Mancing Tonda DiLaut dan Target Ikan
Mancing
tonda atau dikenal sebagai trolling merupakan salah satu metode mancing
menggunakan kapal yang berjalan sambil menyeret umpan dibelakang kapal sehingga
memanacing ikan mengejarnya. Ikan apa saja yang menjadi target menggunakan metode tonda / trolling ? Simak artikel ini dan siapa
tahu anda tertarik menggunakan metode ini dalam menangkap ikan dilaut.
Mancing
tonda biasanya dilakukan saat siang hari ditengah laut walau ada juga yang
melakukannya saat malam hari. Teknik ini paling tepat untuk mengincar ikan-ikan
berparuh (billfish) seperti ikan
marlin, layaran, ikan todak dan kelompoknya. Ikan-ikan pelagis yang biasanya
dipancing menggunakan cara popping
dan jigging juga sering terpancing
menggunakan metode trolling.
Ikan Target Metode Trolling
Ikan-ikan
karang sering juga terpancing dengan metode trolling
tetapi kali ini kita akan membahas
beberapa jenis ikan yang menjadi target utama para pemancing. Beberapa
diantaranya adalah :
Marlin Hitam
Anda
tahu berat ikan marlin hitam terbesar yang pernah ditangkap? 1656 lbs atau sekitar
750 kg. Anda pasti bisa membayangkan bagaimana besarnya ikan tersebut. Ikan ini
ditangkap nelayan pada tahun 1984 dimana ikan marlin tersebut diperkirakan
berumur sekitar 32 tahun. Ikan jantan memiliki postur lebih kecil dibandingkan
ikan betina. Ikan marlin dapat hidup sekitar 50 tahun.
Rekor
pancingan ikan marlin lain dengan menggunakan umpan ikan tuna seberat 70 kg
adalah marlin seberat 1402 lbs (635 kg) yang berhasil didapatkan seorang
pemancing bernama Paulo Amomirim di Victoria, Brazil.
Marlin
hitam hidup didaerah tropis baik dilaut atlantik maupun perairan indo-pasifik. Ikan
marlin dapat ditemukan diperairan terbuka sekitar seribu mil dari pantai.
Marlin banyak terdapat didasar yang berstruktur seperti pulau, gunung laut dan
tubiran dimana banyak plankton dan ikan kecil. Ikan besar dan predator juga
terdapat disini sebagai sebuah siklus rantai makanan. Ikan marlin senang
memangsa ikan tuna dan cumi-cumi.
Layaran / Sailfish
Sailfish
(Istiophorus platypteru) merupakan
jenis ikan yang hanya terdapat diperairan Pasifik dan Samudera Hindia. Sirip
punggungnya seperti layar sehingga disebut ikan layaran dan memiliki mulut atas
lancip seperti tombak. Layaran atau sailfish
termasuk perenang cepat dilautan, top speednya
dapat mencapai 110 km/jam.
Sirip
yang ada pada tubuh sailfish
berfungsi untuk menghangatkan tubuh dan pendinginan. Ikan ini akan terlihat
sesaat membuka sirip layarnya setelah berenang cepat. Ikan ini biasanya akan
melompat saat terkena pancing seperti ikan berparuh lainnya. Lompatan ini
menjadi salah satu atraksi hiburan buat para nelayan/pemancing. Walaupun
demikian kita mesti waspada terhadap bahaya dari mulutnya yang seperti tombak.
Ikan
layaran dapat tumbuh sekitar 1-3 meter dengan berat sekitar 90 kg. Ikan ini
paling mudah dipancing saat sedang bergerombol memakan plankton. Makanan ikan layaran
berupa ikan kembung, makarel, cumi-cumi dan gurita.
Marlin Loreng
Marlin
loreng memiliki nama ilmiah Tetrapturus
audax. Berdasarkan penelitian ikan marlin loreng berenang sepanjang 50 km
setiap harinya. Ikan marlin terbesar
yang pernah ditemukan memiliki panjang sekitar 4 meter dengan berat 224 kg di Selandia
Baru.
Di Indonesia ikan ini dapat kita temukan di Samudera
Hindia dan dalam jumlah cukup besar dapat kita temukan di perairan Hawaii.
Makanan marlin loreng adalah ikan, cumi-cumi, udang dan kepiting. Moncong ikan
ini sangat kuat, pada salah satu pemberitaan dikabarkan bahwa moncong ikan ini
dapat menembus perahu yang terbuat dari kayu oak, padahal kayu oak merupakan
salah satu jenis kayu yang sangat keras.
Ikan Todak
Ikan
todak atau broadbill swordfish
memiliki nama ilmiah Xiphias gladius
dan merupakan salah satu ikan tercepat yang berada dilautan. Ikan ini bahkan
mampu menyelam hingga kedalaman 650 meter tanpa mengalami kejutan tekanan (barotrauma).
Todak merupakan salah satu jenis billfish
yang mampu melawan ikan hiu.
Ikan
todak dapat tumbuh hingga mencapai berat 540 kg tetapi kenyataan dilapangan
untuk memancing ikan seberat 350 kg sudah termasuk hebat. Kebanyakan ikan todak
yang terpancing memiliki berat sekitar 100 kg atau dibawahnya. Menaikkan ikan
todak diperahu merupakan mimpi bagi para pemancing professional.
Ikan todak hidup dengan memangsa ikan tuna, cumi-cumi, gurita, ikan terbang, sarden, dan salem. Ikan todak memiliki panjang cucuk sekitar 1/3 dari panjang total tubuhnya.
Waktu Memancing Metode Tonda
Trolling
atau tonda umumnya dilakukan pada siang hari tetapi terkadang ada juga yang
melakukanya saat malam hari namun sangat beresiko. Musim paling baik
menggunakan metode ini adalah pada saat ikan bermigrasi. Para nelayan professional
biasanya mengetahui dengan baik kapan akan melakukan trolling.
Kebiasaan
makan ikan dipengaruhi oleh gelombang dan pasang surut. Saat pasang naik
melakukan trolling memiliki peluang
lebih sukses dibandingkan saat surut. Bulan merupakan salah satu faktor penentu
terhadap terjadinya pasang-surut. Pada saat bulan purnama ikan-ikan besar aktif
makan dimalam hari karena banyak ikan kecil yang naik kepermukaan.
Trolling
pada saat cuaca cerah disiang hari dapat menggunakan umpan yang relatif kecil
tetapi saat mendung dan gerimis atau hujan menggunakan umpan berukuran besar
memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi.
Semoga
artikel “Mancing Tonda DiLaut dan Target Ikan” dapat bermanfaat buat anda yang
akan memancing menggunakan metode ini. Memancing dilaut harus menyiapkan fisik
yang prima terutama saat memancing “monster laut” dari jenis ikan berparuh,
kekuatannya yang luar biasa membutuhkan stamina yang prima saat anda berjuang
menaklukkannya.