Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Serat Papirus kertas berharga Mesir Kuno

 serat papirus kertas berharga mesir kuno

          Firaun merupakan raja bangsa mesir kuno yang paling terkenal dan tercatat dibeberapa Kitab Suci dari beberapa agama di dunia. Tapi pernahkah terpikirkan bagaimana kita bisa mengetahui tentang sejarah bangsa mesir kuno? Ternyata catatan sejarah tersebut tertulis diatas kertas yang dibuat pada zaman mesir kuno. Salah satu bahan pembuat kertas yang digunakan pada masa itu adalah papirus. Apakah papirus itu? Jika ingin mengetahui lebih dalam tentang tanaman papirus, simak terus artikel ini.

       Ada banyak jenis tanaman diseluruh dunia. Baik tanaman yang tumbuh didarat maupun yang tumbuh dan berkembang biak didalam air. Salah satu tanaman air yang memiliki fungsi yang spesifik dan sangat terkenal adalah papirus. Papirus dianggap sangat berjasa karena digunakan sebagai media dalam mencatat sejarah bangsa Mesir kuno, sehingga sejarah ini tidak hilang dan masih tersimpan dengan baik di museum dan perpustakaan. Serat papirus digunakan pada masa pemerintahan bangsa mesir yang dipimpin oleh raja Firaun.         

1.      Sejarah Papirus

Papirus berasal dari bahasa Yunani (papyros) yang belum diketahu pasti asalnya dan artinya tetapi makna kedua dari bahasa Yunani (Byblos) diperkirakan diambil dari sebuah nama kota Byblos di Fenisia. Seorang penulis Yunani pada abad ke-4 SM bernama Theophrastus menggunakan kata papirus yang merunjuk kepada tanaman yang digunakan sebagai bahan makanan dan Byblos untuk pabrik yang sama yang bergerak dibidang nonpangan, seperti tali pengikat, keranjang, atau permukaan untuk menulis. Dalam bahasa Mesir papirus disebut Wadj atau djet. Papirus juga dapat merujuk pada dokumen yang ditulis pada lembaran bahan yang disatukan dan digulung menjadi sebuah gulungan /kitab yang merupakan cikal bakal sebuah buku.

Papirus di zaman mesir kuno dianggap sesuatu yang berharga karena nilainya masih sangat mahal. Perkembangan selanjutnya dari papirus dikenal dalam bahasa inggris sebagai paper, papier dalam bahasa Belanda dan papel dalam bahasa Spanyol yang berarti kertas. Penggunaan kata kertas digunakan hingga kini di seluruh dunia meskipun dalam bahasa yang berbeda.

2.      Papirus dan ciri fisik

Papirus (Cyperus papirus) adalah sejenis tanaman air yang sangat terkenal sebagai bahan pembuat kertas di masa mesir kuno. Tanaman ini memang dapat kita jumpai tumbuh di tepian sungai Nil dan lembah sungai Nil. Bangsa Mesir kuno telah memanfaatkan tanaman ini sejak 3500 tahun sebelum masehi dalam proses pembuatan kertas. Perubahan geografis didaerah sungai Nil dan berkembangnya pemakaian kulit binatang sebagai alternatif pengganti papirus membuat tanaman air ini tidak lagi berkembang biak dengan baik bahkan populasinya semakin menurun dengan drastis. Papirus saat ini dapat ditemukan ditepi-tepi danau kecil dan sungai di Afrika. 

proses pembuatan papirus
Gambar Proses Pembuatan Papirus

          Bangsa Mesir kuno membuat kertas dengan cara mengambil kulit-kulit tipis/halus (empulur) dari tanaman papirus lalu mengolahnya menjadi lembaran kertas, prosesnya pun dilakukan secara hati-hati agar lembaran tipis tersebut tidak sobek. Perkembangan kertas dari masa ke masa semakin modern. Berbeda dengan pembuatan kertas papirus dimasa lampau, kertas modern diproduksi dengan proses pembuatan yang relatif lebih mudah dan cepat sehingga terkadang tidak dihargai dan hanya dicoret-coret atau dibakar.

tanaman papirus
Gambar Tanaman Papirus

       Tanaman papirus memiliki ciri fisik daun yang melebar ke samping mirip seperti rambut seseorang yang terjurai, tanaman papirus dapat tumbuh setinggi 3-5 meter dan memiliki daun berbentuk segitiga. Sekeliling dasar tangkai tumbuh anakan berserabut pendek. Karakter pohon papirus sangat halus, dan tidak memiliki bonggol serta duri. Tanaman ini umumnya tumbuh didaerah yang berair tetapi juga dapat tumbuh ditanah selama tanah tersebut selalu dalam keadaan lembap.

3.      Fungsi Serat Papirus

Manusia sudah mengenal serat dari pohon papirus sejak tahun 3500 SM dan menerapkannya dalam berbagai kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa fungsi serat papirus:

·         Serat papirus dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan tikar

·         Bahan obat-obatan tradisional

·         Media untuk menulis beberapa kitab suci

·         Perahu buluh

·         Tali

·         Sandal

·         Keranjang

·         Perangkap ikan

·         Nampan

·         Atap

·         Lukisan, dan lain-lain.

      Papirus dibuat dari batang tanaman papirus ( Cyperus Papirus) . Kulit luar terlebih dahulu dihilangkan dan empulur bagian dalam berserat yang lengket dipotong memanjang menjadi strip tipis dengan panjang sekitar 40 cm (16 inci). Strip tersebut kemudian ditempatkan berdampingan di atas permukaan yang keras dengan ujungnya sedikit tumpang tindih dan kemudian lapisan strip lainnya diletakkan di atas dengan sudut kanan. Strip yang telah direndam dalam air cukup lama dapat meningkatkan daya rekat. Saat masih lembab, kedua lapisan tersebut disatukan menjadi satu lembar. Lembaran tersebut kemudian dikeringkan di bawah tekanan. Setelah kering, lembaran tersebut dipoles dengan benda bulat, batu, kerang atau kayu keras bulat.  Lembaran atau kollema, dapat dipotong agar sesuai dengan ukuran yang diinginkan atau direkatkan untuk membuat gulungan yang lebih panjang. Titik di mana kollema bergabung dengan lem disebut kollesis. Tongkat kayu akan dipasang pada lembaran terakhir dalam gulungan, membuatnya lebih mudah untuk membentuk gulungan strip panjang yang dibutuhkan, sejumlah lembaran tersebut disatukan, ditempatkan sehingga semua serat horizontal yang sejajar dengan panjang gulungan berada di satu sisi dan semua serat vertikal di sisi lainnya. Biasanya, teks pertama kali ditulis pada rekto , garis-garis yang mengikuti serat, sejajar dengan tepi gulungan yang panjang. Kedua, papirus sering digunakan kembali, dengan tulisan melintasi serat pada verso.  Pliny the elder menjelaskan metode menyiapkan papirus dalam buku Naturalis Historia.

Dalam iklim kering, seperti Mesir, papirus stabil, terbentuk dari selulosa sangat tahan busuk tetapi penyimpanan dalam kondisi lembap dapat menyebabkan tumbuhnya jamur sehingga merusak papirus. Gulungan papirus perpustakaan disimpan dalam kotak kayu dan peti dibuat dalam bentuk patung. Gulungan papirus diatur menurut subjek atau penulis, dan diidentifikasi dengan label tanah liat yang mencantumkan isinya tanpa harus membuka gulungannya. Dalam kondisi Eropa, papirus tampaknya hanya bertahan dalam hitungan decade, sebuah papirus berusia 200 tahun dianggap luar biasa.

Upaya sporadis untuk menghidupkan kembali pembuatan papirus telah dilakukan sejak pertengahan abad ke-18. Penjelajah Skotlandia James Bruce bereksperimen pada akhir abad ke-18 dengan tanaman papirus dari Sudan, karena papirus telah punah di Mesir. Juga di abad ke-18, Sisilia Saverio Landolina memproduksi papirus di Syracuse, tempat tanaman papirus terus tumbuh di alam liar. Selama tahun 1920-an, ketika Egyptologist Battiscombe Gunn tinggal di Maadi, di luar Kairo, dia bereksperimen dengan pembuatan papirus, menanam tanaman di kebunnya. Dia memukuli batang papirus yang diiris di antara dua lapisan linen, dan menghasilkan contoh papirus yang sukses, salah satunya dipamerkan museum Mesir di Kairo.  Teknik modern produksi papirus yang digunakan di Mesir untuk perdagangan turis dikembangkan pada tahun 1962 oleh insinyur Mesir Hassan Ragab menggunakan tanaman yang telah diperkenalkan kembali ke Mesir pada tahun 1872 dari Prancis. Baik Sisilia dan Mesir memiliki pusat produksi papirus yang terbatas. (Sumber  : Wikipedia)

Papirus terpanjang yang kita kenal ialah PAPIRUS HARRiS I, Nama ini diambil dari nama kolektor bernama Anthony Charles Harris (1790-1869). Papirus Harris I hanya bagian kecil dari koleksi Harris. Papirus ini sekarang disimpan di British Museum, London panjangnya kira-kira 41 meter dan merupakan papirus terpanjang dari Mesir. Papirus Harris I berisi sekitar 1500 baris teks. Lembar papirus berbeda-beda menurut kegunaannya, ukuran terbesar lebarnya ± 47 cm, ukuran biasa 35.5 cm dan 42 cm, ukuran yang lebih kecil ± 18-21 cm. Namun ada juga lembaran papirus yang direkatkan atau dijahit hingga menghasilkan lembaran papirus dengan panjang sekitar 12 hingga 30 meter. Lembaran papirus ukuran besar dan sedang biasanya untuk surat-surat resmi, surat dagang dan rekening. Sedangkan lembaran papirus yang kecil biasanya untuk karya-karya sastra.

      Serat papirus merupakan salah satu bukti bagaimana kertas berharga yang dibuat bangsa Mesir kuno dapat membuat kita mengenal tentang peradaban suatu bangsa di masa lalu. Kita mesti menyadari bahwa sejarah dapat mengajarkan banyak hal kepada kita untuk dijadikan pelajaran di masa sekarang.