Sansevieria Tanaman Sejuta Manfaat
Lidah mertua !!! Tentu saja ini bukan lidah mertua yang sesungguhnya
namun penyebutan suatu tanaman yang mempunyai nama Latin yaitu sansevieria. Mother-in-law-tongue (Lidah Mertua), snake plant, lidah jin, lidah naga dan
terkadang ada yang menyebutnya lidah setan. Walaupun memiliki nama yang kurang
sedap didengar sejatinya tanaman ini memiliki sejuta manfaat bukan hanya
sebatas tanaman penghias taman.
Nama
Sansevieria memang kurang populer dan terasa asing bahkan dikalangan penggemar
tanaman hias, namun saat menyebut lidah mertua hampir kebanyakan orang mengerti
tanaman mana yang dimaksud. Tanaman lidah mertua diperkirakan masuk ke
Indonesia sekitar tahun 1980.
Belum
ada penelitian mengapa tanaman ini dinamakan lidah mertua, apakah karena
tanaman ini memiliki ujung yang tajam yang bisa menyakiti pemiliknya disamakan
dengan lidah mertua yang dapat menyakiti hati para menantu, siapa yang tahu? Nama tanaman lidah mertua kerap menimbulkan
persepsi negatif tentang sifat dan karakter seorang mertua. Padahal tidak semua
mertua memiliki karakter yang kurang menyenangkan.
Tanaman
sansevieria termasuk tanaman purba yang bahkan digolongkan sebagai tanaman
perintis. Tanaman ini memiliki daya adaptasi yang tinggi sehingga sangat cocok
untuk ditanam dirumah bahkan untuk seorang pemula. Tanaman sukulen ini memiliki
banyak varian yang layak untuk anda koleksi. Untuk lebih jelasnya mari kita
simak penjelasan tentang tanaman Sansevieria.
1.
Klasifikasi
Tanaman Sansevieria
Tanaman
sanseviera memiliki warna daun yang beragam mulai hijau muda, hijau tua,
kuning, kombinasi hijau dan kuning, hijau abu-abu dan warna hibrida lainnya.
Sansevieria merupakan nama latin dari lidah mertua. Berikut sistem tata nama
berdasarkan Binomial Nomenclature yang dipelopori oleh Carolus Lineaeus :
Divisi
: Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotylledoneae
Ordo : Liliales
Famili : Agaveceae
Genus : Sansevieria
Spesies : Sansevieria
trifasciata
Sansevieria cylindrical
Sansevieria Kirkii, dll.
2. Morfologi Tanaman Sansevieria
·
Akar
Akar
sansevieria berupa akar serabut seperti
umumnya tanaman monokotil. Semua akar tumbuh dari pangkal batang dan berbentuk
serabut. Akar yang sehat berwarna putih dan tampak berisi (gemuk) sedangkan
akar yang sakit berwarna coklat. Selain akar serabut sansevieria memiliki ciri
khas lain yaitu rhizoma yang tumbuh menjalar di atas permukaan tanah atau
tumbuh didalam tanah.
image Akar Sansevieria sumber : www.Google.com
·
Daun
Daun
sansevieria memiliki beberapa tipe daun yang dapat kita jumpai diantaranya
berbentuk pipih sepert lidah, sendok, gada, pedang, pisau, bulat seperti
pensil, golok, atau pemukul bola baseball. Daun tanaman ini dapat menyimpan air
yang banyak sehingga tanaman ini dapat bertahan hidup dengan baik pada musin
kemarau. Daun sansevieria juga memiliki warna dan corak yang berbeda serta
kombinasi dari beberapa warna contohnya kuning dan hijau.
·
Bunga
Sansevieria
termasuk tanaman berumah dua artinya benang sari dan putik terletak pada bunga
yang berbeda. Bunga sansevieria berbau harum, terutama pada malam hari dan
dapat bertahan hingga 7 hari. Apabila penyerbukan berhasil baik secara alami
maupun dengan campur tangan manusia akan terbentuk biji hasil pembuahan yang
berfungsi untuk memperbanyak tanaman. Biji-biji sanseveria akan masak setelah
berumur 2-5 bulan tergantung spesiesnya. Biji bersifat diploid artinya terdapat dua embrio dalam satu biji sehingga
kemungkinan terjadinya 2 jenis tanaman baru yang berbeda.
Baca Juga : 17 Tanaman Hias Populer
Bunga
sansevieria tersusun dalam bentuk bergerombol, ada yang menghasilkan ratusan
bunga, ada yang puluhan bahkan ada yang belasan kuntum. Tergantung panjang atau
pendeknya tangkai bunga. Ada beberapa jenis yang tangkainya hanya sepanjang 10
cm tetapi ada yang mencapai 60-100 cm. Tentunya yang panjang akan menghasilkan
bunga lebih banyak.
3.
Sejarah
Tanaman Sansevieria
Sansevieria
merupakan tanaman yang tergolong dalam famili Agavaceae dan tercatat memiliki 140 spesies. Tanaman ini sebagian
besar berasal dari Afrika dan beberapa diantaranya asli India dan Asia. Menurut
catatan sejarah tanaman ini pertama kali ditanam diluar habitat aslinya oleh
seorang pedagang sekaligus ahli botani bernama Caspar Commelin yang berasal
dari Belanda. Melihat bentuknya yang unik seperti pedang, Caspar memperkenalkan
Sansevieria untuk pertama kalinya di majalah Horti Medici Amstelodamensis Rariorum Plantarum pada tahun 1701.
Carolus
Linnaeus (1707-1778) mengelompokkan tanaman sansevieria kedalam genus Aloe Pada
tahun 1753. Penggolongan tanaman sansevieria tercantum dalam bukunya yang
berjudul Spescies Plantarum. Sepuluh tahun kemudian, seorang ahli botani asal
Perancis bernama Michel Adanson (1727-1806) memasukkannya kegolongan Cordyline.
Penggolongan
tanaman sukulen tersebut mengalami perubahan setelah seorang ahli Botani asal
Jerman bernaman Frederich Kasimir Medicus (1736-1808) menggolongkan tanaman
sansevieria kedalam famili Acyntha pada tahun 1786. Hanya berselang setahun
nama sukulen tersebut berubah menjadi Sanseverinia yang diambil dari nama
seorang Bangsawan Italia, Prince of Raimond de Sansgrio de Sanseviero.
Bangsawan
yang tinggal di Roma itu merupakan ahli Botani Pertama yang mengoleksi berbagai
jenis sansevieria asal Afrika. Kebun miliknya bahkan dijadikan tempat
mempelajari sansevieria oleh para ahli botani dunia. Nama Sanseveriana
disempurnakan oleh Carl Peter Thunberg
(1743-1828) menjadi Sansevieria pada tahun 1794. Nama tersebut disahkan
dalam kongres tanaman hias Internasional, Vienna
Congress of Botanical Nomenclature di
Austria pada tahun 1905.
Baca Juga : 20 Jenis Tanaman Bonsai Terbaik
4.
Manfaat
Tanaman Sansevieria
Tanaman
sansevieria bukan hanya memiliki tampilan daun, corak, bentuk, warna dan ukuran
yang menarik, tanaman ini juga memiliki banyak manfaat lain diantaranya :
- Serat Aneka Guna : Di Afrika , daun sansevieria diolah menjadi serat. Serat itu dimanfaatkan untuk membuat benang, jala, tali, tempat tidur gantung, topi, dan keranjang.
- Pabrik tenun di Filipina menggunakan serat sansevieria dikombinasikan dengan serta nanas sebagai bahan baku kain.
- Penyerap Polutan : Menurut penelitian Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) daun tanaman sansevieria mampu menyerap 107 jenis unsur berbahaya.
- Daun sansevieria digunakan sebagai campuran racun dalam kegiatan berburu penduduk nomaden yang tinggal di Afrika Selatan. Caranya dengan membubuhi racun pada anak panah yang akan digunakan saat berburu.
- Bahan pembuat parfum : Penelitian di University of Puerto Rico menunjukkan potensi sansevieria trifasciata var.Laurentii mengandung 69 senyawa kimia yang membentuk aroma bunga dapat dijadikan bahan baku pembuat parfum.
- Bidang Kesehatan : Jenis sansevieria tertentu memiliki khasiat sebagai antiseptik (sansevieria ehrenbergii), Obat cacing, tonik penyegar dan wasir, sakit kepala dan demam. Berbagai penelitian menunjukkan tanaman ini berpotensi sebagai antikanker.
5.
Jenis
– jenis Tanaman Sansevieria
Sansevieria
memiliki jenis yang cukup besar diperkirakan anggota genus tanaman sanseviera
mencapai 130-140 spesies bahkan lebih dari 200 spesies.
·
Sansevieria
cylindrica
Sansevieria
jenis ini memiliki bentuk daun yang bulat panjang seperti tongkat dengan
permukaan ellips. Daun umumnya berwarna hijau dengan panjang bervariasi. Jenis
ini tidak mempunyai saluran di daun. Habitat asli tanaman ini berasal dari
Angola, Afrika.
·
Sansevieria
Fischeri
Sansevieria
fischeri memiliki bentuk daun panjang dan tipis dengan ujung yang runcing
berwarna hijau. Tangkai bunganya pendek
hanya sekitar 10 cm dengan warna putih pink. Sansevieria Fischeri mempunyai
habitat asli di Kenya, Afrika.
·
Sansevieria
Kirkii
Sansevieria
kirkii memiliki daun dengan motif totol hijau perak pada daun. Panjang daun
sekitar 75-180 cm, lebar 6-9 cm tebal 1,5 cm. Daun tebal dan kaku. Sansevieria
kirkii memiliki varian warna coklat. Pada umumnya sansevieria berwarna hijau
dan kuning. Tangkai bunga memiliki panjang 12 cm. Sansevieria kirkii memiliki
habitat asli di Tanzania, Afrika.
·
Sansevieria
Trifasciata
Sansevieria
Trifasciata telah dikenal masyarakat Indonesia sejak lama, diperkirakan tanaman
ini telah diperdagangkan sejak tahun 1920 di Indonesia. Trifasciata disebut
juga snake plant lantaran daunnya
berlurik mirip corak ular. Tanaman ini
juga populer dengan sebutan lidah mertua atau mother in law’s tongue lantaran
bentuk daun yang panjang dengan ujung yang runcing.
Ada
dua varian yang paling dominan dari jenis ini yaitu Sansevieria trifasciata “Laurentii” dan Sansevieria trifasciata “Hahnii”. Sansevieria trifasciata ”laurentia”
disebut juga goldband lantaran memiliki list kuning di pinggir daun dan
mengapit warna hijau. Tanaman ini berasal dari Kongo dan merupakan sansivieria
paling terkenal di dunia.
Sansevieria juga memiliki salah satu jenis
bernama Goldflame yang memiliki tampilan menarik dengan daun yang dominan
berwarna kuning mirip nyala obor. Sansevieria trifasciata memiliki habitat asli
di Nigeria Selatan.
·
Sansevieria
moonshine
Sansevieria jenis ini
memiliki daun yang cukup lebar dengan tampilan daun berwarna hijau muda dengan
permukaan daun yang mengkilat. Sansevieria moonshine adalah genus dari sekitar
70 spesies tumbuhan berbunga dengan habitat asli di Afrika, Madagaskar dan Asia
Selatan.
·
Sansevieria
pinguicula
Tanaman
ini sepintas terlihat mirip dengan agave karena memiliki daun yang tebal dan
ujung yang runcing. Panjang daun sekitar 12-30 cm dengan tebal 3,5 cm. Tangkai
bunga memiliki panjang sekitar 30 cm. Ciri khas sansevieria pinguicula yaitu
anakan muncul dari sulur yang muncul
dari akar udara. Tangkai bunga dapat membentuk anakan. Sansevieria pinguicula memiliki
habitat asli di Kenya, California, Florida.
Tanaman
ini masih memiliki banyak varian dan spesies baru yang terus bermunculan,
bahkan beberapa tanaman yang bermutasi menghasilkan bentuk dan warna yang
menarik. Tanaman sansevieria memiliki banyak keunggulan dan manfaat sehingga
sangat layak untuk dijadikan tanaman koleksi dirumah.