Media Tanam Anthurium Agar Tanaman Tumbuh Subur
Duniahobiku.com
- Apa media tanam anthurium? Pertanyaan ini sering diajukan saat pertama kali
mengkoleksi tanaman cantik ini. Media tanam merupakan hal penting dalam
bercocok tanam sebab media tanam merupakan sarana agar tanaman dapat berdiri
kokoh dan menyerap unsur hara agar tumbuh optimal. Memilih media tanam yang
tepat dapat menjamin anthurium anda tumbuh sehat. Untuk mengetahui media tanam
yang tepat dan cara mencampur media tanamn yang baik silahkan simak terus
artikel dibawah.
Tanaman
yang sempat booming beberapa tahun
yang lalu dengan harga mencapai ratusan juta rupiah ini sangat cocok untuk
menghiasi taman dirumah anda agar terlihat makin menarik. Ada banyak jenis anthurium yang bisa anda koleksi, tanaman yang identik dengan daunnya yang
lebar dan tebal ini memang bisa menghadirkan suasana yang berbeda ketika
dipajang pada sudut rumah. Dua jenis anthurium yang paling populer adalah gelombang cinta dan jemani. Anthurium sebenarnya bisa tumbuh dimedia apa saja
bahkan tanah merah sekalipun, namun media tanam yang tepat akan punya andil
besar dalam menjaga kesuburan tanaman. Setiap penghobi biasanya memiliki
racikan dalam mencampur media tanam agar sesuai dengan kondisi lingkungan
tempat mereka akan ditanam.
Jika
akar tanaman bisa tumbuh dengan baik dan sehat maka otomatis tanaman akan
tumbuh sehat dengan ciri daun hijau segar dan kokoh, selain media tanam anda
juga perlu memperhatikan pot yang sesuai dengan ukuran tanaman agar akar bisa
bersikulasi dengan baik. Untuk lebih jelasnya simak pada penjelasan dibawah
ini:
1.
Spesies Anthurium
Anthurium
anggota keluarga Araceae populer
talas-talasan. Di situ juga termasuk keladi, philodendron, dan aglonema.
Diperkirakan pada genus Anthurium terdapat 800 spesies. Diantaranya adalah
spesies: Anthurium crystallinum, A. hookeri, A. jenmanii, dan A. plowmanii. Karena
banyaknya spesies anthurium, maka laceleaves
itu dibagi dalam 18 section. Kelompok
itu adalah: belolonchium, calomystrium, cardiolonchium, chamaerepium,
cordatopunctatum, dactylophyllium, derucrentium, digitinervium, gymnopodium,
leptanthurium, pachyneurium, polyphyllium, porphyrochitonium, scizoplacium,
semaeophyllium, tetraspermium, urospadix, dan xyalophyllium.
2. Media tanam Anthurium
Media
yang banyak mengandung tanah akan menyebabkan pertumbuhan terhambat, sebab akar
kesulitan untuk melakukan penetrasi. Sebaliknya media basah membuat akar cepat
busuk. Media berperan besar agar anthurium tumbuh sehat dan tampil prima.
Penanaman anthurium butuh media poros dan higienis. Media tanam sebaiknya
merupakan campuran berbagai bahan, sehingga sirkulasi (porositas) bisa diatur.
Ada berbagai jenis media yang bisa dipakai menanam, di antaranya pakis, sabut
kelapa, sekam, pasir malang, kaliandra, kotoran hewan, dan spagnum.
Media
harus dalam keadaan matang (diolah). Pengolahan bisa berupa memotong,
menghaluskan, menjemur, atau merendam. Pakis media favorit pekebun karena bisa
menyimpan air dalam jumlah yang cukup. Selain itu pakis menyediakan banyak
rongga sehingga akar leluasa berkembang. Daya tahannya kuat hingga 2 tahun dan
tidak mudah lapuk. Pakis bisa dipakai di dataran rendah dan tinggi, curah hujan
rendah atau tinggi. Jika anthurium dipelihara ditempat kering dan bersuhu
tinggi, media sabut kelapa layak jadi pilihan. Untuk menghindari jamur yang
sering menyerang anthurium media tanam bisa direndam pada larutan antijamur
(fungsida) sebelum dipakai.
Sabut
kelapa sanggup menahan air dalam jumlah banyak dan tahan lama, sehingga
kelembaban terjaga. Kekuranganya sabut kelapa mudah lapuk dan harus
dikombinasikan dengan media lain supaya lebih poros. Saat fase pembibitan sekam
padi paling banyak digunakan. Harga murah dan bersifat porous. Ada 2 jenis
sekam yang dipakai, segar dan bakar. Sekam segar kaya vitamin B1 yang menempel
di sisa sisa kulit ari. Kekuranganya, mudah busuk. Karena itu sebelum dipakai
harus difermentasikan. Sekam bakar disukai karena steril, daya tahun lebih dari
setahun, mudah menangkap air, dan porous. Akar mudah berkembang biak.
Kelemahanya sulit menyimpan air dan hara serta lama kelamaan butiran mengecil. Media
tanam kaliandra biasanya hanya digunakan sebagai campuran dengan media tanam yang
lain. Media pupuk kandang sebaiknya dihindari karena walaupun mempunyai unsur
hara yang tinggi tapi mudah menyebabkan timbulnya jamur pada akar Anthurium
yang bisa berakibat penyakit bercak kuning. Spagnum
moss bagus dipakai sebagai media persemaian. Untuk tanaman dewasa kurang
cocok lantaran bahan ini sangat kuat menyimpan air, sehingga butuh tambahan
bahan lain agar media lebih porous.
3.
Pemupukan Anthurium
Pertumbuhan
anthurium tergolong lambat. Inilah masalah yang sering dihadap hobiis.
Pemupukan dibutuhkan anthurium untuk sumber nutrisi dan hara. Di dalam pupuk
terkandung 12 macam unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Yang utama (unsur
makro) adalah nitrogen, fosfor, dan kalium. Sisanya (unsur mikro); boron (B),
besi (Fe), tembaga (Cu), mangan (Mn), seng (Zn), dan molibdenum (Mo). Pemberian
pupuk diberikan secara bijaksana, sesuai kebutuhan. Sebelum melakukan
pemupukan, ada 2 hal yang penting yang diamati: kesehataan tanaman dan kondisi
lingkungan. Jika tanaman sakit, obati dulu penyakitnya baru pupuk dapat diserap
optimal. Anthurium yang akarnya busuk tidak akan merespon pupuk.
Kondisi
lingkungan juga mempengaruhi aplikasi pemupukan. Saat musim hujan tunas muda anthurium
rentan busuk. Selain fungisida, tanaman bisa diperkuat dengan pemberian pupuk yang
mengandung Ca.
4. Penyiraman Anthurium
Air
merupakan komponen penting agar anthurium bisa tumbuh dengan baik. Air
dibutuhkan untuk membantu penyerapan hara. Jika kekurangan air daun anthurium
akan layu dan menguning. Jika tidak segera diatasi, tanaman akan layu permanen
dan berakibat pada kematian. namun jika berlebih, air di media menghambat kerja
akar. Akar sulit bernafas kemudian membusuk. Penyakit bercak kuning berasal
dari kelebihan air.
Semoga
artikel Media Tanam Anthurium Agar
Tanaman Tumbuh Subur dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda tentang
cara berkebun yang baik. Selamat mencoba!