanis buatan, antara lain :
- Setelah mengkomsumsi makanan dan minuman yang mengandung kadar gula yang berlebihan tenggorokan umumnya menjadi kering.
- Makanan dan minuman akan terasa sangat manis dan rasa manis tersebut terasa lebih pekat dan menusuk dilidah dan tenggorokan.
- Kandungan pemanis buatan yang terdapat pada makanan dan minuman terkadang meninggalkan sisa dilidah dan terasa agak pahit.
Ada
beberapa jenis pemanis buatan yang seringkali dijumpai dipasaran pada produk makanan
dan minuman. Tentunya anda perlu mengetahuinya agar bisa mengontrol konsumsi
pemanis buatan untuk anda dan keluarga. Berikut beberapa contoh pemanis buatan
yang bisa kita temukan beredar dipasaran :
1.
Siklamat
Siklamat
adalah pemanis buatan dengan tingkat kemanisan 30 kali dari gula biasa.
Siklamat digunakan di 50 negara. Di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan
(Badan POM) mengizinkan pemakaian Siklamat dengan kadar maksimum 11 mg/kg. Oleh
masyarakat awam sering disebut dengan nama “sari manis”.
Meskipun
diizinkan penggunaannya oleh Badan POM, anda harusnya tetap waspada karena
banyak produsen nakal yang menggunakan bahan pemanis jenis ini lebih dari kadar
yang dianjurkan. Bahkan ada beberapa jenis pemanis buatan yang dilarang
pemerintah untuk diedarkan mengingat bahaya pemanis buatan terhadap kesehatan.
2.
Aspartam
Aspartam
memiliki tingkat kemanisan 160-220 kali dari gula biasa. Hmm, tak heran kan
banyak produsen yang menggunakan pemanis buatan jenis ini. Untuk anda yang
sedang hamil, sebaiknya menghindari makanan dengan kandungan Aspartam ini,
karena bisa membahayakan janin anda. Berdasarkan Badan POM, kadar Aspartam yang
aman adalah 50mg/kg. Aspartam biasanya kita temukan pada makanan dan minuman
cepat saji.
3.
Sakarin
Sakarin
memiliki tingkat manis sebesar 300 kali dibanding gula biasa. Pemanis buatan
ini berdasarkan penelitian di Amerika Serikat dengan menggunakan hewan ternyata
menunjukkan hewan yang diujikan dengan Sakarin berpotensi terkena kanker lebih
besar. Tetapi ada juga penelitian yang menyebutkan bahwa sakarin aman karena
tidak dicerna oleh tubuh kita, tetapi langsung dibuang sehingga tidak berbahaya
bagi tubuh.
Menurut
Badan POM, konsumsi sakarin maksimal adalah 5 mg/kg. untuk perokok, bahaya
sakarin terhadap tubuh ini lebih besar. Jadi untuk perokok sebaiknya hindari mengkomsumsi
produk makanan dan minuman yang menggunakan sakarin. Seorang perokok akan lebih
rentan meningkatkan konsentrasi gula darah yang bisa menjadi pemicu penyakit ginjal dan jantung.
4.
Sorbitol
Sorbitol
atau glusitol adalah gula alkohol yang memiliki rasa manis yang dicerna secara
lambat oleh tubuh. Sorbitol umumnya dibuat dari sirup jagung dan sering
digunakan pada produk kosmetik, obat-obatan dan industri pangan seperti obat
batuk, permen dan minuman diet. Meskipun tergolong aman sebaiknya sorbitol
tidak dikomnsumsi dalam jumlah berlebihan karena bisa menyebabkan sakit perut,
kembung bahkan diare.
5.
Acesulfame
potassium / acesulfame K
Pemanis buatan nonkalori dengan
kode E950 ini biasanya kita temukan pada berbagai minuman ringan, permen,
minuman bubuk dan makanan penutup beku. Pemnais buatan ini memiliki rasa manis
200 kali lipat dari gula biasa dan mempunyai bentuk seperti kristal berwana putih.
Hindari komsumsi dalam jumlah berlebihan karena sekain meningkatkan berat badan
juga berdampak terhadap metabolisme tubuh.
6.
Neotam
Neotam masih ‘saudara dekat” dengan
aspartame karena kandungannya yang hampir mirip dengan aspartame. Neotam mulai diperkenalkan
oleh perusahaan raksasa Monsanto. Dibanding aspartame Neotam memiliki rasa
manis yang jauh lebih tinggi yaitu 7000 hingga 13.000 kali lipat dari gula
pasir. Neotam biasanya digunakan pada industri seperti minuman ringan, permen,
selai dan makanan yang dipanggang. Pro dan kontra masih terjaadi pada produk
pemanis buatan yang satu ini. Menurut beberapa sumber kandungan pada neotam
dianggap berbahaya karena bisa merusak saraf tetapi disisi lain neotam dianggap
aman karena tidak bertumpuk dalam tubuh. Bagaimanapun juga pilihan ditangan
anda!
7.
Sukralosa
Sukralosa
merupakan pemanis buatan yang tidak mengandung kalori dan terbuat dari gula
pasir (sukrosa). Pemanis dengan kode E955 di Uni Eropa ini memiliki tingkat
kadar rasa manis sekitar 320-1000 kali dibanding gula pasir dan lebih 2 kali manis
dibanding sakarin. Saukralosa diklaim lebih aman untuk penderita diabetes
dibanding pemanis buatan lainnya karena tidak memicu kenaikan gula darah.
Pemanis buatan ini biasanya ditemukan pada makanan dan minuman rendah kalori
seperti diabetasol ataupun produk sejenis.
8.
Stevia
Stevia merupakan pemanis buatan
yang berasal dari ekstrak tanaman Stevia
rebaudina. Rasa manis dari tanaman ini bisa mencapai 300 kali dibandingkan
gula biasa. Pemanis buatan ini bisa kita temukan pada produk minuman dan
makanan serta sebagai produk pengganti gula seperti Tropicana slim ataupun
produk sejenis. Meskipun pemanis buatan ini tidak mengandung kalori dan cocok
buat anda yang sedang dalam program diet tetapi mengkomsumsi dalam jumlah
berlebihan bisa mengakibatkan pencernaan menjadi terganggu.
Nah
setelah mengenal jenis pemanis buatan yang sering dikomsumsi anda bisa lebih
waspada. Setiap membeli makanan, sempatkan untuk membaca susunan komposisinya,
apakah pemanis buatannya melebihi kadar yang dianjurkan atau tidak. Meskipun
aman ada baiknya kita memilih yang alami karena memiliki manfaat yang lebih
baik buat kesehatan. Pemanis alami ini bisa kita temukan pada produk seperti
madu ataupun buah-buahan.
Semoga
artikel tentang Mengenal 8 Jenis Pemanis
Buatan Pada Makanan Dan Minuman Yang Beredar Di Pasaran dapat bermanfaat
dan membuat kita semakin selektif dalam memilih makanan dan minuman terbaik
buat keluarga anda dirumah.