5 Jenis Kura-Kura Air Tawar Populer
Kura-kura air tawar menjadi salah satu
hewan yang dapat dijadikan alternatif sebagai hewan peliharaan dirumah. Ada
banyak keunggulan kura-kura sebagai hewan peliharaan antara lain tidak
membutuhkan tempat pemeliharaan yang luas, kura-kura dapat berumur panjang
bahkan jenis tertentu dapat berusia hingga ratusan tahun, mudah dalam perawatan
dan biaya pakannya murah. Ada berbagai jenis pilihan kura-kura air tawar yang
dapat menjadi koleksi kesayangan anda dirumah, ingin tahu kura-kura apa sajakah
itu? Baca terus artikel ini.
Binatang unik bernama kura-kura ini
pada umumnya dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu penyu (sea turtles), labi-labi atau bulus (freshwater turtles) dan kura-kura. Kura-kura sendiri terbagi
menjadi dua kelompok yaitu kura-kura darat (land
tortoises) dan kura-kura air tawar (freshwater
tortoises atau terrapins). Ingin
tahu jenis kura-kura darat populer didunia silahkan baca disini 9 jenis kura-kura darat populer di dunia
Jenis Kura-kura Air Tawar
Kura-kura sudah lama menghuni bumi
bahkan sejak zaman dinosaurus masih berkeliaran dimuka bumi, kura-kura sudah
ada. Salah satu fosil kura-kura bahkan diperkirakan ilmuwan berumur sekitar 210
juta tahun silam. Kura-kura memiliki daya adaptasi yang tinggi, mereka mampu
hidup diberbagai tempat mulai dari daerah gurun, padang rumput, hutan, rawa,
sungai dan laut. Artikel berikut akan membahas tentang jenis kura-kura air tawar yang populer :
1.
Kura-kura
Brazil ( Trachemys scripta elegans )
Jenis
kura-kura ini sangat digemari, selain harganya murah cara pemeliharaannya pun gampang.
Nama kura-kura Brazil lebih populer dibandingkan dengan “red-ear slider” yang juga disematkan untuk nama kura-kura ini. Ciri-ciri
kura-kura Brazil yang paling menonjol adalah pada bagian kupingnya yang
berwarna merah jingga. Batok / tempurung memiliki campuran warna kombinasi
antara hijau dan kuning.
Kura-kura
brazil
Makanan
kura-kura Brazil tidak menguras kantong, hewan ini merupakan omnivora. Jadi
ia suka menyantap sayur dan buah namun tidak menolak jika disuguhi ikan kecil
atau cacing. Kura-kura Brazil bisa
hidup di akuarium jika kita tidak memiliki kolam sebagai wadah pemeliharaan.
Selain murah, akuarium juga memudahkan dalam perawatan kura-kura kesayangan
kita.
Kura-kura
brazil betina mampu bertelur sebanyak 14-15 butir, telur akan diletakkan
dibawah pasir sedalam 10-12 cm. Bayi kura-kura akan menetas 2-3 bulan kemudian.
Suhu penetasan ideal berkisar antara 25,50C - 26,50C.
Kura-kura brasil dapat mencapai usia 20
tahun dengan panjang maksimal 30 cm.
2.
Kura-kura
Leher Ular
Kura-kura
jenis ini memiliki ciri fisik yang mudah dikenali. Kura-kura ini dijuluki leher
ular karena memiliki leher sangat panjang menyerupai sosok ular. Leher yang
panjang ini bahkan bisa dilipat ketika beristirahat. Bentuk leher panjang
memberikan kemudahan untuk mengambil udara di permukaan air serta menangkap
mangsa.
Kura-kura
leher ular
Jenis
kura-kura leher ular tersebar luas didaerah Papua dan sebagian di Australia dan
Amerika Selatan. Mereka menghuni sungai di tengah hutan belantara. Bentuk karapasnya
unik, tidak membulat seperti kura-kura pada umumnya tapi memanjang. Permukaan
batoknya memiliki alur, kura-kura leher ular memiliki warna kulit gelap.
Beberapa jenis kura-kura leher ular ada di Indonesia, seperti:
· kura-kura
rote ( Chelodina mccordi )
· kura-kura
Papua (Chelodina novaeguineae)
· kura-kura
perut putih (Elseya branderhosti)
Kura-kura
leher ular termasuk ovipar, berkembang biak dengan cara bertelur. Kura-kura
leher ular betina mampu bertelur sebanyak 17-21 butir. Telur-telur tersebut
akan menetas setelah 75-110 hari sejak dikeluarkan oleh induknya.
3.
Kura-kura
Moncong Babi ( Carettochelys insclupta
)
Kura-kura
moncong babi termasuk endemik. Hanya bisa dijumpai di Papua terutama dikawasan
Danau Jamur sampai Merauke. Kura-kura jenis ini menghuni kawasan sungai besar.
Populasi terbesar di kawasan Asmat. Bentuk tubuhnya menyerupai penyu, kaki
depan berbentuk dayung dengan dua kuku. Moncong monyong menyerupai babi
membuatnya mendapat julukan kura-kura moncong babi. Kura-kura ini memiliki
leher yang pendek, karapasnya sendiri dapat mencapai panjang 60-70 cm.
Kura-kura
Moncong Babi
Kura-kura
moncong babi dilindungi dan tidak boleh diperjualbelikan. Tercantum dalam
keputusan Menteri Pertanian No.327 Kpts/ums/5/1987 dan Peraturan Pemerintah
(PP) Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999. Satwa langka ini juga dilindungi
oleh CITES dalam Appendix I, yang berarti segala bentuk perdagangan kura-kura
moncong babi yang diambil dari habitatnya, ditolak di dunia Internasional.
Kura-kura
moncong babi mampu bertelur 17-35 butir, mereka biasanya berkembang biak pada
bulan september hingga november. Telurnya sebesar telur puyuh dan akan menetas
setelah 86-120 hari. Kura-kura moncong babi termasuk hewan omnivora.
4.
Common
Snapping Turtle ( Chelydra serpentine
)
Common
snapping turtle berasal dari California. Kura-kura jenis ini sangat agresif
sehingga tidak disarankan dipelihara oleh mereka yang masih pemula. Untuk yang
tetap ngotot mau memelihara jenis ini sebaiknya belajar dulu cara merawat common snapping termasuk cara memegangnya yang benar. Jenis
kura-kura ini memiliki sifat yang agresif. Kura-kura ini dikenal juga dengan
nama kura-kura gertakan. Banyak yang sering salah membedakan antara common snapping turtle dan Aligator turtle.
Kura-kura
jenis ini memiliki karapas berwarna coklat
gelap dan termasuk penyuka daging (karnivora). Kura-kura ini senang berdiam
diri dibawah permukaan air tetapi terkadang juga dapat kita temukan nongkrong
diatas bebatuan atau diatas kayu tumbang yang terdapat di sungai.
Common
snapping turtle jantan dan betina yang telah kawin dapat menghasilkan bayi
kura-kura yang lumayan banyak. Seekor common snapping betina mampu bertelur
sebanyak 20-40 butir telur. Telur-telur tersebut akan ditimbun dalam tanah
berpasir setelah 2-3 bulan bayi coomon snapping akan menetas. Common snapping
betina akan keluar dari air ketika hendak bertelur.
Common
Snapping Turtle
5.
Alligator
snapping Turtle ( Macroclemys temminckii
)
Nama
latin temminickii dari kura-kura alligator diambil dari nama seorang ahli
zoology Belanda, Coenraad Jacob Temminick. Kura-kura buaya ini berasal dari
perairan Missisipi. Ukurannya badannya lebih besar daripada common snapping.
Panjang karapasnya dapat mencapai 50 cm. Tampang alligator sangat sangar dan
terkesan menakutkan.
Alligator
snapping termasuk dalam kategori hewan karnivora, kura-kura ini suka menyantap
ikan dan binatang amfibi. Keunikan dari kura-kura alligator dan sekaligus salah
satu ciri alligator snapping adalah pada rongga mulutnya terdapat lidah
berwarna merah jambu dan bentuknya mirip dengan cacing, fungsinya untuk
mengelabui mangsa. Ketika perutnya lapar ia akan membuka mulutnya lebar-lebar
sehingga ikan dan binatang lain akan menghampiri cacing tipuan tersebut. Begitu
calon mangsa masuk kedalam rongga mulut, kura-kura alligator tinggal menutup
mulut. Hap..! mangsa telah berpindah ke perut sang alligator.
Alligator
snapping berkembang biak pada april-november. Seekor alligator betina mampu
bertelur sebanyak 25-50 butir telur. Telur sebesar bola pingpong akan ditimbun
dalam pasir sedalam 10-18 cm. Telur-telur tersebut akan menetas pada minggu ke
9-18. Hebatnya kura-kura alligator betina mampu menyimpan sperma pejantan
hingga beberapa tahun.
Alligator
Snapping Turtle
5
jenis kura-kura air tawar populer akan memberikan gambaran sedikit tentang kura-kura
air tawar yang ada di dunia. “Cinta tak harus memiliki” mungkin kalimat
melankolis ini cocok diterapkan pada beberapa jenis kura-kura mengingat populasi di habitat aslinya semakin
menyusut dan mendekati kepunahan. Masih banyak tangan yang tega untuk
mengeksploitasi kura-kura secara berlebihan, kesadaran tentang pentingnya
ekosistem perlu ditingkatkan agar nantinya kita tidak menyesal dikemudian hari.