Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rhizanthes lowii Tumbuhan Langka Dari Gunung Gede

 Rhizanthes lowii Tumbuhan Langka Dari Gunung Gede

Pernahkah anda mendengar ada tumbuhan yang tidak memiliki akar, batang, dan hijau daun tapi bisa tetap hidup? Rhizanthes lowi merupakan salah satu tumbuhan tersebut.  Tumbuhan ini lebih dikenal dengan nama earth-star-mushroom atau jamur bintang bumi. Ingin mengenal lebih jauh Rhizanthes lowii tumbuhan langka dari gunung gede? simak terus artikel ini dan temukan keunikan rhizanthes.

Sejarah Tumbuhan Rhizanthes lowii

Rhizanthes pertama kali dideskripsikan dari gunung gede, Jawa Barat oleh Carl Ludwig Blume dalam bukunya Flora Javae. Di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) foto rhizhantes pertama kali dibuat dan dipublikasikan oleh De Wildae  pada tahun 1972. Bunga langka yang ditemukan di Sumatera pada 2019 lalu merupakan jenis Rhizanhes lowii tepatnya di kubuak, kecamatan Matur, Resor Agam Sumatera Barat saat sedang mekar sempurna dan saat ditemukan ternyata bukan hanya satu tapi ada beberapa.

Morfologi Rhizhanthes lowii

Rhizhanthes lowii adalah tumbuhan berbunga dan termasuk parasit sejati yang dapat tumbuh tanpa daun, batang, akar dan klorofil sehingga ia tidak mampu melakukan fotosintesis. Salah satu keunikan tumbuhan ini adalah endotermik dimana rhizanthes tidak hanya menghasilkan panas sendiri tetapi memiliki kemampuan dalam mengatur suhunya sendiri. Rhizanthes berbeda dengan tumbuhan parasit benalu (Loranthaceae)  yang memiliki daun batang dan akar dan mampu memproduksi karbohidrat. Rhizanthes memperoleh energi dan makanan dari induk semangnya “akar lete” (Tetrastigma lanceofolia) tumbuhan berkayu memanjat yang dapat tumbuh hingga 50 m.

Tanaman unik ini bisa ditumbuh didataran rendah, sedang bahkan dataran tinggi. Bahkan di Ketambe, rhizanthes ditemukan pada ketinggian 350-400 meter diatas permukaan laut, ditanah berbatuan limestone dengan kondisi tanah berdrainase baik.

Pertumbuhan Rhizanthes Lowii

Rhizhanthes berasal dari mycelium yang membelah diri setelah mencapai ukuran tertentu tumbuhan ini kemudian  menembus jaringan permukaan epidermis Tetrastigma lanceofolia. Mula-mula hanya sebesar kutil lalu membesar seperti kelereng bergaris tengah 1 cm. Warnanya seperti daun kering. Dari ukuran sebesar kelereng sampai besar dan terbuka dibutuhkan waktu yang cukup lama sekitar 20 bulan.

Beberapa hari sebelum “mahkota bunga” terbuka, bunga rhizhantes berbentuk oval dan memiliki warna putih susu. Ketika bunga terbuka pada bagian pusat bunga berwarna cokelat. Berbulu rapat sepanjang kurang lebih 1 cm membulat bergaris tengah sekitar 4 cm. Sedang kearah luar berwarna putih melingkar pada area selebar 5 cm berbulu pendek dengan warna coklat. Bentuknya seperti cawan.

Bagian berwarna merah-coklelat mengkilap tanpa bulu disebut “cuping” (lobus) berbentuk lanset sebanyak 14-18 lobus dengan tambahan bangunan bagai cacing yang makin keujung bentuknya semakin meruncing. Panjangnya kurang lebih 7 cm dan memiliki warna bunga yang cantik dan dapat bertahan sekitar 5-7 hari. Saat itulah semut akan datang berbondong-bondong menutupi hampir seluruh permukaan bunga. Setelah itu warnanya akan berangsur kusam menjadi hitam lalu membusuk. Pada salah satu kerabat rhizanthes yaitu Raflessia yang memiliki bunga raksasa dan berbau terdapat lima perianth lobus.

Rhizanthes lowii Parasit Sejati

Jika pada Raflessia kita dapat menjumpai bunganya dipohon dan berada beberapa meter diatas permukaan tanah maka hal itu berbeda pada Rhizanhes lowii. Rhizhantes tidak pernah ditemukan dalam keadaan seperti itu dan umumnya ditemukan dipermukaan tanah, sehingga sering dikira tumbuhan yang independen. Padahal tumbuhan ini merupakan parasit sejati yang hanya dapat hidup dari induk semangnya Tetrastigma lanceofolia.

Rhizanthes termasuk suku Rafflesiaceae dimana anggotanya merupakan tumbuhan parasit sejati yang sangat bergantung kepada induk semangnya. Beberapa diantaranya adalah Rafflesia, Mitrasremma, Rhizhanthes dan Sapria. Rhizanhes lowii merupakan jenis paling kecil dengan garis tengah kurang lebih 15 cm dan jika dihitung secara keseluruhan termasuk lobus mencapai sekitar 30 cm. Beberapa diantara jenis Rhizhantes yaitu Rhizanthes zippeli amat sulit dijumpai karena habitatnya dialam yang cenderung tumbuh dihutan hujan tropis yang sangat rapat diantara semak dan terkadang dijumpai dilereng yang curam menambah makin langkanya tanaman ini.

Penebangan hutan yang marak terjadi di pada habitat asli Tetrastigma lanceofolia membuat keberadaan Rhizanhes lowii semakin diambang kepunahan. Bahkan Rhizanthes telah masuk dalam daftar CITES             (Convention on International Trade in Endengered Species Of Wild Flora and Fauna). Indonesia sendiri telah mengeluarkan SK. Mentei Pertanian Republik Indonesia tahun 1976 dimana disebutkan bahwa Rhizanthes dan semua anggota suku Raflesiaceae dikatefgorikan sebagai tanaman langka dan hampir musnah (Vulnerable).

Semoga artikel “Rhizanhes lowii Tumbuhan Langka Dari Gunung Gede” akan menambah pengetahuan kita tentang flora dan fauna Indonesia yang keberadaannya semakin langka dari hari kehari. Jika suatu hari kita menemukannya dihutan kita telah mengenalnya sebagai tanaman langka yang mesti dilindungi dari tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.

 

 

 

 .