Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teknik Budidaya Tanaman Sengon Untuk Menghasilkan Kayu Berkualitas

 Teknik Budidaya Tanaman Sengon Untuk Menghasilkan Kayu Berkualitas

Duniahobiku.com - Memiliki nilai ekonomis yang tinggi, budidaya tanaman sengon menjadi lirikan banyak orang sebagai lahan bisnis yang menjanjikan. Pohon sengon atau albasia mampu menghasilkan kayu sengon berkualitas tinggi yang harganya cukup stabil dan permintaannya setiap tahun cukup tinggi. Selain penggunaannya dalam bangunan seperti tiang bangunan dan pagar, kayu sengon juga banyak digunakan dalam produksi kertas, korek api, dan perabotan rumah tangga. Setiap tahunnya, lebih dari 500.000 m3 kayu sengon dibutuhkan oleh pasar. Kebutuhannya bahkan tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga banyak permintaan dari luar negeri.

Budidaya Tanaman Sengon

Sebagai tanaman yang diambil kayunya, budidaya sengon memang tidaklah sederhana. Diperlukan lahan yang cukup luas untuk menanam dan waktu yang diperlukan hingga panen juga cukup lama hingga mencapai 5-7 tahun. Ketelitian dan ketelatenan juga dibutuhkan untuk menghasilkan kualitas yang tinggi.

Sebelum memulai budidaya, tentunya harus ada lokasi yang tepat dan cukup untuk menanam sengon. Lokasi yang dibutuhkan untuk tumbuhnya pohon sengon adalah tanah yang subur, tidak mengandung tanah liat, datar, dan cukup air. Selain syarat tumbuhnya pohon, perlu juga diperhatikan akses jalan angkut dari lahan agar tidak ada masalah saat pemanenan.

Pembibitan menjadi salah satu proses yang memerlukan ketelitian dan kesabaran yang tinggi. Pembibitan sengon dilakukan melalui biji sehingga diperlukan ketelitian untuk memilih biji yang baik dan ketelatenan dalam persemaiannya. Agar proses perkecambahan lebih cepat, biji sengon yang terpilih harus direndam dalam air panas mendidih selama 15-30 menit. Setelah itu, biji didinginkan dengan cara merendamnya di air dingin selama 24 jam. Setelah itu barulah bisa dilakukan persemaian bibit.

Pembibitan Sengon
Pembibitan Sengon

Sebelum ditanami sengon, lahan harus dipersiapkan terlebih dahulu. Perlu dilakukan pembersihan lahan dari tumbuhan pengganggu termasuk rumput dan semak. Kemudian, dilakukan pengolahan tanah dengan pembajakan atau pencangkulan agar struktur tanah lebih baik untuk bercocok tanam. Setelah kondisi tanah baik, barulah bisa dilakukan persiapan untuk penanaman.

Sengon merupakan pohon besar sehingga perlu diperhatikan jarak tanam yang cukup antar pohon. Untuk mempemudah penanaman, tandailah tempat menanam dengan menancapkan bambu atau kayu yang sering disebut dengan ajir. Setelah itu, buatlah lubang sebesar 30 x 30 x 30 cm pada masing-masing titik penanaman. Bibit yang sudah siap ditanam diletakkan ke dalam lubang tersebut dengan hati-hati.

Karena merupakan pohon besar, perawatan sengon lebih sederhana dan tidak harus dilakukan setiap hari. Perawatan yang lebih rumit terjadi di awal penanaman. Diperlukan pengawasan yang cukup intense untuk mengetahui mana bibit yang tumbuh dengan baik dan mana bibit yang mati. Jika ada bibit yang mati, maka harus segera diganti dengan bibit baru. Kegiatan ini dinamai dengan penyulaman.

Setelah sengon tumbuh dengan baik, diperlukan perawatan lanjutan. Caranya adalah menyiangi tanaman penganggu disekitar, penggemburan tanah disekitar tanaman, pemangkasan cabang yang tidak berguna, dan penebangan pohon untuk memperbesar ruang tumbuh pohon sengon yang masih ada. Perawatan ini harus dilakukan secara teratur.

Perawatan Sengon
Perawatan Sengon

Setelah berusia lebih dari 5 tahun (biasanya 5-7 tahun), sengon siap panen. Proses panen memerlukan perencanaan yang baik mulai dari penebangan, pembersihan batang, pembagian batang, hingga pengangkutan. Penebangan harus dilakukan oleh ahli yang berpengalaman karena diperlukan teknik yang benar agar kayu tidak rusak saat ditebang. Proses lainnya hingga pengangkutan juga harus teliti dan telaten untuk menjaga kualitas. Jadi, lakukanlah persiapan dan perhitungan yang baik saat akan panen.