Rencong Senjata Tradisional dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Rencong
!!! Bagi masyarakat yang mengenal Cut Nyak Dien sebagai salah seorang pejuang
nasional dari Aceh tentunya pernah melihat satu senjata yang digunakan oleh Cut
Nyak Dien, senjata tersebut bernama Rencong. Rencong merupakan senjata khas
suku Aceh dan menjadi simbol identitas diri, Keberanian dan ketangguhan suku
Aceh dalam melakukan perlawanan terhadap Belanda. Rencong sendiri terdiri atas
beberapa jenis dan memiliki makna tersendiri. Apa saja jenis Rencong yang ada
di Aceh? simak terus artikel ini untuk menemukan jawabannya.
Rencong
merupakan sebutan dari bahasa Indonesia yang mengindentifikasi senjata
tradisional masyarakat Aceh. Dalam Bahasa Aceh Rencong ditulis dalam bahasa
Latin “Rintjong”. Aceh juga dikenal sebagai tanah rencong dan serambi Mekah
mengingat budaya Islam yang sangat kental di Provinsi tersebut. Rencong
merupakan bagian dari budaya Aceh yang memiliki nilai sejarah. Berikut
penjelasan lengkap tentang Rencong:
1.
Asal
usul Senjata Rencong
Menurut
catatan sejarah, Rencong telah digunakan sejak masa Pemerintahan Sultan Ali
Mughayat Syah yang juga menjadi Sultan Aceh pertama. Rencong sendiri memiliki
kedudukan yang penting pada masa kesultanan Aceh, Senjata tradisional tersebut
akan selalu terselip di pinggang Sultan Aceh. Dalam acara adat seperti
pernikahan dan acara penting lainnya rencong masih digunakan sebagai atribut
pakaian adat dan merupakan simbolisasi keberanian seorang lelaki dalam memimpin
bahtera keluarga setelah menikah.
Rencong
yang diperuntukkan buat Sultan berbeda dengan Rencong masyarakat pada umumnya.
Rencong buat Sultan terbuat dari emas dengan mata pisau berukir ayat-ayat suci
Alquran sedangkan pada masyarakat umum biasanya terbuat dari perak, kuningan,
besi putih, kayu, dan gading. Rencong emas milik Sultan Aceh masih dapat kita
jumpai di Museum Sejarah Aceh. Meskipun demikian pembuat pertama Rencong belum
diketahui hingga kini.
2.
Bagian-bagian
Rencong
· Hulu Rencong
Hulu rencong / gagang rencong adalah tempat untuk memegang rencong yang oleh masyarakat Aceh disebut dengan goo. Hulu rencong biasanya terbuat dari gading, tanduk kerbau atau sapi yang sudah cukup tua. Kayu jarang digunakan untuk membuat hulu rencong meskipun banyak jenis kayu yang kuat, hal ini berhubungan dengan kebanggan pemilik rencong. Hulu rencong yang terbuat dari kayu dianggap senjata tajam biasa dan tidak istimewa bagi pemilik rencong.
Golongan
bangsawan atau Sultan biasanya menggunakan rencong Meupucok yaitu salah satu
jenis rencong yang hulu gagangnya terbuat dari emas dan permata.
·
Ukiran
/ Ornamen Rencong
Hulu
dan bilah rencong umumnya diukir dengan ornamen tertentu sesuai dengan
keinginan para pemiliknya. Beberapa bentuk ukiran yang umum digunakan pada
rencong adalah kalimat syahadat,
Bentuk daun, bunga, bulan, matahari, hewan, dll. Bentuk-bentuk ukiran tersebut
akan menambah keindahan sebuah rencong dan memiliki nilai filosofi yang dalam.
·
Perut
Rencong
Perut
rencong merupakan bagian yang terdapat di tengah mata rencong dan lebih lebar
dibandingkan dengan ujung dan pangkal rencong. Lengkungan pada perut rencong
ini memberi batas tertentu yang berfungsi sebagai pengendali gagang dan dapat
digunakan untuk membelah. Perut rencong dan ujung rencong terkadang dibubuhi
racun pada saat perang.
·
Ujung
Rencong
Ujung
rencong merupakan bagian rencong yang tajam dan digunakan untuk menikam. Bagian
ini merupakan bagian paling penting dari sebuah rencong. Semakin tajam ujung
rencong maka akan semakin sempurna.
·
Batang
Rencong
Batang
rencong adalah mata rencong pertama setelah leher rencong dan menjadi tumpuan
kekuatan sebuah rencong. Biasanya bagian ini dibuat lebih tebal dan kuat
dibandingkan ujung rencong.
Baca Juga : 9 Senjata Tradisional Indonesia
3.
Jenis-Jenis
senjata Rencong
·
Rencong
Pudoi adalah rencong yang belum sempurna pada bentuk gagangnya.
Rencong jenis ini memiliki gagang yang lebih pendek sehingga terkesan belum
sempurna. Istilah pudoi adalah istilah yang digunakan masyarakat Aceh untuk
sesuatu yang dianggap belum sempurna atau masih memiliki kekurangan.
Ketidaksempurnaan ini dapat kita lihat pada
bentuk gagangnya yang lebih pendek tidak seperti rencong lain pada umumnya.
Dahulu kala rencong jenis ini diselipkan pada pinggang yang tertutup sarung
sehingga tidak terlihat oleh Belanda. Bilah rencong Pudoi memiliki 2 bilah
dimana satu sisi tajam dan yang satunya tidak tajam dan hanya dibatasi oleh
tipis dan tebalnya pandai besi menempanya. Sisi tajam terdapat pada bagian yang
ditempa tipis dan berada diujung bilah.
·
Rencong
Meukuree adalah rencong yang diberi ornamen seperti gambar
hewan, akar kayu, dan bunga dibagian mata pisaunya. Motif atau guratan yang
disebut sebagai kuree terbentuk
secara alami dan secara tidak sengaja pada saat pembuatannya. Hal ini
menyebabkan motifnya berbentuk alami dan setiap orang memiliki kuree yang berbeda. Rencong yang berusia
tua akan memiliki jumlah kuree yang
lebih banyak dibandingkan Rencong yang baru dibuat. Masyarakat pecinta rencong
percaya kuree memiliki kekuatan magis
layaknya pamor pada keris jawa.
·
Rencong
Meupucok adalah Rencong yang diatas gagangnya ada sebuah
pucuk yang biasanya terbuat dari emas. Rencong ini termasuk senjata bagi para
bangsawan atau Sultan. Dimasa sekarang
jenis senjata ini hanya muncul pada saat upacara adat.
Rencong
Meupucok memiliki ukiran logam yang terbuat dari emas dan permata pada bagian
pucuk gagangnya. Gagang dari Rencong Meupucok terlihat lebih kecil pada
pegangan bagian bawah dan semakin keujung gagang ini semakin
membesar/menggembung. Secara keseluruhan Rencong Meupucok didominasi oleh warna
hijau dan kuning yang memiliki makna kehangatan (kuning) dan kesejukan (warna
hijau) yang diberikan Sultan kepada rakyatnya.
Panjang
total Rencong ini sekitar 30 cm dengan sarung yang terbuat dari gading gajah
yang menunjukkan tingkat kepemilikan Rencong Sultan, Masyarakat umum biasanya membuat
bahan sarung dari tanduk kerbau atau kayu.
·
Rencong
Meucugek adalah rencong yang pada gagangnya ada suatu bentuk
cugek (perekat dan bergagang lengkung
90 derajat). Cugek pada rencong jenis
ini akan memperkuat pegangan pada rencong saat digunakan agar tidak mudah
terlepas dari tangan saat digunakan. Rencong Meucugek sangat terkenal pada saat
perang melawan penjajahan Belanda sebagai senjata tradisional khas Aceh yang
efektif dalam pertarungan jarak dekat.
Baca Juga : Badik Senjata Khas Sulawesi Selatan
4.
Kebiasaan
dan Adat Aceh membawa Rencong
Masyarakat
Aceh memiliki kebiasaan dan tata cara dalam membawa rencong ketika diselipkan
dipinggang dan disesuaikan dengan kondisi tertentu. Pada kondisi bahaya/perang,
arah rencong dibawa dengan ujung gagang menghadap kebawah. Tujuannya agar sisi
tajam bilah rencong berada diatas dan dapat digunakan sewaktu-waktu untuk
mempertahankan diri dan menyerang dengan cepat. Posisi ini juga membuat Lafadz Bismillah pada rencong menjadi tidak
terbaca sehingga jika terjadi sesuatu ketika rencong dihunus untuk menghadapi
lawan hal tersebut tidak mengatas namakan Allah.
Pada
kondisi normal rencong yang dibawa pada saat upacara adat atau persta
pernikahan rencong dibawa dengan posisi gagang menghadap keatas dan sisi tajam
berada dibawah, posisi ini mejadikan lafadz Bismillah
terbaca dengan jelas sebagai pengingat bahwa segala kegiatan harus dimulai
dengan bacaan Bismillah.
5.
Filosofi
Religius Rencong
Aceh
merupakan provinsi yang dikenal sebagai serambi Mekah. Mayoritas penduduknya
memeluk agama Islam sehingga ajaran Islam sangat kental dalam kehidupan
sehari-hari, bahkan dalam pembuatan sebuah rencong unsur religius melekat dalam
pembuatan sebuah rencong. Hal ini dapat kita lihat pada bentuk rencong yang
menggambarkan Ayat-ayat Suci dan membentuk huruf dari ejaan kata Bismillah (Ba, Sin,
Mim, Lam, Ha). Kita dapat
melihat bentuk gagang rencong dimana gagang tersebut memiliki lekukan di ujung
dan menebal sebagai gambaran huruf Ba.
Selanjutnya pada gagang bagian
tengah yang menjadi daerah genggam bentuknya menyerupai huruf sin.
Pangkal bilah yang menancap membentuk
hurf Mim
Pada bagian dasar bilah rencong
bentuknya membentuk huruf Lam
Dan yang terakhir yaitu pada ujung
bilah rencong yang melengkung dibuat mirip seperti Ha
Baca Juga : Dayak dan Senjata Khas Legendaris
6. Rencong Masa Kini
Rencong
adalah senjata tradisional khas Aceh yang saat ini telah beralih fungsi, dahulu rencong lebih banyak digunakan sebagai
senjata dalam peperangan atau alat mempertahankan diri. Saat ini rencong telah menjadi
cindermata/oleh-oleh khas masyarakat Aceh dan dapat kita peroleh di toko
kerajinan khas Aceh. Rencong juga hanya dipakai dalam upacara adat atau
acara-acara resmi. Kita pun dapat menjumpai rencong sebagai pajangan di dinding
kantor-kantor, rumah dan hotel-hotel di Aceh.
Rencong
sebagai senjata tradisonal Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam hendaknya terus
dilestarikan dan mendapat perhatian sebagai khasanah budaya Indonesia yang
beragam sehingga kelak anak cucu kita tidak hanya melihat rencong hanya lewat
gambar tetapi dapat menyaksikan secara langsung Rencong dan nilai-nilai yang terkandung
didalam senjata tredisional khas masyarakat Aceh bernama RENCONG
!!!