Buaya Hewan Paling Setia Di dunia
Buaya
darat! Pernah mendengar istilah ini. Sebutan ini berkonotasi negatif bagi
siapapun yang mendengarnya padahal selama ini buaya menjadi korban fitnah
paling kejam dimuka bumi. Entah siapa yang pertama kali mendengungkan istilah “buaya
darat” sehingga membuat akhirnya terjadi “pembunuhan karakter” buaya yang
sesungguhnya. Ingin tahu kebenaran tentang buaya yang sesungguhnya? Simak terus
artikel ini agar anda mengetahui siapa
sesungguhnya” buaya darat” itu.
Selayang Pandang Tentang Buaya
Buaya
merupakan salah satu hewan purba yang masih bertahan hingga kini dan tidak
mengalami banyak perubahan evolusi. Buaya juga merupakan salah satu hewan yang
memiliki rahang yang sangat kuat dan tercatat memiliki kekuatan gigitan paling
besar, 5000 psi (pounds per square inch) atau setara dengan 315 kg/cm2.
Bandingkan dengan gigitan anjing rottweiller
yang hanya sekitar 335 psi atau gigitan hiu putih sebesar 400 psi, sangat jauh
berbeda bukan.
Buaya
dapat tumbuh hingga kurang lebih 6 meter dengan berat bisa mencapai 1 ton
lebih, bahkan pernah ditemukan buaya sepanjang 7 meter lebih. Salah satu jenis
buaya terganas adalah buaya muara dan buaya nil yang telah membunuh ratusan
manusia setiap tahunnya. Mendengar cerita diatas tentunya anda akan
berimajinasi bahwa buaya merupakan hewan buas dan memiliki sifat sangat
berbahaya? Jawabannya bisa iya dan bisa juga tidak tergantung sudut pandangnya.
Mengapa
diatas saya menjawab bisa iya dan bisa tidak? Sebab secara naluri buaya akan
mempertahankan wilayahnya dan akan menyerang siapapun dan apapun yang mencoba
melanggar teritorial dan dianggap mengancam keselamatan anak-anaknya? Bukankah
manusia juga akan melakukan hal yang sama untuk melindungi anak-anaknya. Tetapi
jika mau sedikit fair terhadap hewan
ini ternyata buaya memiliki satu sifat unggul yang mungkin tidak banyak
dimiliki oleh manusia, setia !!!
Buaya Hewan Paling Setia
Coba
saja anda browsing di Google dan
memasukkan kata kunci hewan paling setia. Apakah hachiko anjing Jepang,
lovebird, merpati. Ternyata hasil yang muncul malah buaya. Hewan yang selama
ini identik dengan kata “buaya darat”. Andaikan buaya bisa bicara tentunya dia
akan memprotes ketiadakadilan yang terjadi pada kaumnya. Ahh. Sungguh lebay
penulisnya.
Apakah
ada bukti bahwa buaya merupakan hewan paling setia? Tentunya kita butuh data
untuk mendukung pernyataan tersebut. Salah satu badan bernama Rockefeller Wildlife Refuge di Lousian
melakukan suatu percobaan selama 10 tahun dan mengamati tingkah laku beberapa
ekor buaya jantan dan hasilnya sungguh mengejutkan. Ternyata 70% buaya selalu
memilih pasangan yang sama setiap kali musim kawin tiba. Padahal mereka punya
banyak kesempatan untuk “selingkuh” mengingat ditempat tersebut banyak buaya
betina lain. Ada yang tersindir membaca artikel ini? Maaf saya lagi membahas
buaya jadi mohon jangan tersinggung dan baperan, kalau anda merasa bersalah
segera saja bertobat. JJ
Salah
satu adat istiadat di nusantara ternyata sudah mengakui sifat baik dari buaya
buktinya masyarakat Betawi menggunakan roti buaya sebagai salah satu syarat
seserahan yang mesti dibawa pada saat acara pernikahan tradisonal masyarakat
Betawi. Buaya menjadi simbol kesetiaaan dan berharap hubungan pernikahan akan
langgeng selama-lamanya. Bahkan konon menurut beberapa cerita jika buaya betina
mati terlebih dahulu maka buaya jantan
lebih memilih “menduda “ dan tidak mencari pasangan lain. Wow..pasti ibu-ibu pada
cemburu mendengarnya. Kalau di dunia manusia sih kayaknya sulit mencari tipe
seperti buaya, boro-boro menduda, kuburan istri belum kering suaminya sudah
kawin lagi. Tapi tidak semua loh berperilaku demikian, masih banyak kok pria
baik didunia dan setia salah satunya yang mengetik artikel ini JJ
(HOAX).
Sejarah awal istilah Buaya Darat
Laki-laki
yang suka mempermainkan perasaan wanita dan gonta-ganti pasangan sering disebut
buaya darat, pria beristri yang selingkuh juga disebut buaya darat, pria
beristri banyakpun kadang disebut buaya darat. Lalu darimana istilah buaya
darat berasal?
Menurut
beberapa cerita yang masih perlu ditelusuri lebih lanjut kebenarannya. Konon
dahulu kala di suatu daerah Jember bernama Soronganyit terdapat peternakan
buaya yang dipelihara dalam sebuah tambak. Buaya-buaya tersebut sering naik
berjemur kedarat. Tak disangka pada suatu hari sang pemilik tambak merasa kehilangan
seekor buaya jantan. Hal tersebut tentunya membuat seisi desa menjadi khawatir
tentang keberadaan buaya jantan tersebut.
Banyak warga desa yang khawatir jika buaya jantan tersebut menyerang
warga desa .
Setelah
mencari kesana kemari buaya tersebut tidak ditemukan hingga akhirnya masyarakat
desa mulai bosan mencarinya dan mengganggap buaya tersebut telah hilang. Namun
tidak disangka setelah 3 bulan terdengar cerita bahwa ditemukan seekor buaya
jantan didesa tetangga pada lahan kering dan tandus. Namun yang mengherankan
buaya tersebut ternyata masih hidup. Selidik punya selidik ternyata menurut
beberapa warga buaya tersebut bertahan hidup dengan buaya-buaya betina yang
berada disekitarnya bahkan buaya jantan tersebut mengawini betina yang sangat
muda. Perilaku tersebut dianggap tidak patut sehingga akhirnya perilaku buaya
jantan tersebut tersebar luas dimasyarakat. Setelah kejadian tersebut siapapun
yang memiliki perilaku tidak patut terhadap pasangannya akhirnya disebut dengan
istilah “buaya darat” dan istilah tersebut akhirnya melekat hingga kini.
Semoga
artikel “Buaya Hewan Paling Setia Di dunia” akan membuat pandangan anda tentang
buaya sedikit berubah. Walaupun buaya hewan buas tetapi sifatnya ternyata bisa
menjadi teladan buat para “Buaya darat” sesungguhnya.