Kastuba Si Daun Merah Penghias Natal
Kastuba merupakan salah satu tanaman
hias yang memilki tampilan daun yang menarik. Kastuba memiliki beberapa warna
daun yang berbeda, ada kastuba merah, kastuba putih, kastuba kuning, kastuba
pink dan bahkan ada yang berwarna kombinasi . Tanaman kastuba sering digunakan
pada perayaan Natal, Tahun baru Imlek, Hari Kemerdekaan, ataupun pelengkap
dekorasi ruangan pada acara tertentu. Diluar negeri tanaman kastuba tidak hanya
digunakan pada saat perayaan Natal tetapi juga dipakai pada perayaan Mother”s
Day dan Thanks Giving. Simak terus
artikel ini untuk mengetahui lebih jauh tentang tanaman kastuba dan manfaatnya.
Kastuba atau poinsentia memiliki nama
latin Euphorbia pulcherrima willd.et.kltzsch.
Di Indonesia ,tanaman ini telah lama dikenal baik sebagai tanaman hias maupun
sebagai tanaman liar. Tanaman kastuba dikenal dengan berbagai nama daerah ki
geulis (Sunda), racun, kedapa (Bali), godong racun (Jawa), serta denok dan
bengala (Sumatera). Di Amerika dan Eropa tanaman ini dikenal sebagai Christmas tree, negeri China mengenalnya
dengan nama ye xiang hua.
1.
Sejarah
Tanaman Kastuba
Tanaman
kastuba pertama kali dibudidayakan oleh bangsa Indian dari suku Aztec di
Mexico, suku Indian mengenalnya dengan Cuetlaxochitl.
Tanaman liar tesebut banyak dijumpai di Taxco yang berada dekat Kota Mexico
sekarang. Sebelum masehi tanaman kastuba dipakai suku Aztec sebagai persembahan
kepada raja Netzahuacoyotl dan Montezuma. Warna cerah pada daun kastuba
dianggap sebagai lambang kemurnian yang menandakan ketulusan hati. Selain itu
bangsa Mexico menggunakan tanaman kastuba sebagai ramuan herbal untuk mengobati
sakit perut dan untuk menyembuhkan luka.
Terdapat
sebuah mitos bunga kastuba, konon di Meksiko pada saat perayaan Natal seorang
anak ingin mempersembahkan sesuatu kepada Kristus tetapi anak ini sangat miskin
sehingga tidak mampu membeli sesuatu untuk dipersembahkan. Tiba-tiba anak
tersebut teringat sebuah nasehat bahwa hadiah apapun yang diberikan dengan hati
tulus pasti berkenan kepada Kristus. Lalu anak tersebut mencabut sebuah tanaman
dari pinggir jalan. Tanaman yang diambil tersebut ternyata tanaman kastuba.
Ketika anak tersebut membawa masuk kedalam gereja tanaman yang akan
dipersembahkan tersebut sontak berubah warna menjadi warna merah, umat yang
sedang melakukan misa digereja tersebut
terkejut menyaksikan suatu mujizat yang terjadi didepan mata mereka.
Tanaman
Kastuba pertama kali dibawa dari Meksiko ke Amerika Serikat pada tahun 1825
oleh Joel Robert Poinsett (1779-1851) yang berkebangsaan Amerika Serikat. Orang
Amerika memberi nama Euphorbhia
pullecerrima dengan sebutan poinsettia sesuai dengan nama orang yang
pertama kali membawanya dari Meksiko.
Perkembangan
tanaman kastuba dimulai sejak tahun 1909 oleh Albert Ecke dan Hans warga
kebangsaan Jerman yang menetap di Amerika Serikat. Keluarga Ecke adalah pelopor
pemuliaan tanaman kastuba. Pemuliaan yang dilakukan menghasilkan kultivar baru.
Jika sebelumnya hanya dikenal kastuba berwarna merah, pada tahun 1960 ditemukan
kultivar baru berwarna pink. Pada tahun 1965 ditemukan kultivar dengan daun
pelindung yang terdiri dari dua warna pink dan merah. Tahun 1966 ditemukan
kultivar baru dengan warna putih dan tahun 1989 ditemukan kastuba kuning yang
diberi nama lemon drop dan golden yellow eckespoint.
Masyarakat
Indonesia mulai mengenal tanaman kastuba sekitar tahun 1990, umumnya pada saat
itu yang ditanam adalah kastuba berwarna merah. Tanaman kastuba sering
digunakan sebagai pelengkap dekorasi di hotel, gereja dan pusat perbelanjaan
saat perayaan Natal. Tanaman kastuba mulai diperdagangkan secara eceran pada
tahun 1997 di beberapa supermarket dan gerai tanaman hias.
2.
Taksonomi Tanaman Kastuba
Kingdom : Plantae
Divisi : Trachebionta
Subdivisi : Spermatophyta
Kelas : Dikotiledoneae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : EuphorbiaT
Spesies : Euphorbia pulcherrima Willd et.
Klotzsch
Baca Juga : 10 Jenis Jeruk Untuk Tabulampot
3.
Morfologi
Tanaman Kastuba
Tanaman
kastuba masih berkerabat dengan Euphorbia. Walaupun demikian kastuba tidak
memiliki ciri seperti tanaman Euphorbia. Euphorbia memiliki merupakan tanaman
sukulen dengan duri disepanjang tubuhnya mirip dengan tanaman kaktus. Dalam
Famili Euphorbiaceae ada sekitar 2000 spesies yang kebanyakan merupakan tanaman
gurun hanya beberapa diantaranya merupakan tanaman perdu berkayu dan hidup
didaerah tropis basah.
Image
Morfologi Tanaman Kastuba sumber : www.Google.com
Kastuba
merupakan tanaman perdu tegak yang dapat mencapai ketinggian sekitar 1,5-4
meter. Batang berkayu, bercabang, bergetah putih seperti susu dan membentuk
tajuk berdiamter sekitar 2 meter. Memiliki akar tunggang berwarna kuning dan
daun tunggal yang letaknya tersebar. Bentuk daun bulat telur sampai lonjong
dengan 2-4 lekukan, panjang sekitar 7-15 cm dan lebar 2,5-6 cm. Ujung dan
pangkal daun meruncing, bertulang menyirip. Daun berwarna hijau tua dimana permukaan
bagian bawah berambut halus jadi daun kastuba tidak berwarna merah dari awal
tetapi memerlukan sedikit perlakuan khusus. Tangkai daun memiliki panjang
sekitar 5-20 cm berwarna merah ketika masih muda dan berubah menjadi hijau
setelah tua.
Warna
bunga kastuba berwarna kuning dan muncul diujung percabangan. Bunga kastuba
tidak mudah rontok dan dapat bertahan selama beberapa minggu. Bunga betina
berada diantara bunga jantan tanpa kelopak atau mahkota tetapi hanya
dikelilingi oleh bunga semu (cyathium). Bakal buah berada di dasar cyathium
dengan jumlah sekitar 1-4 buah. Penyerbukan alami dibantu oleh serangga tetapi
jarang terjadi pembuahan sempurna. Biji kastuba biasanya muncul sebagai hasil
penyerbukan oleh manusia dengan tujuan menghasilkan kultivar-kultivar baru.
Kastuba
dapat tumbuh didataran rendah sampai ketinggian 1400 meter dari permukaan laut.
Makin rendah tempat tumbuh warna daun cenderung makin cerah, warna hijau dan
merah akan uncul dengan baik jika kastuba ditanam pada ketinggian kurang dari
700 meter dari permukaan laut.
Baca Juga : 10 Jenis Jeruk dan Manfaatnya Bagi Kesehatan
4.
Jenis-jenis
Tanaman Kastuba
Saat
ini ada lebih dari 100 kultivar baru yang dihasilkan tetapi yang paling populer
adalah yang berwarna merah menyala. Nama yang diberikan terkadang sama cuma
berbeda pada warna daun dan diberikan oleh penemunya sesuai passion. Contohnya
: Varietas Freedom terdiri atas Freedom white, Freedom pink, dan Freedom
salmon. Varietas Barbara Ecke Supreme, Mrs Paul Hecke, Angelica, Dorothe,
Regina,Renaissance, Ruth Ecke, henriette ecke, lemon drop, peter Jacobsens”s
“petoy”, cortes candy, dll.
·
Kastuba
Merah
Image Kastuba
Merah sumber : www.Google.com
·
Kastuba
Kuning
Image Kastuba
Kuning sumber : www.Google.com
·
Kastuba
Mawar
Image Kastuba Mawar sumber : www.Google.com
·
Kastuba
Putih
Image Kastuba
Putih sumber : www.Google.com
·
Kastuba
Pink
Image Kastuba
Pink sumber : www.Google.com
· Kastuba
Warna Kombinasi
Image Kastuba
Kombinasi sumber : www.Google.com
Harga
Tanaman Kastuba merah sekitar 20-25 ribu / pot, begitupun dengan kastuba
kuning, putih dan pink. Harga kastuba mawar sedikit lebih tinggi sekitar 35-45
ribu / pot.
Baca Juga : 17 Tanaman Hias Populer
5.
Kandungan
kimia dan Manfaat Tanaman Kastuba
Daun
kastuba mengandung alkaloid, flavonoida, tannin, saponin, lemak, dan
amilodekstrin. Batang mengandung saponin, senyawa belerang (sulfur), lemak,
amilodekstrin, pati, dan asam formiat.
Tanaman
Kastuba memiliki rasa yang pahit, sepat, bersifat sejuk, toksik (beracun).
Kandungan bahan dalam kastuba memiliki manfaat antara lain sebagai pencahar,
menghentikan perdarahan, perangsang muntah, menormalkan siklus haid,
mempercepat penyembuhan tulang patah, menghilangkan bengkak, dan memperlancar asi.
Secara tradisional tanaman kastuba juga digunakan sebagai obat disentri,
penyakit paru-paru (TBC), infeksi kulit, patah tulang, bengkak karena terbentur
atau terpukul dan luka luar. Daun kastuba juga dipakai sebagai tonikum.
Saat
ini tanaman kastuba juga diketahui berfungsi sebagai tanaman yang mampu
menyerap polutan dan meredam suara bising. Penggunaan kastuba sebagai penyerap
polutan mulai terkenal di Indonesia ketika penyelenggaraan Konferensi Asia
Afrika di Bandung, tanaman ini digunakan di 43 taman yang ada di kota Bandung.
6. Pemeliharaan Tanaman Kastuba
Tanaman kastuba dapat
dikembangkan dengan cara setek pucuk, potongan cabang yang tua yang akan di stek
direndam terlebih dahulu didalam wadah berisi air sebelum ditancapkan kedalam
media tanam yang terdiri dari campuran tanah dan pasir yang bersifat porous.
Sebelum dimasukkan ke wadah beirisi air getah yang ada pada batang sebaiknya di
lap terlebih dahulu.
Permasalahan
yang sering dikeluhkan para penghobi adalah bagaimana cara merawat bunga
kastuba, hal ini disebabkan perubahan daun kastuba merah menjadi hijau setelah
dipelihara beberapa lama. Daun kastuba tidak berwarna merah seperti saat
pertama kali dibeli. Di habitat aslinya tanaman ini memerlukan malam yang lebih
panjang di musim gugur dan tanaman tidak mau berbunga walau terkena sedikit
cahaya di waktu malam. Cara membuat daun kastuba merah seperti semula adalah
dengan cara menutup bagian atas tanaman dengan kain atau plastik hitam dan jauhkan
dari sinar matahari lalu letakkan tanaman ditempat gelap dalam jangka waktu
tertentu sampai tanaman berubah menjadi merah kembali.
Tanaman
kastuba yang berwarna-warni baik kastuba merah, kastuba kuning, kastuba mawar, kastbuba
putih bukan hanya sebagai penyemarak hari Natal tetapi keindahannya dapat anda
nikmati dengan menanamnya dirumah untuk mempercantik dan menyemarakkan suasana
rumah anda.