Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Desa Wisata Tomok Pintu Gerbang Wisata Pulau Samosir

 Desa Wisata Tomok

Duniahobiku.com - Berkunjung ke provinsi Sumatera Utara, tidak lengkap rasanya jika tidak singgah ke Danau Toba. Danau tekno-vulkanik dengan panjang 100 kilometer atau lebar 30 kilometer dan disebut-sebut sebagai danau terbesar di Asia Tenggara. Di tengahnya terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir. Desa Tomok terletak di Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia.

Desa Wisata Tomok

Desa Wisata Tomok di Pulau Samosir merupakan lokasi pertama yang biasa dikunjungi wisatawan. Tomok bisa dikatakan pintu gerbang untuk masuk Pulau Samosir melalui Pelabuhan Ajibata, Parapat. Selain terkenal dengan legenda Samosir dengan ikan mas, lokasi tersebut banyak menyimpan peninggalan sejarah.

Makam Raja Sidabutar

Makam Raja Sidabutar, salah satunya. Terletak di Desa Ambarita, Raja Sidabutar dipercaya sebagai manusia pertama yang menginjakkan kaki di Pulau Samosir. Menurut cerita masyarakat setempat, Sidabutar merupakan sosok raja yang sakti dan kuat. Rambutnya yang panjang dan gimbal disinyalir sebagai sumber kesaktiannya. Itulah mengapa Raja Sidabutar tidak pernah memotong rambutnya hingga ajal menjemput.

Makam Raja Sidabutar

Di lokasi tersebut terdapat sejumlah makam yang terbuat dari batu. Khusus makam Raja Sidabutar, sesuai pesan, jasadnya tidak ditanam dalam tanah melainkan ditempatkan dalam batu. Raja Sidabutar juga yang mempersiapkan sendiri makam dengan memanggil tukang pahat. Pembuatannya pun dilakukan dengan upacara khusus. Makam Raja Sidabutar merupakan makam terbesar di kompleks ini dan sudah berumur sekitar lebih dari 460 tahun.

Di sekeliling makam dihiasi simbol. Terdapat gambar ukiran kepala yang besar melambangkan Raja Sidabutar, sedangkan ukiran kepala yang ada di ujung satunya dengan ukuran yang lebih kecil menunjukkan permaisuri, Boru Damanik. Ukiran lelaki di bawah kepala raja yakni Panglima Guru Saung Lang Meraji.

Setiap pengunjung yang mau masuk ke kompleks makam harus mengenakan kain ulos, sebuah kain khas masyarakat Batak. Hal ini juga sebagai bentuk untuk menghormati tradisi warga setempat. Selain itu juga pertanda jika masyarakat menerima pengunjung secara terbuka.

Namun tetap saja ada cerita di balik ketentuan yang diberlakukan sejak Raja Sidabutar wafat tahun 1544 tersebut. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, jika ketentuan itu dilanggar maka pengunjung akan didatangi Raja Sidabutar dalam mimpi.

Di sekitar kompleks makam, pengunjung bisa menjumpai pahatan berbentuk payudara dan cicak. Menurut cerita, gambar payudara bermakna bahwa pria Batak menyukai wanita yang subur untuk melanjutkan garis keturunan. Salah satu ciri kesuburan wanita yang dipercayai di sana adalah yang memiliki pinggul dan buah dada besar, sedangkan cicak dimaksudkan agar orang Batak bisa hidup seperti cicak, mampu bertahan hidup di mana pun ia berada. Mungkin itu salah satu alasan banyak orang Batak yang sukses di perantauan.

pahatan makam raja sidabutar

Selain Kompleks Makam Raja Sidabutar, Pulau Samosir masih memiliki destinasi wisata lain yaitu Kampung Ambarita. Masyarakat di sana 100 persen adalah Batak Toba dan semuanya bermarga Siallagan. Ini sesuai nama raja yang berkuasa saat itu, Raja Siallagan.

Di sekitar Kampung Ambarita masih banyak terdapat bangunan-bangunan asli. Termasuk rumah adat Batak yang dijadikan tempat tinggal Raja Siallagan. Selain itu kursi-kursi dari batu, termasuk tempat pasung bagi si pengkhianat sebelum dieksekusi. Total ada delapan rumah adat Batak yang masih berdiri dan dijadikan tempat tinggal masyarakat setempat.

Untuk menuju lokasi tersebut dibutuhkan perjalanan cukup panjang. Sekitar 2,5 - 3 jam dari tempat menginap di Taman Simalem Resort. Itupun baru sampai di dermaga. Letak Pulau Samosir yang berada di tengah Danau Toba mengharuskan setiap pengunjung untuk menyeberang. Banyak jasa penyeberangan yang ditawarkan.

pelabuhan penyeberangan tomok

Bisa dengan kapal feri yang berangkat setiap dua jam sekali. Kapal motor juga ada yang setiap satu jam. Dari Prapat menuju Tomok dan Ambarita, pengunjung dikenakan biaya sewa Rp 750 ribu. Biaya lebih besar harus dikeluarkan jika memang lokasi yang dituju lebih banyak dan jauh.

Jika dananya mepet, tidak perlu khawatir. Sebab dengan membayar Rp 15 ribu per orang, pengunjung bisa sampai ke Pulau Samosir. Tentu saja harus bersabar. Sebab kapal baru akan berangkat jika sudah penuh. Berbeda dengan sistem charter, di mana bisa berangkat dan kembali sewaktu-waktu.

Waktu sehari tentu tidak cukup untuk bisa mengeksplorasi Pulau Samosir lebih mendalam. Idealnya 4-5 hari. Selain bisa menikmati Pulau Samosir juga bisa melihat matahari terbit dengan latar belakang keindahan Danau Toba. Di Taman Simalem Resort, wisatawan bisa menikmati sunrise dari tempat sempurna.

Wisata Oleh-oleh Tomok

Berkunjung kesuatu tempat wisata terasa kurang lengkap jika tidak membeli souvenir khas daerah tersebut. Anda bisa menjumpai berbagai sentra penjualan cinderamata khas pulau samosir tidak jauh dari pelabuhan. Ratusan kios souvenir ini siap meladeni anda mencari oleh-oleh buat kerabat dan anda sendiri, selain kain ulos, gantungan kunci dan bentuk miniature rumah adat khas batak bisa anda cari disini sebagai pajangan rumah dan kenang-kenangan.

Wisata Oleh-oleh Tomok

Rumah Adat Batak

Jika ingin melihat rumah adat batak secara langsung anda bisa menjumpainya di desa Tomok, letak rumah adat yang tidak jauh dari danau toba membuatnya makin menambah keunikan desa tomok.

Rumah Adat Batak

Demikian info wisata tentang Desa Wisata Tomok Pintu Gerbang Wisata Pulau Samosir semoga bermanfaat dan menambah daftar destinasi tempat wisata yang bisa anda kunjungi.