Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rendang Makanan Khas Sumatera Barat Terlezat di Dunia

 rendang makanan khas sumatera barat terlezat di dunia

          Rendang ! siapa sih yang punya hobi makan tapi tidak mengenal makanan yang satu ini. Rendang bahkan telah dinobatkan sebagai hidangan terlezat didunia versi CNN (50 Most Delicious Foods).  Makanan khas Sumetera Barat ini memang begitu mengggoda dan menggugah selera. Aroma dan citarasanya mampu membuat ketagihan. Bagi masyarakat Minangkabau, rendang bukan hanya dianggap sebagai makanan lezat tetapi telah menjadi bagian dari adat dan budaya. Ingin mengenal rendang lebih jauh? simak terus artikel ini.

          Kuliner lezat ini sempat menjadi viral dimana Malaysia menganggap bahwa rendang merupakan masakan khas dari negeri mereka bukan dari Indonesia. Rendang memang populer di negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina dan Thailand tetapi tektstur, rasa dan aroma memiliki perbedaan. Rendang yang ada di negeri Jiran memiliki warna yang lebih pucat dan basah, aroma dan citarasanya kalah jauh dibandingkan dengan rendang yang berasal dari Sumatera Barat.

1.           Sejarah Rendang

Rendang berasal dari daerah Sumatera Barat tepatnya Minangkabau. Rumah makan Padang merupakan salah satu sebab mengapa makanan lezat ini cepat menyebar ke seluruh Indonesia bahkan dunia. Rendang sendiri tidak dapat lepas dari adat dan budaya masyarakat Minangkabau, rendang menjadi hidangan paling favorit yang disajikan pada saat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha bagi umat Muslim. Rendang kering yang telah diolah dapat disimpan hingga beberapa bulan dan menjadi bekal pada saat merantau atau dalam perjalanan bisnis kala itu.

Menurut catatan sejarah, rendang juga digunakan masyarakat Minangkabau sebagai hidangan wajib dalam setiap upacara adat. Rendang bagi masyarakat Minang, Sumatera Barat bukan hanya sebagai hidangan lezat tapi memilikii makna simbolik. Secara simbolik, dagiang (daging sapi) melambangkan “niniak mamak” (para pemimpin suku adat), Karambia (kelapa) melambangkan “cadiak pandai” (kaum intelektual), Lado (cabai) melambangkan “alim ilama” yang tegas mengajarkan syariat agama, dan pamasak (bumbu) melambangkan keseluruhan masyarakat Minangkabau.

2.           Variasi Rendang

Secara umum rendang dibuat dari daging sapi, tetapi dalam perkembangannya muncul variasi baru rendang dengan menggunakan bahan baku lain selain daging sapi. Berikut beberapa variasi pengolahan rendang :

  • Rendang daging: (randang dagiang) merupakan rendang yang paling sering kita jumpai di acara-acara khusus. Bahan baku rendang ini dapat berasal dari daging sapi, kerbau, kambing maupun domba.
  • Rendang Ayam: Rendang yang bahan baku pembuatannya berasal dari daging ayam, bisa berasal dari ayam kampung ataupun ayam ras.
  • Rendang bebek : (randang itiak) dari namanya kita pasti dapat menebak kalau bahan baku pembuatannya rendang bebek berasal dari daging bebek. Daging bebek yang muda akan membuat rasa rendang bebek terasa lembut dan tidak alot.
  • Rendang hati : Rendang yang bahan baku pembuatannya berasal dari hati sapi.
  • Rendang telur (randang talua): rendang yang bahan baku pembuatannya berasal dari telur ayam tetapi bentuknya lebih menyerupai keripik.
  • Rendang Paru : rendang yang bahan baku pembuatannya berasal dari paru-paru sapi.
  • Rendang ikan tongkol : rendang yang satu ini bahan bakunya berasal dari lautan dan memakai jenis ikan tongkol sebagai bahan baku utamanya.
  • Rendang suir (randang runtiah): rendang yang satu ini memakai daging ayam atau daging sapi dimana daging tersebut disuir atau diurai kecil-kecil, mirip dengan cara pembuatan abon.
  • Rendang kerang (randang lokan): rendang yang baku pembuatannya berasal dari kerang laut. Biasanya rendang kerang dibuat oleh masyarakat pesisir yang hidup dekat dengan laut seperti Pariaman dan pesisir selatan Sumatera.
  • Rendang pensi : Rendang yang bahan baku pembuatannya berasal dari pensi (kerang air tawar berukuran kecil) merupakan kerang endemik yang hidup didasar danau Maninjau, kabupaten Agam.
  • Rendang Belut : rendang yang bahan baku pembuatannya berasal dari belut dan biasanya diolah menggunakan berbagai jenis daun sehingga menghasilkan rasa asam dan pedas. Rendang belut merupakan rendang khas kabupaten Tanah Datar.

3.           Jenis Rendang

Makanan khas Sumatera Barat ini umumnya diolah dalam dua jenis yaitu rendang kering dan rendang basah. Masing-masing rendang ini memiliki keunggulan dan fungsi tersendiri.

·              Rendang Kering

Rendang kering ini dihasilkan dari proses memasak daging dan bumbu rendang yang cukup lama sehingga menjadi kering dan dapat disimpan lebih lama. Proses memasak rendang menjadi kering dapat dilakukan selama berjam-jam. Rendang kering jika disimpan dalam suhu ruang yang tepat dapat bertahan selama 3-4 minggu. Bahkan jika rendang ditaruh didalam mesin pendingin dapat bertahan lebih dari sebulan dan 6 bulan jika melalui proses pembekuan. Tapi rendang yang disimpan terlalu lama cenderung memiliki mutu dan rasa yang yang tidak sama dengan rendang yang masih fresh dimana citarasa dagingnya akan sangat terasa sangat nikmat.

rendang kering
Gambar Rendang Kering

 Rendang kering biasanya disajikan dalam acara khusus seperti dalam upacara adat, pesta pernikahan ataupun menerima tamu-tamu terhormat. Daging rendang kering pada umumnya berwarna lebih gelap cenderung coklat kehitaman. Tapi soal citarasa rendang kering khas Minang ini diakui oleh seluruh dunia sebagai makanan paling lezat dan berbeda dibandingkan rendang yang ada didaerah Melayu lainnya.

·          Rendang Basah / Kalio

Rendang basah memiliki waktu yang lebih singkat dalam proses pembuatannya. Bumbu rendang masih dalam bentuk basah dan tidak mengering sempurna seperti pada proses pembuatan rendang kering. Jenis rendang basah tidak dapat bertahan lama, jika disimpan dalam suhu ruang paling bertahan kurang dari satu minggu. Rendang basah berwarna coklat terang keemasan dan tampilannya lebih pucat.

rendang basah
Gambar Rendang Basah

 Rendang yang mirip dengan kalio (rendang basah) juga dapat kita jumpai di negeri tetangga, Malaysia. Di negeri jiran rendang tersebut dikenal sebagai rendang Kelantan dan rendang negeri Sembilan tapi tampilan dan citarasanya berbeda dari rendang yang ada di Indonesia. Di Malaysia proses pembuatan rendang dilakukan lebih singkat dan bumbu rendang juga dicampur dengan kerisik (kelapa parut sangrai). Salah satu hal yang unik dapat kita jumpai di negeri Belanda yaitu rendang tapi dengan versi yang berbeda. Rendang versi Belanda pada umumnya dihidangkan sebagai salah satu bagian dari lauk pauk Rijsttafel. Rijsttaffel merupakan semacam pesta mewah ala Belanda dengan menyajikan berbagai hidangan nasi dan kuliner khas dalam satu meja.

gambar rijsttaffel
Gambar Rijsttaffel 

4.           Proses Pembuatan Rendang

Siapa saja yang pernah mencicipi rendang pasti akan merasakan rasa daging dengan citarasa yang kental dengan bumbu khas. Pembuatan rendang memang tidak lepas dari berbagai aneka bumbu yang diolah sedemikian rupa sehingga pada saat pembuatan rendang citarasa bumbu khas tersebut meresap kedalam serat daging rendang.

Bahan baku pembuatan rendang terdiri dari; daging, santan kelapa, cabai, serai, lengkuas, jahe, bawang putih, bawang merah, serta aneka bumbu rahasia lainnya. Proses memasak rendang biasanya memakan waktu sekitar 4 jam sehingga dibutuhkan kesabaran dan ketekunan untuk menghasilkan rendang berkualitas tinggi.

Proses pembuatan rendang :

  • Potongan daging yang telah disiapkan dimasak bersama bumbu dan santan dengan memperhatikan panas api yang tepat sehingga menghasilkan suhu yang pas.
  • Potongan daging dan bumbu kemudian diaduk perlahan hingga santan dan bumbu meresap kedalam daging.
  • Pada saat kuah santan dan bumbu telah mendidih api sebaiknya dikecilkan dan proses pengadukan terus dilakukan hingga santan mengental dan kering. Proses pembalikan harus senantiasa dilakukan agar daging dan bumbu tidak hangus.
  • Rendang siap disajikan pada saat santan telah mengering dan warna daging telah berubah menjadi kecoklatan.

proses pembuatan rendang
Gambar Proses Pembuatan Rendang

          Rendang sebagai salah satu aset budaya bangsa Indonesia khususnya Sumatera Barat hendaknya terus dijaga dan dikembangkan sehingga dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Pengakuan dunia akan kelezatan rendang hendaknya membuat kita semakin termotivasi mengembangkan kuliner khas tersebut.