Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10 Jenis Tanaman Penghasil Minyak Atsiri Bagian kedua

10 jenis tanaman penghasil minyak atsiri bagian kedua

Artikel ini merupakan kelanjutan dari 10 jenis tanaman penghasil minyak atsiri bagian pertama. Bagian pertama berisikan 10 tanaman penghasil minyak atsiri (Adas, Akar wangi, Bangle, Cendana, Nilam, Cengkih, Gaharu, Gandapura, Jahe dan Jeringau). Artikel ini akan membahas 10 jenis tanaman penghasil minyak atsiri yang beberapa diantaranya baru populer untuk disuling, sehingga pembaca akan mengenal berbagai jenis tanaman baru yang dapat menghasilkan minyak atsiri baik menyangkut nama dagang, bentuk daun, harga minyak atsiri,  manfaat dari tanaman atsiri yang dilengkapi dengan gambar sehingga memudahkan pembaca mengenali bentuk tanaman tersebut. 10 Jenis tanaman penghasil minyak atsiri antara lain :

1.      Jeruk purut ( Citrus hystrix )

Jeruk yang memiliki ciri khas yaitu kulit buahnya yang tidak rata dan memiliki tonjolan dipermukaan kulit tentunya tidak asing untuk yang punya hobi memasak. Jeruk purut memang sering digunakan didapur  sebagai bumbu penyedap masakan, bagian yang dimanfaatkan adalah daun dan buahnya. Memiliki banyak nama di Asia, ma kruut (Thailand), krauch soeuch (Kamboja), Khi hout (Laos), Shouk pote (Burma), Kabuyao, kulubut, kolobot (Filipina) truc (Vietnam) dan Di Indonesia jeruk purut disebut limau kuwit (Banjar), unte mukur (Batak), jeruk linglang (Bali).

Tanaman jeruk purut dapat tumbuh sekitar 2-12 meter daan adaptif di ketinggian 0-1400 meter diatas permukaaan laut. Tanaman anggota family Rutaceae tersebut berproduksi pada umur sekitar 3 tahun. Buah jeruk purut memiliki aroma yang tajam. Ukuran buah berbentuk seperti bola golf, bentuknya membulat, tetapi memiliki tonjolan dan berbintil pada permukaan kulit buahnya. Kulit buah tebal dan berwarna hijau. Buah matang berwarna sedikit kuning. Warna daging buah hijau kekuningan, memiliki rasa masam dan agak pahit. Beberapa tahun terakhir kulit buah dan daun dimanfaatkan sebagai bahan baku minyak atsiri.

Image Jeruk Purut by Duniahobiku

Minyak atsiri dari kulit buah dan daun didapatkan dari proses penyulingan selama kurang lebih 6 jam dan akan diperoleh minyak atsiri dengan kandungan utama adalah sitronelal (81,49%), sitronelol 8,22%, linalool 3,69% dan geraniol 0,31%. Rendemen yang dihasilkan tergantung dari teknologi yang digunakan selama proses penyulingan. Jika Penyuling menerapkan sistem uap tak langsung penyuling akan memperoleh rendemen 2,77%, sistem uap langsung 2,47% dan apabila menggunakan sistem ektraksi dengan pelarut rendemen yang dihasilkan lebih tinggi 3,5%. Nama dagang di pasar dunia untuk jeruk purut adalah Lime oil. Harga untuk daun jeruk purut di tingkat petani 6000-7000 rupiah sedangkan untuk tingkat pengepul mulai 9000-16000 rupiah. Harga untuk lime oil sekitar 1,3 juta rupiah / 1000 ml. Minyak atsiri jeruk purut dimanfaatkan dalam industri makanan dan parfum.

2.      Kayuputih ( Melaleuca leucadenron )

Minyak kayu putih tentunya sudah tidak asing bagi sebagian masyarakat, kita sering menggunakannya apabila masuk angin atau ketika digigit serangga. Penggunaannya terhadap balita juga sering dilakukan oleh ibu-ibu untuk menghangatkan tubuh balita. Minyak kayu putih memang memilki fungsi yang beragam baik dalam industri farmasi maupun digunakan sebagai aromaterapi. Minyak kayu putih berasal dari penyulingan daun pohon kayu putih.

Tinggi tanaman kayu putih sekitar 30-40 m, tetapi untuk tanaman kayu putih yang dibudidayakan secara komersial pemangkasan daun kayu putih kerap dilakukan sebagai bahan baku pembuatan minyak kayu putih sehingga tinggi tanaman tidak lebih dari 12 m. Ada 3 jenis spesies minyak kayu putih yang dimanfaatkan daunnya sebagai bahan baku minyak atsiri yaitu : Melaleuca leucodendron, Melaleuca cajaputi, dan Melaleuca viridiflora. Sentra penanaman kayu putih terdapat di Maluku terutama di Ambon, Pulau Buru, dan Pulau Seram, Palembang, Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Timur dan Papua. Indonesia dan Vietnam merupakan dua negara penghasil utama minyak kayu putih.

Image Kayu Putih by Duniahobiku

Panen perdana dapat dilakukan setelah tanaman berumur sekitar 4 tahun dan panen ke dua dapat dilakukan 6 bulan setelah panen pertama. Waktu panen sangat menentukan rendemen minyak jadi sebaiknya panen dilakukan pada pagi atau sore hari. Produksi mencapai 300-500 kg daun perpohon. Total produksi 7,5 ton per hektar yang menghasilkan 60-65 kg minyak kayu putih. Setelah berumur 20-25 tahun pohon kayu putih mesti diremajakan hal ini disebabkan turunnya rendemen pada pohon yang telah tua sehingga kurang ekonomis jika dilakukan penyulingan. Rendemen minyak kayu putih berkisar 0,85%. Nama dagang di pasar dunia minyak kayu putih adalah Cajuput oil. Harga minyak kayu putih dipasarkan dengan harga 350-450 ribu rupiah / 1000 ml.

3.      Kayumanis (Cinnamomum casea)

Tanaman kayu manis berasal dari Srilangka khususnya jenis Cinnamomum zeylanicum dan masuk ke Pulau Jawa pada tahun 1825. Namun Indonesia sendiri memiliki kayu manis dengan nama cinnamomum burmanni yang terdapat di Sumatera Barat namun kualitasnya  dibawah kayu manis Srilangka. Kayu manis  secara umum sering digunakan sebagai bumbu penyedap rasa namun secara tradisional dimanfaatkan sebagai tanaman herbal untuk mengobati radang sendi, diabetes, asam urat, sakit kepala, masuk angin, sakit maag, dan menjaga kesehatan jantung.

Ada banyak nama yang disematkan pada kayu manis di Inggris disebut Cinnamomum tree dan yin xiang (China). Nama daerah untuk kayu manis antara lain : Holim, holim manis (Sumatera), modang siak-siak (Batak), kanigar, kayu manis (Melayu), madang kulit manih (Minangkabau), huru mentek (Jawa), kaninggu (Sumba), onte sasak (Bali), puu ndinga (Flores).

Ciri morfologi tanaman kayu manis adalah ketinggiannya bisa mencapai 5-15 meter, kulit pohon berwarna abu-abu tua dan memiliki aroma khas, kayunya berwarna merah coklat muda, panjang daun sekitar 9-12 cm dan lebar 3,4-5,4 cm tergantung jenisnya. Warna pucuk daun kemerahan dan akan berubah menjadi hijau tua. Bunganya berkelamin dua atau bunga sempurna dengan warna kuning memiliki buah berbiji satu dan berdaging dan berbentuk bulat memanjang.

Image Kayu Manis by Duniahobiku

Indonesia merupakan salah satu negara produsen dan pengekspor rempah-rempah utama di dunia. 85% kayu manis di pasar dunia saat ini berasal dari Indonesia. Ada 3 jenis kayu manis di Indonesia yang sering dimanfaatkan untuk disuling, Cinnamomum burmanii, Cinnamomum cassia, dan Cinnamomum loureirii. Cinnamomum burmanii dan Cinnamomum cassia memiliki kandungan minyak atsiri pada kulit batang sekitar 1-4% sedangkan Cinnamomum loureirii memiliki kandungan minyak atsiri pada batang yang berkisar 1-7%. Daun kayu manis juga dapat disuling dengan rendemen 0,45% sedangkan ranting kayu manis dapat menghasilkan rendemen 0,2%. Nama dagang di pasar dunia adalah Cinnamon bark oil. Harga Minyak atsiri kayu manis dipasarkan dengan harga 1,6 juta rupiah / 500 ml.

4.      Kenanga ( Canangium odoratum )

Tanaman ini merupakan tanaman asli Indonesia. Kerabat sirsak dan srikaya itu dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 20-30 meter. Ada pula jenis tertentu yang berbentuk perdu setinggi 1-2 meter. Bunganya berbentuk bintang berwarna hijau ketika muda dan akan berubah kekuningan saat tua. Pohon kenanga akan tumbuh subur jika tumbuh didataran rendah dengan kelembapan tinggi, beriklim tropis serta dekat dengan pantai.

Image Kenanga by Duniahobiku

Pohon kenanga dapat berbunga pada umur 4 tahun, kenanga bentuk perdu 2-3 tahun. Dalam setahun kenangan dapat berbunga sebanyak 4 kali. Sebaiknya pada saat akan disuling bunga kenanga dalam kondisi segar. Rendemen dan mutu minyak atsiri tertinggi didapatkan dari pohon kenanga yang mempunyai bunga berwarna kuning tua dan telah matang sempurna. Rendemen minyak kenanga berkisar 1,5-2%. Di Pulau Jawa daerah penghasil bunga kenanga adalah Banten, Boyolali, dan Blitar, daerah diluar Indonesia adalah Madagaskar dan Filipina.

Minyak kenanga biasanya digunakan dalam aromaterapi, khasiatnya menenangkan dan merelaksasi jiwa, menurunkan tekanan darah, serta melancarkan haid. Sebagai kosmetik minyak kenanga digunakan untuk mengurangi garis penuaan, merangsang pertumbuhan sel baru, mengatasi masalah kulit kasar dan berminyak serta merangsang pertumbuhan rambut. Nama dagang dipasar dunia untuk kenanga adalah Cananga Oil.

5.      Kunyit  (Curcuma domestica)

Kunyit merupakan tanaman yang sering digunakan sebagai pelengkap bumbu masakan dan pembuatan jamu tradisional. Kunyit memiliki beberapa nama antara lain : turmeric (Inggris), kurkuma (Belanda), kunyit (Indonesia dan Malaysia), janar (Banjar), kunir (Jawa), koneng (Sunda), dan konyet (Madura). Rimpang kunyit memiliki manfaat multiguna selain dapat dipakai dalam campuran pembuatan kari, kunyit juga digunakan sebagai bahan pewarna tekstil dan makanan serta sebagai obat dalam industri farmasi. Minyak kunyit digunakan untuk campuran obat kanker, penyakit gigi, AIDS, dan kolestrol tinggi.Selain itu kunyit bersifat antiinsektisida, anticendawan, dan antinematoda.

Kunyit merupakan tanaman yang berbatang semu yang dibentuk dari pelepah daun, tinggi tanaman sekitar 1,5 meter, berbunga majemuk memiliki warna putih sampai kuning muda. Berdaun tunggal, berbentuk lanset lebar, ujung dan pangkalnya runcing dan memiliki tepi yang rata, bertulang menyirip sepanjang 20-40 cm, lebar 8-12,5 cm warna hijau pucat. Rimpang terdiri  dari rimpang induk dan anak rimpang berwarna kuning sampai kuning kecoklatan. Rimpang sehat dari tanaman berumur 11-12 bulan dapat dijadikan bibit. Kunyit dipanen setelah berumur 7 bulan setelah penanaman. Rata-rata dalam satu hektar kunyit dapat menghasilkan 17-23 ton jika ditanam di lahan yang memiliki irigasi sedangkan jika tanpa irigasi lahan menghasilkan 6,5-9 ton / ha.  

Image Kunyit by Duniahobiku

Proses penyulingan rimpang kunyit menghasilkan 2-7% minyak kunyit berwarna jingga pekat. Unsur utama minyak kunyit adalah turmeron (35%), zingiberen (25%), dan artumeron (25%). Ekstraksi dengan menggunakan etil alcohol, aseton atau metal klorida menghasilkan 6-10% oleoresin yang mengandung 35-45% kurkumin. Kurkumin merupakan zat yang berperan penting dalam menghasilkan warna jingga, aroma dan citarasa. Nama dagang di pasar dunia untuk kunyit adalah Curcuma Oil. Harga Curcuma Oil sekitar 400 ribu rupiah / 100 ml.

Baca juga : 10 jenis Tanaman Penghasil Minyak Atsiri Bagian Pertama

6.      Mawar ( Rosa )

Mawar merupakan salah satu tanaman hias tertua yang telah dilukiskan dalam berbagai karya sastra. Bahkan bunga mawar yang ditemukan di tembok Katedral Hildesheim di Jerman diperkirakan berusia 1000 tahun. Pada umumnya mawar memiliki duri berbentuk seperti pengait yang berfungsi sebagai pegangan sewaktu memanjat tumbuhan lain. Beberapa spesies mawar mempunyai duri yang tidak tajam.

Dari 200 spesies mawar yang telah di identifikasi, mawar merah Rosa damascene merupakan jenis yang paling potensial untuk digunakan sebagai bahan baku minyak atsiri. Mawar Rosa damascena merupakan hasil persilangan antara Rosa galiica dan Rosa canina. Pada awalnya tanaman tersebut tumbuh liar di pegunungan Kaukasus, Syria, Maroko, dan Spanyol. Bunga Rosa damascena sangat wangi dan mengandung minyak atsiri. Tinggi tanaman ini dapat mencapai 1,5 meter.

Image Mawar Damascenna by Duniahobiku

Harga minyak mawar Rosa damascena ditingkat penyuling sekitar 50-75 juta rupiah / kg. Harga yang tinggi disebabkan rendemen minyak mawar tergolong rendah, hanya sekitar 0,04-0,06%. Pemetikan bunga mawar dilakukan pada saat bunga mawar masih kuncup yaitu pukul 05.00-10.00 pagi hari dimana intensitas matahari belum terlalu kuat. Seorang pekerja berpengalaman mampu memetik 3-6 kg mawar perjam. Mawar yang telah dipetik harus segera diproses, jika menunggu pastikan bunga terendam dalam air dingin dengan suhu 4-60C dan air harus bebas garam. Tujuan perendaman yaitu untuk mempertahankan kadar dan kualitas minyak dalam bunga mawar. Nama dagang dipasar dunia untuk tanaman mawar adalah Rose Oil. 

7.      Melati ( Jasminum sambac )

Tanaman melati merupakan tanaman bunga hias berupa perdu tahunan, dapat berbentuk tegak maupun merambat. Tanaman melati terdiri dari 200 spesies yang telah di identifikasi namun baru sekitar 9 jenis yang umum dibudidayakan. Di Indonesia tanaman ini berkaitan erat dengan berbagai tradisi suku, terutama suku Jawa dan Sunda. Biasanya dipergunakan dalam upacara khusus misalnya perkawinan. Melati mempunyai banyak variasi nama dalam penyebutannya; Menuh (Bali), Meulu atau Riwat (Aceh), Menyuru (Banda), Melur (Gayo dan Batak Karo), Manduru (menado), Mundu (Bima dan Sumbawa) dan Manyora (Timor), Malate (Madura), serta Beruq-beruq (Mandar).

Minyak melati merupakan salah satu minyak atsiri potensial yang belum banyak dilirik. Penyuling melati masih sangat terbatas sehingga total produksi nasional hanya mencapai tidak lebih dari 10 ton pertahun. Sentra penanaman Melati Jasminum sambac terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta namun umumnya pemanfaatannya lebih banyak sebagai bahan pewangi industri teh.

Ada beberapa jenis melati yang biasanya disuling untuk menghasilkan minyak melati, penyuling di Perancis memanfaatkan Jasminum grandiflorum dan Jasminum officinale, di Italia mempergunakan Jasminum grandiflorum, India menggunakan Jasminum auriculatum, Jasminum angustifolium, dan Jasminum pubesccus, sedangkan di Indonesia jenis melati yang biasanya disuling adalah Jasminum sambac dan Jasminum officinale.

Image Melati by Duniahobiku

Minyak melati diperoleh dari hasil penyulingan kuntum bunga melati yang belum mekar. Cirinya kuntum bunga mawar yang berwarna putih tersebut jika dipegang masih keras.  Nama dagang di pasar dunia untuk tanaman melati adalah Jasmine Oil.  Harga minyak melati (Jasmine oil) sekitar 475 ribu rupiah / 100 ml. Minyak melati digunakan pada Industri Parfum, Kosmetika, dan Farmasi, saat ini salon dan Spa juga menggunakan minyak melati sebagai aromaterapi.

8.      Mint ( Mentha)

Jika kita sering mengkomsumsi permen dengan rasa dingin ataupun sensasi dingin pada saat menggosok gigi, daun mint merupakan  penyebab dibalik rasa tersebut. Mentha (Mint) merupakan sebuah tanaman yang terbagi menjadi 25 spesies. Daun mint biasanya dimanfaatkan dalam industri makanan, minuman, Farmasi, pasta gigi, permen karet, dan permen.

Ada tiga jenis tanaman mint yang diperdagangkan untuk memperoleh minyak atsiri yang mengandung menthol yaitu Mentha piperita (Pepermint oil), Mentha arvensis (Cornmint), dan Mentha spicata (Spearmint). Hingga saat ini Indonesia masih mengimpor minyak mint sebagai bahan baku dari negara luar. Indonesia mengimpor setidaknya 300 ton menthol setiap tahun untuk memenuhi permintaan pasar di Indonesia. Padahal tanaman mint bukan barang baru di Indonesia. Sejak tahun 1945 Indonesia telah mengenal tanaman Mentha piperita dan Mentha arvensis. Saat ini masyarakat juga telah banyak yang menanam tanaman mint, tanaman mint bisa ditanam dalam pot ataupun secara hidroponik.

Image Mint by Duniahobiku

Produksi daun basah tanaman mint rata-rata 15-20 ton / ha. Daun hasil panen kemudian dijemur setiap hari selama 2 jam pada pukul 08.00-10.00 dengan cara membolak balik daun. Penjemuran dilakukan hingga daun berkadar air 30-35%. Daun diusahakan tidak sampai membusuk karena akan mempengaruhi aroma minyak yang dihasilkan. Rendemen tanaman mint jika diolah dari bahan kering 0,6% dan jika basah 0,2%. Nama dagang di pasar dunia untuk tanaman mint adalah Peppermint oil. Harga Peppermint oil sekitar 890 ribu rupiah / 1000 ml.

9.      Sirih (Piper betle)

Sirih merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh merambat. Dalam budaya lokal, daun sirih biasanya dikunyah bersama dengan gambir, pinang, tembakau dan kapur. Khasiat senyawa aktif didalam daun sirih bersifat anti bakteri dan anticendawan. Ekstrak daun sirih banyak dimanfaatkan dalam industri produk kesehatan dan kecantikan, farmasi, serta pengobatan tradisional.

Daun sirih belum banyak dibudidayakan sehingga penyuling umumnya mengumpulkan daun sirih yang terdapat di masyarakat. Daun tua yang dipetik kemudian dikeringanginkan selama 2 hari. Pemetikan sebaiknya dilakukan pagi hari untuk menghindari turunnya kandungan minyak dalam daun sirih. Daun sirih yang dipanen sebaiknya yang berwarna hijau dan bukan warna kuning.

Image Sirih By Duniahobiku

Daun sirih mengandung 0,7-2,6% minyak atsiri, sekitar 60-80% berupa fenilpropana seperti eugenol (42,5%), estragol (14,6%), karvakol (4,8%), kavikol fenilalanin, 22,1 gram serine, dan 23 mg asam aspartat.  Kavikol merupakan salah satu zat dibalik daun sirih yang mempunyai fungsi 5 kali lebih besar dari fenol (Zat anti bakteri) yang bertujuan mematikan bakteri. Kavikol juga memberikan bau khas sirih yang tajam. Untuk menghasilkan 1kg minyak sirih diperlukan 200 kg daun sirih. Nama dagang di pasar dunia untuk tanaman sirih adalah Piper oil.  Harga minyak sirih atau piper oil sekitar 1.3 juta rupiah / 500 ml.

10.  Pala (Myristica fragrans)

 Pala merupakan tanaman berbentuk pohon yang berasal dari kepulauan Banda, Maluku. Biji pala  telah menjadi komoditas penting sejak dahulu kala. Bubuk pala dimanfaatkan sebagai penyedap untuk masakan , roti, kue, pudding, saus, sayuran dan minuman penyegar.

Pala dapat tumbuh subur hampir di seluruh nusantara. Tanaman pala mulai berbuah pada umur 4 tahun jika dikelola secara baik, semakin besar pohon pala maka semakin tinggi hasil produksi . Pohon pala berumur 15 tahun dapat menghasilkan buah pala hingga mencapai 60 kg / pohon. Tanaman pala dapat berproduksi hingga berumur 60-80 tahun. 

Kualitas minyak pala yang berasal Indonesia diakui didunia karena dinilai lebih harum. Permintaan pala dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, Amerika Serikat merupakan negara yang menyerap produksi minyak pala hingga mencapai 90%. Minyak pala diperoleh dari hasil penyulingan khusus  biji pala dan fuli. Fuli merupakan kulit pembungkus biji pala, berbentuk tipis, berwarna kemerahan, dan seperti jaring yang berlubang-lubang. Fuli bukanlah kulit pala terluar yang bertekstur keras dan berwarna kekuningan.

Image Pala by Duniahobiku

 Minyak dari biji pala disebut nutmeg oil sedangkan yang berasal dari fuli diberi nama mace oil. Warna minyak pala kuning pucat hingga putih dan beraroma pedas. Rendemen buah pala sekitar 10-15% tergantung jenis, umur, dan bahan baku yang dipergunakan untuk menyuling. Harga minyak pala / nutmeg oil  sekitar 450 ribu / 500 ml.

Setelah mengetahui berbagai jenis tanaman penghasil minyak atsiri yang mempunyai potensi yang belum tergarap secara optimal kita dapat menemukan peluang bisnis baru di bidang minyak atsiri sehingga nantinya kita dapat menjadi tuan rumah diatas negeri yang berlimpah dengan sumber daya alam.