Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jajanan khas makassar paling dicari wisatawan lengkap dengan gambar

          

       Makassar salah satu Provinsi di Indonesia Timur yang menyimpan begitu banyak pesona alam dan jajanan khas yang begitu menggoda selera. Bagi yang pernah berkunjung ke kota Daeng tentunya tidak asing dengan jajanan khas seperti ‘pisang epe’ yang banyak dijajakan dipinggir Pantai Losari. Pantai Losari merupakan salah satu ikon Kota Makassar. Tetapi pisang epe hanya salah satu dari begitu banyak jajanan khas di Makassar. Artikel dibawah ini dapat menjadi referensi jajanan apa saja yang bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh jika berkunjung ke kota Makassar ataupun sebagai cemilan di kala santai:  

1.                Pisang Epe

Pisang Epe merupakan jajanan khas Makassar yang terbuat dari pisang kepok yang sudah tua, kemudian dikupas dan dipanggang di atas bara api, sambil di bolak-balik sampai matang dan menimbulkan aroma setelah itu pisang ditekan dengan dua papan kayu hingga gepeng / pipih lalu dipanggang kembali . Tujuan pisang ini di ‘epe’  agar pisang lebih padat dan terasa renyah serta legit saat disantap. Pisang yang telah dipanggang akan disajikan dengan larutan gula merah diatasnya. Saat ini tersedia berbagai pilihan rasa selain pisang epe original, ada pisang epe keju, cokelat, durian dan berbagai varian lainnya sesuai selera pengunjung. Harga pisang Epe mulai 10 – 15 ribu / porsi sesuai varian rasa dan berisi tiga buah pisang epe. Pantai Losari merupakan tempat favorit untuk menikmati pisang epe, pada malam hari kita dapat menjumpai disepanjang pantai losari para penjual pisang epe sebaiknya kita datang sebelum matahari tenggelam. Pantai Losari merupakan salah satu tempat terbaik menikmati proses tenggelamnya matahari ke dalam cakrawala.

Proses Pembuatan Pisang Epe


Pisang Epe

Pantai Losari


2.            Pallu Butung

Pallu Butung adalah makanan khas Sulawesi Selatan dan sering dijadikan hidangan saat berbuka puasa di bulan Ramadhan. Pallu Butung terbuat dari campuran tepung beras, santan, gula pasir, daun pandan, vanili, dan garam yang kemudian dimasak sampai matang dan mengental kemudian ditaburi potongan-potongan pisang kepok yang sudah masak lalu diaduk. Pallu Butung dapat dihidangkan hangat maupun dingin. Pallu Butung juga dapat ditambahkan sirup untuk menambah rasa manis dan membuat warnanya semakin menarik.

Pallu Butung


3.            Pisang Ijo

Pisang Ijo terbuat dari pisang Raja matang yang sudah dikukus kemudian dibalut dengan adonan tepung berwarna hijau lalu diberi saus kental yang terbuat dari tepung beras dan santan kemudian tambahkan syrup dan susu kental manis diatas es serut. Harga 20 – 25 ribu / porsi.

Pisang Ijo


4.            Putu Cangkir

Putu cangkir merupakan makanan yang dibuat dari tepung ketan yang bentuk bagian bawah menyerupai tatakan cangkir. Tepung ketan dimasukkan ke wadah berbentuk corong yang bagian tengahnya diberi kelapa parut setelah itu dikukus diatas alat khusus. Setelah dikukus beberapa saat putu cangkir diangkat lalu bagian bawahnya dilapisi daun pisang atau daun pandan. Warung Putu cangkir paling banyak terdapat dijalan poros Limbung kearah Kota Takalar. Ada banyak varian rasa dan warna yang dapat kita pilih sesuai selera. Harganya pun sangat terjangkau 1000 – 2000 ribu  rupiah / buah.

 

Putu Cangkir


Alat pembuat Putu Cangkir


5.    Taripang

Kue teripang terbuat dari tepung ketan, kelapa parut, garam, dan air. Adonan yang telah dibuat bulat pipih lalu digoreng dan terakhir dibaluri dengan caramel gula merah atau gula aren. Kue taripang sangat lezat dan manis.

Taripang


6.    Buruncong

Kue ini memiliki rasa yang gurih bentuknya seperti kue pukis (busur atau setengah lingkaran). Buroncong terbuat dari tepung terigu, gula pasir, parutan kelapa muda, dan penambah aroma rasa. Kue ini dipanggang dalam cetakan dan secara tradisional menggunakan kayu  sebagai bahan bakar. Penjaja Buruncong Tradisional masih dapat kita jumpai di beberapa sudut kota, harganya sangat terjangkau 1000- 1500 rupiah / buah.


Buroncong


Penjual Buruncong Tradisional


Alat pembuat Buroncong


7.    Bassang

Makanan ini mirip dengan bubur tetapi yang membedakannya adalah Bassang terbuat dari jagung pulut (jagung ketan), tepung terigu, air, gula dan garam. Bassang sangat baik disajikan dalam keadaan panas dan diberi gula pasir secukupnya. Saat ini Bassang sudah menjadi komoditi ekspor, telah tersedia Bassang dalam kemasan cepat saji, Bassang Instan (Bassang Sereal) telah dijual disejumlah mall dan swalayan, bahkan sudah di ekspor ke Malaysia dan Arab Saudi. Harga Bassang Tradisional Rp. 5000 / Gelas.


Bassang


8.    Jalangkote

Jalangkote adalah makanan khas Makassar yang bentuknya mirip dengan kue pastel. Bedanya kue Pastel memiliki kulit lebih tebal dan dimakan bersama cebe rawit sedangkan Jalangkote dimakan bersama sambal cair. Jalangkote berisi wortel, kentang, tauge, laksa yang ditumis dengan menggunakan bawang putih, bawang merah, merica , dan bumbu-bumbu lainnya. Beberapa Jalangkote menambahkan seperempat atau setengah telur rebus dan daging cincang sebagai isinya. Kulit jalangkote terbuat dari bahan dasar tepung terigu, telur, mentega, dan garam. Harga bervariasi sesuai tempat mulai dari 2000 – 9000 ribu rupih / buah.

Jalangkote


9.    Bolu Peca

Kue ini sangat manis dan bertekstur lembut biasanya disajikan pada saat ada hajatan keluarga atau pesta pernikahan. Kue ini terbuat dari tepung beras, telus ayam, gula pasir, gula merah. Kue ini sangat terkenal di kalangan suku Bugis – Makassar.


Bolu Peca


10.        Cucuru Bayao

Cucuru yang berarti kue dan bayao yang berarti telur. Cucuru Bayao memang menggunakan banyak sekali telur dalam pembuatannya. Bentuknya bulat pipih dan berwarna kuning keemasan. Warna emas melambangkan kemuliaan, kemegahan dan kekayaan. Pada saat pesta perkawinan adat Bugis–Makassar, cucuru bayao disajikan dengan memakai Bosara. Bosara adalah semacam baki berkaki yang terbuat dari emas, perak, tembaga atau besi dan  dilengkapi dengan penutup yang terbuat dari anyaman rotan, daun lontar, atau kain sutera.


Cucuru Bayao


Bosara


11.        Sikaporo

Sikaporo merupakan kue tradisional suku Bugis–Makassar yang terbuat dari tepung beras, santan, dan telur. Kue ini pada umumnya berwarna kuning – hijau yang memiliki rasa yang manis, kue ini berbentuk bunga dengan kelopa-kelopak yang simetris. Harga sikaporo berkisar 35 – 50 ribu.


Sikaporo


12.        Baruasa

Kue Baruasa merupakan salah satu kue kering khas Bugis-Makassar. Kue ini berbentuk bulat dan memiliki cita rasa yang gurih. Kue ini terbuat dari tepung beras, kelapa parut sangrai, gula pasir atau gula merah. Biasanya kue ini ditemukan saat acara penting seperti pernikahan, perayaan keagamaan hingga panen padi. Namun sekarang kita dapat menemukannya di toko oleh-oleh. Kue Baruasa biasanya dinikmati dengan secangkir teh hangat ataupun kopi hangat. Harga berkisar 30 – 35 ribu rupiah / kotak.


Baruasa


13.        Baje

Baje merupakan camilan khas tradisional yang berbahan dasar beras ketan, gula merah, kelapa parut yang dibungkus dengan daun jati atau kulit jagung. Untuk variasi rasa kadang ditambahkan durian atau kacang tanah. Baje dapat ditemukan di toko oleh-oleh atau dipinggir jalan trans Sulawesi. Harga berkisar 15 – 20 ribu rupiah.


Baje


14.                       Bannang Bannang

Bannang bannang merupakan salah satu makanan khas Bugis-Makassar. Dalam bahasa Makassar disebut bannang bannang sedangkan dalam bahasa Bugis disebut nennu’ nennu’. Kue berbahan dasar tepung beras dan gula merah ini memiliki bentuk seperti benang kusut. Bannang bannang selalu ada dalam acara lamaran hingga acara pernikahan. Bannang bannang dapat juga kita temukan di toko oleh-oleh. Harga  berkisar 25 – 35 ribu / kotak.

Bannang Bannang