Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pencegahan Penyakit Rabies Pada Kucing Terhadap Manusia

penyakit rabies pada kucing

Duniahobiku.com - Bagaimana mencegah penyakit rabies pada kucing agar tidak menular ke manusia? Kucing merupakan salah satu hewan populer yang sering dijadikan peliharaan oleh manusia. Meskipun terlihat lucu dan menggemaskan tetapi kucing juga bisa membahayakan bagi manusia. Bagi para cat lovers yang memiliki kucing atau yang sering mengelus-elus kucing maka pastikan bahwa kucing tersebut bebas penyakit rabies, untuk memastikan kucing bebas penyakit rabies maka perlu dilihat riwayat vaksinasi rabies sebagai upaya pencegahan penyakit tersebut pada kucing.

Bahaya Rabies Kucing Pada Manusia

Penyakit rabies merupakan penyakit berbahaya bagi hewan peliharaan kita dan manusia. Penyakit ini disebabkan oleh rhabdovirus yang ditularkan melalui gigitan dimana air liur kucing positif memiliki virus rabies. Paparan virus rabies bisa tertular akibat luka yang terbuka dan bisa juga menular melalui paparan virus diselaput lendir seperti mulut, hidung dan mata. Ketika virus memasuki tubuh hewan, virus ini kemudian menyebar melalui saraf untuk mencapai otak. Setelah di otak virus ini akan berkembang biak dengan cepat, dan saat itulah tanda-tanda klinis muncul. Virus ini kemudian bergerak dari otak ke kelenjar ludah dan bagian lain dari tubuh.

Kucing Menggigit manusia
Gambar Kucing Menggigit manusia

Seperti umumnya penyakit yang ditularkan oleh virus maka penyakit rabies pada kucing juga memerlukan masa inkubasi saat menyerang sistem pertahanan tubuh. Masa inkubasi virus rabies bisa berlangsung sekitar 4-12 minggu setelah terkena gigitan hewan yang positif terkena rabies.  Ada beberapa gejala yang dirasakan oleh manusia saat virus ini mulai menyerang seperti rasa gatal dan perih pada bekas gigitan kucing dan setelah beberapa hari badan akan terasa seperti ngilu dan kesemutan, Gejala lain yang bisa muncul adalah deman dan menggigil layaknya terkena flu, perasaaan gelisah, cemas dan bahkan timbul halusinasi. Lakukan segera pemeriksaan jika anda mendapatkan gejala seperti diatas dan merasa pernah mengalami kontak dan tergigit dengan anjing atau kucing. Perawatan yang tepat dan sesegera mungkin bisa menghindari resiko terburuk dari penyakit rabies yang bisa terjadi pada anda.

Sangat penting untuk dicatat, bahwa kucing dapat menularkan penyakit rabies beberapa hari sebelum menunjukkan tanda-tanda klinis rabies. Penyakit rabies ini dapat menular ke manusia melalui hewan penderita rabies (HPR) / hewan yang terinfeksi rabies. Jenis-jenis hewan penderita rabies yang bisa menularkan penyakit tersebut ke manusia adalah kucing, anjing, kera dan kelelawar.

Tanda-tanda klinis Penyakit Rabies Pada Kucing

Tanda-tanda klinis rabies bisa sangat bervariasi, dan presentasi atipikal sering lebih umum daripada yang khas. Konstelasi tanda-tanda klinis dalam apa yang disebut bentuk "prodromal" atau awal rabies dapat mencakup perubahan sikap dan perilaku (menjadi lebih soliter, cemas, gelisah, gugup, pemalu atau agresif) dan jenis-jenis perilaku tak menentu (gertakan, menjilat, mengunyah, menggigit benda disekitarnya, berjalan kesana kemari, menjadi bersemangat atau mudah tersinggung).

Bentuk paralitik atau fase rabies - yang kurang umum pada kucing tetapi lebih sering terjadi pada anjing - dapat meliputi kelesuan, disorientasi, inkoordinasi otot, air liur berlebih, gangguan kemampuan untuk menelan, "berbusa di mulut" dan perubahan nada vokalisasi (suara).

Bentuk rabies yang disebut "marah" terlihat dalam sebagian besar kasus kucing. Tanda-tanda atau gejala penyakit rabies ini termasuk menjadi sangat agresif, suka menggigit, adanya kelumpuhan, kejang dan hipersensitivitas terhadap suara dan sentuhan. Kucing yang terkena rabies memiliki tanda-tanda awal seperti cemas, gugup, menjilat, mengigit, dan terakhir terjadinya kelumpuhan. Tanda-tanda klinis atau gejala rabies pada kucing dapat muncul bervariasi mulai dari 2 minggu sampai 6 bulan, tetapi sebagian besar, terjadi kematian pada kucing 10 hari setelah terinfeksi virus rabies apabila tidak mendapatkan pertolongan secepat mungkin.

Pencegahan Penyakit Rabies Pada Kucing

Pencegahan yang paling efektif sampai saat ini adalah vaksinasi rabies. Tidak ada pencegahan lain selain vaksinasi. Salah satu cara menghindari penyakit rabies adalah mengkarantina kucing didalam kandang terus menerus untuk menghindari penyakit rabies dari kucing lain atau HPR lainnya. Vaksinasi rabies dilakukan pada saat kucing berumur 12 minggu (3 bulan) kemudian lakukan boster vaksin ulangan setiap 12 bulan (1 tahun). Fungsi vaksinasi ini adalah memberikan antibodi rabies yang maksimal didalam tubuh anjing untuk melawan virus rabies yang bisa masuk kedalam tubuh setiap saat. Sehingga vaksinasi rabies diharapkan mampu melindungi kucing kita dari penyakit rabies yang berbahaya tersebut. Jaga kebersihan kandang dan berikan makanan yang bergizi pada kucing sehingga kucing memiliki daya tahan tubuh yang baik untuk proteksi terhadap berbagai macam penyakit yang mengintai kucing kesayangan kita.

Semoga artikel tentang Pencegahan Penyakit Rabies Pada Kucing Terhadap Manusia dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan anda tentang pentingnya vaksinasi pada kucing untuk menghindari bahaya penyakit rabies.

.