Kue Balok : Kue Khas Jawa Barat Yang Bertahan Hingga Kini
Duniahobiku.com
- Kue balok, makanan khas dari jawa barat yang memiliki sejarah panjang. Hilangkah dari peredaran? Dulu 30 tahun
lalu pedagang kue balok marak di emper-emper toko atau dekat pasar. Sederhana
tapi bikin perut kenyang hanya dengan satu atau dua buah kue saja. Orang-orang
menyebutnya kue jibeuh, alias satu pun bikin kenyang.
Akibat
perkembangan mode kue yang diproduksi massal, dan dijajakan di toko-toko atau
pasar modern, kue balok agak tersisih. Beruntung sekali di kota Bandung masih
ada yang terus bergelut memasarkan kue balok.
Kenapa dinamakan kue balok?
Kue
balok merupakan salah satu cemilan tradisional khas Jawa Barat, bentuknya yang
berbentuk persegi panjang dan berukuran tebal mirip dengan balok sehingga
dinamakan kue balok. Rasanya hampir mirip dengan kue cubit namun ukurannya jauh
lebih besar dan tebal. Konon kabarnya kue ini merupakan makanan sehari-hari
warga Belanda pada saat sarapan pagi maupun saat bersantai disore hari ditemani
segelas teh hangat. Jadi kue balok
merupakan kue yang sudah sejak lama ada dan bertransfomasi menjadi kue kekinian
yang dicari para wisatawan yang berkunjung ke kota Bandung.
Di
daerah Andir atau Ciroyom, ada semacam kios khusus yang menjual kue balok.
Pengunjungnya juga cukup banyak. Setiap saat, kios itu selalu penuh dengan
orang yang jajan kue balok. Cukup kajojo kue balok di sana. Tak pernah sepi
pengunjung. Kenapa? Mereka ingin jajan yang murah meriah sesuai isi koceknya.
Padahal umumnya, mereka itu berkendaraan sepeda motor tapi ada juga yang datang
dengan mobil.
Salah
seorang penjual kue balok yang masih eksis walau diterpa jaman adalah Nana
(29). Ia melanjutkan usaha ayahnya yang berjualan kue balok ini sejak tahun
1977. Tak ada perubahan dari kue balok Nana, baik cita rasa maupun resepnya.
Itulah
salah satu gambaran, bagaimana sederhananya kue balok sebagai jajanan sederhana
tanpa kalah gizi. Sebab, kue itu terbuat dari tepung dicampur telor. Tepungkan
mengandung protein dan telor walau sedikit tetapi mengandung protein tinggi.
Dengan adonan bersama telor selain bergizi, juga membuat kue balok menjadi agak
wangi.
Cara
memasaknya juga Nana tidak menggunakan kompor gas melainkan tungku yang agak
besar menggunakan bahan bakar arang. Adonan kue balok dimasukkan ke dalam
pengukus yang sudah terukur, dibubuy di bawah bara api arang. Ketika masak
menjadi beukah, aduhai wanginya. Wangi karena dibubuy, juga campuran telornya.
cara pembuatan kue balok
Dimakan
hangat-hangat dalam suasana dingin pagi hari atau sore menjelang malam begitu
nikmat. Ditambah dengan teh manis hangat, sungguh menakjubkan. Bagi mereka yang
belum mencobanya, sekarang bisa datang ke Andir atawa Ciroyom.
Yusuf,
salah seorang pelanggan kue balok Nana mengaku berlangganan sejak tahun
1980.“Tak ada perubahan dari kue balok Nana ini dan tak pernah merasa bosan
menyantapnya. Bayangkan sejak harga kue balok itu Rp. 100 per biji, kini
menjadi Rp. 5000, kue balok Nana membiusnya menjadi pelanggan yang setia”.
Jika
dulu para penggemar kue balok kebanyakan orang-orang tua, dewasa ini yang
menyantapnya juga banyak kawula muda. Mereka tidak canggung dan selalu sabar
menunggu kue balok matang. Karena rata-rata kue balok matang antara 5-8 menit.
Selain
di Andir atawa Ciroyom, kue balok juga bisa dinikmati di restoran Bancakan Jl.
Trunojoyo Bandung. Paduannya di sana lebih mode lagi. Tetapi cara adonannya,
tidak jauh berbeda. Wanginya juga sama. Hanya paduannya, bisa teh manis atau
minuman lain yang dikehendaki pelanggan.
Wahai
kue balok, orang pun bikin olohok alias terpesona. Dengan kocek sederhana,
perut pun bisa kenyang. Badan hangat lagi. Tenaga alias stamina pun kembali.
kue balok merupakan makanan warisan karuhun yang tak tergoncang oleh
perkembangan jaman. Kue balok yang dipadu dengan teh manis. Pelesir ke kota
Bandung sambil menikmati kue khas tradisional sungguh menggugah selera.
Semoga
artikel Kue Balok : Kue Khas Jawa
Barat Yang Bertahan Hingga Kini dapat menambah wawasan anda tentang berbagai
kuliner khas yang ada di Indonesia.