Mengenal Jenis Jenis Tuna, Torpedo Laut Incaran Para Pemancing
Duniahobiku.com
- Ada banyak jenis-jenis tuna yang bisa menjadi target para pemancing, beberapa
jenis ikan ini bahkan bisa memiliki bobot hingga ratusan kg sehingga memerlukan
perlengkapan pancing yang baik dan sarana pendukung yang memadai agar trip
memancing anda bisa sukses. Mengenal jenis-jenis tuna tentunya akan membuat
anda lebih mengenal target pancing dan akan menambah wawasan anda tentang
berbagai jenis tuna di Indonesia.
Ikan
tuna adalah salah satu ikan target favorit bagi para pemancing. Ikan ini adalah
ikan laut pelagik, atau adalah ikan yang hidupnya pada permukaan air hingga
kedalaman antara 0 sampai 400 meter. Sebagai ikan pelagis, tuna memiliki
kebiasaan hidup bergerombol dalam melangsungkan hidupnya, baik itu bermigrasi
untuk mencari makan, bahkan berkembangbiak. Mereka biasa hidup di laut yang
beriklim tropis dan di laut subtropis.
Ciri Ciri Ikan Tuna
Tuna
memiliki tubuh sedikit memipih di sisi-sisinya dan dengan moncong yang
meruncing. Selain itu tuna adalah perenang handal yang kecepatan berenangnya
mencapai 77 kilometer perjam. Bentuk tubuhnya mirip dengan torpedo. Maka pantas bila tuna
disebut sebagai si torpedo laut. Tuna memiliki sirip punggung (dorsal) dua
berkas, sirip punggung pertama berukuran relatif kecil dan terpisah dari sirip
punggung kedua. Di belakang sirip punggung dan sirip dubur (anal) terdapat
sederetan sirip-sirip kecil tambahan yang disebut finlet. Sirip ekor bercabang
dalam (bercagak) dengan jari-jari penyokong menutup seluruh ujung hipural. Di
kedua sisi batang ekor masing-masing terdapat dua lunas samping berukuran
kecil; yang pada beberapa spesiesnya mengapit satu lunas samping yang lebih
besar. Tubuh kebanyakan dengan wilayah barut badan (corselet), yakni bagian di
belakang kepala dan di sekitar sirip dada yang ditutupi oleh sisik-sisik yang
tebal dan agak besar. Bagian tubuh sisanya bersisik kecil atau tanpa sisik.
Tulang-tulang belakang (vertebrae) antara 31 sampai 66 buah.
Gambar ikan tuna
Tuna
berasal dari bahasa Latin thunnus,
dan ia termasuk bangsa Thunnini. Tuna
terdiri dari beberapa spesies dari famili skombride,
terutama genus Thunnus. Ikan ini
tidak seperti kebanyakan ikan yang memiliki daging berwarna putih, daging tuna
berwarna merah muda sampai merah tua. Itu ini karena otot tuna lebih banyak
mengandung myoglobin daripada ikan
lainnya. Beberapa spesies tuna yang lebih besar, seperti tuna sirip biru
Atlantik (Thunnus thynnus), dapat
menaikkan suhu darahnya di atas suhu air dengan aktivitas ototnya. Hal ini
menyebabkan mereka dapat hidup di air yang lebih dingin dan dapat bertahan
dalam kondisi yang beragam. Kebanyakan bertubuh besar.
Jenis Tuna Di Dunia
Ada
lebih dari 48 spesies tuna. Marga Thunnus
sendiri memiliki 9 spesies, mereka antara lain, Thunnus alalunga, albakora,
Thunnus albacores, madidihang atau tuna jabrig, Thunnus atlanticus, tuna sirip
hitam, Thunnus maccoyii, tuna sirip biru selatan, Thunnus obesus, tuna mata
besar, Thunnus orientalis, tuna sirip biru Pasifik, Thunnus thynnus, tuna sirip biru
Atlantik, Thunnus tonggol, tongkol
abu-abu; Thunnus karasicus tuna karasik.
Gambar jenis-jenis tuna
Di
samping itu, masih ada beberapa anggota marga lain dari familia Scombridae yang juga digolongkan sebagai
tuna, mereka antara lain, Allothunnus
fallai, Auxis rochei, tongkol lisong, Auxis tongolis, Auxis thazard, tongkol
krai, Euthynnus affinis, tongkol como, Euthynnus alletteratus, Euthynnus
lineatus, Gymnosarda unicolor, Katsuwonus pelamis cakalang, Thunnus lineaus.
Perbedaan Ikan Tuna Dan Tongkol
Tuna
merupakan ikan komersial, komoditas perikanan tangkap yang penting. Banyak yang
mengira ikan tuna, tongkol, dan cakalang adalah jenis ikan yang sama dengan
sebutan yang berbeda. Namun kenyataannya bahwa ikan tuna, tongkol, dan cakalang
adalah ikan yang berbeda. Ikan tuna, tongkol, dan cakalang memang berasal dari
keluarga yang sama, yaitu keluarga Scombridae.
Namun memiliki marga yang berbeda. Dilihat dari bentuknya, ketiganya terlihat
mirip. Tetapi kalau diperhatikan lebih seksama, terlihat perbedaannya. Ikan
tuna memiliki tubuh yang super besar dan berat. Ikan tuna yang masih bayi saja
beratnya dapat mencapai 5 kg. Sedangkan ikan tuna dewasa beratnya mulai dari 35
kg hingga 350 kg.
Ikan
tongkol memiliki warna yang agak gelap dan memiliki bentuk yang langsing.
Panjang ikan ini sekitar 60 cm dengan punggungnya yang berwarna biru gelap agak
metalik dan terdapat pola garis-garis yang unik seperti coretan miring.
Gambar
Perbedaan ikan tuna, tongkol dan cakalang.
Sedangkan
ikan cakalang berwarna lebih terang dibandingkan dengan ikan tongkol. Ikan ini
sering juga disebut sebagai ikan tongkol putih. Panjang kedua ikan ini sama, 60
cm tapi badannya sedikit lebih besar dan gemuk. Punggung ikan cakalang berwarna
biru keungu-unguan dan gelap.
Cakalang
umum dijumpai di laut tropis dan subtropis di Samudra Hindia, Samudra Pasifik,
dan Samudra Atlantik. Cakalang tidak ditemukan di utara Laut Tengah. Hidup
bergerombol dalam kawanan berjumlah besar (hingga 50 ribu ekor ikan). Makanan
mereka berupa ikan, krustasea, cephalopoda, dan moluska. Cakalang merupakan
mangsa penting bagi ikan-ikan besar di zona pelagik, termasuk hiu.
Seperti
halnya tuna, cakalang bisa ditangkap di kedalaman 0 hingga 400 meter. Salinitas
yang disukai cakalang adalah antara 32 hingga 35 ppt. Suhu perairan yang
disukai berkisar 17 hingga 31°C atau suhu yang terdapat pada laut tropis.
Albakora
adalah ikan bernilai komersial, dan industri perikanan albakora penting secara
ekonomi. Metode penangkapan ikan ini termasuk pemancingan, rawai, trol, dan
pukat.
Gambar Tuna
Albacore
Ikan Madidihang atau tuna sirip kuning (Thunnus albacares) atau dalam perdagangan dunia, ikan ini dikenal sebagai yellowfin tuna. Ikan ini termasuk jenis ikan tuna yang berbadan besar, meski masih kalah besar jika dibandingkan dengan tuna sirip biru dan tuna mata besar. Ikan yang suka mengembara di lautan tropika di seluruh dunia, juga merupakan ikan tangkapan samudra yang penting karena bernilai ekonomi tinggi.
Gambar Tuna
sirip Kuning
Antara
1940 dan pertengahan 1960 an, tangkapan perikanan dunia terhadap lima spesies
tuna terpenting telah meningkat dari angka sekitar 300 ribu menjadi sekitar
sejuta ton pertahun, kebanyakan nelayan menggunakan alat pancing untuk
menangkapnya. Dengan perkembangan teknologi alat tangkap pukat cincin (purse-seine), dalam beberapa tahun
terakhir tangkapan tuna melonjak hingga lebih dari 4 juta ton pertahun. Sekitar
68% dari angka tersebut berasal dari Samudra Pasifik, 22% dari Samudra Hindia,
dan 10% sisanya terbagi antara Samudra Atlantik dan Laut Tengah. Tangkapan
cakalang mendominasi hingga 60% tangkapan, diikuti oleh madidihang 24%, mata
besar 10% dan albakora 5%. Sekitar 62% hasil tangkapan tuna di dunia para
nelayan menggunakan pukat cincin, dan sebesar 14% tuna ditangkap dengan
menggunakan pancing rawai tuna (longline),
11% dengan pancing huhate (pole and line),
selebihnya dengan alat lain-lain.
Semoga
artikel tentang jenis-jenis tuna di Indonesia diatas dapat bermanfaat dan
menambah pengetahuan anda tentang kekayaan alam laut di dunia berupa ikan
tuna yang mesti kita jaga untuk anak
cucu kita.