11 Jenis Tanah Terbaik Agar Tanaman Tumbuh Subur
Setiap orang yang ingin berkebun atau
bercocok tanam tentunya mengharapkan agar tanamannya dapat tumbuh subur
sehingga menghasilkan tanaman yang sempurna baik dari segi tampilan, buah, dan hasil
panen yang berlimpah. Tentunya kita perlu juga mengetahui jenis tanah yang baik
untuk tanaman agar tidak salah menggunakan media tanam. Apa saja Jenis-jenis
tanah terbaik agar tanaman tumbuh subur? Simak artikel ini dan temukan
jawabannya.
Setiap
tanaman memiliki karakteristik tersendiri, ada tanaman yang memerlukan tanah
yang bersifat mengikat air tetapi ada juga jenis tanaman yang cocok ditanam di
media yang porous misalnya sukulen (kaktus, sanseviera, dll). Tanah merupakan
bagian yang sangat penting dalam pertumbuhan tanaman karena dari tanahlah
tanaman menyerap unsur hara dan sekaligus mendukung pertumbuhan tanaman.
Tanah
merupakan lapisan terluar dari permukaan bumi serta hasil dari pelapukan
batu-batuan dan bahan organik yang hancur akibat proses alam. Biasanya, tanah berasal
dari batu-batuan. Proses terbentuknya tanah dipengaruhi oleh beberapa unsur
yang penting, misalnya bahan induk, organisme, topografi, dan waktu.
Tanah
yang subur umumnya bewarna abu-abu sampai hitam. Tanah yang subur banyak
mengandung unsur hara, cukup mengandung air, dan struktur tanahnya baik
(tanahnya gembur), memiliki lapisan humus yang tebal, memiliki PH yang netral
(6.5-7.5), memilki tekstrur lempung, kaya dengan biota tanah, dan dapat
ditumbuhi bermacam tanaman.
Tanah
yang tidak subur bewarna kuning sampai merah. Tanah yang tidak subur memiliki
PH yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, memiliki lapisan humus yang tipis,
sedikit tanaman yang dapat tumbuh di tanah tersebut, dan memiliki struktur yang
keras. Tanah yang tidak subur di sebut juga tanah mati. Disebut tanah mati
karena kesuburan tanahnya telah hilang dan menjadi tandus. Tanah jenis ini
tidak cocok untuk pertanian.
Berikut
merupakan jenis-jenis tanah yang ada di Indonesia:
1.
Tanah
Aluvial
Tanah aluvial
dapat disebut juga tanah endapan. Tanah ini adalah tanah yang terbentuk dari
hasil pengendapan di tempat yang rendah. Jenis tanah ini berasal dari hasil
erosi yang terjadi kemudian di daerah pergunungan dan perbukitan yang dibawa
oleh air. Pada tempat-tempat yang datar kecepatan air semakin lemah sehingga
tanah yang dibawa oleh hasil erosi atau pengikisan telah mengalami pengendapan.
Tanah aluvial tergolong sebagai tanah yang
subur dan sebagian besar tanah aluvial ini dimanfaatkan untuk pertanian dan
biasanya dipakai untuk menanam padi, jagung dan tebu. Tanah aluvial menurut
para ahli memiliki beberapa ciri yaitu cenderung berwarna coklat dan memiliki
PH dibawah 6.
Tanah
Aluvial
2.
Tanah
Vulkanis
Tanah vulkanis
berasal dari abu gunung berapi yang meletus dan telah mengalami pelapukan. Ciri-ciri
tanah vulkanis yaitu bentuknya halus menyerupai abu, tetapi tidak mudah terbang
jika ditiup angin. Tanah vulkanis adalah tanah yang sangat subur, salah satu
contoh tanah vulkanis yaitu tanah yang berada di lereng-lereng gunung berapi.
Tanah
Vulkanis
Tanah
vulkanis banyak mengandung unsur hara dan mineral sehingga memiliki tingkat
kesuburan yang tinggi. Tanah ini sangat cocok untuk mendukung pertumbuhan
tanaman sayuran dan perkebunan.
3.
Tanah
Organosol
Tanah organosol
disebut juga tanah gambut. Tanah gambut bukan berasal dari batu-batuan. Tetapi
tanah organosol adalah tanah yang terbentuk dari bahan-bahan organik. Tanah ini
berasal dari tumbuhan rawa yang telah membusuk dan sudah tertimbun
bertahun-tahun. Lahan gambut banyak kita temukan di daerah Kalimantan.
Tanah ini kurang
subur. Tanah ini terdapat di daerah rawa-rawa yaitu Sumatra, Kalimantan, dan
Papua (Irian Jaya). Tanah organosol memiliki tingkat
keasaman yang tinggi sehingga hanya tanaman jenis tertentu yang dapat
beradaptasi dengan jenis tanah ini. Beberapa
jenis tanaman Nephenthes di Pulau Kalimantan dapat kita temukan hidup ditanah
organosol. Tanah jenis ini masih dapat dimanfaatkan untuk menanam palawija,
karet, dan kelapa.
Tanah
Organosol
4.
Tanah
Litosol
Tanah litosol
terdiri dari batu-batu yang relatif masih keras karena belum lapuk dengan
sempurna. Tanah jenis ini belum baik untuk tumbuhnya tanaman karena akar
tanaman sukar untuk menembus dan mencari unsur hara yang berada di dalam
batu-batuan tersebut. Jenis tumbuhan yang dapat tumbuh di tanah litosol adalah
rumput liar, misalnya alang-alang. Di Indonesia, jenis tanah ini terdapat di
lereng-lereng pegunungan yang mengalami erosi berat. Tanah jenis ini dapat kita
temukan di daeran Nusa Tenggara Barat, sebagian Jawa dan Pulau Sulawesi. Tanah
jenis ini kurang disarankan untuk tanaman hias karena minim unsur hara.
Tanah
Litosol
5.
Tanah
Grumosol
Tanah grumosol
disebut juga tanah berat. Tanah grumosol terbentuk dari batuan kapur dan batuan
gunung berapi. Tanah ini kurang cocok untuk ditanami padi, tapi masih cocok
untuk tanaman palawija, karet, dan pohon jati. Tanah grumosol dapat kita
temukan di daerah Jawa tengah, Ngawi, Madium, dan Nusa Tenggara Timur. Pada
musim hujan tanah jenis ini dapat ditanami padi sedangkan pada saat kemarau
dapat ditanami palawija atau singkong.
Tanah
grumosol
6.
Tanah
Podsolik
Tanah podsolik
terbentuk di daerah yang memiliki curah hujan tinggi dan mempunyai suhu yang
rendah. Warna tanahnya kuning sampai kelabu. Di Indonesia, tanah ini terdapat
di daerah pegunungan yang memiliki curah hujan yang tinggi. Jenis tanah seperti
ini dapat kita temukan di daerah Sumatera, Kalimantan dan Papua. Tanah jenis
ini masih dapat ditanamani tanaman jangka panjang seperti kelapa sawit dan
jambu mete.
Tanah
Podsolik
7.
Tanah
Laterit
Tanah Laterit
terbentuk karena unsur hara yang ada didalam tanah telah hilang dan telah
tercuci oleh air hujan yang meresap dan mengalir di dalam tanah. Tanah laterit
berwarna kuning sampai merah. Tanahnya tidak subur bahkan tergolong tanah yang
tandus karena unsur hara yang ada di dalamnya telah hilang. Jenis tanah ini
terdapat di Kalimantan Barat, Lampung, Sulawesi Tenggara, dan Banten. Tanah
jenis ini lebih sering digunakan sebagai timbunan lahan perumahan. Tanah
laterit dapat digunakan untuk menanam Palawija, Jagung, Kelapa sawit atau
tanaman jangka panjang seperti cengkih, Cokelat dan kopi.
Tanah Laterit
8.
Tanah
Pasir
Tanah pasir
terbentuk dari batuan beku dan batuan sedimen yang mengalami pelapukan.
Ciri-ciri tanah pasir ini adalah berpasir, berkerikil, dan butirannya kasar. Di
Indonesia tanah ini terdapat di pantai barat Sumatra, Sulawesi, dan Jawa Timur.
Tanah jenis ini sangat cocok untuk digunakan campuran media tanam pada jenis
tanaman sukulen karena jenis tanaman sukulen membutuhkan media yang porous agar
air tidak tergenang yang dapat membuat akar menjadi busuk. Beberapa daerah
pesisir menerapkan untuk bertanam bawang dan cabai.
Tanah
Pasir
9.
Tanah
Mergel
Tanah mergel
terbentuk dari campuran pelarutan kapur, pasir, dan tanah liat. Tanah mergel
terdapat di daerah yang memiliki curah hujan yang tidak merata. Di Indonesia
tanah ini terdapat di daerah Madiun dan Kediri (Jawa Timur), serta Nusa
Tenggara. Tanah mergel masih tergolong sebagai tanah yang subur tapi tidak
sebaik tanah vulkanis ataupun tanah humus. Tanah mergel sangat cocok ditanam dengan
tanaman jati.
Tanah
mergel
10.
Tanah
Mediteran
Tanah mediteran
disebut juga tanah kapur. Tanah mediteran terbentuk dari batuan kapur dan
batuan sedimen yang telah mengalami pelapukan. Tanah ini umumnya memiliki
kandungan bahan organik yang rendah. Tanah mediteran kurang subur, tapi masih
bisa ditanami kayu jati. Tanah ini terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa
Tenggara, dan Maluku.
Tanah
mediteran
11. Tanah Humus
Tanah humus
berasal dari tumbuh-tumbuhan yang telah mengalami pembusukan. Dedaunan yang
jatuh ke tanah serta pohon-pohon yang telah mati mengalami pembusukan, sehingga
akhirnya pohon dan daun tersebut telah menjadi tanah. Pada hutan-hutan yang
masih lebat, lapisan tanah yang paling atas itu adalah tanah humus. Tanah ini
tergolong sebagai tanah yang sangat subur.
Tanah
Humus
Jenis Tanah
humus jika dipergunakan untuk tanaman yang bernilai ekonomis dapat mendukung
pertumbuhan tanaman menjadi subur dan mengurangi biaya untuk membeli pupuk
anorganik/kimia yang harganya kian hari makin meningkat. Tanah humus merupakan
tanah terbaik jika ingin digunakan untuk tanaman komersial.
11 jenis tanah
terbaik agar tanaman tumbuh subur akan memberikan gambaran mengenai penggunaan
tanah sebagai media tanam yang tepat. Tanah yang tepat dikombinasikan dengan
jenis tanaman yang sesuai dengan kondisi tanah akan memberikan hasil yang
maksimal dan memuaskan.